My Dear

My Dear

1

Alice adalah seorang gadis berumur 27 tahun. Dia baru saja mendapat musibah, ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan. Karena ia tidak mempunyai siapa-siapa, dan rumahnya di sita oleh bank karena hutang ayahnya, ia sekarang tinggal bersama sahabatnya, Anna.

Alice selama ini belum pernah bekerja, karena orang tuanya dulu tidak mengizinkannya bekerja. Padahal dulu waktu kuliah ia termasuk siswa berprestasi, jadi kalau ia melamar pekerjaan pasti akan mendapat pekerjaan yang bagus.

Alice berpikir kalau ia tidak bisa diam saa dirumah Anna, ia ingin bekerja dan tidak mau bergantung kepada Anna terus.

Alice sedang berada di dalam mobil. Ia berniat mencari pekerjaan.

Tiba-tiba mobilnya menabrak mobil di depannya. Ia memotret kerusakannya dan meminta maaf pada pemilik mobil dan menawarkan untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan.

Alice mengetuk-ngetuk kaca mobil orang itu.

"Maaf, bisakah kita selesaikan secara pribadi?"

Orang itu membuka sedikit kaca mobilnya dan memberikan sebuah kartu nama.

"Kau tanggung semuanya, hubungi asistenku."kata pemilik mobil itu.

Belum juga Alice ngomong sesuatu orang itu sudah pergi duluan.

"Orang ini mau memerasku?."

***

Sampai rumah, Alice menunjukkan kerusakan mobil itu pada temannya, Anna. Anna melihat kalo itu mobil sangat mahal.

"Hmm mobil ini harganya sekitar 4M."

Huuufft

Alice menarik nafas panjang.

"Tidak apa-apa, kan ada asuransi."

"Asuransiku baru kadaluarsa."

"Kalau bangkrut karna rugi, aku akan membiayaimu."

Anna menenangkan. Ia akan membantunya.

Tapi justru itu yang membuat Alice merasa tidak nyaman.

"Kau baik sekali. Tau gitu aku menikah denganmu saja."

Anna tersenyum ke arah Alice.

"Baiklah kalau begitu aku kekamar dulu. Aku ingin menenangkan diri."

Alice bangkit dan beralih ke kamarnya.

Anna lalu mengirimkan resume Alice ke beberapa temannya tapi tidak ada yang mau menerima Alice yang belum pernah bekerja selama 7 tahun.

***

Paginya Alice meminta tumpangan pada Anna.

"Anna, tunggu sebentar. Aku numpang ya."

Melihat penampilan Alice membuat Anna berpikir kalo dia akan melakukan wawancara.

"Apa ada interview?"

"Hmm, aku sudah mengirim 200 CV. Tapi satu panggilan pun tak ada."

"Tapi kenapa pakaianmu formal sekali?."

"Aku harus bersiaga tiap saat. Mana tau ada panggilan langsung meluncur kesana."

"Semangat yang tinggi! Jadi sebenarnya kamu mau kemana?"

"Bahas ganti rugi😌."

Tapi kemudian Anna merasa sedih melihat Alice yang bahkan bajunya tidak disetrika.

"Bajumu terlalu kusut, kenapa tidak disetrika?"

"Kemarin sudah kemalaman, aku tidak menemukan setrika. Aku tidak enak membangunkanmu. Jadi..."

Belum selesai bicara, Anna langsung memotong ucapan Alice.

"Sok sungkan. Yasudah ayo kita berangkat."

"Terimakasih."

Akhirnya Anna bersedia memberinya tumpangan.

****

Alice sampai di kantor yang tertulis dalam kartu nama dan mencari asisten Mark.

"Halo, Apakah penerima tamu ada orang?" Tanya Alice pada salah satu karyawan yg ternyata penerima tamu disana.

"Apa aku bukan orang? Cari siapa?" jawab karyawan itu sambil memberikan kartu identitasnya.

"Oh ternyata anda penerima tamunya. Aku mencari asisten Mark."

"Kau Alice Nelson?" tanya salah satu pegawai lainnya yg tak lain adalah asisten Mark.

Alice mengangguk menandakan kalau ia adalah Alice Nelson.

"Tunggu sebentar ya. Aku sedang menemani bos interview."

"Baik, tidak masalah."

Ternyata di sana juga sedang ada wawancara.

***

Anehnya semua orang nampak keberatan setelah keluar dari wawancara.

"Haha gaji tinggi? Kerja 24 jam?" ucap salah satu pelamar kesal.

"Aku lulusan S2, malah menyuruh jadi pembantu." ucap pelamar lainnya tidak terima.

Alice sangat heran melihat tingkah semua orang. Dan kemudian Alice pergi ke toilet dan mencari tahu tentang wawancara itu.

Disana ia bertemu dengan salah satu pelamar wanita yang baru saja melakukan wawancara.

"Permisi. Kalau boleh tau, perusahaan ini sedang mencari posisi apa ya? Kenapa seperti kontes kecantikan?"

"Bos ingin mencari asisten yang siaga 24 jam. Bisa mengurus rumah dan pekerjaan kantor." jawab wanita itu dengan raut wajah yg masih kesal.

"Bukankah itu cukup baik? Kenapa semua menangis lari keluar?"

"Kau tidak punya kehidupan pribadi? Kau tidak punya pacar? 24 jam didedikasikan untuk dia seorang saja."

Ternyata bos sedang mencari asisten pribadi yang bisa bekerja 24 jam dalam 7 hari. Semua pelamar menolak karena kalo mereka menerima artinya mereka nggak akan punya kehidupan pribadi.

"Tapi bukankah kau tadi sangat menginginkan pekerjaan itu?"

"Harapanku bukan jadi asisten. Coba kau pikir, bos sangat ganteng dan kaya. Jika bisa mendapatkannya, bukankah sangat menguntungkan?"

Setelah bicara seperti itu, wanita itu langsung pergi meninggalkan Alice.

Bos hanya mencari seorang pembantu, tapi dia malah ingin menjadi nyonya bos. Huh ternyata orang yang aku tabrak kemaren adalah bos di perusahaan ini.

Gumam Alice.

***

*Di ruangan bos*

"Hari ini masih ada yang wawancara?" tanya Darwin pada asistennya.

Belum sempat asistennya menjawab, tiba-tiba suara Alice terdengar dari balik pintu.

"Ada satu lagi!"

Karena semua pelamar sudah tidak ada lagi. Alice akhirnya Ikut mengajukan lamarannya.

Darwin terkejut melihat Alice. Dia heran kenapa ada dia di kantornya. Asisten Mark kemudian memberitahu kalo Alice adalah orang yang akan bernegoisasi mengenai mobil.

"Maaf bos, aku mengundangnya kesini untuk membahas ganti rugi. Aku akan membawanya keluar bos."

"Tolong beri aku kesempatan."

Asisten Mark kemudian hendak menariknya keluar tapi Darwin melarang.

Alice memberikan resumenya pada Darwin.

Dan mereka langsung memulai interview.

"Siapa namamu?"

"Namaku Alice Nelson."

"27 tahun. Tidak pernah bekerja. Kenapa melamar jadi asisten?"

"Asisten pribadi itu khusus melayani bos. Selain pekerjaan sekretaris, juga mendedikasikan diri untuk anda. Pengalaman berkeluarga membuatku berdedikasi juga sangat teliti dan sabar."

"Ingatan yang bagus. Kamu bisa menghadapi interview dadakan ini dengan mencari panduan asisten di internet, isinya satu katapun tak kurang." puji Darwin sambil melihat artikel panduan asisten di handphonenya.

"Aku hargai kehebatanmu, tapi asisten yang aku mau bukan hanya bisa hafal buku panduan. Terimakasih Nona Alice."

Darwin memutuskan tidak bisa menerima Alice. Apalagi alasannya kalo bukan karena Alice belum pernah bekerja sebelumnya. Dan menjadi asisten pribadinya tidak semudah itu.

Darwin bangkit dan hendak pergi.

Alice ikut bangkit. Ia masih mau bicara tapi malah ditabrak sama Darwin sampai terjatuh.

Bruukk

Alice terjatuh dan merasakan sakit.

Darwin kemudian mendekat ke Alice.

"Ada apa? Aku sudah menabrakmu." kata Darwin sambil tersenyum sangat manis.

Dan kemudian melanjutkan perkataannya.

"Hmm kepalamu yang keras atau dadaku yang keras?"

"Kepalaku."

"Seharusnya kau bilang apa?"

"Maaf."

"Keluarlah."

Darwin menyuruhnya untuk pergi. Ia lalu jalan mau keluar.

"Direktur Hall."

Alice ikut bangkit. Dan kemudian ia menyinggung tentang kerusakan mobil Darwin.

"Direktur. Aku menabrak mobil anda. Dan setelah sampai rumah aku baru sadar kalau asuransiku sudah kadaluarsa. Aku sudah bertanya. ahlinya. Mereka bilang biaya perbaikan mobilnya 1M. Aku tidak mempunyai apa-apa. Aku tidak mempunyai uang sebanyak itu untuk ganti rugi. Jadi, aku ingin anda menerimaku bekerja disini. Aku akan berusaha menjadi asisten yang kompeten. Karena aku sangat butuh pekerjaan ini, aku pasti akan berusaha keras. Lagi pula aku bisa bekerja sambil membayar hutang. Ini situasi yang saling menguntungkan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!