4

Mark membawa Alice ke kamarnya dan memberikan pakaian seksi yang ada di tempat tidurnya.

"Michael menyuruhku pakai ini?" tnanya Alice.

Mark mengangguk mengiyakan.

"Bos bilang apa?" tanya Alice lagi.

"Bos tidak bilang apa-apa. Tapi jika kau tidak pakai, dia pasti kehilangan muka. Michael bertaruh dengannya. Kamu pakai saja itu, aku akan keluar."

Mark lalu pergi dan membiarkan Alice mengganti pakaiannya.

***

Alice akhirnya melepaskan kacamatanya dan memakainya.

Saat Alice keluar, semua orang menatapnya, termasuk Darwin.

Tetapi Darwin tampak tidak senang melihat Alice berpakaian seperti itu. Sontak ia langsung mendekat pada Alice dan berbisik.

"Apa kau tak punya harga diri?" ucapnya.

Alice malah balik bertanya.

"Apa anda tidak punya batas? Kakak menemanimu sampai akhir." ucap Alice sambil tersenyum.

Dia kemudian pergi memberikan minuman pada yang lain.

Darwin sangat kesal, sangking kesalnya ia meneguk minumannya hanya dengan satu tegukan saja.

***

Pesta sudah selesai. Semua orang sudah pergi. Yang tersisa hanya Alice yang sedang membersihkan semuanya.

Kemudian Mark menghampirinya.

"Besok pagi bos ada meeting, aku persiapkan dulu. Tolong dibereskan."

"Baik."

Alice terdiam. Dia merasa sangat sedih. Ia merasa seperti sedang menonton film dan itu adalah adegan tambahan untuknya.

Alice menangis lalu memaki Darwin.

"Darwin. Bajingan kau!"

***

Paginya Alice mengantar Darwin seperti biasa. Sepanjang jalan Alice terus diam sampai membuat Darwin merasa tidak nyaman.

Tapi tiba-tiba mobilnya mogok. Dan Alice langsung segera turun untuk melihat yang terjadi.

Dan disaat bersamaan, tiba-tiba hujan mendadak turun. Lalu Alice cepat-cepat masuk kedalam mobil.

"Alice. Rapat hari ini aku tidak boleh telat." kata Darwin.

"Baik. Aku sudah panggil mobil, lima menit lagi sampai. Aku pergi beli payung dulu."

Alice kemudian keluar membeli payung, ia tidak memakai pelindung hujan sama sekali, jadi dia berlari hujan-hujanan.

Darwin melarangnya tapi dia tetap pergi.

Tidak lama kemudian Alice kembali dengan membawa payung. Mobil pengganti juga sudah datang.

"Direktur mobil telah tiba." kata Alice.

Ia memayungi Darwin sehingga tidak kehujanan meski dia sendiri kehujanan.

Darwin sendiri sebenarnya khawatir sama Alice tapi apalah daya, rapat itu sangat penting.

****

Sepanjang rapat Darwin merasa tidak tenang. Lebih-lebih saat Mark memberitahu kalo Alice tidak bisa kembali setelah dari bengkel karena ke rumah sakit.

Setelah selesai rapat pun dia masih tidak tenang. Apalagi saat melihat payung dari Alice tadi pagi.

Darwin lalu bertanya pada Mark dimana lokasi rumah sakitnya.

"Alice di rumah sakit mana?"

Setelah Mark memberitahu lokasi rumah sakitnya, kemudian Darwin langsung pergi kesana bersama Mark.

***

Sesampainya di rumah sakit, Darwin bertemu dengan Anna.

"Anda direktur Darwin Hall?." tanya Anna.

"Iya."

Darwin kemudian menyuruh Mark untuk membayar biaya rumah sakit.

"Sudah seharusnya kau yang bayar." kata Anna sambil mengulurkan nota tagihan.

Mark mengambilnya dan kemudian pergi.

Setelag Mark pergi, Anna langsung memarahi Darwin habis-habisan.

"Aku tidak tahu Alice salah dimana bersikeras mau jadi asisten pribadimu. Aku juga tidak tahu di masa lalu dia hutang apa padamu? Sekarang harus membayarmu. Tidak pantas sampai seperti ini. Tahukah kau, demi pekerjaan ini, berapa usaha yang dia berikan? Dia pergi mencari paman pengasuhmu yang dulu. Untuk memahami gaya hidupmu yang aneh itu. Harus minum kopi instan kualitas buruk, mau gula Afrika, susu Selandia Baru, air dari pegunungan Alpen. Permintaan gila ini. Dia sudah 7 tahun tidak bekerja, tidak tahu cara gunakan peralatan kantor. Setiap hari setelah anda tidur, menyuruhku ke kantor mengajarkan dia cara menggunakan semua alat. Kemudian jam 7 pagi membangunkan, membuat sarapan, mengantarmu ke kantor. Kau tahu tidak beberapa hari ini dia tidur kurang dari tiga jam. Dia sungguh menghargai pekerjaan ini. Demi menjadi asisten terbaik, dia ketakutan setiap hari. Takut performa tidak bagus, kerjaan pun akan hilang. Benar, dia tujuh tahun tidak bekerja, tak ada pengalaman juga tak bisa dapat yang lebih baik. Tapi bukan berarti demi pekerjaan sampai tidak memperdulikan nyawa dan harga diri, kan?"

"Nona..."

"Diam! Aku belum selesai bicara! Jika kau rasa dia buruk, kau boleh pecat dia. Tapi jangan pakai cara seperti ini untuk menyakiti dia. Bagaimana pun juga, dia seorang wanita. Bukankah lebih baik jika kau berikan kesempatan untuknya membuktikan diri?"

Saat Anna mengomel, Darwin hanya diam saja.

"Bicaralah! Kenapa melamun? Hari ini kau harus memberiku jawaban." kata Anna

"Nona Anna, kau yang melarangku berbicara tadi. Pertama, aku minta maaf, asistenku sakit karena pekerjaan. Semua biayanya aku tanggung. Aku beri dia cuti satu minggu untuk pemulihan. Minggu depan kerja kembali."

"Huh terdengar cukup berperikemanusiaan."

"Ada lagi, aku tidak menyiksanya, merugikannya. Semua yang dia lakukan sebanding dengan gaji tingginya. Jadi kau tidak perlu merasa aku jahat. Selain itu, sepertinya kau kurang mengenalnya, dia tidak selemah itu."

"Apa maksudmu?"

Darwin menunjukkan video di ponselnya saat Alice berjalan dengan percaya dirinya memakai kostum pesta saat itu.

Anna tidak bisa bicara lagi. Ia masuk dan gantian memarahi Alice.

"Alice bangun sekarang! Aku heran... Alice!! Aku tidak menyadari kau punya kelebihan seperti itu. Kau pakai rok cosplay. Kau buat aku malu saja. Kenapa kau berpakaian seperti itu? Aduh! Saat aku lihat video itu, aku saja jadi malu. Kau itu kenapa? Apa yang kau pikirkan? Bicaralah!" oceh Anna.

Alice hanya diam. Ia melihat ke pintu dan melihat Darwin ada di luar menatapnya.

***

Alice bersantai di rumah. Memakai sepatu dan bergaya di depan cermin. Dia terharu dengan kebaikan Darwin saat menjenguknya di rumah sakit kemarin.

Anna duduk di sebelahnya mengupas Jeruk.

"Jujur. Tulus." ungkap Alice sambil bergaya di depan cermin.

"Yakin yang kau katakan itu tentang bosmu?" tanya Anna.

"Aku katakan padamu, sepertinya sebelumnya kau salah paham."

Sontak Anna langsung menasehati Alice.

"Lihatlah dirimu. Hanya karena dia kerumah sakit, dan kasih kau cuti satu minggu, kau langsung berubah. Kau ini setelah sembuh, lupa rasa sakit. Aku beritahu, jangan menganggap kebaikan bos ditempat kerja sebagai sifat asli. Tahu?"

"Iya, sudah tahu."

***

*SEMINGGU KEMUDIAN*

Alice sudah kembali bekerja.

Alice di panggil ke ruangan Darwin dan kemudian diminta untuk melakukan kerjasama dengan agensi Healthy Food.

"Hak agensi. Aku?"

"Betul. Hak Agensi CL Cosmetics" kata Darwin.

"Tapi Direktur Ella selalu gagal mengambil proyek ini."

"Kau coba hitung, karyawan kita ada berapa orang. Aku tidak pekerjakan pengangguran. Kau mendapatkan gaji asisten senior, harus mempunyai kemampuan yang setimpal. Jika dalam satu minggu tak bisa dapatkan hak agensi, mundur saja."

Alice tidak berani membantahnya lagi dan terpaksa mengiyakan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!