"Permaisuri, jelaskan padaku apa yang akan kita lakukan padanya?" tanya Kaisar dengan penasaran.
Permaisuri Jiao lalu menjelaskan pada Kaisar, bahwa dirinya akan melakukan ritual terlarang untuk menghidupkan kembali Sang Putri.
"Dayang," ucapnya lalu mengarahkan pandangannya pada sang pelayan.
"Yang mulia Kaisar, hamba Jingmi. Hamba berasal dari klan Tiantang yang berasal dari wilayah perbatasan utara. Di klan, aku akan meminta para tetua untuk melakukan ritual memanggil dewa langit, tetapi ini memerlukan proses yang lama, jika Yang Mulia Kaisar mempercayakannya padaku, maka aku akan segera membawanya pergi dari tempat ini dan merawatnya di sana."
Wajah muram Kaisar Hongli sedikit bersinar walaupun dirinya tidak meyakini cara seperti itu, tetapi di dalam dunia kultivator ini, hal seperti itu mungkin saja dapat dilakukan.
"Jika demikian, bergegaslah." ucapnya lalu memanggil Jenderal kepercayaannya.
"Jenderal Shilin, Aku ingin kamu mendampingi permaisuri Jiao dan rombongan pergi ke Klan Tiantang."
"Baik Yang mulia," jawab Jenderal Shilin dengan hormat.
Saat rombongan itu hendak bersiap-siap untuk meninggalkan istana kekaisaran, tiba-tiba dari arah timur dan selatan terlihat asap mengepul sebagai tanda adanya bahaya.
Seorang komandan tiba-tiba memasuki ruangan dan melaporkan bahwa telah terjadi penyerangan terhadap ibu kota kekasaran.
"Yang Mulia, kita telah diserang."
"Panggil senua jenderal dan mentri untuk datang ke istana!"
Kaisar Hongli lalu memerintahkan Jenderal Shilin untuk segera meninggalkan ibukota ke kaisaran serta membawa seluruh kerabat ke kaisaran yang berada di dalam ruangan itu.
Sambil membawa tubuh sang Putri, dengan tergesa-gesa permaisuri Jiao beserta rombongannya segera meninggalkan istana.
"Gunakan jalan rahasia!" ucap sang Kaisar sambil berlalu meninggalkan ruangan.
***
Kedatangan Kaisar Hongli disambut dengan tatapan panik para Jenderal dan para menteri yang sudah berada di dalam Aula Istana.
"Yang Mulia Kaisar, kita telah diserang oleh kaisaran Huo dan kekaiasaran Shan, apa yang harus kita lakukan?"
"Tentu saja kita berperang. Panggil semua Jenderal dan perintahkan untuk menggerakkan pasukan pada kedua wilayah tersebut."
Kaisar Hongli lalu membagi dua puluh lima ribu pasukannya yang tersisa di istana ke dalam tiga kelompok.
"Sepuluh ribu pasukan bergerak ke arah timur, sepuluh ribu pasukan ke selatan dan lima ribu prajurit tetap berada di dalam istana."
Dengan segera para Jenderal yang telah diperintahkan lalu bergerak meninggalkan ruangan itu.
Tidak lama kemudian, seorang Komandan pasukan melaporkan jalannya pertempuran di wilayah utara.
"Yang Mulia Kaisar, saat ini pasukan kekaisaran Huo sedang merangsek masuk ke dalam benteng pertahanan ibu kota."
Tidak lama berselang, seorang Komandan tiba dan melaporkan bahwa pasukan ke kaisaran Shan juga telah memasuki benteng kota.
Kaisar Hongli menatap para Jenderal dan komandan yang tersisa.
"Kita benar-benar kekurangan prajurit, apa yang harus kita lakukan?"
Jika saja pasukan kekaisaran tidak melaksanakan ekspedisi ke wilayah utara, mungkin kekaisaran memiliki harapan.
Kaisar tampak bingung karena tidak menyangka bahwa dua ke kaisaran akan menyerangnya secara bersamaan terlebih lagi ke kaisaran tersebut merupakan sekutu yang selama ini tidak memiliki masalah apapun.
Melihat kebingungan Kaisar tersebut, dengan segera Perdana Menteri Taolie lalu mengutarakan pendapat nya.
"Yang Mulia Kaisar, bagaimana jika kita menggunakan suku gunung untuk membantu."
"Tapi apakah itu tidak berbahaya?"
"Yang mulia Kaisar, akan lebih berbahaya lagi jika kedua pasukan itu merangsek masuk ke dalam istana benteng istana, Jika mereka sudah tiba, kita tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi." sanggahnya cepat.
Kaisar Hongli menatap para menteri yang berada di dalam ruangnan itu, "Apa pendapat kalian?"
Para menteri juga terlihat bingung karena mereka benar-benar tidak memiliki pilihan, jika mereka mengandalkan diri sendiri sudah pasti mereka akan dikalahkan tetapi jika mereka menggunakan orang-orang gunung itu, maka akan sangat berbahaya, karena orang-orang gunung adalah pasukan barbar yang tidak mengenal sekutu atau lawan.
"Yang Mulia Kaisar, cepat ambil keputusan jika tidak kita akan benar-benar kesulitan," ucap Perdana Menteri Taolie dengan wajah khawatir.
Semua orang di dalam ruangan itu terdiam, lalu mengarahkan pandangannya pada Kaisar.
"Segera panggil pasukan gunung!" ucapnya memberi perintah.
Dengan segera seorang jenderal keluar dari istana dan menembakkan panah api ke arah timur sebanyak tiga kali
***
Wilayah timur ke kaisaran Dalu, di sebuah rantai pegunungan panjang yang merupakan batas kekaisaran Dalu dengan kekaisaran Shan dan kekaisaran Yun. Ribuan pasukan barbar sedang menunggu perintah untuk brrgerak.
Pemimpin pasukan yang berada di lembah gunung itu melihat tiga buah panah melesat ke arah gunung dengan mata berseri-seri
"Waktunya untuk bergerak dan kita akan menguasai kekaisaran Dalu." suaranya lantang dengan tertawa yang keras lalu menggerakkan pasukannya dengan cepat
***
Istana kekaisaran
"Perdana Menteri, Apakah tidak terlambat jika kita memanggil mereka sekarang?" ucap sang Kaisar Hongli terlihat ragu dan khawatir.
"Walaupun terlambat, tetapi kita masih memiliki bantuan. Aku harap mereka segera tiba tepat waktu. Selain itu aku juga berharap semoga pasukannya tersisa dapat mempertahankan benteng istana" ucap Perdana mentri Taolie dengan wajah serius.
"Jika demikian, semuanya bersiap-siaplah." ucap Kaisar Hongli lalu meninggalkan aula istana dan memasuki ruangannya.
Di depan pintu kamar, telah berdiri dua Jenderal kepercayaan menatap kedatangannya dengan hormat
"Yang mulia Kaisar, apa yang harus kita lakukan?" tanya Jenderal tersebut.
"Jenderal Huanran, Jenderal Yongsheng, tentu saja kita akan berperang." ucapnya lalu membawa kedua jenderal tersebut memasuki ruangannya, dan meminta mereka untuk memasang zirahnya.
Setelah memasangkan zirah, serta perlengkapan perang lainnya, Kaisar Hongli beserta kedua jenderal kepercayaannya keluar dari istana menuju barisan prajurit yang telah berdiri menunggu komando.
"Kita harus bersiap-siap!" ucapnya.
"Kita telah diserang oleh dua kekaisaran tanpa sebab, aku yakin Dewa akan menyertai kita. Kuatkan tekad kalian untuk menyelamatkan kota ini!" Ucapnya menyemangati prajurit yang tersisa untuk berperang.
Kata-kata kaisar Hongli disambut dengan bunyi gemuruh hantakan tombak.
Dari arah selatan ke kaisaran, Perdana Menteri muncul bersama sepuluh ribu pasukannya mendekati pasukan Kaisar yang akan bergerak.
Kaisar tampak bingung, bagaimana tiba-tiba Seorang perdana menteri memiliki pasukan yang begitu banyak. Walaupun demikian, Kaisar Hongli menepis pikiran buruk dari kepalanya.
"Perdana menteri," ucap Kaisar dengan kata-kata tertahan saat tiba-tiba pasukan yang datang tersebut, menyerang pasukannya yang tersisa.
"Ini pemberontakan!" ucap jenderal Yogsheng sambil melakukan perlawanan.
"Yang mulia Kaisar, kita harus segera pergi dari tempat ini!" ucap jenderal Huanran sambil membawa paksa kaisar Hongli yang enggan untuk pergi.
Kedua jenderal tersebut bahu membahu menahan serangan musuh yang berusaha mendekati kaisar. Sebagai pendekar tingkat raja, tentu saja mereka berdua dengan mudah melumpuhkan lawan-lawannya yang rata-rata adalah para para pendekar prajurit tingkat puncak, hingga pendekar jenderal tingkat menengah. Yang menjadi permasalahan mereka sekarang adalah bagaimana cara melindungi Kaisar yang hanya seorang pendekar prajurit tingkat tinggi.
Perdana Menteri Taolie menatap kaisar Hongli yang pergi dengan tertawa terbahak-bahak.
"Hongli, Aku akan menjadi Kaisar." teriaknya lantang sambil memerintah prajuritnya untuk terus menggempur pasukan kaisar Hongli yang tersisa.
"Perdana Menteri, tunggu saja pembalasan dari langit atas kejahatan mu ini!" ucap Kaisar Hongli mengumpat sambil meninggalkan pertempuran tersebut.
Pikirannya berkecamuk. Belum usai kesedihannya, kini datang masalah baru yang lebih berat. Sebelumnya, Dia meraung dalam hatinya, karena kematian sang putri. Kali ini, dia juga meraung, meratapi segala sesuatu yang memilikinya kini hilang dalam sekejab.
Putrinya, kekuasaannya, bahkan mungkin nyawanya yang saat ini sedang dikejar oleh pasukan perdana menteri Taolie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Kerta Wijaya
🤟🤟
2022-04-23
0
M⃠
wah lama g ketemu jendral Huanran apa kabarnya
2022-04-16
0
Anhy Supardi
ol
2022-02-08
1