Part 3 Rencana Study

Pukul 20.00, di ruang makan, Bima, papa Sonny, mama Andin dan mas Denny sedang menikmati makan malam.

" Bima bagaimana sekolahmu ?" tanya mama disela santapannya

Bima yang sedang memasukkan makanan dari sendok kemulutnya seketika mengangkat wajahnya dan melihat ke arah mamanya.

" Baik, mah..." jawab Bima setelah terlebih dahulu memasukkan makanan dan mengunyahnya.

" Beberapa bulan lagi ujian akhir semester kan..." tanya mama lagi

" Iya, mah..."

" Mama dan papa ada rencana setelah kamu lulus sekolah, kamu harus melanjutkan studymu ke luar negeri seperti mas Denny dahulu. Supaya kamu bisa membantu mengelola perusahaan papa bersama mas Denny. " ujar mama menjelaskan rencana studynya.

" Baik, mah. Bima nurut saja rencana mama dan papa. " ucap Bima sambil tersenyum.

Mendengar hal itu papa Sonny dan mama Andin tersenyum senang karena keinginan mereka untuk meminta Bima melanjutkan study keluar negeri diterima dengan baik oleh Bima.

" Bagaimana denganmu, Denny. " kini papa yang bertanya kepada mas Denny yang sejak tadi hanya diam.

" Bagaimana dengan perusahaan cabang saat ini. " lanjut papa

" Semua berjalan dengan baik, pa..." jawab mas Denny

" Pesan papa, kamu harus jaga dengan baik perusahaan-perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan kita. Lakukan yang terbaik agar perusahaan-perusahaan tersebut merasakan kenyamanan dan saling menguntungkan. Dengan demikian perusahaan kita akan berkembang dengan baik. Papa percayakan itu kepadamu. " ujar papa.

" Iya, pa. Denny janji tidak akan mengecewakan papa dan mama. " ujar mas Denny tersenyum penuh keyakinan.

" Mama juga ada rencana setelah Bima lulus nanti, mama ingin berhenti bekerja." ujar mama.

" Sudah waktunya mama beristirahat dan menghabiskan waktu di rumah, mama sudah kangen ingin berkebun. Lagipula sudah ada Denny yang membantu menangani perusahaan papa, iyakan pa..." lanjut mama tersenyum simpul sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah papa.

Melihat hal itu, papa Sonny tertawa.

Sementara Bima dan mas Denny tersenyum.

" Iya, mah. Mama kalau mau berhenti

sekarangpun boleh tanpa perlu menunggu Bima lulus ko, mah. " ujar papa disela tawanya.

" Justru papa lebih senang mama diam di rumah menjadi nyonya Sonny. Papa kan tidak pernah memaksa mama supaya ikut bekerja mengurus perusahaan kita, mama saja yang bersikeras ingin bekerja, dengan alasan bosan di rumah. " lanjut papa lagi meledek mama.

Sementara mama hanya menutup wajahnya dengan kedua tangannya ketika mendengar seloroh papa.

" Papa nih..." ujar mama malu.

Kamipun tertawa bersamaan menambah kehangatan suasana ruang makan.

Selesai makan, Bima kembali ke kamarnya. Sedang papa dan mas Denny ke ruangan kerja sekaligus perpustakaan keluarga. Mungkin ada hal pekerjaan yang ingin dibicarakan oleh papa dan mas Denny. Sementara mama ke dapur membuatkan kopi dan kudapan untuk papa.

Di kamar, Bima mengambil hpnya yang terletak diatas nakas. Dan ia berjalan menuju sofa dan membaringkan tubuhnya di atas sofa.

" Siapa wanita itu..."batin Bima masih mengingat kejadian di kafe sore tadi sambil melihat apakah ada notifikasi yang masuk di hpnya.

Entah kenapa ada perasaan beda ketika melihat wajah wanita itu. Hingga sampai saat ini bayangan wajahnya tidak lepas dari pikiran dirinya.

Bima bangun dari sofa, dan ia mengambil remote home theatre yang berada diatas meja disisi sofa. Tidak lama kemudian terdengar alunan musik kesukaannya dari home theatre tersebut.

Kembali Bima membaringkan tubuhnya di atas sofa sambil memejamkan matanya dan menikmati alunan musik.

" Bisakah aku bertemu dengannya lagi, tapi dimana. Apa aku harus ke kafe itu lagi nanti dan mungkin aku bisa bertemu dengannya lagi. Sepertinya wanita itu suka ke kafe itu. Ya, sepulang pertandingan besok, aku akan mampir ke kafe tersebut. Siapa tahu aku bisa bertemu lagi dengannya. Dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk berkenalan dengannya. Tapi bagaimana kalau tidak bertemu lagi, apakah aku bisa melupakannya atau pikiranku bisa jadi gila karena memikirkannya. "batin Bima lagi.

" Aahhh..." desis Bima karena frustrasi akibat pikirannya yang berkecamuk oleh wanita tersebut.

Iapun bangun dari sofa dan berjalan menuju ranjang tidurnya. Dengan kasar, ia menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang. Dengan posisi telentang menatap langit-langit kamar, Bima mengambil guling yang ada disisinya dan menutup wajahnya dengan guling tersebut.

Bima terus membolak-balik tubuhnya diatas ranjang, ia sudah berusaha untuk tidur tapi rasanya sulit sekali untuk memejamkan mata. Pikirannya masih terus berkecamuk oleh rasa penasaran.

Bima melihat jam yang diatas nakas. Pukul 01.30.

" Sudah sepagi ini, aku belum bisa juga tidur. "

Bima bangun dari ranjang dan duduk di sisi ranjang. Ia mengusap wajahnya kasar. Ia beranjak dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi. Ia membasuh wajahnya dengan air di wastafel. Dan ia menatap wajahnya sendiri pada kaca wastafel sambil menghela napasnya pelan untuk mengusir kegundahan hatinya. Tak berselang lama, Bima mengambil handuk kecil yang tersampir di sisi wastafel. Bima keluar dari kamar mandi dan menutup kembali pintu kamar mandi. Dan kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

" Bima...Bima...Bima..." panggil mama Andin berulang-ulang sambil mengetuk pintu kamar Bima.

Mamapun menekan handle pintu setelah beberapa kali memanggil nama Bima tapi tidak ada sahutan dari dalam kamar. Pintupun terbuka karena tidak dikunci oleh Bima.

ceklek

" Pintunya tidak dikunci.." gumam mama sambil mengerutkan keningnya.

Mama berjalan masuk ke dalam kamar dan mendapati anaknya masih terlelap dengan tidurnya. Mama menggelengkan kepalanya dan berjalan menghampiri ranjang tidur Bima. Dan duduk di sisi ranjang.

" Bima bangun...Sudah siang..." ujar mama sambil menepuk bahu Bima pelan.

" Bangun Bima, nanti kamu terlambat ke sekolah. "

ujar mama lagi masih tetap menepuk-nepuk bahu Bima.

Bimapun terbangun. Matanya agak menyipit dan mengulekkan tubuhnya dengan posisi kedua tangannya keatas kepala. Setelah pandangannya sudah sempurna, ia melihat ke arah mamanya yang masih duduk di sisi ranjang yang sedang tersenyum memandang anaknya.

" Mama..."

" Ayo cepat bangun, sudah siang, dan lekas mandi setelah itu turun untuk sarapan. Papa dan mas Denny sudah menunggu di ruang makan." ujar sambil beranjak dari sisi ranjang sambil berjalan menuju jendela kamar. Mama membuka tirai jendela kamar. Dan matahari pagi masuk menyeruak ke dalam kamar setelah tirai jendela sepenuhnya terbuka.

Bima melihat jam di atas nakas. Pukul 06.30.

" Gawat, sudah siang..." gumam Bima langsung terlonjak bangun dari ranjang tidurnya dan dengan langkah yang terburu-buru ke arah kamar mandi. Melihat itu, mama Andin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Sebelum menutup pintu kamar mandi, Bima menoleh ke arah mamanya.

" Mah...katakan pada papa dan mas Denny, tidak perlu menunggu Bima, sarapan saja lebih dulu. Mungkin Bima tidak sarapan, Bima harus cepat-cepat, supaya tidak telat sampai ke sekolah."

Episodes
1 Part 1 Patah Hati
2 Part 2 Pertemuan Pertama
3 Part 3 Rencana Study
4 Part 4 Terlambat sekolah
5 Part 5 : Menjalani hukuman
6 Part 6. Pertandingan basket 1
7 Part 7 Pertandingan Basket 2
8 Part 8. Kehilangan Jejak
9 Part 9. Tidak pernah menduga
10 Part 10. Kenapa Jantungku berdegup
11 Part 11. Kau wanita masa depanku.
12 Part 12. Berteman denganku.
13 Part 13 Helm untuk Szasza.
14 Part 14. Meminta nomor handphone Szasza
15 Part 15. Szasza ku.
16 Part 16. Cemburu
17 Part 17. Diabaikan
18 Part 18. Perubahan Bima
19 Part 19. Tidak Semangat
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22.
23 Part 23.
24 Part 24.
25 Part 25.
26 Part 26. Pesta Naila.
27 Part 27.
28 Part 28.
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31.
32 Part 32.
33 Part 33.
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84.
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Part 1 Patah Hati
2
Part 2 Pertemuan Pertama
3
Part 3 Rencana Study
4
Part 4 Terlambat sekolah
5
Part 5 : Menjalani hukuman
6
Part 6. Pertandingan basket 1
7
Part 7 Pertandingan Basket 2
8
Part 8. Kehilangan Jejak
9
Part 9. Tidak pernah menduga
10
Part 10. Kenapa Jantungku berdegup
11
Part 11. Kau wanita masa depanku.
12
Part 12. Berteman denganku.
13
Part 13 Helm untuk Szasza.
14
Part 14. Meminta nomor handphone Szasza
15
Part 15. Szasza ku.
16
Part 16. Cemburu
17
Part 17. Diabaikan
18
Part 18. Perubahan Bima
19
Part 19. Tidak Semangat
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22.
23
Part 23.
24
Part 24.
25
Part 25.
26
Part 26. Pesta Naila.
27
Part 27.
28
Part 28.
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31.
32
Part 32.
33
Part 33.
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84.
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!