Get Your Love

Get Your Love

Part 1 Patah Hati

Disudut ruangan sebuah kafe S, Gadisza duduk berhadapan dengan seorang pria tampan berpakaian rapi lengkap dengan jas hitam yang menambah kegagahannya. Ada rasa bangga dihati szasza karena pria yang dihadapannya ini adalah kekasihnya. Apalagi tidak sedikit wanita di kafe S ini sesekali melirik kagum melihat ketampanan kekasihnya ini. Szasza sangat merindukan kekasihnya karena hampir 2 minggu ia tidak pernah mendengar kabarnya. Sebelumnya hampir setiap hari kekasihnya sangatlah perhatian dengan menelpon atau mengirimkan pesan. Szasza sangat senang sekali ketika ia mendapat pesan pagi tadi dari kekasihnya meminta untuk bertemu di kafe S sepulang sekolah. Namun szasza agak sedikit heran, kenapa kekasihnya kali ini tidak menjemputnya di sekolahan seperti biasanya kalau ingin mengajaknya ke suatu tempat atau hanya sekedar mencari makan. Tapi walau demikian szasza mengiyakan dan tidak lupa mengirim pesan kepada mamanya memberi kabar bahwa ia telat pulang karena diajak makan oleh teman.

Masih dalam keterdiaman yang cukup lama, sampai akhirnya.

" Kita makan saja dulu, sza. Setelah itu ada yang ingin aku sampaikan kepadamu. " ujar kekasihnya saat pelayan datang membawa makanan- minuman yang sudah dipesan sebelumnya szasza sampai di kafe S ini. Kekasihnya sudah tahu benar makanan-minuman kesukaannya.

Setelah pelayan selesai menata pesanan diatas meja, kekasihnya mengambil sendok-garpu yang ada disisi piring sajiannya, & bersiap menyantap makanan tersebut.

Szasza hanya diam. Ia lalu menyandarkan punggungnya disandaran kursi kafe sambil menatap lurus wajah kekasihnya yang kini sedang serius menyantap makanan yang dihadapannya. Szasza merasa ada yang aneh dan beda dengan sikap kekasihnya belakangan ini. Ia melihat saat ini kekasihnya agak sedikit acuh dengan caranya menyantap makan, tanpa sedikitpun kekasihnya melihat kearahnya yang jelas-jelas szasza sedang memperhatikannya.

"Kak...apa tidak sebaiknya bicarakan saja sekarang, kalau aku harus menunggu selesai makan, aku semakin lama pulang, aku takut mama akan khawatir karena aku hanya mengatakan sedikit terlambat pulang." ujar szasza akhirnya karena tidak sabar menunggu apa yang ingin disampaikan oleh kekasihnya.

Kekasihnya meletakkan sendok-garpu yang ditangannya dan mengambil gelas yang sudah berisi air putih, diteguknya pelan-pelan.

"Sebelumnya aku minta maaf...mungkin ini akan sangat mengejutkan dan menyakitkan tapi aku harus mengatakan hal ini kepadamu. Aku ingin kita putus." ucap kekasihnya sambil menatap szasza datar.

Szasza terkejut mendengar keputusan kekasihnya itu. Ada rasa tidak percaya, ia berharap ini hanya mimpi saja. Ia mencubit lengannya. Sakit. Jadi ini bukan mimpi. Seketika ada rasa sesak di dada. Szasza menarik napas perlahan untuk membuang rasa sesak itu.

" Kenapa ?" hanya itu yang keluar dari mulut szasza karena tidak sanggup berkata-kata.

" Mantan kekasihku meminta kembali, dan aku tidak bisa menolak karena terus terang aku memang masih mencintainya."

" Baiklah kalau memang keputusan kakak seperti itu." tanpa mengatakan apa-apa lagi, szasza beranjak dari duduknya dan berlalu pergi sambil menahan airmata di kedua pelupuk matanya.

Szasza berjalan keluar tanpa dengan sedikit tertunduk. Hingga dipintu keluar ia menabrak seseorang yang ingin masuk kedalam kafe.

bukk

" Maaf..." ucap szasza pelan dan berlalu pergi meninggalkan kafe tanpa melihat lagi orang yang ditabraknya.

Szasza masih berusaha menahan agar airmatanya keluar dari pelupuk matanya. Ia tidak ingin orang lain melihat dirinya menangis.

" Kau tidak boleh menangis, sza..." batin szsza menguatkan dirinya sendiri sambil terus berjalan menuju halte bus dekat kafe. Sesampai di halte, szasza memberhentikan taxi yang kebetulan sedang lewat. Szasza langsung masuk ke dalam taxi dan duduk di kursi belakang supir. Tanpa lupa menyebutkan alamat tujuan. Airmata szasza sudah tak terbendung lagi. Ia menangis dalam taxi sambil sesekali ia memejamkan mata.

" Kenapa sesakit ini kalau putus cinta. Apakah karena aku terlalu mencintainya. Inilah kenapa dari dulu aku tidak pernah mau menjalin hubungan. Kenapa kau tega sekali kepadaku, bukankah kau yang meyakinkan aku hingga akhirnya aku mau menerimamu. Kau jahat, setelah kau dapatkan hatiku, tanpa perasaan kau ungkapkan hal yang menyakitkan itu padaku." batin szasza hingga airmatanya terus mengalir membasahi pipinya.

" Tidak, kau tidak boleh menangisi hal bodoh ini. " batin szasza sekali lagi sambil mengusap kasar pipinya yang basah karena airmata.

" Ya, aku tidak boleh menangis. Bagaimana nanti kalau mama curiga karena melihat mataku yang sembab." batinnya. Sekali lagi szasza mengusap mata dan pipinya. Ia mengeluarkan bedak Compact dalam tas, dan mengusap tipis bedak tersebut kepipinya untuk menghapus jejak airmata sambil mengerjakan matanya agar tidak terlihat sekali oleh mamanya kalau ia habis menangis. Szasza tidak ingin timbul banyak pertanyaan dari mamanya karena akan sangat sulit menjawab nantinya.

" Nona...sudah sampai." ucap sang sopir memberitahu bahwa sudah sampai, tepat di depan rumahnya.

" Ia pak. Terima kasih." szasza mengeluarkan uang dan memberikan kepada sopir.

Szasza membuka pintu taxi, dan menutup kembali pintu taxi setelah ia keluar dari taxi tersebut.

Szasza melangkah masuk kedalam halaman rumahnya, sesampai depan pintu, szasza mengetuk pintu.

" Mah ..." szasza memanggil mamanya.

Tidak lama kemudian, pintupun terbuka. Nampak mamanya tersenyum. Szasza meraih lengan mamanya dan mencium punggung lengan. Szasza melangkah masuk ke dalam.

" Papa sudah pulang, Mah ?" tanya szasza sambil menunggu mamanya menutup pintu.

" Belum. Tadi papa kirim pesan hari ini lembur jadi pulangnya agak malam. " jawab mama.

"Lalu bagaimana denganmu, apa sudah kenyang setelah di ajak makan temanmu...?" tanya mama dengan senyum menggoda.

" Sudah kenyang Mah..." jawab szasza berbohong.

" Jadi Mamah tidak perlu siapkan kamu makan kan? " ucap mama lagi.

" Tidak usah, Mah dan terima kasih..." ucap szasza tersenyum sambil mencium kedua pipi mamanya.

" Sza, mau mandi setelah itu langsung tidur ya, Mah."

" Ya sudah sana."

Szasza melangkah menuju kamarnya. Di dalam kamar, szasza meletakkan tas sekolahnya diatas meja belajarnya. Dan duduk di kursi yang ada depan meja belajar. Kembali ia teringat kejadian dan kata-kata menyakitkan yang kini menjadi mantan kekasihnya. Szasza menarik napas panjang untuk membuang rasa sesak yang masih membuncah di hatinya. Setelah cukup lama terpaku karena berkelut dengan kesedihan, szasza bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah kamar mandi. Mungkin dengan mandi akan menjernihkan pikiran dan perasaannya.

Sementara di kafe S.

Bima yang bertubrukan dengan szasza tadi sedang duduk bersama Rio dan Fatur temannya. Saat ke dua temannya bersenda gurau, sedang ia hanya terpaku diam sambil tangannya tanpa henti memainkan sedotan dalam gelas yang berisi jus.

Melihat hal itu, ke 2 temannya merasa aneh, karena sejak kejadian di pintu tadi, Bima lebih banyak diam.

" Bima...Lo kenapa sih, sejak masuk tadi diam aja. Ada apa...?" tanya Rio

Episodes
1 Part 1 Patah Hati
2 Part 2 Pertemuan Pertama
3 Part 3 Rencana Study
4 Part 4 Terlambat sekolah
5 Part 5 : Menjalani hukuman
6 Part 6. Pertandingan basket 1
7 Part 7 Pertandingan Basket 2
8 Part 8. Kehilangan Jejak
9 Part 9. Tidak pernah menduga
10 Part 10. Kenapa Jantungku berdegup
11 Part 11. Kau wanita masa depanku.
12 Part 12. Berteman denganku.
13 Part 13 Helm untuk Szasza.
14 Part 14. Meminta nomor handphone Szasza
15 Part 15. Szasza ku.
16 Part 16. Cemburu
17 Part 17. Diabaikan
18 Part 18. Perubahan Bima
19 Part 19. Tidak Semangat
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22.
23 Part 23.
24 Part 24.
25 Part 25.
26 Part 26. Pesta Naila.
27 Part 27.
28 Part 28.
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31.
32 Part 32.
33 Part 33.
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84.
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Part 1 Patah Hati
2
Part 2 Pertemuan Pertama
3
Part 3 Rencana Study
4
Part 4 Terlambat sekolah
5
Part 5 : Menjalani hukuman
6
Part 6. Pertandingan basket 1
7
Part 7 Pertandingan Basket 2
8
Part 8. Kehilangan Jejak
9
Part 9. Tidak pernah menduga
10
Part 10. Kenapa Jantungku berdegup
11
Part 11. Kau wanita masa depanku.
12
Part 12. Berteman denganku.
13
Part 13 Helm untuk Szasza.
14
Part 14. Meminta nomor handphone Szasza
15
Part 15. Szasza ku.
16
Part 16. Cemburu
17
Part 17. Diabaikan
18
Part 18. Perubahan Bima
19
Part 19. Tidak Semangat
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22.
23
Part 23.
24
Part 24.
25
Part 25.
26
Part 26. Pesta Naila.
27
Part 27.
28
Part 28.
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31.
32
Part 32.
33
Part 33.
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84.
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!