3

Paginya Alice datang ke rumah Darwin bersama asisten Mark dan diberitahu apa saja yang harus ia lakukan tiap harinya.

"Wah luas sekali rumahnya. Tidak seperti tempat tinggal manusia." Anna merasa sangat kagum.

"Direktur suka kebersihan. Kamarnya dibersihkan sekali sehari dia tidak tahan bau disinfektan. Jadi setelah itu harus pakai pewangi mawar, menetralkan baunya. Di atas meja tidak boleh ada barang. Disini, selain kalian berdua tak boleh ada benda hidup." Jelas asisten Mark.

"Bunga rumput termasuk benda hidup?"

"Termasuk. Dan sarapan tidak ada permintaan khusus, tapi susu harus susu skim dari peternakan South Otago, Selandia Baru." timpal Mark.

"Ah baik baik."

"Tiap hari jam 10 tiba di kantor. Kau jam 7 bangun, jam 8 siapkan sarapan, jam 9 berangkat. Pesanku semua sudah di catat?"

"Iya sudah."

"Jas harus cuci kering. Baju di cuci dengan mesin cuci dan di sterilisasi. Merek sabun cuci dan pelembut jangan sampai salah, harus beli merek yang sama. Dia tidak suka wangi yang keras."

Kemudian asisten Mark juga memberikan sebuah ponsel.

"Dirumah ini sebaiknya kau tidak terlihat. Jika ada perlu, dia akan memanggilmu. Ingatlah, jangan jalan didepannya."

"Baik."

"Terakhir yang paling penting, malam hari, lampu di semua area tidak boleh mati. Baterai cadangan harus sering diperiksa, jaga-jaga bila mati lampu."

"Wah orang kaya tak takut boros, lampu tak dimatikan."

***

Alice yang sedang membersihkan lantai segera bersembunyi saat Darwin pulang.

Dan ia lalu membersihkan tempat lain.

****

Darwin tiba-tiba keluar dengan pakai handuk doang tepat di depan mata Alice.

Alice sontak terkejut.

Berisik sekali." keluh Darwin.

Alice meminta maaf dan memejamkan matanya.

Darwin kemudian langsung masuk kembali ke kamarnya.

***

Paginya Alice menyiapkan sarapan Darwin. Ia melihat kalo Darwin menikmati makanannya.

*mudah ditipu. Semua beres dengan pesanan.

Gumam Alice dengan ekspresi wajah licik.

Makanan itu bukan Alice sendiri yang memasaknya. Ia membelinya.

Habis sarapan mereka lalu berangkat ke kantor.

Saat di mobil, Alice tidak bisa mengontrol rasa groginya. Hingga saat menyetir jadi tidak terkendali, dan membuat Darwin terbentur bangku depan sampai beberapa kali.

"Ma... Maaf." ujar Alice.

Darwin hanya terdiam menahan sakit.

***

Darwin sampai harus mengompres dahinya sesampainya di kantor. Ia menatap kesal pada Alice.

Alice datang membawakan kopi untuk Darwin. Tapi tiba-tiba asisten Mark datang terburu-buru dan meminta maaf mengenai kopinya...

"Maaf Direktur. Aku belum memberitahu Alice tentang kebiasaanmu minum kopi. Aku tukar..."

Tapi Darwin keburu meminumnya dan tidak ada masalah pada kopinya. Ia lalu menyuruh keduanya untuk keluar.

Darwin kembali mencium aroma kopinya. Ia menyukainya dan meminumnya lagi.

"Aneh, kenapa dia bisa tahu."

***

Saat di luar, asisten Mark dan seorang karyawan wanita merasa heran karena Alice bisa tahu selera bos mereka.

"Kak Alice, Asisten mark yang memberimu tips?" Tanya seorang karyawan wanita.

Lalu tiba-tiba Mark menyahut.

"Loh bukannya kamu yang memberikan tipsnya?" tanya Mark pada karyawan wanita itu.

"Hah aku? aku tidak sebaik itu." Jawabnya.

"Tips apa?" tanya Alice kebingungan.

"Pembunuh kopi." jawab karyawan wanita.

"Kau orang baru pertama yang buat kopi, tanpa dimarahi bos." ungkap Mark.

"Benarkah?"

Alice tersenyum lega dan langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Berhasil." gumamnya.

***

Hari ini Darwin benar-benar membuat Alice sibuk. Ia terus memanggilnya dan mengharuskannya untuk sampai dalam waktu 5 detik.

"Masuk." perintah Darwin.

Alice berlari menuju ruangan Darwin.

"Ada apa bos?" Tanya Alice dengan nafas yang terengah-engah.

"Tolong fotokopi ini tiga lembar, bolak balik. Satu kirim ke perusahaan utama. Selain itu, nota ini reimburse ke perusahaan, siapkan juga hadiah pernikahan bos Roy Marteen. Terakhir, bawa pulang jasku yang sudah di cuci." perintah Darwin sambil mengulurkan berkas yang akan di fotokopi.

Ia memberinya banyak tugas dan Alice bisa menyelesaikan semuanya dengan sangat baik.

Alice bersantai sejenak karena tugasnya sudah selesai.

Tapi tiba-tiba Darwin datang.

"Kerjaan sudah selesai? Sudah mulai bermalasan." tegur Darwin.

Alice sontak kaget dan langsung berdiri.

"Direktur, semua yang diperintahkan sudah selesai. Anda boleh meminta asisten Mark untuk mengecek." ujar Alice.

***

*Diruangan Darwin*

Darwin dan Mark membicarakan Alice.

"Kau yakin dia tidak berpengalaman?" tanya Darwin.

"Di CV tertulis seperti itu, dia sama sekali tidak punya pengalaman." jawab Mark yakin.

"Aku tidak ada alasan untuk pecat dia." ungkap Darwin.

Darwin sebenarnya sedang mencari cara untuk memecat Alice, tetapi dia tidak mempunyai alasan.

"Bos, yang kau cari itu asisten. Jika dia berhasil, bukannya bagus?"

"Aku tak suka dia. Dia jelek." jelasnya.

"Rachel cantik. Mau Rachel saja yang jadi asisten?" Saran Mark.

Rachel adalah salah satu karyawan cantik di perusahaannya.

"Tidak mau."

***

Setelah melihat hasil kerja Alice yang cukup memuaskan, Darwin pun akhirnya memutuskan untuk mempekerjakan Alice.

Darwin kemudian menyuruh Mark menyiapkan kontrak untuk Alice.

Setelah itu, Mark menemui Alice untuk tanda tangan kontrak.

"Pekerjaan ini butuh siaga 7x24 jam. Kau tidak punya kekasihkan?"

"Kenapa ada perjanjian aneh begini?"

"Karena jabatan asisten ini khusus."

"Apa harus tanda tangan?"

Mark mengangguk mengiyakan.

"Kau pertimbangkan lagi." saran Mark dab kemudian pergi meninggalkan Alice.

Alice sebenarnya ragu menandatangani kontrak itu. Dia masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya dan berharap kembali kepadanya. Tetapi apakah mungkin dia bisa kembali bersamanya kalau tidak ada waktu untuk menemuinya?.

Alice menatap foto mantan kekasihnya di ponselnya. Ia meminta maaf dan lalu menghapus wallpapernya.

***

Alice mengajak Anna untuk makan siang bersama. Mereka bertemu di sebuah cafe.

"Aku tak habis pikir siang ini bisa makan denganmu. Memangnya asisten seperti kau tak perlu temani dia makan siang?" tanya Anna penasaran.

"Tiap siang harus dua jam tanpa diganggu." jawab Alice.

Anna tertawa mendengarnya.

"Semuda itu sudah ada kebiasaan tidur siang."

Dan saat makanannya datang, Alice mendapat pesan dari Mark.

*malam ini bos mengadakan pesta. Kau cepat persiapkan dulu.

Alice mendadak harus pergi. Alice harus segera pulang untuk mempersiapkan pesta Darwin nanti malam.

"Anna, aku pergi dulu."

"Kenapa pergi?"

"Bos tiba-tiba mau mengadakan pesta di rumah, aku harus menyiapkannya. Aku pergi dulu ya. Daaa"

Alice terlihat terburu-buru sekali.

***

*malamnya harinya*

Mark memberitahu nama setiap orang yang datang.

"Itu siapa namanya?" tanya Alice.

"Itu Direktur R&D, Michael. Di bidang siaran langsung fashion cukup terkenal." jawab Mark.

"Apakah dia pria?" tanya Alice.

Michael terlihat gemulai sekali seperti layaknya seorang wanita. Dah itu membuat Alice penasaran apakah dia benar-benar pria atau bukan.

Michael duduk satu meja dengan Darwin. Kemudian Alice datang dan menuangkan minuman untuk Michael.

"Kenapa tidak ada pelayan cantik dan tampan? Dimana yang waktu itu hanya pakai pakaian dalam?" Michael bertanya pada Darwin.

Saat melihat Alice, Michael tidak suka dengan penampilannya dan langsung mengkritik.

"Apa hari ini sedang bermain cosplay wanita. Nona ini pasti sedang cosplay menjadi wanita desa. Hmm aku lebih suka cosplay wanita yang kemarin" ujarnya sambil tertawa.

Alice menatap Michael sambil menghela nafas. Tetapi Michael malah tersinggung.

"Kenapa melihatku? Michael tidak senang." ungkapnya.

Ia merasa kalau Alice sedang melototinya.

"Maafkan saya, pak!"

Michael langsung bangkit dan marah karena dipanggil pak. Dia mengadukannya ke Darwin.

"Kau panggil aku apa?!!" Michael berteriak tidak terima.

Sontak semua mata langsung tertuju pada mereka.

"Kau panggil aku, Bapak?! No! Aku Michael. Aku Michael."

Darwin sontak tertawa mendengarnya.

"Darwin. Pelayanmu sangat tidak sopan."

Darwin berdiri dan menjelaskan siapa Alice.

"Dia bukan pelayan, dia asistenku." ungkap Darwin.

Michael tercengang tidak percaya.

"Oh, jadi ini asisten pribadimu? Yang lengket 24 jam itu?"

"Benar."

Michael mendekat pada Darwin dan berbisik.

"Aku sangat iri padamu. Bukankah sebagai asisten sangat nurut padamu?"

Darwin geli mendengarnya.

"Punya gagasan buruk apa?"

Michael melirik Mark. Dan Mark langsung paham apa yang di inginkan Michael.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!