selvi mulai curhat ke amel tentang semuanya

suasana malam itu di rumah sakit semakin terasa dingin , angin malam pun mulai berhembus , di sudut rumah sakit tepat di bangku depan ICCU selvi ,amel dan mamanya masih setia menunggu kabar baik dari dokter

beberapa saat kesunyian mulai pecah dengan suara langkah kaki yang begitu ramai , mama langsung berdiri penuh kecemasan karena dokter bersama beberapa dokter lainnya seakan tergesa gesa pertanda darurat

tak tau apa yang ada di benak mereka bertiga , hanya doa yang terdengar dari mulut mereka , " semoga papa sadar ,semoga papa cepat sembuh ,semoga papa baik baik saja " hanya itu yang selalu terucap

ada sekitar 2 jam lebih dokter di dalam ruangan ICCU , tak lama terdengar mikrofon panggilan untuk keluarga bapak hidayah pramudita di tunggu di ruang ICCU

oh jantung kami seakan terhenti ada apa ini mungkin apa yang kami pikirkan ini sama .

kami saling berpandangan dan saling menguatkan

POV

amel

mudahan om baik baik saja dan mudahan ini berita baik bagi kami semua

" tante sebaiknya tante segera masuk ,mudahan ini kabar baik buat kita " ujar amel sambil memegang tangan mereka untuk saling menguatkan

mama selvi bergegas masuk dan sedikit gemetaran takut melihat kabar yang tak sesuai harapan

POV

selvi

di dalam ruangan ICCU ntah apa yang di sampaikan dokter ke mama , aku dan amel hanya bisa menunggu dengan sabar dan perasaan cemas .

" amel.... aku bersalah dalam hal ini , aku udah buat papah sakit ,aku juga buat mama dan kamu cemas "

sambil memeluk selvi " emang selvi udah mau berbagi cerita dengan amel ? " tanya amel dengan lembut

selvi terdiam agak lama suasana kembali hening dan angin malam mulai menusuk ke tulang tulang rasa dingin semakin menyelimuti

amel pun mulai membuka suaranya

" waktu itu aku sempat cerita tentang aldo ke amel kan ? lewat wa pas amel dan aldo berada di rumah vi " angguk amel seakan mengiyakan dan mengharap lanjutan cerita sahabatnya tersebut

akhirnya vi mulai cerita kembali

beberapa hari dari saat itu aku dan aldo jadian kami selalu jalan berdua hari hari ku selalu bersamanya

setiap pagi aldo menjemputku dan mengantarku pulang seperti layaknya orang yang lagi kasmaran pada umumnya

semua yang ku alami masih ku ceritakan ke cindy , tapi tidak semuanya karena ada hal hal yang aku anggap privasi buatku , karena aku takut jika cindy tau aku akan malu ,beda halnya denganmu amel aku bisa menceritakan semua tentang diriku .

seiring berjalannya waktu aku memang baru mengenal cinta dan aku benar benar seperti baru belajar , saat itu aku menjadi seperti bukan diriku

sambil kupeluk lagi amel dan menangis di pundaknya

" menangis lah jika itu memang bisa melegakanmu vi " sambil mengusap usap tubuhku amel menenangkan ku dan berharap aku melanjutkan ceritaku

aku tidak fokus belajar hari hariku malah sibuk dengan aldo , hingga suatu hari aldo mengajak ku ke puncak di acara ulang tahun kawan nya kebetulan saat itu kami ada libur sekolah 3 hari , sepanjang perjalanan menuju puncak cuaca semakin dingin karena saat itu mau turun hujan

alhamdulillah kami sampai sebelum hujan turun , semakin malam semakin dingin aku minum wedang jahe yang di antarkan salah satu temannya

entah mengapa kepalaku menjadi pusing dan aku semakin merasa ngantuk sekali , aldo pun mengantarkanku untuk beristirahat

saat tiba di kamarku aldo mengantarkanku sampai kedalam ruangan itu, karena cuaca semakin dingin aldo memelukku aku sudah tak kuasa menahan kantukku dan rasa sakit di kepalaku

kecupan lembut melayang di keningku dan pipiku aku sempat merasakan sesuatu yang hangat di bibirku , aku mulai menanggapi rasa nyaman itu karena aku merasakan badanku merespon kehangatan , tapi saat itu aku setengah sadar

selanjutnya aku tidak tau kegiatan apalagi yang terjadi , yang kutau jam 3 malam aku terbangun dengan posisi tanpa sehelai benang pun menempel di tubuhku , dan disebelahku ada aldo sedang memelukku erat dan pulas tertidur ,

titik bening mulai jatuh kembali membasahi pipiku

"amel... hiks hiks hiks "

aku menangis lagi memeluk amel

dan amel memasang wajah ntah marah ntah bingung dan ada rasa kecewa di wajahnya

tetapi amel tetap memeluk ku dan menenangkanku " apa kamu mau melanjutkan ceritamu atau nanti saat di rumah ? "

aku tidak bisa berkata lagi ,lidahku terasa kaku sehingga tak dapat melanjutkan ceritaku

******

suara pintu di buka terdengar sangat nyaring di telingaku , ternyata salah satu dokter keluar dari ruangan tersebut , tak lama kemudian

aku hapal langkah kaki itu ,ya ! langkah kaki mama ku , oh tuhan kenapa mama lunglai , apa yang terjadi pekik ku dalam hati , aku bergumam , banyak rasa takut ,aku gak sanggup kalau musti kehilangan papah saat ini .

selain amel papa adalah tempat ke dua semua curahan hatiku ,semua masalahku selalu bisa papa selesaikan dengan cara caranya yang bijak , malam itu aku juga mencurahkan ke papah dengan polosnya , aku tidak berfikir bahwa ini akan membuat papah begini .

malam itu aku hanya berfikir aku merasa di khianati oleh orang yang mulai kusayangi , dalam lamunanku ,semua penyesalan itu muncul di dalam otakku bahkan aku berfikir untuk pergi selamanya dari dunia ini jika terjadi apa apa dengan papa .

" vi...... sudah enakan " tanya mama

ternyata aku pingsan lagi " iya ma, kenapa selvi disini ? seharusnya kita kan menemani papa di ICCU ? " tanyaku penuh cemas sembari mengumpulkan tenagaku

mama mengelus kepalaku " udah ,papa baik baik saja ada amel menemani , sekarang selvi harus kuat dulu " dengan lembut mama menyuapiku ntah apa yang terjadi kelembutan mama menenangkanku , suapan demi suapan mama berikan kepadaku oh inilah bidadari surganya papa , wanita yang terlihat lemah tapi sanggat kuat dan tegar , berbeda dengan aku anak semata wayangnya yang selalu terlihat kuat tetapi sangatlah rapuh dan lemah

mama mulai berbicara lagi " selvi jangan terlalu mikir ya kasian malaikat kecil yang bersama selvi nanti ikut stresss " ucapan mama barusan membuat aku penuh tanya

" ma selvi kenapa ma ,kok mama bilang malaikat kecil ? ma jawab selvi " titik bening kristal mulai membasahi wanita tercantik di hidupku itu

" mama jawab selvi ma " rengekku menuntut jawaban mama

mama hanya memeluk ku sambil menangis

POV

mama

saat aku melangkah keluar dari ruangan itu , aku hanya berfikir aku harus kuat karena semua beban di pundak papa pindah kepundak ku , aku punya putri yang selalu butuh dukunganku .

semua rencana kedepan untuk hidup mereka ada di pikiran mama , hingga terdengar suara

bugs

astagfirullah , anak ku jatuh dan lunglai di depan mataku ,mungkin dia sangat lelah dan kepikiran papanya

" dokter ,dokter ,perawat siapa saja tolong " teriak amel sambil memangku kepala selvi

aku hanya terpaku dan seperti tambah berat langkahku melihat kejadian itu , saat suara roda tempat tidur ditarik mendekat aku baru tersadar

segera kupeluk anak ku selama perjalanan ke UGD ku panggil namanya " selvi.... selvi.... bangun sayang ,mama disini selvi jangan sakit juga , mama gak mampu sendiri "

oh tuhan cobaan apa ini bertubi tubi terasa ,tapi aku yakin ini terbaik untuk ku ,cemas ku menunggu dokter selesai memeriksa selvi

datanglah waktu dokter memanggilku ,untuk menjelaskan keadaan selvi

" anak ibu hanya kelelahan , hanya saja ibu harus lebih sabar lagi karena .... " lama sekali dokter melanjutkan ucapannnya apa , aku takut selvi ada penyakit karena ini kali ke dua selvi pingsan tiba tiba

" karena apa doc? " tanyaku cemas

" ibu harus lebih kuat ya , saya yakin ibu kuat ... jadi anak ibu saat ini berbadan dua " ujar dokter menyelesaikan informasinya

saat itu perasaanku seperti terkena badai yang bertubi tubi ,petir seperti menyambarku , aku benar benar terdiam

dan pipiku mulai basah , tak tau lagi aku harus bangaimana ,mau marah tapi kasian anak ku saat ini dia butuh dukungan , terasa benci dengan semua ini siapa laki - laki yang sebejat itu mengotori anak ku , tapi aku kembali berfikir semua beban sekarang di pundak ku, aku harus menyelesaikan dengan caraku .

kembali ku melangkahkan kaki perlahan ke ICCU menemui amel sepanjang langkahku aku berfikir banyak hal , mungkin ini penyebab papah terkena serangan jantung , ah kalopun memang ini penyebabnya aku yakin ini juga kehendak tuhan

" tante ... bagaimana selvi ? sudah sadar " terlihat kecemasan di wajah amel saat bertanya denganku

" tante yang sabar ya ? " belum juga aku menjawab dia memberi pertanyaan lagi

akupun duduk dan perlahan ku buka mulutku untuk menceritakannya ,saat ini amel satu satunya orang yang bisa ku jadikan tempat keluh kesah ku dan anak itu juga sudah seperti anak ku sendiri dan tempat ku mengetahui perkembangan anak gadis ku " tante bingung musti cerita darimana mel " ucapku

" tante minum dulu biar agak legaan dan tenang " pinta amel kepadaku

kuteguk air mineral yang di berikan amel " tante mau titip om dulu ya mel dan tante mau menjaga selvi hingga sadar " pintaku ke amel

" iya tante , in syaa allah semua akan baik baik saja amel yakin " sambil memeluk tubuhku , amel berusaha menguatkan ku

aku mulai menceritakan ke amel kondisi papa selvi dan kondisi selvi .air mata terlihat menetes di pipi amel

sehingga amel pun bercerita tentang curhatan selvi yang belum selesai " terimakasih ya amel selalu jadi sahabat selvi , tante mohon sementara kita tutup dulu ini rapat rapat , hingga papa selvi benar benar pulih dan bisa di bawa pulang "

" baik tante ,amel paham ... tante yang sabar ya " rujuk amel lagi .

akupun kembali melangkah ke UGD untuk menemui selvi

*******

selvi

" ma kenapa mama menangis ,jawab selvi ma ,please " mohonku ke mama untuk mencari tau apa yang terjadi denganku

tapi mama masih belum bisa bicara , kupeluk mama dengan erat hingga mama mulai mau bicara

" minum dulu sayang , kamu istirahat saja dulu ,jika sudah sehat lagi mama akan cerita semuanya " bujuk mama sambil mengelap pipinya dengan jari jarinya yang lembut

bersambung .............

Terpopuler

Comments

Nurulfajriyah

Nurulfajriyah

badan 2

2021-04-27

0

Arnijum

Arnijum

kyknya dijebak selvi

2020-11-10

1

Riana Ma hila

Riana Ma hila

kasihan selvi

2020-09-30

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Aku Lulus Sekolah
2 Mulai Membuka Hati
3 Saat dia mengatakan cinta
4 seperti petir di kehidupanku
5 selvi mulai curhat ke amel tentang semuanya
6 dunia selvi berubah menjadi mendung
7 saat kenyataan harus di jalani
8 kehidupan baru akan di jalani
9 2 minggu sebelum ku meninggalkannya
10 kuserahkan seutuhnya
11 penolakan mertuaku
12 Hidupku Seperti Bencana
13 Sabar
14 Koma
15 Berharap Keajaiban
16 Bedrest
17 Agresif
18 Terpaksa
19 Bimbang
20 Tamu Misterius
21 Perasaan Apa Ini
22 Gelisah
23 Ini Bukan Rumah Tapi Penjara Buatku
24 Duniaku Hancur
25 Luka Mendalam
26 Menghilang
27 Prahara
28 Kerinduan Sesak
29 Mendung Tak Berakhir
30 Amel
31 Kehilangan Abrisyam
32 Welcome to Kalimantan
33 Misteri Kelabu
34 Kangen Tapi Nyesek
35 Terungkapnya Fakta
36 Pemaksaan Hampir terjadi
37 Cinta Lama Bersemi Kembali
38 Berhenti Kerja
39 Melepas Rindu
40 Kejadian Setelah Ke Pergian Selvi
41 Kecelakaan
42 Hadirnya Zahra
43 Kritis
44 Seperti Malaikat.
45 Bersama Abrisyam selama 2 hari lebih
46 Lika Liku Hati
47 Kerinduan dengan sejuta cerita
48 Melanjutkan cerita Abrisyam
49 Misteri
50 Senyum Kemenangan yang Sanggat Licik
51 perasaan tanya
52 Mengikuti permintaan pengemar Akhirnya Saya lanjutkan.
53 Di rawat dan pendekatan
54 Surat Cerai
55 Khayalan semu
56 Perceraian dan Pertunangan
57 Seseorang yang Tidak di Harapkan
58 Kenyataan Pahit
59 Prahara pertama di mulai di rumah Aldo
60 Prahara ke 2 di rumah Aldo
61 Kenekatan Aldo
62 Selvi terkejut
63 Aldo Murka
64 Saat Tersulit
65 Akhirnya
66 Zahra menguak tabir
67 Tamparan
68 Sesuatu yang tak terduga
69 Menguak tabir
70 Terkuak Semua Kenyataan.
71 Hak asuh dan kenyataan pahit.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Awal Aku Lulus Sekolah
2
Mulai Membuka Hati
3
Saat dia mengatakan cinta
4
seperti petir di kehidupanku
5
selvi mulai curhat ke amel tentang semuanya
6
dunia selvi berubah menjadi mendung
7
saat kenyataan harus di jalani
8
kehidupan baru akan di jalani
9
2 minggu sebelum ku meninggalkannya
10
kuserahkan seutuhnya
11
penolakan mertuaku
12
Hidupku Seperti Bencana
13
Sabar
14
Koma
15
Berharap Keajaiban
16
Bedrest
17
Agresif
18
Terpaksa
19
Bimbang
20
Tamu Misterius
21
Perasaan Apa Ini
22
Gelisah
23
Ini Bukan Rumah Tapi Penjara Buatku
24
Duniaku Hancur
25
Luka Mendalam
26
Menghilang
27
Prahara
28
Kerinduan Sesak
29
Mendung Tak Berakhir
30
Amel
31
Kehilangan Abrisyam
32
Welcome to Kalimantan
33
Misteri Kelabu
34
Kangen Tapi Nyesek
35
Terungkapnya Fakta
36
Pemaksaan Hampir terjadi
37
Cinta Lama Bersemi Kembali
38
Berhenti Kerja
39
Melepas Rindu
40
Kejadian Setelah Ke Pergian Selvi
41
Kecelakaan
42
Hadirnya Zahra
43
Kritis
44
Seperti Malaikat.
45
Bersama Abrisyam selama 2 hari lebih
46
Lika Liku Hati
47
Kerinduan dengan sejuta cerita
48
Melanjutkan cerita Abrisyam
49
Misteri
50
Senyum Kemenangan yang Sanggat Licik
51
perasaan tanya
52
Mengikuti permintaan pengemar Akhirnya Saya lanjutkan.
53
Di rawat dan pendekatan
54
Surat Cerai
55
Khayalan semu
56
Perceraian dan Pertunangan
57
Seseorang yang Tidak di Harapkan
58
Kenyataan Pahit
59
Prahara pertama di mulai di rumah Aldo
60
Prahara ke 2 di rumah Aldo
61
Kenekatan Aldo
62
Selvi terkejut
63
Aldo Murka
64
Saat Tersulit
65
Akhirnya
66
Zahra menguak tabir
67
Tamparan
68
Sesuatu yang tak terduga
69
Menguak tabir
70
Terkuak Semua Kenyataan.
71
Hak asuh dan kenyataan pahit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!