Part 4 Terlambat sekolah

Sebelum menutup pintu kamar mandi, Bima menoleh ke arah mamanya.

" Mah...katakan pada papa dan mas Denny tidak perlu menunggu Bima, sarapan saja lebih dulu. Mungkin Bima tidak sarapan, Bima harus cepat-cepat, supaya tidak telat sampai ke sekolah. "

Mama hanya mengangguk menanggapinya dengan senyum tidak pernah lepas dari bibirnya.

Bima menutup pintu kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Tidak lama kemudian terdengar suara kucuran shower.

Mama Andin berjalan menuju tempat tidur, dan merapikan ranjang yang berantakan, disusunnya bantal dan guling. Setelah merasa sudah rapi, mama Andin berjalan menuju pintu kamar dan keluar dari kamar tidur Bima. Mama Andin melangkah menuruni anak tangga dengan perlahan dan melangkah menuju ruang makan dimana papa Sonny dan Denny sudah menunggu untuk sarapan. Sesampainya di ruang makan.

" Mana Bima, mah...ko tidak ikut turun untuk sarapan...?" tanya papa Sonny, heran karena istrinya hanya turun sendiri saja tanpa si bungsu Bima.

" Bima sedang mandi, pah...Baru saja bangun..." jawab mama Andin sambil menarik kursi dan duduk di samping suaminya.

" Baru bangun...? Tumben sekali...? " ujar papa Sonny mengernyitkan keningnya karena merasa heran tidak biasanya Bima seperti itu. Mama Andin hanya mengangkat bahu saja karena sama tidak mengertinya dengan Bima hari ini.

" Bima tadi pesan, kita sarapan saja lebih dulu tidak perlu menunggunya. " ucap mama Andin menyampaikan yang dikatakan Bima tadi kepada papa Sonny dan Denny, anak sulungnya.

" Ya sudah..." ucap papa Sonny tanpa banyak bertanya lagi. Mama Andin mengambilkan nasi ke piring papa Sonny dan ke piringnya. Lalu Denny mengambil mangkok nasi yang di sorongkan oleh mama Andin ke arahnya. Merekapun menikmati sarapan pagi ini tanpa bersuara. Tidak lama kemudian muncul Bima menghampiri mereka yang masih menikmati santapan pagi.

Pah...mah...mas Denny...Bima berangkat ya..." ucap Bima pamit sambill mencium tangan kedua orang tuanya.

" Sarapanlah dulu, Bima..." ucap mama Andin meminta Bima untuk sarapan terlebih dahulu walau ia tahu mungkin waktunya tidak cukup mengingat beberapa menit lagi waktu jam sekolah akan dimulai. Ada kekhawatiran di wajah mama Andin.

" Bima makan dikantin sekolah saja, mah. Sudah tidak ada waktu untuk sarapan. "

" Ya sudah, hati-hati..." ujar mama Andin lagi.

" Bima berangkat ya pah...mah...mas Denny..."pamit Bima.

Papa Sonny, mama Andin dan mengangguk dan mengiyakan ketika Bima pamit. Bimapun segera pergi dengan langkah panjangnya sedikit terburu-buru menuju ruang garasi dimana motornya berada.

" Hati - hati, sayang..." ujar mama Andin setengah berteriak agar suaranya terdengar oleh Bima.

" Iya, mah..." jawab Bima setengah berteriak juga karena sempat menangkap suara mamanya.

Bima langsung menghampiri dan menaiki motornya setelah sebelumnya memakai jaket dan helmnya. Dan langsung melajukan motornya keluar dari garasi, setelah melewati pintu gerbang rumahnya dengan kecepatan tinggi ia melajukan motornya ketika sudah di jalan raya.

" Sial..karena semalaman ia tidak bisa tidur ia jadi kesiangan bangun. Entah jam berapa dirinya baru bisa memejamkan mata..." batin Bima.

*****

Sesampai di gerbang sekolah, Bima memelankan laju motornya. Di lihatnya pintu gerbang sekolah sudah di tutup.

" Sial...sudah di tutup..." gumam Bima frustrasi.

Bima melihat-lihat ke dalam dari balik gerbang sekolah, berharap penjaga sekolah berada disekitar halaman sekolah dan memohon untuk dibukakan pintu gerbang.

Bima melihat seseorang berjalan di sekitar halaman sekolah.

" Syukurlah, akhirnya ada pa Suroso..." gumam Bima bernapas lega karena ternyata orang tersebut pa Suroso salah satu penjaga di sekolahnya.

" Pa Suroso..." panggil Bima setengah berteriak berharap pa Suroso mendengar panggilannya.

Pa Suroso mencari-cari arah suara memanggil namanya, dan akhirnya ia mendapati Bima sedang berdiri di balik pintu gerbang sekolah. Ia berjalan menghampiri pintu gerbang. Setelah mendekat...

" Nak Bima..." ujar pa Suroso sedikit heran karena melihat Bima, yang dikenalnya sebagai murid tauladan di sekolah ini. Ia segera membukakan pintu gerbang walau ia tahu ini akan melanggar aturan sekolah bahwa tidak boleh membukakan pintu gerbang bagi siswa yang terlambat datang.

"Masuklah, nak Bima...dan jangan lupa ke ruangan BP dahulu supaya diberi ijin masuk kelas. " ujar pa Suroso memberi saran.

" Baik, pa Suroso. Terima kasih. " ucap Bima dengan tatapan yang penuh rasa terima kasih kepada pa Suroso. Bima tahu ini pasti akan berisiko bagi pa Suroso karena sudah melanggar aturan sekolah. Tapi Bima berjanji dalam hati akan membantu pa Suroso kalau-kalau akan berdampak dengan pekerjaan pa Suroso.

Setelah memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Bima berjalan menuju ruang BP dan menemui Pa Suryo. Sesampai diruang BP, Bima mengetuk pintu pelan. Tidak lama terdengar suara pa Suryo dari dalam mempersilahkan masuk. Bima menekan handle pintu dan membuka pintu tersebut.

Ceklek

" Selamat pagi, pa..." salam Bima sambil tersenyum ramah setelah ia sudah masuk kedalam ruangan dan berjalan menuju meja kerja pa Suryo dimana pa Suryo sepertinya sedang mengerjakan sesuatu di komputer yang berada di atas mejanya.

" Kamu, Bima...Ada apa..." tanya pa Suryo menatap Bima dengan heran dan menghentikan aktifitas mengetiknya.

" Saya terlambat masuk pa, jadi saya menemui bapak dengan maksud ingin minta surat ijin masuk kelas " ujar Bima setelah berdiri berhadapan dengan pa Suryo yang dibatasi dengan meja dan menjelaskan maksud kedatangannya keruangan BP.

" Tidak biasanya kamu seperti ini." ujar pa Suryo lagi dengan nada heran.

" Maaf pa, saya tadi bangun kesiangan..." ucap Bima dengan merasa bersalahnya.

" Tapi maaf, Bima. Bapak tidak bisa beri ijin kamu masuk kelas pada jam pertama seperti ini. Mungkin kamu baru akan bisa masuk pada jam ketiga nanti. Tapi sebelumnya karena keterlambatan kamu, dengan alasan apapun, bapak tetap akan memberi kamu hukuman karena melanggar kedisiplinan sekolah ini. " ujar pa Suryo tegas.

" Baik, pa. Tidak apa. " ujar Bima pasrah.

Pa Suryo mengambil selembar kertas dari laci mejanya, dan menulis sesuatu di kertas tersebut.

Setelah selesai, pa Suryo menyerahkan kertas tersebut kepada Bima. Bima membaca sebentar isi dari selembar kertas yang diterimanya dari pa Suryo. Di situ tertera hukuman yang harus ia lakukan sebelum ia masuk kelas nanti dan tanda tangan persetujuan pa Suryo mengiinkan ia masuk ke dalam kelas. Bimapun pamit pada pa Suryo dan keluar dari ruangan BP.

Bima melangkah menyusuri lorong-lorong sekolah dan berjalan menuju ruangan perpustakaan sekolah. Hukumannya yang diberikan pa Suryo hanya merapikan ruang perpustakaan. Hukuman yang cukup ringan. Di depan pintu perpustakaan, Bima membuka pintu tersebut. Iapun masuk ke dalam ruangan perpustakaan, disana ia mendapati ibu Intan yang sedang piket di ruangan perpustakaan.

Episodes
1 Part 1 Patah Hati
2 Part 2 Pertemuan Pertama
3 Part 3 Rencana Study
4 Part 4 Terlambat sekolah
5 Part 5 : Menjalani hukuman
6 Part 6. Pertandingan basket 1
7 Part 7 Pertandingan Basket 2
8 Part 8. Kehilangan Jejak
9 Part 9. Tidak pernah menduga
10 Part 10. Kenapa Jantungku berdegup
11 Part 11. Kau wanita masa depanku.
12 Part 12. Berteman denganku.
13 Part 13 Helm untuk Szasza.
14 Part 14. Meminta nomor handphone Szasza
15 Part 15. Szasza ku.
16 Part 16. Cemburu
17 Part 17. Diabaikan
18 Part 18. Perubahan Bima
19 Part 19. Tidak Semangat
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22.
23 Part 23.
24 Part 24.
25 Part 25.
26 Part 26. Pesta Naila.
27 Part 27.
28 Part 28.
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31.
32 Part 32.
33 Part 33.
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84.
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Part 1 Patah Hati
2
Part 2 Pertemuan Pertama
3
Part 3 Rencana Study
4
Part 4 Terlambat sekolah
5
Part 5 : Menjalani hukuman
6
Part 6. Pertandingan basket 1
7
Part 7 Pertandingan Basket 2
8
Part 8. Kehilangan Jejak
9
Part 9. Tidak pernah menduga
10
Part 10. Kenapa Jantungku berdegup
11
Part 11. Kau wanita masa depanku.
12
Part 12. Berteman denganku.
13
Part 13 Helm untuk Szasza.
14
Part 14. Meminta nomor handphone Szasza
15
Part 15. Szasza ku.
16
Part 16. Cemburu
17
Part 17. Diabaikan
18
Part 18. Perubahan Bima
19
Part 19. Tidak Semangat
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22.
23
Part 23.
24
Part 24.
25
Part 25.
26
Part 26. Pesta Naila.
27
Part 27.
28
Part 28.
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31.
32
Part 32.
33
Part 33.
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84.
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!