{CHAPTER 3}

Happy Reading ❤

👑

Aleta dan Iris berjalan ke arah UKS. Iris mengintip dari balik jendela apakah ada Nata di dalam UKS. Iris melihat Nata yang sedang tidur di UKS, "Nata lagi tidur di dalem Ta, lo masuk aja. Gue tunggu di sini," ucap Iris. Aleta menganggukan kepalanya, dia akan masuk ke dalam UKS. Dia berharap Nata mau diobati olehnya.

Aleta membuka pintu UKS, dia menghampiri Nata yang sedang tidur diranjang UKS, Nata menjadikan tangannya sebagai bantal. Aleta dapat melihat dengan jelas luka Nata yang belum diobati.

Sejujurnya, Aleta sangat gugup. Dia takut Nata akan menolak diobati olehnya. Aleta melakukan semua ini untuk membalas budi perbuatan Nata kemarin, "Nata," panggil Aleta.

Nata membuka matanya, matanya langsung bertatapan dengan mata Aleta. Nata mendengkus pelan, kenapa Aleta menganggunya saat dia sedang tidur, "ada apa?" tanya Nata.

"Itu, luka kamu harus diobatin. Aku mau obatin luka kamu," jawab Aleta. Nata mengerutkan kening, apakah Aleta berniat mendekatinya? Nata tidak perduli. Kalaupun Aleta suka atau tidak suka padanya, ia tidak perduli. Karena ia akan tetap menjauhi cewek-cewek yang mencoba ingin dekat dengannya.

Nata membalikan badannya membelakangi Aleta, "gak usah, pergi lo," cetus Nata sinis.

Aleta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bingung harus melakukan apa agar Nata mau diobati olehnya. Apa Nata tidak kesakitan membiarkan luka itu tidak diobati? Ia harus bisa membujuk Nata agar mau diobati.

Aleta mengambil obat merah dan kapas dikotak P3K, Aleta meneteskan obat merah itu ke kapas. Dengan ragu, Aleta mendekatkan kapas itu ke pelipis Nata.

Nata kesal. Dia menegakan tubuhnya, dia duduk menghadap Aleta, dan dia menepis tangan Aleta kasar sampai kapas yang Aleta pegang tadi terjatuh, "lo tuh maksa banget sih, gue bilang gue gak mau diobatin sama lo. Pergi," sinis Nata.

Aleta takut dengan tatapan Nata yang seperti ingin memangsanya. Tapi, ia tidak akan menyerah begitu saja. Aleta kembali meneteskan obat merah itu ke kapas. Ia mengarahkan kapas itu ke ujung bibir Nata yang berdarah.

"Lo tuh-" sebelum Nata menyelesaikan ucapannya Aleta lebih dulu memotong ucapannya, "nanti dulu marah-marahnya Nat. Setelah aku obatin kamu, baru kamu boleh marahin aku sepuas kamu. Sekarang, diem dulu ya Nat," jelas Aleta lembut.

Nata menghembuskan nafas kasar, dia mencoba menahan emosinya. Lagi-lagi Nata membiarkan Aleta mengobati lukanya. Nata melirik wajah Aleta, Nata menggelengkan kepalanya saat batinnya ingin berkata kalau Aleta cantik.

Aleta mengobatinya dengan sangat hati-hati. Ia tidak mengerti kenapa Aleta mau melakukan semua ini? Nata menepis tangan Aleta, "udah-udah. Puas kan lo ngobatin luka gue, sekarang pergi," sinis Nata.

Aleta menghembuskan nafas pelan, "ya udah, aku pergi ya. Kamu istirahat aja di sini," ucap Aleta. Aleta berbalik pergi dari UKS. Nata menatap punggung Aleta yang mulai menjauh, dia kembali menidurkan tubuhnya diranjang UKS.

Aleta mendekati Iris yang masih menunggunya di luar UKS, "Ris, maaf ya lama," ucap Aleta merasa bersalah.

Iris tersenyum, dia merangkul pundak Aleta, "gak usah minta maaf. Gimana, lo berhasil gak Ta?" tanya Iris yang sudah penasaran.

"Nata sih nolak diobatin sama aku, tapi aku terus maksa kalau aku mau ngobatin luka dia. Akhirnya dia yang ngalah," jelas Aleta.

Sepertinya Nata sedikit tertarik dengan Aleta. Sebelumnya, banyak yang mendekati Nata dan setiap Nata babak belur banyak yang menawarkan untuk mengobati luka Nata. Tapi Nata selalu menolaknya.

Baru kali ini ia mendengar Nata mau diobati oleh seorang cewek. Biasanya, Nata juga membiarkan luka itu tanpa diobati.

Aleta dan Iris melangkah ke arah kelas mereka. Mereka takut kena marah karena terlalu lama keluar kelas, Iris mengintip dari balik jendela. Ia langsung tersenyum lebar ketika melihat tidak ada Salsa di dalam kelasnya.

Iris melompat-lompat karena senang. Dia memeluk Aleta, "untung aja singa betina itu udah keluar dari kelas kita. Kalau gak, bisa habis kita karena terlalu lama di luar kelas," terang Iris.

Aleta tersenyum tipis melihat tingkah Iris. Iris menarik tangan Aleta masuk ke dalam kelas. Mereka duduk di tempat mereka masing-masing. Icha dan Sisil membalikan tubuhnya menghadap belakang, "kenapa kalian lama banget? Untung aja Bu Salsa ada urusan, kalau gak kalian bisa dihukum," jelas Icha.

"Gue boker dulu di wc," sahut Iris.

Icha dan Sisil mengerutkan kening, "kencing di wc sekolah aja lo gak pernah, gimana ceritanya lo boker di wc sekolah. Bohong kan lo," selidik Sisil.

"Soalnya udah di ujung tanduk banget, makanya gue boker di wc sekolah," jawab Iris santai.

"Woy, Nata berantem lagi di koridor sama Arsen," teriak seseorang yang kini memasuki kelas Aleta. Semua orang langsung rusuh, mereka berlari keluar kelas ingin menyaksikan Nata dan Arsen berantem.

"Ih, si Nata tuh bener-bener gak ada kapoknya ya. Dia tuh tadi pagi udah babak belur, dan sekarang malah berantem lagi," kesal Sisil.

Iris melirik ke arah Aleta, Iris bisa melihat kalau Aleta cemas. Iris berdiri, "gue juga mau lihat Arsen sama Nata berantem, kalian ikut gak?" tanya Iris.

Iris menarik tangan Aleta keluar kelas. Icha dan Sisil mengikuti mereka dari belakang. Aleta merasa aneh dengan perasaannya, kenapa ia merasa cemas. Kenapa ia merasa begitu? Ia tidak mengerti dengan perasaannya saat ini.

Di koridor sudah banyak orang yang berkumpul menyaksikan Nata dan Arsen berantem. Nata dan Arsen masih saling memukul. Tidak ada orang yang berani memisahkan mereka berdua. Aleta menyelip agar ia bisa melihat Nata.

Aleta membulatkan matanya ketika melihat wajah Nata yang semakin babak belur. Arsen meninju perut Nata sampai Nata terduduk dilantai, saat Arsen mengambil ancang-ancang untuk memukul Nata kembali, Aleta melangkah mendekati Arsen dan Nata.

Aleta melebarkan tangannya di depan Arsen, "STOP!" teriak Aleta. Hampir saja Arsen memukul wajah Aleta, ia bingung kenapa Aleta berani berada di tengah-tengah mereka.

👑

Makasih udah mau mampir ❤

Terpopuler

Comments

꧁₣IŘΔ꧂

꧁₣IŘΔ꧂

gue gak kuat baca season satunya jadi langsung baca ini

2020-11-09

1

Dewi Haryanti

Dewi Haryanti

lanjut thorr ,ceritanya seru:)

2020-01-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!