Cinta Suci Seorang Selir
"Uhuk. Uhuk uhuk! Uhukk."
"Yang Mulia!" Pelayan setia kaisar muda ini dengan sigap mendekat dan bertanya menghawatirkan.
Sudah satu bulan ini Kaisar Shen Wang batuk-batuk dan tak kunjung sembuh. Tapi ia terus melambai pelan tanda tak apa pada pelayannya.
Kreeett.
Tiba-tiba terdengar suara deritan kursi pertemuan yang terseret mundur dari sebelah Kaisar Wang.
Semua mata tertuju pada pemilik kursi itu.
Ia adalah permaisuri yang tak lain merupakan istri pertama Kaisar Wang. Seorang putri sulung dari Kerajaan Song yang dijodohkan dengan Kaisar Shen Wang. Namanya adalah Song Min Mi, orang dengan diam-diam menjulukinya sebagai permaisuri manja.
"Yang Mulia, sebaiknya yang mulia memanggil Tabib Cheng dan tarik dia dari medan perang. Saat pulang tadi, kenapa tidak membawa pulang Tabib Cheng juga?" tanya Permaisuri Min Mi.
Kreeeett.
"Itu mana mungkin? Banyak korban berjatuhan di perbatasan sana. Kalau sampai tak ada yang mengobati mereka, kita bisa kehilangan banyak pasukan. Belum lagi jika kita kalah." Ibu suri ikut berdiri dari tempatnya.
"Aku baik-baik saja, Min Mi." Lagi lagi Kaisar Shen Wang mengelak akan penyakitnya. Ia tak ingin terlihat lemah.
Min Mi mundur satu langkah ketika Shen Wang membuka mulut untuk bicara padanya.
Shen Wang menyadari hal itu. Ia pun terkekeh.
"Kenapa? Kamu takut kalau aku menularkan penyakit?" Shen Wang menatap tajam Min Mi.
Ibu suri menatap mereka berdua cemas. Keduanya memang kurang akur. Shen Wang tidak pernah menunjukkan cintanya, sedangkan Min Mi selalu meminta perhatian. Min Mi yang adalah putri kerajaan tak terbiasa harus melayani kaisar, apa lagi bersentuhan dengan virus.
"Permaisuri, Permaisuri keterlaluan. Apa begitu cara seorang permaisuri melayani kaisar?" Selir Kehormatan Yue Xi mengambil kesempatan ini untuk menjatuhkan Min Mi.
Sementara Selir Luan Lu hanya menonton kejadian ini dengan bosan. Sudah terlalu lama kedua istri kaisar itu bermusuhan dan saling menjatuhkan, padahal Shen Wang sama sekali tak tertarik pada permainan kedua manusia itu.
Min Mi menatap tajam pada Yue Xi. Sementara Yue Xi membalas tatapan tajam itu tanpa rasa takut.
Apa Selir Yue Xi sudah gila? Apa dia tidak jera dengan hukuman-hukuman dari Permaisuri Min Mi? Dia lupa ya kalau dia itu hanya selir? pikir Luan Lu. Ia menggeleng dan mendecakkan lidahnya pelan.
"Kau berlutut dan minta maaf padaku sekarang!" Min Mi menunjuk Yue Xi dengan jari telunjuknya.
"Kenapa? Apa aku salah? Permaisuri bahkan tidak berbakti pada kaisar." tantang Yue Xi tanpa rasa malu.
Walau begitu, para petinggi kerajaan yang sedang berkumpul di pertemuan ini masih menunduk tak berani membicarakan apa lagi menertawakan kebodohan keduanya.
"Sudah... sudah. Hentikan!" marah Kaisar Shen Wang.
"Uhuk uhuk. Uhuk! Uhuk! Uhuk uhuk!!" Kaisar Shen Wang kembali terbatuk-batuk. Suara batuknya terdengar cukup parah dan menyakitkan. Ia terus terbatuk dan membekap mulutnya hingga terjatuh berlutut ke tanah.
"Yang Mulia!!"
"Yang Mulia!"
Semua petinggi berdiri karena khawatir.
Sementara A Yong, pelayan pribadi Kaisar Shen Wang dan beberapa pelayan laki-laki lainnya segera berlutut melihat keadaan kaisar.
"Yang Mulia! Lebih baik Yang Mulia istirahat! Lihat, Yang Mulia tidak mau mendengarkan A Yong tadi..."
Kaisar Shen Wang mengangguk angguk. Setelah melihat anggukan itu, A Yong dan yang lainnya mulai memapah kaisar menuju kediamannya.
Dengan refleks Permaisuri Min Mi mundur selangkah lagi.
"Awas Nona, Nona bisa tertular." Pelayan pribadi bawaan dari Kerajaan Song ini mendukung usaha nonanya untuk menghindar.
"Ibu Suri, utus seseorang untuk memanggil Tabib Cheng!" Yue Xi berlutut dan menunduk sampai ke tanah pada ibu suri.
"Ya Ibu Suri! Yang mulia butuh tabib sekarang! Luan Lu khawatir penyakitnya bukan penyakit biasa. Apa gunanya memenangkan perang jika kaisar kerajaan ini tumbang." Luan Lu ikut berlutut.
Dasar kau kerjaannya ikut-ikutan! batin Yue Xi dengan lirikan tak suka.
"Tutup mulutmu! Apa maksud ucapanmu barusan?! Apa kau kira yang mulia akan tiada?!" marah Yue Xi.
Min Mi tersenyum dan berjalan mendekat. Caranya berjalan begitu anggun, ia memang putri kerajaan sungguhan.
"Apa kau tidak bisa berhenti mengacau Selir Kehormatan Yue Xi? Luan Lu tidak salah mengatakan kekhawatirannya." Min Mi mengangkat dagu Yue Xi dan mempermalukannya.
"Kalian semua, diam dan berhenti meributkan hal-hal tak penting!" bentak ibu suri.
Ketiganya langsung menunduk tak bernyali.
Tiba-tiba terdengar suara derap kaki yang berlarian menuju ruangan itu.
"A Yong?" gumam ibu suri.
"Hosh hosh hosh." Nafasnya memburu setelah berlarian kemari, istana memang terlalu luas untuk diputari seperti ini.
A Yong langsung berlutut dan menunduk sampai ke tanah.
"Yang mulia terus batuk-batuk hingga lemas. Ibu Suri, hamba mohon selamatkan yang mulia! Hamba tidak tega melihatnya seperti ini."
"Apa? Apa Kaisar Shen Wang baik-baik saja?" cemas Luan Xu dan Yue Xi secara bersamaan.
Luan Lu sudah cinta mati pada kaisar. Yue Xi mencoba menjadi perhatian. Sedangkan Min Mi hanya bisa cemas tanpa mau menjenguk ataupun mendekat sekarang. Virus adalah hal yang paling menjijikan buatnya.
"Tidak. Kita tidak bisa membiarkan prajurit disana berperang tanpa tabib handal. Apa tidak ada tabib yang lebih hebat dari Tabib Cheng?" Ibu suri menoleh cepat dan menatap satu-persatu para petingginya yang masih duduk di meja pertemuan itu.
"Ibu Suri, Luan Lu mohon ijin menemui kaisar!"
"Ibu Suri, Yue Xi juga mohon ijin menemui kaisar!"
Keduanya langsung berlari pergi dengan cemas. Tinggal lah Permaisuri Min Mi sendiri.
"Eh tunggu kami, Nona!" Pelayan pribadi mereka dengan panik berlari menyusul.
Ibu suri menggeleng tak menghiraukan.
"Apa kalian tahu sesuatu?" ulang ibu suri dengan wajah cemas.
Tapi semuanya hanya menunduk tak berani. Tak ada satupun yang punya informasi yang sesuai.
"Yang Mulia Ibu Suri.... anak dari Tabib Cheng yang paling kita percayai itu sudah lama mengikuti jejak ayahnya. Ia memang belum terlalu terpandang, tapi ia pasti banyak belajar pengobatan dari ayahnya." A Yong mengangguk-angguk meyakinkan.
"Hamba mohon Ibu Suri turunkan titah." A Yong mengatupkan tangannya lagi.
"Baiklah. Dia harus bisa menyembuhkan Shen Wang bagaimanapun caranya. Panggil dia!" titah ibu suri.
"Baik!" A Yong mengucap dengan tegas. Ia segera berdiri dan berlari mencari Kim Hwa, kenalannya. Ia masih ingat, pernah sekali saat ia terluka setelah melindungi kaisar, tabib muda bernama Kim Hwa lah yang menolongnya.
Walau harus berlari sepanjang seratus meter pun akan A Yong jalani. Ia adalah pelayan setia yang tak pernah berkhianat. Semua pelayan pribadi tak akan peduli hidup dan mati, berbakti pada atasan adalah kewajiban dan tujuan hidup! Karena memang seperti inilah ideologi yang berkembang di kerasnya zaman kerajaan.
Tibalah A Yong di sebuah gapura istana bertuliskan 'Bangunan Tabib Kerajaan'.
"Aku A Yong! Pelayan pribadi kaisar! Minggir kalian!" A Yong menerobos masuk menghiraukan ketatnya penjagaan istana itu.
LIKE dan masukkan cerita ini dalam RAK FAVORITE kamu di NovelToon, dan jangan malas memberi semangat pada author lewat komentarmu~♡ SANGAT DIPERBOLEHKAN UNTUK SPAM KOMENTAR. Entah itu "up!" "up up!" "Lanjut!" "Semangat" atau apapun itu asal bukan kata kata jorok atau kasar. INGAT! SILAHKAN SPAM KOMEN. Terimakasyiii para pembaca ai lope you all 🙆♀️💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
mampir LG di karyamu Thor 😉😉
2023-05-02
1
☘︎𝐏$7 Ellena Viana
Widih boleh nih ya..😆😆
2021-08-16
1
...sus@nt!
👋 ...
2021-06-25
1