Eps 3 - Ancaman Hukuman Tabib Kerajaan

"Uhuk uhuk! Uhuk uhukk!"

Kim Hwa berjalan masuk perlahan. Mendengar suara batuk dari kaisar saja ia sudah takut setengah mati. Ancaman yang baru ia terima dari ibu suri membuatnya ketakutan.

"Jika kau berhasil menyembuhkan putraku, kau akan mendapat dua kotak sedang berisi perhiasan emas. Tapi kalau kau gagal menjalankan peran sebagai tabib istana, kau harus mati."

Kim Hwa membuka kembali matanya, siap tidak siap ia harus bisa lolos dari ujian ini. Selama ini ia gemar membaca, jadi hari ini harus bisa mempraktekkan.

A Yong berlutut sampai ke tanah.

"Yang Mulia, ini adalah Tabib Kim Hwa. Anak dari Tabib Cheng. Yang Mulia percaya saja, Yang Mulia pasti baik-baik saja." ucap A Yong.

Shen Wang belum pernah mau diobati oleh tabib lain selain Tabib Cheng. Tapi mendengar kalau Kim Hwa adalah anaknya Tabib Cheng, ia mencoba melihat parasnya.

"Tabib wanita?!" marahnya.

Kim Hwa langsung menunduk dan bergetar ketakutan.

"Benar, Yang Mulia. Tabib Cheng hanya punya seorang putri saja." A Yong menunduk merasa bersalah.

"Uhuuk uhuk! Uhuk uhuk!! Khuu khuu!" Karena merasa dalam kesempitan, Shen Wang tak bisa menolak untuk diobati.

Kim Hwa masih menunduk di tempatnya karena takut.

"Kau." Shen Wang menoleh pada Kim Hwa.

"I-iya, Yang Mulia?" Kim Hwa mencoba menatap mata kaisar walau jelas bahwa ia terlihat sangat ketakutan.

"Jangan bicarakan penyakitku pada siapapun. Jangan satu orangpun walau permaisuri, selir, atau ibu suri."

Kim Hwa berlutut sampai ke tanah. "Hamba berjanji." ucapnya.

"Baiklah uhuk!!" Shen Wang terbatuk lagi.

"Tuan, aku butuh semua peralatan meracikku." Kim Hwa menatap melas pada A Yong.

"Kau tidak membawanya??" A Yong menaikkan alisnya.

"Tuan terus menarik pergelangan tanganku. Aku bahkan tidak bisa bicara lagi." Kim Hwa menggeleng.

"Khuu khuu!" batuknya terdengar semakin parah.

"Baik aku akan mengambilkan semuanya. Tapi Tabib Kim Hwa, panggil aku A Yong saja. Seorang tabib akan memanggil pelayan pribadi kaisar dengan namanya." A Yong pergi begitu saja.

"Be-benarkah." gumam Kim Hwa dengan gugup.

Karena sifat kutu bukunya, ia sampai jarang bergaul. Selama ini siapa saja yang bekerja di istana akan ia panggil tuan.

"Hahh..." Terbatuk tanpa henti membuat Shen Wang merasa sangat kelelahan. Ia segera merebahkan dirinya sembari membuang nafas.

"Yang Mulia!"

Kim Hwa langsung berlari mendekat dengan panik. Ia tak ingin dihukum mati hari ini juga. Kaisar Shen Wang tak boleh pingsan atau sekarat sekarang.

"Yang Mulia! Bertahanlah!" Kim Hwa memanggil-manggil. Dengan panik ia meraih pergelangan tangan Shen Wang dan memeriksa nadinya.

"Detak jantung masih ada. Iramanya biasa saja. Ada perasaan ganjal artinya ada yang sedang sakit dalam tubuhnya." gumam Kim Hwa bertubi-tubi dengan mata tertutup demi merasakan nadi sang kaisar.

Perlahan Shen Wang membuka matanya dan menoleh kepada Kim Hwa. Ia terus memperhatikan betapa paniknya Kim Hwa saat ini.

Tak terasa ia menahan tawa. Gadis di sebelahnya ini panik bukan main seakan nyawanya sendirilah yang terancam. Padahal memang begitulah kenyataannya, jika kaisar tidak sembuh, nyawanyalah yang jadi taruhan.

"Yang Mulia baik-baik saja?" Kim Hwa secara spontan bertanya begitu menyadari tatapan mata Kaisar Shen Wang.

"Yang Mulia sudah sadar?" tanyanya lagi.

"Aku tidak pingsan. Kau ini tabib sungguhan apa bukan? Memangnya tidak bisa tahu?"

Kim Hwa menunduk takut lagi saat Kaisar Shen Wang memarahinya.

"Khuu khuu! Khuu! Khuu!"

"Yang mulia. Apa Anda merasa pilek?" tanya Kim Hwa.

Kaisar Shen Wang menggeleng.

"Apa batuknya berdahak?" tanya Kim Hwa.

Kaisar Shen Wang mengangguk.

Kim Hwa melihat ke sekitar dan mendekati seorang pelayan kediaman kaisar. "Tuan, bisa ambilkan tempat kosong yang tak terpakai?" tanyanya dengan hormat.

"Ah ada, Tabib. Ini." Pelayan itu dengan sigap menyediakan keperluan Kim Hwa.

Shen Wang meliriknya dari sana masih dengan tangan yang membekap mulutnya.

Tabib kerajaan mana yang memanggil seorang pelayan dengan sebutan tuan, selain Kim Hwa yang bodoh ini?

Shen Wang menggeleng sendiri, entah siapa yang mengobatinya ini. Shen Wang bertanya-tanya 'Apa tampang Kim Hwa yang bodoh ini bisa dipercaya untuk menyembuhkan dirinya?'.

"Panggil mereka pelayan." Suara parau itu menyadarkan Kim Hwa.

"Memanggilnya pelayan?" Kim Hwa bertanya lagi dengan ragu.

"Ya. Seperti kamu memanggil pelayan sendiri di kediaman para tabib." kata Kaisar Shen Wang.

"Ooh begitu ya." Kim Hwa mengangguk-angguk dan bergumam sendiri.

Bodoh. batin Shen Wang.

Sementara Kim Hwa menunduk dan merutuki ketidaktahuannya.

"Tabib. Badanku rasanya mulai panas dingin." kata Shen Wang.

"Ah panas dingin? Be-berarti ada infeksi." Kim Hwa berlari kecil mendekat.

"Pe-permisi yang mulia."

Mau menyentuh kening Kaisar Shen Wang untuk memeriksanya saja Kim Hwa meminta ijin.

"Apa Tabib Cheng tidak pernah mengajarimu?"

"Soal apa yang mulia?"

"Tabib tidak perlu ijin untuk memeriksa. Apa ayahnya jenius dan anaknya bodoh?" Shen Wang tersenyum.

Kim Hwa menunduk lagi.

"Jangan menunduk terus. Kau terlihat semakin bodoh."

Kim Hwa kembali menegakkan dagunya dan menyentuh kening Kaisar Shen Wang tanpa permisi.

"Cukup demam. Apa Yang Mulia sempat terluka?" tanya Kim Hwa.

Kaisar Shen Wang menggeleng.

"Hanya pernah mendapat pukulan disini." Shen Wang menyentuh dada kanannya.

"Apa itu masih nyeri?" tanya Kim Hwa.

Shen Wang mengangguk-angguk.

"Itu sebabnya aku dipaksa pulang dari medan perang. Apa lagi aku terserang batuk." Shen Wang menggeleng seakan tak mau mengakui kelemahan tubuhnya.

"Uhuk uhuk!!"

"Yang Mulia, bila ada dahaknya harus dikeluarkan." Kim Hwa menyodorkan wadah kayu yang sedari tadi ia pegang.

Shen Wang meludahkan dahaknya kesana.

Dari sekali lihat, Kim Hwa langsung paham apa yang sedang terjadi.

"Dahak berbusa." gumamnya.

Shen Wang meliriknya dengan penasaran.

"Dahak berbusa, panas dingin karena luka dalam, luka dalam yang nyeri, merasa kelelahan, dan batuk kronis." ucap Kim Hwa dengan mata tertutup seakan ia sedang mengingat sebaris kalimat dalam buku obat-obatannya.

"Apa?" Shen Wang menyela.

"Yang Mulia. Aku tahu obatnya. Ini ada di buku yang ayahku berikan padaku." Mata Kim Hwa berbinar-binar bagai anak kecil yang menemukan mainan. Ia yakin seratus persen bila resepnya sudah pernah diketemukan, ia tak akan salah apa lagi sampai dihukum mati.

Shen Wang menatap keceriaan si bodoh itu dengan mulut setengah menganga.

"Tabib Kim Hwa. Ini peralatan meracik obatmu." A Yong datang kembali dengan pelayan-pelayan yang membantu membawakan barang di belakangnya.

"Uhuk uhuk!" Shen Wang kembali terbatuk.

"Tabib Kim Hwa! Hamba mohon sembuhkan kaisar!!"

Kim Hwa berjalan mundur karena kaget. A Yong memohon hingga tersungkur dan memegang salah satu kaki Kim Hwa.

"I-iya." jawab Kim Hwa sebisanya.

"Aku butuh bahan bahan obatnya. Tuan tolong carikan untukku." katanya dengan polos.

Terpopuler

Comments

feetye

feetye

mampir...bukan corona kan????

2021-03-30

1

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

syuukaaa thoor

2021-02-15

1

Mami Mara

Mami Mara

ada yg menarik dsini, nyimak dlu ya 😊

2020-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 - Batuk Kronis
2 Eps 2 - Tabib Berparas Cantik
3 Eps 3 - Ancaman Hukuman Tabib Kerajaan
4 Eps 4 - Ramuan Serba Guna
5 Eps 5 - Tipeku Adalah Gadis Intelektual
6 Eps 6 - Tarzan Masuk Kota
7 Eps 7 - Hipotesa Penyakit
8 Eps 8 - Tuberculosis
9 Eps 9 - Gengsi Laki-laki
10 Eps 10 - Sifat Asli Tabib Cantik
11 Eps 11 - Manusia Tanpa Ekspresi
12 Eps 12 - Politik Selir Yue Xi
13 Eps 13 - Musuh Tapi Sayang
14 Eps 14 - Rencana Buruk Yue Xi
15 Eps 15 - Satu Bulan Terakhirku
16 Eps 16 - Sadarlah A Yong
17 Eps 17 - Kediaman Seluas Stadion
18 Eps 18 - Biang Masalah Tersembunyi
19 Eps 19 - Kejadian Sepuluh Tahun Lalu
20 Eps 20 - Tak Tik Ban Poo
21 Eps 21 - Pergantian Rencana Ban Poo
22 Eps 22 - Kebodohan Dibalik Kecurigaan
23 Visual Tokoh Novel
24 Eps 23 - Rencana Harus Berbelok Lagi
25 Eps 24 - Menikahi Putrimu
26 Eps 25 - Yang Mulia Tak Akan Tahan
27 Eps 26 - Belum-belum Sudah Kalah
28 Eps 27 - Bisa Bayar Ganti Rugi Malam Itu?
29 Eps 28 - Aku Mulai Mempercayaimu
30 Eps 29 - Mudah Sekali Digiring
31 Eps 30 - Reaksi Suamiku
32 Eps 31 - Keterusan Mencurahkan Isi Hati
33 Eps 32 - Tahu Kelemahan Setiap Musuhnya
34 Eps 33 - Petaka Telat Mikir
35 Eps 34 - Kepribadian Memang Beragam
36 Eps 35 - Tidak Akur Tapi Tidak Terpisahkan
37 Eps 36 - Kota Tambang Emas
38 Eps 37 - Senyuman Genit
39 Eps 38 - Jenius Atau Licik?
40 Eps 39 - Tak Seindah Yang Dibayangkan
41 Eps 40 - Tindas di Balik Kekuasaan
42 Eps 41 - Main Kabur Aja
43 Eps 42 - A Yong Curiga
44 Eps 43 - Orang Paling Berbakti se-Negara
45 Eps 44 - Lepas Kendali
46 Eps 45 - Harus Menikah Lagi
47 Eps 46 - Tertangkap Basah
48 Eps 47 - Negaraku Sangat Kacau
49 Eps 48 - Obati Pelayanku, A Yong
50 Eps 49 - Bengong Karena Pusing
51 Eps 50 - Tamparan Itu Terulang
52 Eps 51 - Ibu Cantik, Anak Cantik
53 Eps 52 - Selir Kehormatan dari Mananya?
54 Eps 53 - Dentuman Trauma
55 Eps 54 - Nyaris Bunuh Diri
56 Eps 55 - Masa Lalu
57 Eps 56 - Hari ini
58 Eps 57 - Jumbo Flashback
59 Eps 58 - Aku Menemukan Alasan Untuk Tetap Hidup
60 Eps 59 - Kelemahannya Adalah Imbalan
61 Eps 60 - Ahli Akupuntur Vs Ahli Bedah
62 Eps 61 - Bocah Ini Cukup Meresahkan
63 Eps 62 - Sudah Berapa Lama Tinggal Bersama?
64 Eps 63 - Apa Kau Sanggup Berbagi
65 Eps 64 - Apa Ada Yang Sakit?
66 Eps 65 - Jantungku Berdebar Saat Kau Menatapku
67 Eps 66 - Menghadapi Rasa Cemburu
68 Eps 67 - Katakan Saja Jika Kau Berubah Pikiran
69 Eps 68 - Kaisar Punya Banyak Hiburan
70 Eps 69 - Putrimu Pasti Pulang Malam Ini
71 Eps 70 - Belum Akhir
72 Eps 71 - Pria Menyenangkan
73 Eps 72 - Kaisar vs Pelajar Teladan
74 Eps 73 - Aku Tidak Bisa Percaya
75 Eps 74 - Muntah Darah
76 Eps 75 - Menjalani Pilihan
77 Eps 76 - Adaptasi
78 Eps 77 - Pingsan
79 Eps 78 - Jangan Menelengkan Kepalamu
80 Eps 79 - Ternyata Dia Masih Tahu Diri
81 Eps 80 - Selagi Masih Ada Di Sisi-mu
82 Eps 81 - Hanya Keponakan
83 Eps 82 - Ada Apa Dengan Bai Liu
84 Eps 83 - Kejadian Tak Di Sengaja
85 Eps 84 - Ini Pasti Ulah Nepotisme
86 Eps 85 - Cabut Masalah Dari Akarnya
87 Eps 86 - Peramal Atau Reinkarnasi Dewi
88 Eps 87 - Hanya Aromamu Seorang
89 Eps 88 - Hamil Di Luar Nikah
90 Eps 89 - Dua Dunia Yang Terulang
91 Eps 90 - Gonta Ganti Kamar
92 Eps 91 - Dua Anak Sekaligus
93 Eps 92 - Aku Tidak Kuat
94 Eps 93 - Cantiknya Hati Dan Wajahmu
95 Eps 94 - End Of Season One
96 Pengumuman
97 KABAR BAIK
98 Kabar Buat Pecinta Author Cinta Suci Seorang Selir Nih Hehe
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Eps 1 - Batuk Kronis
2
Eps 2 - Tabib Berparas Cantik
3
Eps 3 - Ancaman Hukuman Tabib Kerajaan
4
Eps 4 - Ramuan Serba Guna
5
Eps 5 - Tipeku Adalah Gadis Intelektual
6
Eps 6 - Tarzan Masuk Kota
7
Eps 7 - Hipotesa Penyakit
8
Eps 8 - Tuberculosis
9
Eps 9 - Gengsi Laki-laki
10
Eps 10 - Sifat Asli Tabib Cantik
11
Eps 11 - Manusia Tanpa Ekspresi
12
Eps 12 - Politik Selir Yue Xi
13
Eps 13 - Musuh Tapi Sayang
14
Eps 14 - Rencana Buruk Yue Xi
15
Eps 15 - Satu Bulan Terakhirku
16
Eps 16 - Sadarlah A Yong
17
Eps 17 - Kediaman Seluas Stadion
18
Eps 18 - Biang Masalah Tersembunyi
19
Eps 19 - Kejadian Sepuluh Tahun Lalu
20
Eps 20 - Tak Tik Ban Poo
21
Eps 21 - Pergantian Rencana Ban Poo
22
Eps 22 - Kebodohan Dibalik Kecurigaan
23
Visual Tokoh Novel
24
Eps 23 - Rencana Harus Berbelok Lagi
25
Eps 24 - Menikahi Putrimu
26
Eps 25 - Yang Mulia Tak Akan Tahan
27
Eps 26 - Belum-belum Sudah Kalah
28
Eps 27 - Bisa Bayar Ganti Rugi Malam Itu?
29
Eps 28 - Aku Mulai Mempercayaimu
30
Eps 29 - Mudah Sekali Digiring
31
Eps 30 - Reaksi Suamiku
32
Eps 31 - Keterusan Mencurahkan Isi Hati
33
Eps 32 - Tahu Kelemahan Setiap Musuhnya
34
Eps 33 - Petaka Telat Mikir
35
Eps 34 - Kepribadian Memang Beragam
36
Eps 35 - Tidak Akur Tapi Tidak Terpisahkan
37
Eps 36 - Kota Tambang Emas
38
Eps 37 - Senyuman Genit
39
Eps 38 - Jenius Atau Licik?
40
Eps 39 - Tak Seindah Yang Dibayangkan
41
Eps 40 - Tindas di Balik Kekuasaan
42
Eps 41 - Main Kabur Aja
43
Eps 42 - A Yong Curiga
44
Eps 43 - Orang Paling Berbakti se-Negara
45
Eps 44 - Lepas Kendali
46
Eps 45 - Harus Menikah Lagi
47
Eps 46 - Tertangkap Basah
48
Eps 47 - Negaraku Sangat Kacau
49
Eps 48 - Obati Pelayanku, A Yong
50
Eps 49 - Bengong Karena Pusing
51
Eps 50 - Tamparan Itu Terulang
52
Eps 51 - Ibu Cantik, Anak Cantik
53
Eps 52 - Selir Kehormatan dari Mananya?
54
Eps 53 - Dentuman Trauma
55
Eps 54 - Nyaris Bunuh Diri
56
Eps 55 - Masa Lalu
57
Eps 56 - Hari ini
58
Eps 57 - Jumbo Flashback
59
Eps 58 - Aku Menemukan Alasan Untuk Tetap Hidup
60
Eps 59 - Kelemahannya Adalah Imbalan
61
Eps 60 - Ahli Akupuntur Vs Ahli Bedah
62
Eps 61 - Bocah Ini Cukup Meresahkan
63
Eps 62 - Sudah Berapa Lama Tinggal Bersama?
64
Eps 63 - Apa Kau Sanggup Berbagi
65
Eps 64 - Apa Ada Yang Sakit?
66
Eps 65 - Jantungku Berdebar Saat Kau Menatapku
67
Eps 66 - Menghadapi Rasa Cemburu
68
Eps 67 - Katakan Saja Jika Kau Berubah Pikiran
69
Eps 68 - Kaisar Punya Banyak Hiburan
70
Eps 69 - Putrimu Pasti Pulang Malam Ini
71
Eps 70 - Belum Akhir
72
Eps 71 - Pria Menyenangkan
73
Eps 72 - Kaisar vs Pelajar Teladan
74
Eps 73 - Aku Tidak Bisa Percaya
75
Eps 74 - Muntah Darah
76
Eps 75 - Menjalani Pilihan
77
Eps 76 - Adaptasi
78
Eps 77 - Pingsan
79
Eps 78 - Jangan Menelengkan Kepalamu
80
Eps 79 - Ternyata Dia Masih Tahu Diri
81
Eps 80 - Selagi Masih Ada Di Sisi-mu
82
Eps 81 - Hanya Keponakan
83
Eps 82 - Ada Apa Dengan Bai Liu
84
Eps 83 - Kejadian Tak Di Sengaja
85
Eps 84 - Ini Pasti Ulah Nepotisme
86
Eps 85 - Cabut Masalah Dari Akarnya
87
Eps 86 - Peramal Atau Reinkarnasi Dewi
88
Eps 87 - Hanya Aromamu Seorang
89
Eps 88 - Hamil Di Luar Nikah
90
Eps 89 - Dua Dunia Yang Terulang
91
Eps 90 - Gonta Ganti Kamar
92
Eps 91 - Dua Anak Sekaligus
93
Eps 92 - Aku Tidak Kuat
94
Eps 93 - Cantiknya Hati Dan Wajahmu
95
Eps 94 - End Of Season One
96
Pengumuman
97
KABAR BAIK
98
Kabar Buat Pecinta Author Cinta Suci Seorang Selir Nih Hehe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!