seperti petir di kehidupanku

POV amel

sudah lama aku gak tau kabar vi dan kali ini aku akan coba kerumahnya .kira kira vi baik baik aja gak ya tanyaaku dlam hati sambkl bergegas kerumahnya

kali ini aku berjalan dari rumahku melewati beberapa rumah untuk sampai di perumahan selvi .

ku pencet bel rumahnya

sekitar 3 x gak lama bibi keluar dari rumah selvi

" eh non amel ... " ucap bibi

" kok tumben weekend sepi bi ?" tanya amel sambil celingukan menerawang kedalam rumah selvi

" iya non semalam papa nya non selvi kena serangan jantung " seperti badai kurasa berita itu

ah jahat sekali aku sahabat macam apa , sehingga hal separah ini aku gak tau , sebuah cairan kristal tanpa terasa mulai membasahi pipiku

ku seka air itu dengan tanganku dan bibi mengajakku masuk ,serta mengambilkan air mineral untuk menenangkanku .

" selvi kok gak ada wa aku ya bi , apa dia lupa kalo aku selalu ada buat dia hiks ,... hiks " sambil sedih aku memeluk bibi

" bukan non bukan begitu , non selvi baru pulang juga semalam dari acara di luar kota bersama teman temannya , dan saat papanya kena serangan jantung hpnya tertinggal dirumah ,ini non selvi di kamarnya dari tadi gak mau turun makan .

" baik bi,... aku coba kekamarnya selvi siapa tau dia mau berbagi kesedihannya denganku " ujarku ke bibi

kulangkahkan kaki ku yang tadi sempat lunglai karena bak di sambar petir di siang bolong , satu demi satu langkahku melalui anak tangga menuju ke lantai dua rumah itu , selvi anak yang cukup beruntung dia serba berkecukupan dan hidupnya memang serba ada sejak kecil di lantai dua aku menuju ke satu ruangan dengan pintu berhiaskan gantungan nama selvi berwarna purple ya itu warna kesukaan selvi

ku angkat lenganku mencoba mengetuk pintunya terlebih dahulu tok ... tok .... tok...

" selvi ... ini amel boleh aku masuk " seruku dari luar kamarnya

POV

selvi

aku kacau sekali hari ini , kubenamkan wajahku di bantal dan ku hamburkan badanku di tempat tidur entah berapa banyak tisu berhamburan

saat ini aku merasa hancur duniaku seperti disambar petir sejak kejadian semalam dirumahku , aku benar benar seperti mayat hidup hanya beningan kristal jatuh membasahi pipiku

mataku bengkak , rambutku pun gak karuan ah aku rasanya inggin pergi dari dunia ini . hingga terdengar suara langkah kaki menaiki tangga mengarah ke kamarku

tak lama suara pintu di ketuk tok tok tok...

ah kupikir halusinasiku , atau mungkin bibi ..

kuabaikan lagi suara itu , tak lama terdengar suara samar samar dari luar pintu kamarku

" selvi.... ini amel boleh aku masuk " tanya amel dari luar pintu kamarku

oh tuhan beruntungnya aku kau datangkan dia sahabatku , seperti setrum yang membuatnya datang ketempatku , padahal aku belum sempat mengabarinya , kupaksakan badan yang lemas ini untuk membuka pintu kamarku , dengan langkah tanpa tenaga kubuka pintu dan kuhamburkan badanku di pelukan amel entah apa yang kurasa amel menyambutku dan memelukku erat

air mata ini bercucuran isak ku makin terdengar nyaring , mulutku seperti kaku aku hanya menangis menangis mengeluarkan kesedihanku ,menangis mengeluarkan segala bebanku

amel memelukku dan membawaku ke sofa di ujung kamarku yang mengarah ke balkon rumah yang berhadapan kehalaman depan rumahku

yang terdengar hanya perintah amel menangislah jika itu bisa membuatmu tenang , menangislah jika itu bisa membuat bebanmu semua hilang lepaskan semuanya sahabatku , aku disini untukmu

suara tangisku semakin menjadi sehingga membuat bibi menghampiri kamarku dan amel pun menaruh jari ke bibirnya serta melambaikan tangannya ke bibi seakan memerintahkan tenang non selvi baik baik saja ...

saat aku mulai agak tenang amel pun mulai bersuara lirih " maaf kan aku karena lambat datang "

aku hanya mengeleng mengisyaratkan gak papa , dan menunjukka bahwa aku senang dia ada dirumahku

amel bermalam di rumahku menemaniku malam itu kami pun ijin tidak masuk sekolah , ya amel sahabat rasa saudara bagiku dia solmed ku dia lah diaryku ,walau kami saat ini berbeda tempat sekolah tapi dia tetap selalu ada buatku ayah dan ibu amel pun seperti orang tuaku sendiri .

senin pagi aku sudah agak mendingan , ku bangunkan amel untuk turun sarapan bersamaku

" yuk mel kita kebawah abis itu temani aku ke rumah sakit buat liat keadaan papa ku " sambil kulemparkan handuk kecil untuk amel membersihkan diri di kamar mandi

gak lama amel keluar , " ah segarnya " ucapnya seraya mengusap ngusap rambutnya yang basah

kami pun bergegas turun , suasana pagi ini terasa hampa bagiku ,sarapan yang biasa di buat oleh mama tidak ku dapati di meja ,yang ada nasi goreng dan potongan buah segar serta secangkir susu , roti isi buatan mama gak ada air mataku menetes lagi , sambil terpikir kira kira mama sudah sarapan belum ya

hanya kupandangi sarapanku sambil ku bolak balik sendok ku bermain di atas nasi gorengku hingga suara amel terdengar

" vi.... "

" kamu harus makan , kalo kamu gak makan gimana mau ada tenaga nantinya , kasian mama vi kalo kamu sakit juga " titah amel seraya memberikan suapan nasi gorengnya .

beruntungnya aku memiliki amel walau dia hanya sahabatku tapi dia juga seperti saudara kandungku ,perhatiannya luar biasa , kupeluk dia

" terimakasih ya mel ,kamu selalu ada buat aku " amel pun memelukku erat

" udah jangan nangis terus ,vi harus kuat karena hari ini kita mau ke rumah sakit " peluk amel sambil menenangkanku

selesai sarapan aku dan amel bergegas kerumah sakit , terlihat wanita yang biasanya ceria ,kini lusuh sedih seperti tak berdaya , ku langsung duduk disebelahnya dan memeluknya

" vi ... waktu itu apa yang terjadi sampai papa kena serangan jantung " tanya mama

aku cuma bisa terdiam dan menangis lagi

amel memeluk mama " tante yang sabar ya , nanti kalo vi udah siap amel yang tanya apa yang terjadi malam itu "

mama selvi pun mengangguk

" tante sudah makan " tanya amel

" ini amel tadi ada bawa bekal sarapan buatan bibi , tante makan dulu biar kuat ,biar gak sakit juga " mama selvi mengambil bekal yang di bawakan amel

" terimakasih ya mel ,tolong selalu temani selvi ya " ucap mamanya selvi

" siap tante , tanpa diminta amel pasti selalu di samping selvi ... soalnya selvi tuh gadis yang terlihat kuat padahal rapuh banget " ujar amel

POV

amel

saat ini aku juga merasa hancur melihat selvi dan mamanya seperti itu ,benar - benar mungkin di benak mereka hidup itu gak seperti dulu seperti ada rasa takut kehilangan teramat sangat .

kudatangi sahabat kecilku yang sedang termenung menatap papanya dari balik kaca

ya, kami berada di ruang ICCU dimana keluarga pasien juga tidak boleh masuk kecuali urgent .

kurangkul selvi dari belakang sambil ku bisikan " sabar ya sahabat kita musti banyak berdoa , semoga papa cepat sadar dan bisa berkumpul lagi "

selvi hanya memelukku sambil menyalah kan dirinya berkali kali . ah aku semakin penasaran sebenernya apa yang terjadi sehingga om bisa terkena serangan jantung , tapi kuurungkan niatku untuk bertanya aku tau saat ini selvi belum siap untuk bercerita tentang masalahnya

akan ku tunggu sampai dia siap tukasku dalam hati .

bersambung .......

Terpopuler

Comments

Nurulfajriyah

Nurulfajriyah

icu

2021-04-27

0

Riana Ma hila

Riana Ma hila

seru

2020-09-30

2

kizaru

kizaru

Like

2020-09-16

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Aku Lulus Sekolah
2 Mulai Membuka Hati
3 Saat dia mengatakan cinta
4 seperti petir di kehidupanku
5 selvi mulai curhat ke amel tentang semuanya
6 dunia selvi berubah menjadi mendung
7 saat kenyataan harus di jalani
8 kehidupan baru akan di jalani
9 2 minggu sebelum ku meninggalkannya
10 kuserahkan seutuhnya
11 penolakan mertuaku
12 Hidupku Seperti Bencana
13 Sabar
14 Koma
15 Berharap Keajaiban
16 Bedrest
17 Agresif
18 Terpaksa
19 Bimbang
20 Tamu Misterius
21 Perasaan Apa Ini
22 Gelisah
23 Ini Bukan Rumah Tapi Penjara Buatku
24 Duniaku Hancur
25 Luka Mendalam
26 Menghilang
27 Prahara
28 Kerinduan Sesak
29 Mendung Tak Berakhir
30 Amel
31 Kehilangan Abrisyam
32 Welcome to Kalimantan
33 Misteri Kelabu
34 Kangen Tapi Nyesek
35 Terungkapnya Fakta
36 Pemaksaan Hampir terjadi
37 Cinta Lama Bersemi Kembali
38 Berhenti Kerja
39 Melepas Rindu
40 Kejadian Setelah Ke Pergian Selvi
41 Kecelakaan
42 Hadirnya Zahra
43 Kritis
44 Seperti Malaikat.
45 Bersama Abrisyam selama 2 hari lebih
46 Lika Liku Hati
47 Kerinduan dengan sejuta cerita
48 Melanjutkan cerita Abrisyam
49 Misteri
50 Senyum Kemenangan yang Sanggat Licik
51 perasaan tanya
52 Mengikuti permintaan pengemar Akhirnya Saya lanjutkan.
53 Di rawat dan pendekatan
54 Surat Cerai
55 Khayalan semu
56 Perceraian dan Pertunangan
57 Seseorang yang Tidak di Harapkan
58 Kenyataan Pahit
59 Prahara pertama di mulai di rumah Aldo
60 Prahara ke 2 di rumah Aldo
61 Kenekatan Aldo
62 Selvi terkejut
63 Aldo Murka
64 Saat Tersulit
65 Akhirnya
66 Zahra menguak tabir
67 Tamparan
68 Sesuatu yang tak terduga
69 Menguak tabir
70 Terkuak Semua Kenyataan.
71 Hak asuh dan kenyataan pahit.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Awal Aku Lulus Sekolah
2
Mulai Membuka Hati
3
Saat dia mengatakan cinta
4
seperti petir di kehidupanku
5
selvi mulai curhat ke amel tentang semuanya
6
dunia selvi berubah menjadi mendung
7
saat kenyataan harus di jalani
8
kehidupan baru akan di jalani
9
2 minggu sebelum ku meninggalkannya
10
kuserahkan seutuhnya
11
penolakan mertuaku
12
Hidupku Seperti Bencana
13
Sabar
14
Koma
15
Berharap Keajaiban
16
Bedrest
17
Agresif
18
Terpaksa
19
Bimbang
20
Tamu Misterius
21
Perasaan Apa Ini
22
Gelisah
23
Ini Bukan Rumah Tapi Penjara Buatku
24
Duniaku Hancur
25
Luka Mendalam
26
Menghilang
27
Prahara
28
Kerinduan Sesak
29
Mendung Tak Berakhir
30
Amel
31
Kehilangan Abrisyam
32
Welcome to Kalimantan
33
Misteri Kelabu
34
Kangen Tapi Nyesek
35
Terungkapnya Fakta
36
Pemaksaan Hampir terjadi
37
Cinta Lama Bersemi Kembali
38
Berhenti Kerja
39
Melepas Rindu
40
Kejadian Setelah Ke Pergian Selvi
41
Kecelakaan
42
Hadirnya Zahra
43
Kritis
44
Seperti Malaikat.
45
Bersama Abrisyam selama 2 hari lebih
46
Lika Liku Hati
47
Kerinduan dengan sejuta cerita
48
Melanjutkan cerita Abrisyam
49
Misteri
50
Senyum Kemenangan yang Sanggat Licik
51
perasaan tanya
52
Mengikuti permintaan pengemar Akhirnya Saya lanjutkan.
53
Di rawat dan pendekatan
54
Surat Cerai
55
Khayalan semu
56
Perceraian dan Pertunangan
57
Seseorang yang Tidak di Harapkan
58
Kenyataan Pahit
59
Prahara pertama di mulai di rumah Aldo
60
Prahara ke 2 di rumah Aldo
61
Kenekatan Aldo
62
Selvi terkejut
63
Aldo Murka
64
Saat Tersulit
65
Akhirnya
66
Zahra menguak tabir
67
Tamparan
68
Sesuatu yang tak terduga
69
Menguak tabir
70
Terkuak Semua Kenyataan.
71
Hak asuh dan kenyataan pahit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!