Di tengah perjalanan tiba tiba ada kemacetan, nampak orang orang berlarian. Karina menepikan mobilnya lalu keluar dari pintu mobil. Bertanya pada mereka yang berlari.
"Ada apa ini?" tanya Karina, namun tak satupun menjawab.
Karina mengalihkan pandangannya ke ujung jalan nampak dua orang Polisi berlari ke arahnya.
"Mbak, tolong pergi dari sini!" perintah salah satu polisi.
Karina langsung bergegas masuk ke dalam mobil lalu memutar arah mengambil jalan pintas. Namun baru saja setengah perjalanan, ia merasakan seseorang tengah meletakkan sebuah benda di kepalanya.
"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu. Asal kau mau bekerjasama."
Jantung Karina berhenti berdetak, menelan salivanya susah saat melihat ke arah spion. Ia melihat seorang pria dengan luka tembak di lengannya, sementara ujung senjata api menempel di kepalanya.
"Si, siapa kau!' tanya Karina kelu.
"Diam dan ikuti saja, aku tidak akan membunuhmu."
Mendengar kata bunuh, tubuh Karina menggigil ketakutan Ia akhirnya diam tanpa banyak bicara lagi. Tatapannya fokus ke depan. Namun dari arah samping kanan sebuah motor mendekat. Pria itu langsung pindah duduk ke depan begitu mengetahui kalau mobil yang ia tumpangi di pepet orang asing.
"A,ada apa?" tanya Karina semakin ketakutan.
"Fokus saja menyetir!" perintah pria itu.
"Ba, baik!" sahut Karina.
"Dor!" Pria yang duduk di sebelah Karina melesarkan peluru ke arah motor yang terus mengikuti mereka.
Salah satu pria di atas motor membalas tembakan pria di dalam mobil. Karina semakin gemetar ketakuta, ia merunduk saat pria di sebelahnya kembali melesatkan peluru yang membuahkan hasil. Salah satu pria di atas motor terjungkal ke jalan raya. Namun sial bagi Karina, peluru terakhir yang di muntahkan pria di sebelahnya menyerempet kedua bola mata Karina.
"Ahhhkkkkkk!!"
Karina menjerit kesakita, menangkup wajahnya dan melepas stir mobil.
"Tenanglah, tenang," ucap Pria itu sembari memegang Stir yang mulai kehilangan keseimbangan.
"Ahhhkkkkkkk!
"Ahhhkkk.
Karina terus menjerit dan menggeliat kesakitan, membuat pria di sebelahnya kebingungan dan akhirnya mobil yang mereka tumpangi keluar dari jalan raya menabrak sebuah pohon.
Suara sirine terdengar tak jauh dari lokasi terhentinya mobil Karina. Beberapa anggota kepolisian langsung keluar dari pintu mobil bergegas menghampiri mobil milik Karina. Pintu mobil yang sudah terbuka, memudahkan mereka menyelamatkan Karina. Sementara pria yang berada di dalam mobil hilang entah kemana.
" Cepat bawa ke rumah sakit!" perintah salah satu polisi.
***
Pramudya langsung meluncur ke rumah sakit , setelah mendapat kabar kalau Karina kecelakaan. Begitu juga dengan kedua orang tua Pramudya bergegas menuju rumah sakit.
"Begini kalau tidak mendengar apa kata orangtua, ketiwasan," ucap Sumarni cemas
"Wes to Buk, ngedumel terus," potong Wagimo. Mereka berdua berjalan tergesa gesa menuju lorong rumah sakit.
"Le! bagaimana dengan istrimu?" tanya Wagimo.
"Belum tahu Pak, Bu." Pramudya menjawab dengan tatapan terus ke arah pintu ruang UGD.
"Mudah mudahan Karina baik baik saja." Wagimo mengusap punggung putranya untuk menenangkan.
"Iya Pak.." sahut Pramudya pelan.
"Salahmu juga, jadi suami tidak bisa mendidik istri." Sumarni bukannya menenangkan tapi malah membuat suasana menjadi tidak baik.
"Wes to Bu." Wagimo melotot ke arah istrinya.
Sumarni malah balik melotot, bibir nya maju ke depan. "Kenyataannya seperti itu, ada orangtua di rumah tapi malah keluyuran. Belum tentu juga minta izin sama kamu, ya kan Le?"
"Ibu sudahlah, kita bahas nanti di rumah." Pramudya menoleh ke arah Ibunya, ia sedikif kesal dengan ibunya yang terlalu banyak ikut campur.
Sumarni menghela napas panjang, kemudian duduk di kursi. Menunggu kabar selanjutnya dari Dokter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
bukannya udh minta izin sama emak mertua Karina kluar.dasar emak mertua ni jadi bensin trus dlm rmh tangga anak nya.gimana gk hancur rmh tangga anak klu bgn.klu aku jadi menantu nya tiap hari ku ulek cabe tuh mulutnya😁😁
2022-10-23
0
Nenas🍍
sumarni sumarni mending kau pergi jualanlah..capek kali liat kau ngomel..hahaha
2022-01-31
0
Yuli Bae
seharua ya mertua medukung manatí ya
2021-12-02
0