***
Lisa memarkirkan mobilnya disebuah parkiran sekolah yang cukup luas. Wanita itu keluar dengan terburu-buru dan segera menuju ke ruang Bimbingan Konseling atau yang biasa di sebut BK. Dengan cepat Lisa segera masuk ke ruangan itu, di sana sudah ada Ezha yang duduk di sofa, di sampingnya Asha yang tengah menangis, dua orang guru dan kepala sekolah, juga sepasang suami istri yang sedang menatap Ezha marah.
"Maaf saya terlambat." Lisa menyapa.
"Bunda ...." Asha berlari dan berhambur memeluk Lisa.
"Iya sayang, Bunda disini!" Lisa segera menggendong Asha.
"Silahkan duduk Bu!" Lisa mengangguk, lalu duduk di samping Ezha yang tengah menunduk. Namun, sejak kedatangan Lisa, Ezha melirik ke arah Bundanya.
"Bunda, maafin Azha." kata Ezha pelan, "tapi Ezha nggak salah Bunda. Denis bilang Ezha sama Asha nggak punya Ayah, dia bilang kita anak haram!" jelas Ezha menggebu, Lisa terdiam kaku, sebenarnya apa yang terjadi?
"Maaf Bu Alisa, saya sebagai wali kelas Ezha ingin mengatakan bahwa putra anda berkelahi dengan putra dari Pak Bambang, beliau tidak terima anaknya dipukul." jelas Yunita.
"Maaf Bu. Tapi saya tau, Ezha bukan anak yang suka berkelahi seperti itu!" Lisa tidak mengerti mengapa perkelahian seperti ini bisa terjadi.
"Lihat dong Bu, anak saya benjol gara-gara anak Ibu!" tutur Bu Bambang.
"Bu, dari yang saya lihat, anak Ibu baik-baik saja!" Lisa tidak melihat kejanggalan yang terjadi pada anak dari keluarga Bambang itu. "Bahkan saya malah melihat anak saya terluka, apa itu perbuatan anak Ibu?" Lisa balas bertanya, dia memang selalu terlihat tenang menghadapi segala situasi.
"Anak saya, nggak salah!" seru Bu Bambang.
"Tapi Bund, Denis duluan yang ngejek Ezha, dia bilang Ezha anak haram, dia bilang Bunda itu suka pergi malem-malem sama Om-Om!" Lisa menggeleng.
"Bu, saya bukan membela anak saya, tapi perkataan yang dilontarkan anak Ibu sudah keterlaluan. Anak saya sayang pada saya, maka dia membela saya. Dan dari mana anak sekecil itu tau kata-kata kasar seperti itu!" Lisa tak habis fikir.
"Tapi emang benerkan, Rezha nggak punya Papa, kaya Papa Denis!" sela Denis.
"Asha punya Ayah!" Asha menatap Denis tidak suka.
"Asha nggak boleh begitu, ya!" peringat Lisa. Asha masih menangis dalam pangkuan Lisa, "Begini saja Bu, agar masalah ini cepat selesai, lebih baik kita saling memaafkan." lanjutnya. "Ezha, kamu maukan memaafkan teman kamu?" Ezha terdiam sesaat lalu mengangguk.
"Iya Bund."
"Bagus!" Ezha mengulurkan tangannya pada Denis.
"Denis nggak mau minta maaf!" Denis menepis tangan Ezha lalu mengambil buku yang ada di atas meja dan hampir melemparkannya pada Ezha. Namun, Lisa dengan segera menarik Ezha kedalam pelukannya.
"Bu, sebaiknya kedua anak ini di pisahkan!" pinta Lisa. Yunita setuju, kepala sekolah sudah mengatakan keputusannya, Denis mendapat hukuman untuk belajar di rumah selama satu minggu, dan untuk Ezha, dia juga di hukum untuk belajar di rumah selama 3 hari.
***
Lisa duduk di kursi didepan kedua anaknya, "Ezha sayang, Bunda nggam pernah ngajarin Ezha buat berantem sama temanmu 'kan?" ucap Lisa. Ezha menunduk, merasa menyesal.
"Maaf Bund," lirihnya, "tapi Bund, kapan Ayah pulang?" pertanyaan Ezha yang mendadak itu sontak membuat Lisa diam. Saat ini mereka ada di sebuah restoran yang menjadi tempat untuk makan siang bagi mereka.
"Bund, apa itu anak haram? Denis bilang, kita itu anak haram!" tanya Asha polos. Lisa segera menggeleng.
"Sayang, Denis itu asal bicara, kalian jangan memikirkannya, ya."
"Asha pengen ketemu Ayah!" rengek Asha
"Asha, dengarkan Bunda, ya. Ayah belum bisa pulang, dia sedang sibuk." jelas Lisa mencoba memberi pengertian.
"Bunda selalu bilang Ayah sibuk-Ayah sibuk. Bunda juga sibuk. Jarang jemput Asha sama Kak Ezha, tapi Bunda tetep pulang!" Asha kembali menangis. Ezha hanya diam saja, Lisa mengusap kepala Asha sayang.
"Nanti waktunya kalian pasti mengerti." Lisa mencium kening Asha. Mereka tak menyadari, sesosok pria yang sejak tadi mengikutinya. Dia adalah Revan, pria yang meyakini bahwa kedua anak Lisa adalah anaknya.
***
"Sampai kapan kamu menyembunyikan kebenarannya, Lisa?" Lisa menatap tantenya dalam diam. Nindi adalah sosok pengganti sang Mama yang sudah pergi mendahuluinya 15 tahun lalu.
"Tante, Lisa juga tidak tau siapa pria itu. Yang Lisa tau, Lisa sudah terbangun di sebuah kamar hotel sendirian dan tanpa pakaian." Lisa menutup wajahnya, gurat lelah tercetak jelas di wajahnya.
"Apa kamu tidak berniat untuk menikah? Kasihan Ezha sama Asha, Lis! Mereka terus-terusan tanya soal Ayah mereka."
"Lisa harus bagaimana?" Lisa mulai menangis. Sejujurnya, dia bukanlah wanita sekuat itu untuk diam ketika ada banyak luka yang dia dapatkan di hatinya. Menerima kenyataan bahwa Ezha dan Asha memiliki Ayah, itu berita yang membahagiakan. Tetapi, berita itu di selingi sebuah luka, yang menjadi harapan semu semata. Ternyata Ayah Ezha dan Asha adalah suami dari sahabatnya.
"Apa kamu benar-benar tidak tau siapa Ayah kandung Ezha dan Asha?" Lisa menoleh, menatap Nindi dengan wajah penuh air mata.
"Sebenarnya, kemarin dia menemuiku." jelas Lisa. Nindi menatap Lisa lalu mengusap kepala wanita itu.
"Lalu kenapa sekarang kamu terlihat bingung, katakan saja padanya apa yang terjadi? Aku melihat semuanya, Lisa. Aku yang menyaksikan sendiri perjuanganmu membesarkan mereka." Lisa menggeleng pelan.
"Tapi, pria itu adalah suami Zara, Tante!" jelas Lisa. Nindi langsung memeluk Lisa erat, begitu banyak penderitaan yang Lisa alami selama ini. Dia sudah melihatnya sendiri, bagaimana Lisa membesarkan si kembar, menjaga dan merawat mereka tanpa adanya sosok seorang laki-laki yang menemaninya.
***
Lisa menatap Ezha yang kembali tertidur. Lisa mengusap kepala Ezga sayang, lalu mencium keningnya sebelum meninggalkan kamar si kembar.
Lisa menuruni tangga, dan menuju ke kamarnya yang ada di lantai bawah, dia memang sudah membeli rumah untuk dirinya dan kedua anaknya, tentu saja Lisa tak mau terus merepotkan Nindi yang sebenarnya menahan Lisa untuk tidak pergi. Tetapi, Lisa sendiri yang menginginkan pergi. Selama 10 tahun Lisa tinggal dikediaman Nindi, ia tak mau lagi merepotkan sang Tante yang sudah bersuami itu.
Suara detak jam menggema di kamar Lisa, di sana menunjukkan pukul 2 dini hari, di mana seharusnya orang-orang tidur. Mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan setelah bekerja. Tetapi, Lisa tak bisa memejamkan matanya, ucapan Revan 3 hari lalu masih dia ingat sampai saat ini, Revan ingin di akui sebagai Ayah oleh kedua anaknya, tapi Lisa tidak bisa melihat Zara sedih, cukup dia saja yang menderita selama ini.
Apa kalian fikir Lisa tak menderita? Saat itu usia Lisa menginjak 25 tahun, dan malam itu adalah malam perayaan ulang tahun pernikahan Nindi dan suaminya. Nindi membuat pesta yang cukup mewah disalah satu Ballroom sebuah hotel berbintang lima. Lisa yang kala itu sedang kelelahan akibat pesta, di minta menginap di salah satu kamar hotel. Diapun setuju, Nindi tidur di kamar yang berbeda dengan Lisa, tentu saja Nindi bersama suaminya, sedangkan Lisa tidur sendiri. Namun, sepertinya kesialan tengah menimpa Lisa kala itu.
Lisa masuk ke kamar yang salah. Entah bagaimana bisa pintu itu tidak terkunci, dan membuat Lisa langsung masuk dan membersihkan diri, setelah itu tidur. Lisa tak tau apa yang terjadi, tiba-tiba kabut putih menyelimuti kamar itu hingga membuat Lisa tak sadarkan diri. Hingga pagi datang, Lisa terbangun dengan tubuh seakan remuk, dan lebih parahnya lagi, Lisa tak menggunakan pakaian sehelaipun.
Lisa memeriksa tubuhnya sendiri, dan langsung lemas saat itu juga. Lisa mengambil gaun pestanya yang tetonggok di lantai, membersihkan diri di kamar mandi, lalu segera keluar dari hotel. Setelah hari itu. Lisa tak pernah tau siapa yang telah merenggut kesuciannya di saat dia tak sadarkan diri. Namun, satu minggu lalu, setelah 8 tahun kejadian itu terlewatkan, Lisa mendapat fakta yang begitu mengejutkan. Dimana ia menemukan si pelaku yang telah lama ingin Lisa ketahui. Namun, saat Lisa tau, dia justru menyesal, kenapa harus pria itu? Pria yang sama dengan suami sahabatnya! Kenapa?
Chapter 03 end.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
friska
kasihan bngt lisa
2020-08-22
4
👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣
gmn ceritaNa ada kabut, tor... apa Lisa djebak yaaa?
2020-08-20
3