Eps 4 - Ramuan Serba Guna

"Tabib Kim Hwa! Panggil hamba A Yong!"

Kim Hwa lebih heran lagi sekarang. Padahal jelas-jelas pelayan yang bernama A Yong ini berani menyeretnya dengan kasar tadi. Kenapa sekarang malah menunduk-nunduk hormat pada anak tabib terhormat sepertinya?

"Bukannya Tuan menyeretku tadi? Kenapa sekarang jadi hormat padaku?" gumam Kim Hwa dengan berani.

Shen Wang nyaris tertawa tapi ia malah terbatuk lagi karenanya.

"Karena itu adalah perintah ibu suri... kau harus menghormati A Yong saat dibawa kemari. Apa kau tidak mengerti apa-apa?" sahut Kaisar Shen Wang.

Kim Hwa kembali menunduk, "Baik, Yang Mulia." jawab Kim Hwa.

"A Yong. Aku butuh enam batang bawang hijau, segenggam jahe segar, dan satu buah lobak. Bawa semua bahannya dan timbun disini. Aku butuh untuk membuat resep ini sampai kaisar sembuh." kata Kim Hwa.

"Hamba siap mencarikan!" Baru sampai ke kediaman kaisar, A Yong harus pergi lagi.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!!"

"Astaga..." lengguh Shen Wang sambil menepuk-nepuk pelan dadanya.

"Yang Mulia berbaringlah dengan benar." perintah Kim Hwa.

Shen Wang pun merebahkan dirinya, sementara Kim Hwa menarik selimut kaisar sebatas perutnya.

Tanpa bertanya apa lagi meminta ijin, Kim Hwa membuka simpul tali pakaian atas Shen Wang.

Shen Wang mendelik tak percaya kearah Kim Hwa.

"Kenapa Yang Mulia? Tabib tidak perlu ijin untuk memeriksa luka Yang Mulia bukan."

Shen Wang mengangguk paham. Rupanya Kim Hwa akan memeriksa lukanya.

"Tabib Kim Hwa. Lukanya tidak terlihat. Ini hanya pukulan yang menyisakan nyeri." Kaisar dingin ini mulai tersenyum membekukan Kim Hwa.

Kim Hwa langsung berhenti menyibakkan pakaian atas Shen Wang.

"Begitu ya." gumam Kim Hwa.

A Yong datang lagi membawa pelayan-pelayan pengangkut bahan makanan istana bersamanya.

"Tabib Kim Hwa..." ucapannya terpotong ketika melihat Kaisar Shen Wang dan Kim Hwa ada dalam posisi yang canggung.

Kim Hwa segera tersadar ia berlari kecil ke arah A Yong. "Ah dimana? Dimana?" Kim Hwa langsung membongkari karung-karung bahan makanan itu.

Ia mengeluarkan enam batang bawang hijau, segenggam jahe, dan satu lobak dari karung itu.

"Dimana dapurnya?" tanya Kim Hwa.

"Disana, Tabib." A Yong langsung menuntun Kim Hwa menuju dapur kediaman kaisar.

"Pelayan, rebus tiga bahan ini dengan tiga mangkuk air." perintah Kim Hwa.

"Baik, Tabib." Pelayan-pelayan disana berhamburan berlomba membantu melaksanakan perintah dari tabib kaisar.

"Aduk terus hingga mengental." imbuh Kim Hwa.

"Baik tabib."

Sementara A Yong sibuk menjaga Kaisar Shen Wang di sampingnya.

"Yang Mulia. Yang Mulia baik-baik saja?"

Shen Wang hanya merebahkan dirinya dengan mata tertutup sedari tadi.

"Hnngh..." lengguh Shen Wang.

Dengan panik A Yong menyentuh kening kaisarnya.

"Tabib Kim Hwa! Tabib Kim Hwa!!" panik A Yong.

Kim Hwa segera berlari ke arahnya.

"Ada apa??"

"Yang mulia demam dan menggigau!"

"Aku tahu itu! Kami sedang membuat ramuannya." Kim Hwa kembali menyentuh kening Shen Wang.

"Aku baik-baik saja. Hngh..." ucapan yang sama terus-terusan Shen Wang ucapkan walau dalam keadaan seperti ini.

"Aku tidak lemah..." racaunya.

Kim Hwa menggeleng, "Ada-ada saja kaisar zaman ini. Lemah saja dibuat malu. Lemah karena sakit itu bukan hal yang memalukan." gumamnya.

A Yong melongo tak paham dengan gumaman-gumaman menyebalkan dari tabib wanita ini.

"Uhuk uhuk!!"

Mendengar kaisar terbatuk lagi membuat Kim Hwa dengan refleks mengambil wadah kosong yang tadi dan menyodorkannya.

"Dahaknya harus di keluarkan, Yang Mulia." anjurnya.

Shen Wang memaksa matanya untuk terbuka, ia meludah dan kembali merebahkan dirinya.

"Ramuannya akan segera siap. Bertahanlah Yang Mulia." pesan Kim Hwa sebelum berlari kembali ke dapur.

A Yong melebarkan matanya lagi.

"Tabib Kim Hwa! Tabib Kim Hwa! Dahaknya berbusa! Apa ini artinya yang mulia keracunan??!" paniknya sambil berteriak-teriak.

Kim Hwa kembali berlari terbirit ke arah kedua orang penting di kediaman ini.

"Aku tahuu. Ramuannya sedang dibuat. Kau tenang saja." yakin Kim Hwa.

"Ini racun?! Ini racun?!" desak A Yong.

"Bukan. Ini gejala penyakit saja." tegas Kim Hwa. Ia berlari kembali ke arah dapur.

"A Yong. Kau keluar saja." perintah Shen Wang.

A Yong menatap kaisarnya tak menyangka. Ia langsung merasa bersalah.

"Baik, Yang Mulia."

Karena ini adalah perintah, maka A Yong tak bisa melawan. Ia pun keluar ke depan kediaman kaisar di hari yang semakin gelap ini.

Kim Hwa berjalan membawa semangkuk penuh ramuan kental buatannya itu dengan hati-hati.

"Yang Mulia. Ini obatnya."

"Pelayan, bantu aku." pinta Kim Hwa.

Pelayan selain A Yong pun datang membantu Kim Hwa membawa ramuan panas itu.

"Apa ini?" Shen Wang menatap jijik ramuan berwarna kuning pudar itu. Mangkuknya begitu penuh dan baunya agak aneh.

"Yang Mulia percaya saja. Ayah lah yang membuat resep ini. Bukunya ada banyak sekali di rumah. Kebetulan hamba sudah pernah membaca mengenai penyakit yang sama yang Yang Mulia derita." jelas Kim Hwa.

"Baunya aneh." Shen Wang nyaris menolak.

"Apa Yang Mulia tahu? Ramuan ini dapat memperbaiki ventilasi paru-paru, menghilangkan sindrom-sindrom dari luar tubuh, menghilangkan dahak dan mengobati batuk kronis dengan gejala-gejala yang Yang Mulia alami." yakin Kim Hwa.

Kaisar Shen Wang menatap Kim Hwa tak yakin, tapi karena penjelasannya begitu lengkap dan menarik, Shen Wang pun mengangguk menurut.

"Dimana A Yong? Sepertinya Yang Mulia harus disuapi." Kim Hwa menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Aku bisa sendiri." potong Shen Wang, ia mengambil sendoknya dan mulai menyendok walau mangkuknya masih dipegangkan oleh pelayannya.

Sluurp.

Ia mengerinyit merasakan bau lobak yang tak sedap dan rasa pedas jahe itu. Tapi kemudian kehangatan jahenya membuat kerongkongan Shen Wang terasa lebih lega.

"Langsung merasa lebih baik?" Kim Hwa melebarkan matanya dan berharap.

Shen Wang mengangguk.

"Selain bisa jadi bahan masakan, bahan-bahan ini bisa jadi obat. Jadi selama Yang Mulia sakit, sering seringlah makan sup yang ada jahe, batang bawang hijau dan lobaknya." tutur Kim Hwa panjang lebar.

Shen Wang mengangguk singkat saja, ia terus meminum ramuan itu berharap agar ia cepat sembuh. Merasa sakit-sakitan selama satu bulan ini sudah menguras energi dan mood -nya.

Baru empat sendok saja Kaisar Shen Wang tampak dapat bernafas dengan lebih lega.

"Habiskan ramuannya, Yang Mulia. Kalau sudah, Yang Mulia harus beristirahat dengan selimut tebal agar keringatnya bisa keluar. Nanti demamnya akan berkurang."

Shen Wang meletakkan kembali sendoknya. Ia merebahkan dirinya sambil menyentuh keningnya yang bersuhu tinggi itu.

"Yang Mulia?" Kim Hwa jadi takut.

"Kepalaku berat sekali. Rasanya panas..." keluh Shen Wang.

Dengan terpaksa Kim Hwa mengambil alih mangkuk itu dari tangan pelayan,

Terpopuler

Comments

Uppy

Uppy

mulai menarik....keren thor

2021-03-09

1

🦆 Wega kwek kwek 🦆

🦆 Wega kwek kwek 🦆

dia berkata time travel ,,,kok GK dijelaskan yh😃✌️maaf baru baca

2021-03-06

2

Ririn Satkwantono

Ririn Satkwantono

baru kmrn.... aq mmpir bc cerita ttg istana

2021-02-15

2

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 - Batuk Kronis
2 Eps 2 - Tabib Berparas Cantik
3 Eps 3 - Ancaman Hukuman Tabib Kerajaan
4 Eps 4 - Ramuan Serba Guna
5 Eps 5 - Tipeku Adalah Gadis Intelektual
6 Eps 6 - Tarzan Masuk Kota
7 Eps 7 - Hipotesa Penyakit
8 Eps 8 - Tuberculosis
9 Eps 9 - Gengsi Laki-laki
10 Eps 10 - Sifat Asli Tabib Cantik
11 Eps 11 - Manusia Tanpa Ekspresi
12 Eps 12 - Politik Selir Yue Xi
13 Eps 13 - Musuh Tapi Sayang
14 Eps 14 - Rencana Buruk Yue Xi
15 Eps 15 - Satu Bulan Terakhirku
16 Eps 16 - Sadarlah A Yong
17 Eps 17 - Kediaman Seluas Stadion
18 Eps 18 - Biang Masalah Tersembunyi
19 Eps 19 - Kejadian Sepuluh Tahun Lalu
20 Eps 20 - Tak Tik Ban Poo
21 Eps 21 - Pergantian Rencana Ban Poo
22 Eps 22 - Kebodohan Dibalik Kecurigaan
23 Visual Tokoh Novel
24 Eps 23 - Rencana Harus Berbelok Lagi
25 Eps 24 - Menikahi Putrimu
26 Eps 25 - Yang Mulia Tak Akan Tahan
27 Eps 26 - Belum-belum Sudah Kalah
28 Eps 27 - Bisa Bayar Ganti Rugi Malam Itu?
29 Eps 28 - Aku Mulai Mempercayaimu
30 Eps 29 - Mudah Sekali Digiring
31 Eps 30 - Reaksi Suamiku
32 Eps 31 - Keterusan Mencurahkan Isi Hati
33 Eps 32 - Tahu Kelemahan Setiap Musuhnya
34 Eps 33 - Petaka Telat Mikir
35 Eps 34 - Kepribadian Memang Beragam
36 Eps 35 - Tidak Akur Tapi Tidak Terpisahkan
37 Eps 36 - Kota Tambang Emas
38 Eps 37 - Senyuman Genit
39 Eps 38 - Jenius Atau Licik?
40 Eps 39 - Tak Seindah Yang Dibayangkan
41 Eps 40 - Tindas di Balik Kekuasaan
42 Eps 41 - Main Kabur Aja
43 Eps 42 - A Yong Curiga
44 Eps 43 - Orang Paling Berbakti se-Negara
45 Eps 44 - Lepas Kendali
46 Eps 45 - Harus Menikah Lagi
47 Eps 46 - Tertangkap Basah
48 Eps 47 - Negaraku Sangat Kacau
49 Eps 48 - Obati Pelayanku, A Yong
50 Eps 49 - Bengong Karena Pusing
51 Eps 50 - Tamparan Itu Terulang
52 Eps 51 - Ibu Cantik, Anak Cantik
53 Eps 52 - Selir Kehormatan dari Mananya?
54 Eps 53 - Dentuman Trauma
55 Eps 54 - Nyaris Bunuh Diri
56 Eps 55 - Masa Lalu
57 Eps 56 - Hari ini
58 Eps 57 - Jumbo Flashback
59 Eps 58 - Aku Menemukan Alasan Untuk Tetap Hidup
60 Eps 59 - Kelemahannya Adalah Imbalan
61 Eps 60 - Ahli Akupuntur Vs Ahli Bedah
62 Eps 61 - Bocah Ini Cukup Meresahkan
63 Eps 62 - Sudah Berapa Lama Tinggal Bersama?
64 Eps 63 - Apa Kau Sanggup Berbagi
65 Eps 64 - Apa Ada Yang Sakit?
66 Eps 65 - Jantungku Berdebar Saat Kau Menatapku
67 Eps 66 - Menghadapi Rasa Cemburu
68 Eps 67 - Katakan Saja Jika Kau Berubah Pikiran
69 Eps 68 - Kaisar Punya Banyak Hiburan
70 Eps 69 - Putrimu Pasti Pulang Malam Ini
71 Eps 70 - Belum Akhir
72 Eps 71 - Pria Menyenangkan
73 Eps 72 - Kaisar vs Pelajar Teladan
74 Eps 73 - Aku Tidak Bisa Percaya
75 Eps 74 - Muntah Darah
76 Eps 75 - Menjalani Pilihan
77 Eps 76 - Adaptasi
78 Eps 77 - Pingsan
79 Eps 78 - Jangan Menelengkan Kepalamu
80 Eps 79 - Ternyata Dia Masih Tahu Diri
81 Eps 80 - Selagi Masih Ada Di Sisi-mu
82 Eps 81 - Hanya Keponakan
83 Eps 82 - Ada Apa Dengan Bai Liu
84 Eps 83 - Kejadian Tak Di Sengaja
85 Eps 84 - Ini Pasti Ulah Nepotisme
86 Eps 85 - Cabut Masalah Dari Akarnya
87 Eps 86 - Peramal Atau Reinkarnasi Dewi
88 Eps 87 - Hanya Aromamu Seorang
89 Eps 88 - Hamil Di Luar Nikah
90 Eps 89 - Dua Dunia Yang Terulang
91 Eps 90 - Gonta Ganti Kamar
92 Eps 91 - Dua Anak Sekaligus
93 Eps 92 - Aku Tidak Kuat
94 Eps 93 - Cantiknya Hati Dan Wajahmu
95 Eps 94 - End Of Season One
96 Pengumuman
97 KABAR BAIK
98 Kabar Buat Pecinta Author Cinta Suci Seorang Selir Nih Hehe
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Eps 1 - Batuk Kronis
2
Eps 2 - Tabib Berparas Cantik
3
Eps 3 - Ancaman Hukuman Tabib Kerajaan
4
Eps 4 - Ramuan Serba Guna
5
Eps 5 - Tipeku Adalah Gadis Intelektual
6
Eps 6 - Tarzan Masuk Kota
7
Eps 7 - Hipotesa Penyakit
8
Eps 8 - Tuberculosis
9
Eps 9 - Gengsi Laki-laki
10
Eps 10 - Sifat Asli Tabib Cantik
11
Eps 11 - Manusia Tanpa Ekspresi
12
Eps 12 - Politik Selir Yue Xi
13
Eps 13 - Musuh Tapi Sayang
14
Eps 14 - Rencana Buruk Yue Xi
15
Eps 15 - Satu Bulan Terakhirku
16
Eps 16 - Sadarlah A Yong
17
Eps 17 - Kediaman Seluas Stadion
18
Eps 18 - Biang Masalah Tersembunyi
19
Eps 19 - Kejadian Sepuluh Tahun Lalu
20
Eps 20 - Tak Tik Ban Poo
21
Eps 21 - Pergantian Rencana Ban Poo
22
Eps 22 - Kebodohan Dibalik Kecurigaan
23
Visual Tokoh Novel
24
Eps 23 - Rencana Harus Berbelok Lagi
25
Eps 24 - Menikahi Putrimu
26
Eps 25 - Yang Mulia Tak Akan Tahan
27
Eps 26 - Belum-belum Sudah Kalah
28
Eps 27 - Bisa Bayar Ganti Rugi Malam Itu?
29
Eps 28 - Aku Mulai Mempercayaimu
30
Eps 29 - Mudah Sekali Digiring
31
Eps 30 - Reaksi Suamiku
32
Eps 31 - Keterusan Mencurahkan Isi Hati
33
Eps 32 - Tahu Kelemahan Setiap Musuhnya
34
Eps 33 - Petaka Telat Mikir
35
Eps 34 - Kepribadian Memang Beragam
36
Eps 35 - Tidak Akur Tapi Tidak Terpisahkan
37
Eps 36 - Kota Tambang Emas
38
Eps 37 - Senyuman Genit
39
Eps 38 - Jenius Atau Licik?
40
Eps 39 - Tak Seindah Yang Dibayangkan
41
Eps 40 - Tindas di Balik Kekuasaan
42
Eps 41 - Main Kabur Aja
43
Eps 42 - A Yong Curiga
44
Eps 43 - Orang Paling Berbakti se-Negara
45
Eps 44 - Lepas Kendali
46
Eps 45 - Harus Menikah Lagi
47
Eps 46 - Tertangkap Basah
48
Eps 47 - Negaraku Sangat Kacau
49
Eps 48 - Obati Pelayanku, A Yong
50
Eps 49 - Bengong Karena Pusing
51
Eps 50 - Tamparan Itu Terulang
52
Eps 51 - Ibu Cantik, Anak Cantik
53
Eps 52 - Selir Kehormatan dari Mananya?
54
Eps 53 - Dentuman Trauma
55
Eps 54 - Nyaris Bunuh Diri
56
Eps 55 - Masa Lalu
57
Eps 56 - Hari ini
58
Eps 57 - Jumbo Flashback
59
Eps 58 - Aku Menemukan Alasan Untuk Tetap Hidup
60
Eps 59 - Kelemahannya Adalah Imbalan
61
Eps 60 - Ahli Akupuntur Vs Ahli Bedah
62
Eps 61 - Bocah Ini Cukup Meresahkan
63
Eps 62 - Sudah Berapa Lama Tinggal Bersama?
64
Eps 63 - Apa Kau Sanggup Berbagi
65
Eps 64 - Apa Ada Yang Sakit?
66
Eps 65 - Jantungku Berdebar Saat Kau Menatapku
67
Eps 66 - Menghadapi Rasa Cemburu
68
Eps 67 - Katakan Saja Jika Kau Berubah Pikiran
69
Eps 68 - Kaisar Punya Banyak Hiburan
70
Eps 69 - Putrimu Pasti Pulang Malam Ini
71
Eps 70 - Belum Akhir
72
Eps 71 - Pria Menyenangkan
73
Eps 72 - Kaisar vs Pelajar Teladan
74
Eps 73 - Aku Tidak Bisa Percaya
75
Eps 74 - Muntah Darah
76
Eps 75 - Menjalani Pilihan
77
Eps 76 - Adaptasi
78
Eps 77 - Pingsan
79
Eps 78 - Jangan Menelengkan Kepalamu
80
Eps 79 - Ternyata Dia Masih Tahu Diri
81
Eps 80 - Selagi Masih Ada Di Sisi-mu
82
Eps 81 - Hanya Keponakan
83
Eps 82 - Ada Apa Dengan Bai Liu
84
Eps 83 - Kejadian Tak Di Sengaja
85
Eps 84 - Ini Pasti Ulah Nepotisme
86
Eps 85 - Cabut Masalah Dari Akarnya
87
Eps 86 - Peramal Atau Reinkarnasi Dewi
88
Eps 87 - Hanya Aromamu Seorang
89
Eps 88 - Hamil Di Luar Nikah
90
Eps 89 - Dua Dunia Yang Terulang
91
Eps 90 - Gonta Ganti Kamar
92
Eps 91 - Dua Anak Sekaligus
93
Eps 92 - Aku Tidak Kuat
94
Eps 93 - Cantiknya Hati Dan Wajahmu
95
Eps 94 - End Of Season One
96
Pengumuman
97
KABAR BAIK
98
Kabar Buat Pecinta Author Cinta Suci Seorang Selir Nih Hehe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!