DOSA! SUAMIKU MERTUAKU
Suara sorakan bahagia riuh di halaman Sekolah. Hari ini aku resmi lulus SMP dan siap melanjut ke jenjang berikutnya.
Di benakku saat itu hanya ingin bergegas merayakan melepas masa putih biru kami dan melanjut ke putih abu - abu.
“Selvi....!” Terdengar suara teriakan jauh dari seorang Wanita.
Aku pun segera menoleh ke arah suara itu berasal dari arah belakang, tampak Amel berlari kecil ke arahku .
“ Ya ,Mel....!” Sahutku .
Amel adalah sahabat juga teman kecilku Dia adalah seperti buku diary bagiku, hanya saja saat duduk di Kelas 3 SMP Kami berbeda kelas.
Amel datang mendekatiku. “Rencana kita mau merayakan di mana ,Vi?”
“Kita ke kantin dulu tanya sama teman-teman yang lain,” Jawabku sambil jalan menuju kantin menemui teman yang lain.
Saat dalam perjalanan ke kantin Amel bertanya lagi. “Vi , Rencana setelah ini Kamu lanjut ke sekolah mana ?”
“Kalo bisa masuk Sekolah Negri Aku mau ambil jurusan akuntansi Mel. Tapi kalo ngak bisa ya ambil di sekolah swasta setidaknya aku bisa cari suasana baru," Jawabku sambil melanjutkan perjalanan.
“Emang Kamu sendiri ada rencana ke mana Mel?” Tanyaku balik.
Amel sempat berpikir sejenak, “Aku bingung pengennya seperti Kamu bisa cari suasana yang jauh dari tempat tinggal kita.Tapi, tau sendiri ongkosnya berat banget kasihan Orang Tuaku.”
Amel memang tak seberuntung nasibku yang memiliki semuanya dan setiap kemauanku pasti di penuhi papah sebatas hal wajar.
Akhirnya aku dan Amel tiba di kantin saat itu kami membahas semua rencana pesta perpisahan, walau tak semewah acara yang di sinetron-sinetron TV setidaknya kami merencanakan sebagus mungkin dan semeriah mungkin, sehingga acara nanti yang akan di buat bisa berkesan di hati semua Siswa.
Hingga waktu acara tiba semuanya berjalan lancar dan ditutup dengan isak tangis dan saling menceritakan memori selama di putih biru.
POV
Selvi
Suara adzan subuh mulai terdengar di telingaku. Berat rasanya kaki ini melangkah turun dari tempat tidur, namun kupaksakan dan Aku segerakan membasuh wajah mengambil air wudhu.
selesai melaksanakan Shalat subuh aku menyempatkan membuka mushaf. Ayahku selalu mengajarkan untuk tidak meninggalkan subuh serta menyempatkan membaca Al Qur’an.
"Selvi....ayo bangun. Ini hari pertama, Kamu masuk Sekolah kan?" panggil Mama
“What?" aku hampir lupa.
Hari ini adalah pertama kalinya berseragam putih abu-abu dan hari ini juga pertama kalinya Aku akan terpisah sekolah dengan Amel.
“Iya Ma, sebentar lagi Selvi turun!” Sahutku sambil bergegas bersiap-siap.
Mama menyiapkan sarapan roti dengan isian selai coklat kesukaanku dan segelas susu hangat.
“Pagi Pah, pagi Mah." Ku kecup kening mereka, balasnya dengan senyuman .
“Amel, masuk di SMA mana Vi?” tanya Mama memecah suasana pagi itu.
“Di SMA 6 Mah, soalnya dia ngak ada kendaraan kalau harus jauh-jauh,” jelasku sambil meneguk susu hangat buatan Mama yang menghanggat kan tubuh ini dari cuaca pagi yang sedang dinggin akibat turun hujan.
Waktunya berangkat ke sekolah baru di SMA KARTIKA, saat ini hanya inggin mencoba sekolah swasta setelah memilih beberapa sekolah untuk mencari swasana yang berbeda dan baru, sebenarnya jika inggin ke sekolah negri nilaiku masih bisa keterima di beberapa sekolah. Inilah awal mula kisahku yang sebenarnya
**********
Ngak terasa aku sudah setahun sekolah di SMA KARTIKA, hari ini adalah hari pertama di kelas dua sebagai Ketua OSIS serta waktunya OSPEC Siswa baru.
Sengaja rambut ku sisir kepang dua. Selesai merapikan Diri, akupun bergegas menuruni anak tangga dari lantai dua rumahku.
Aku berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya, sesampainya di kelas meletakkan tas dan absen setelahnya langkah ini menyusuri lorong menuju ruang OSIS untuk menyiapkan bahan ospek siswa baru.
Suara riuh memenuhi halaman sekolah, menandakan sudah mulai berdatangan satu persatu Siswa baru. Maklum mereka belum mengenal lingkungan sekolah yang baru.
Biasanya saat bel masuk belum berbunyi adalah kesempatan untuk berkenalan mencari teman baru .
"Vi! serius amat." Terdengar suara panggilan dari belakang memekik di telinga sehingga membuat tubuh ini terlompat dari tempat duduk.
Hampir copot jantung ini, kerasnya pukulan Cindy di pundak, hingga membuat catatanku tercoret.
“Hadeh, ngeri juga tenagamu Cind!” ujarku sambil mengelus dada.
“Seperti Laki-laki saja tenagamu!” ledek Ku lagi.
Wajah Cindy terlihat mencibik sambil berkata “Iiihhhhh...Ngejek banget! Kamu lagi ngapain serius amat Vi, si Amat saja ngak serius dari tadi ngeker Siswa baru,"tertawa kecil.
“Jiah bawa-bawa Amat. Aku lagi buat tugas untuk Siswa baru.”
Aku pun berdiri menarik tangan Cindy untuk mengikuti langkahku.
“Ayo buruan bentar lagi bel berbunyi. Kita belum sempat membagi tugas ke anggota lain," ucap ku lagi.
Inggin tertawa tapi takut Cindy marah. Kutahan lagi tawaku karena, saat itu Cindy hampir terpeleset gara-gara aku menarik tangannya serta melangkah sangat cepat.
Bel pun berbunyi saatnya kami mulai mengumpulkan Siswa baru menjadi 3 kelompok. Hanya saja saat itu Aku terganggu dengan satu sosok putih, tinggi, rambutnya hitam dan hidungnya mancung.
Sosok itu sempat membuat diri ini terdiam memandangi serta menikmati indahnya ciptaan Tuhan yang berada hadapanku saat ini, dia berada sekitar 5 orang di depanku. Matanya berwarna coklat tajam, benar-benar sempurna.
Diriku terbilang belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, pacaran atau ada teman dekat selain sahabat seperti Amel dan Cindy.
Cindy adalah sahabat baru selama di putih abu-abu walau ngak terlalu sering curhat ke dia seperti saat aku curhat ke Amel.
Lanjut ke topik ciptaan Tuhan yang sempurna di hadapan ku saat ini.
Tubuhku tersentak kaget saat dia menatap ke arah ku saat ini, dengan senyuman manis rasanya seperti mau pingsan.
"Makhluk ini ganteng banget," celetukku dalam hati.
Kegiatan ospek pun berlangsung sesuai agenda. Namun diam-diam aku mencuri pandang ke arah siswa baru itu,sambil Ku gigit kecil ujung pena.
Oh, darahku seperti berhenti mengalir, jantung berhenti berdetak, dan seperti membeku.
Tanpa kusadari dia sudah berada di hadapanku saat ini.
"Masyaallah." Dalam hati berucap.
“Kak, Kak, Kak!” Dia melambaikan tangannya di depan wajah ku yang masih membeku.
Dengan suara sedikit terbata, "I-iyaa, ada apa ya?” sahutku.
“Maaf Kak, untuk Pos Tiganya di mana ya?” tanya nya.
Wow suaranya benar-benar renyah, seperti mimpi mendengarnya cepat kusadarkan lagi diri ini. Vi, bangun jangan mimpi di siang bolong kamu lagi ospek dan dia Siswa yang lagi kamu ospek.
"Oh, itu Kamu ke arah lurus nanti ketemu kantin nah pos 3 persis sebelah kantin setelah dari pos 3 jangan lupa kamu kembali lagi ke pos 1 buat laporan atau bisa ke Pembinamu, cek di data salah satu kakak OSIS yang ada di regumu itulah yang menjafi pembina,” jelasku.
“Oke, Kakak cantik," ucapnya dengan melempar senyuman manis.
“Alamak, ngak salah dengar!” sepertinya waktu mau ku berhentikan sejenak, terbayang wajahnya ngak tau namanya.
Tidak lama seperti ada suara langkah mendekatiku.
“Hadeh, ni Orang dicari dari tadi malah bengong di sini, habis liat Setan atau Malaikat sih?” tanya Cindy yang membubarkan lamunan.
Sambil tersenyum bahagia. “Malaikat!” jawabku tegas.
“Ayo balik ke pos 1," ajakku .
“Eh sudah data nama-nama Regu Kita belum?” Tanyaku lagi sambil melirik tajam ke arah Cindy.
Sambil menyerahkan kertas, “Ini Nyonya, sudah Aku catat semua Namanya.”
“Bagus," jawabku sambil mengacungkan dua jempol ke arahnya.
Akhirnya sampai juga di pos 1, seperti ada angin segar berembus menerpa wajah ini.
Aku tersentak melihat dia menuju ke arahkj saat ini, ternyata Anak itu satu regu sama Tim Ku.
“Kak, terimakasih ya tadi Kami sudah di bantu, boleh nanya lagi gak!” ucapnya sambil menatap wajahku.
“Tanya apa," jawabku agak ketus, menutupi ketegangan serta sebagai jaga wibawa bahwa aku lebih senior.
Pandangannya seakan menggoda,“Ih, Kakak kalau judes tambah cantik loh.”
Akupun mengernyitkan dahi menunjukkan bahwa tidak suka dengan ucapannya.
“Eh, maaf bercanda Kak, boleh ngak tanya yang namanya Kak Selvi, orangnya yang mana ya?” sambil tersenyum tipis.
“Memangnya kenapa, mencari Kak Selvi?” tanyaku tegas.
“Tugas terakhir harus laporan mencari Kakak Pembinanya” ujarnya lagi.
“Oke, kenalkan dulu nama kamu, asal sekolah dan usia. Tujuan kamu masuk di sekolah ini, nanti setelah itu akan Saya beri tahu yang namanya Kakak Selvi!” Dalam hati Aku tertawa.
Habisnya dia seenaknya menggodaku, bilangin Aku judes segala.
“Perkenalkan Kak, nama saya Aldo lulusan SMP Negri 12, usia 16 tahun dan tujuan saya masuk disini ingin belajar dengan giat.”
Oh ternyata Aldo, Nama si pengalih duniaku hari ini, bagus juga Namanya gumamku dalam hati.
“Oke, terimakasih ya Aldo sudah mau memperkenalkan diri. Kalau begitu Aldo bisa lanjut ke tugas berikutnya, ntar soal laporan saya yang informasikan ke kakak Selvi bahwa kamu sudah laporan sama kakak,"Jelasku setelah Dia memperkenalkan diri sambil menahan tawa.
“Baik kakak cantik dan judes," celetuknya lagi sambil tertawa manis meninggalkanku.
Ingin rasanya ku timpuk, kelihatannya bak malaikat tapi nyebelin banget.
************
Hari ke 2 ospek
Sebelum bel berbunyi aku sempatkan curhat ke Amel by whatshapp.
Ku ambil gawaiku dan mengetikkan pesan. “Assalamualaikum, Amel udah masuk belum? Kalo belum balas ya, Vi mau curhat nih?”
Tidak lama terdengar nada notif wa masuk di smartphone ku.
“Waallaikumsalam, apa kabar sobat cantik? lama nih gak ada kabar, mau curhat apa? penting banget kayaknya," balas Amel
Tet... tet...tet...
Bel berbunyi kusempatkan membalas wa Amel.
"Ntar saja pulang sekolah Aku main ke rumahmu ya! Soalnya kalau lewat wa ntar keriting jariku,"balasku dengan sisipan emot tertawa.
Aku sedikit mempercepat langkah ini melalui lorong bergegas masuk ke kelas sebelum memulai ospec. Saat aku berlari dari arah lain ternyata juga ada yang berlari berlawanan sehingga bertabrakan.
“Aw.......” Pekik ku nyaring sambil memegang jidat. Terasa sakit banget ,ku elus – elus jidatku.
“Maaf kak, maaf kak ngak sengaja soalnya saya tadi terburu - buru takut telat masuk ke kelas"jelasnya agar Aku tidak marah.
Suara itu seperti familiar banget di telinga ini, seperti sering mendengarnya beberapa hari. Saat mendongakkan kepalaku ternyata, itu suaranya!
Bersambung ......
NB:
Buat semua sahabat setiaku yang setia ikutin dan baca ceritaku bantu share ya biar banyak yang baca ceritanya biar aku semangat upnya , sama bantu Vote ya kak biar aku menang dalam lomba kontribusi tim terimakasih banyak
semoga kalian semua sehat selalu, banyak rezeki dan menjadi sahabatku sampai akhir hayat serta mendapat pahala luar biasa dari sang pencipta
Love love love buat kalian semua💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nurulfajriyah
aldo
2021-04-27
0
Ayu Nurmalasari Nurmalasari
ceritanya seruuuu jadi ke inget masa itu
2020-11-11
1
Mia Anita
jadi males nontonya walaupun seru ceritany,karna klo udah kluar pas mau baca harus geser lagi dri bawah
2020-11-10
2