Gairah Tuan Jason

Gairah Tuan Jason

GTJ 01

"Tidak, apa yang kalian lakukan?" teriak Audrey, Bola matanya membesar, nafasnya tertahan sejenak, sementara jantungnya berdetak satu kali lebih keras dari biasanya. Gadis cantik dengan lesung pipi di pipinya syok melihat calon suaminya dan Kakak tirinya tengah bercumbu di ruangan make up. Ruangan yang tadinya ia tempati memoles wajahnya, karena beberapa jam lagi akan di laksanakan pernikahannya dan Jay, Kekasihnya.

Namun, sekarang ia merasa sakit hati yang mendalam. Niat hati ingin ke kamar mandi sebentar dan ketika ia kembali, satu hal yang tak pernah ia kira sebelumnya. Dua orang yang ia sayangi bermain api di belakangnya. "Jay Lou, Kalian..." Suara Audrey tercekat dengan tangisan air mata yang mulai turun di pipinya.

"Audrey..." Aura tersenyum miring melihat tangisan yang hadir di wajah Audrey. Wanita itu bersedekap dada setelah mengecup singkat pipi Jay. "Kau tau, aku dan Jay sudah lama menjalin hubungan, dan sekarang aku dan Jay akan melangsungkan pernikahan," ucap Aura memutar tubuhnya, yah ia hanya ingin memperlihatkan gaun indah yang di pakainya di depan Audrey.

"Apa yang Kakak katakan? Aku dan Jay yang akan menikah. Jay, kenapa kamu diam saja?" sentak Audrey berjalan cepat ke arah Jay. Memisahkan jarak antara Aura dan Jay yang saling berdekatan. "Jay, bicaralah. Jangan membuat kejutan seperti ini!" ujar Audrey menarik lengan Jay agar pria itu mau berbicara dan melihat ke arahnya. "Jay..." panggilnya lagi, tangisannya semakin menjadi disana. Bahkan Audrey tidak peduli lagi dengan riasan wajahnya, ia hanya ingin penjelasan mutlak dari Jay.

"Audrey..."

Plakk...

"Berhenti berbicara! Aku tidak mau mendengarkan omonganmu," sentak Audrey ketika Aura kembali bersuara. Bahkan, ia melayangkan tamparan di wajah cantik itu tanpa takut sama sekali.

"Audrey, apa yang kamu lakukan?" Jay membuka bibirnya dengan cepat, raut kekhawatiran begitu tercetak jelas ketika tangan mungil Audrey menyentuh kulit wajah Aura hingga memerah. "Kenapa kamu jahat sekali?" lanjutnya mendorong tubuh Audrey dan membawa tubuh Aura kedalam dekapannya. "Kamu tidak apa-apa, Sayang!" tangan Jay menangkup kedua sisi pipi Aura dan mengusapnya .

Yah, semua perlakuan yang ditujukan Jay terlihat sempurna di mata Audrey. Hatinya teriris menyaksikannya, ingin tak percaya tapi semuanya sudah jelas di matanya tanpa terkecuali.

Hari yang ia yakini sebagai hari kebahagiaan untuknya, sekarang terkuak menjadi duka. Tak ada yang tau betapa hancurnya hati Audrey saat ini. Bahkan, dua orang yang masih saling mengkhawatirkan satu sama lain. "Oh jadi begini tingkah kalian sebenarnya." Audrey mengusap air matanya dengan kasar, bibirnya dipaksa tersenyum hambar oleh keadaan. "Kamu membuat acara semegah ini hanya untuk menipuku," lanjutnya tersenyum getir yang mana membuat sosok Jay dan Aura dengan cepat melihat ke arahnya.

"Aku sudah pernah bilang padamu, Audrey. Kalau Jay itu bukanlah pria yang tepat untukmu," sahut Aura berjalan mendekat ke arah Audrey. Kedua tangannya memegang gaun pengantin indah yang jauh mewah dari yang Audrey kenakan saat ini.

"Yah, aku paham sekarang. Jay itu itu tidak pantas dengan ku dan lebih pantas untukmu, bukan begitu!" timpal Audrey tak habis pikir dengan jalan pikiran keduanya.

"Itu kamu pintar," tukas Aura tersenyum manis di depan Audrey.

Dalam diamnya, Audrey ingin sekali mencakar wajah Aura yang dulunya sangat ia hargai keberadaannya. Namun, setelah malam ini, rasa itu terasa berat ia keluarkan kembali. "Terserah kalian mau bagaimana pun aku tidak peduli. Pria gatal sama wanita gatal pantas di satukan." papar Audrey berlalu pergi dari ruangan itu. Ia bahkan menulikan pendengarannya ketika Aura terus saja memanggilnya bahkan mengumpatnya.

Brak...

Akhh....

"Audrey, apa yang kamu lakukan?" tanya Iriana kala tubuhnya hampir saja terjatuh ketika ia tak sengaja menabrak tubuh mungil Audrey yang tengah berjalan penuh ambisi. "Kamu gak bisa sopan sedikit sama orang tua!" ujarnya lagi tak lupa nada suaranya yang mulai meninggi.

Tangan Audrey bersedekap dada, menatap Iriana dengan tatapan sinis nya. "Nyonya, apa anda bisa mengajari anak anda sendiri untuk sopan? Anda saja gagal, kenapa harus anak orang yang anda ajari?" sergah Audrey memutar bola matanya dengan malas. Yah, Iriana adalah ibu kandung Aura dan ibu tiri untuk Audrey. Sejak dulu Iriana sangatlah membenci Audrey, entah apa penyebabnya. Namun, Aura datang sebagai pahlawan untuk melindungi Audrey.

"Kurang ajar kamu, Audrey!" tangan Iriana mengudara dengan lancang, hendak memberikan pelajaran pada Audrey yang sangat tak tau diri di depannya.

"Apa?" Dengan gerakan cepat, Audrey menangkis tangan Iriana dan melemparnya dengan kasar. "Anak sama Mama sama saja, tukang rebut, tukang nikung," celetuk Audrey hendak berlalu. Namun, sebelum itu, langkahnya terhenti ketika Iriana berucap kembali.

"Ck, makanya jadi anak jangan bodoh. Kena juga kan!" Iriana bersedekap dada dengan bibir tersenyum sinis ke arah Audrey yang tengah menoleh ke arahnya. Tatapannya jangan ditanya lagi, Sosok Audrey yang terkenal jahat hanya berdecih dengan ucapan yang dilontarkan Iriana.

Gadis itu kembali melangkahkan kakinya dengan gaun yang membuatnya kesusahan. Ia tak peduli dengan tatapan para tamu undangan disana, yang terpenting baginya adalah keluar dari pesta yang membuatnya hampir saja menampakkan sisi lemahnya di depan Iriana dan juga Aura.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

mampir kakk ,seruu lho cerita nya

2025-04-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!