Dua hari pasca di rawat kondisi Karina mulai membaik, hari ini Dokter akan membuka perban di mata Karina yang terserempet peluru. Di saksikan dua anggota Kepolisian, sekaligus mengintrogasi Karina. Karena hanya Karina satu satunya saksi yang melihat wajah pria yang tengah di buru Polisi. Selain dua anggota Polisi, ada Pramudya, Wagimo dan Sumarni. Semua yang ada di ruangan itu terdiam menatap ke arah Karina. Perlahan lahan Dokter membuka perban hingga selesai.
Perlahan Karina membuka matanya, lalu mengangkat kedua tangannya.
"Kenapa aku tidak bisa melihat dengan jelas?" tanya Karina ketakutan.
"Kornea matamu rusak," sahut Dokter menatap kedua bola mata Karina.
"Apa bisa sembuh?" Karina semakin di landa ketakutan besar, ia takut matanya tidak bisa melihat.
"Penglihatan matamu melemah, tapi masih ada harapan," imbuh Dokter.
"Aku tidak bisa melihat!" ucap Karina dengan nada tinggi.
"Korneanya bisa di gantikan, jangan kuatir." Dokter terus berusaha nembesarkan hati Karina.
"Apa aku bisa buta?" Karina menoleh ke arah samping di mana dua anggota Polisi berada.
"Karina, kami Polisi. Apa kau bisa mengenali pria itu?" tanya salah satu polisi.
Karina terdiam mengingat kejadian itu.
"DORRR!
Detik berikutnya ia menjerit ketakutan. Pramudya yang sedari tadi diam langsung berjalan mendekati Karina dan memeluknya erat.
"Kau tenanglah, di sini aman."
"Aku tidak mau buta, aku tidak mau!" pekik Karina menangis di pelukan Pramudya.
Pramudya hanya bisa mengusap punggung Karina untuk menenangkan. Kemudian dua anggota Polisi itu memberikan Karina waktu hingga pulih total sebelum mereka mengintrogasinya kembali. Dokterpun segera mengizinkan Karina untuk di bawa pulang.
***
Meskipun penglihatan Karina kurang jelas, namun ia masih bisa beraktifitas meski sering melakukan kesalahan dengan menyenggol barang barang di rumah. Sehingga kegaduhan seringkali terjadi. Sumarni semakin kesal dan bersikeras supaya Pramudya menikah lagi.
Hari berlalu, minggu berganti. Penglihatan Karina semakin buram, tidak seperti waktu pertama. Ia masih bisa melihat walau samar. Sumarni dan Wagimo meminta Karina untuk tidak melakukan aktifitas apa apa lagi. Sedangkan Pramudya sendiri makin tidak betah di rumah, seringkali ia tidak pulang berhari hari. Tiap kali Karina bertanya, alasan yang di berikan Pramudya tetap sama. Ada pekerjaan penting di luar kota, hanya itu alasan yang di berikan. Terlebih, sekarang Karina sudah semakin buram penglihatannya. Dengan sesuka hati, Pram membohongi Karina.
Hingga suatu hari, Sumarni kembali membicarakan tentang pernikahan kedua dan anak. Namun kali ini Pramudya tidak membantah. Pasalnya ia telah menikah sejak lama tanpa sepengetahuan Karina.
"Kau tidak memberitahu Ibu?" tanya Sumarni bukan main senangnya setelah mendengar penjelasan Pramudya bahwa istri keduanya, Zahra tengah mengandung 7 bulan.
"Awalnya aku takut Ibu marah," sahut Pram.
"Yang penting kau bisa bersikap adil," timpal Wagimo santai menghisap tokoknya pelan.
"Iya pak."
"Ibu punya ide." Sumarni menggeser duduknya lebih dekat dengan Pramudya.
"Apa Bu?" tanya Pram.
"Karina saat ini buta, entah dia bisa melihat lagi atau tidak." Sumarni menoleh ke dalam rumah sesaat, ia takut Karina mendengarkan pembicaraan mereka.
"Terus Bu?" Pram sudah tidak sabar.
"Kenapa tidak kau bawa Zahra ke sini? kalian bisa tinggal bersama. Dari pada kau harus mondar mandir."
"Tapi Bu, bagaimana dengan Karina? bagaimana kalau dia bertanya tentang Zahra?" Pram ragu jika ide Ibunya akan berhasil.
"Loh? bukankah Zahra sahabat Karina? mudah bukan? kamu berikan alasan pada Karina?" Sumarni semakin antusias mendorong Pram untuk menjalankan ide gilanya.
Sesaat Pram terdiam, detik berikutnya ia mengangguk paham maksud Ibunya. Namun Wagimo kurang setuju, menurutnya ide yang di berikan Sumarni sudah keterlaluan. Namun Wagimo lebih banyak mengalah dari pada Sumarni marah marah padanya karena beda pendapat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
emak mertua lucnut nih.pantesan Pram bgt tingkahnya ternyata 11 12 dgn sifat dan tingkah emaknya.nanti ada masa nya Karina bahagia.baru melek smua tuh mata..
2022-10-23
0
Inonk_ordinary
Gak kuat gw,,, gila karina yg dtindas gw yg sakit
2022-03-09
0
Mb Tri
aku bacanya kesel banget ya semoga ada keadilan buat karina segera mendapat kebahagiaan
2022-02-25
0