Audrey bejalan mengendap-endap setelah membuka pintu kamar mandi. Sebelum itu terjadi, ia terlebih dulu mengintip di balik pintu. Ia melihat jika di luar sana tidak ada Jason yang sedari tadi seperti pengawalnya, mengikuti kemanapun ia pergi. "Huh, aman," desah Audrey mengusap dadanya ketika tak ada tanda-tanda Jason di dalam kamar.
Yah, suasana temaram dengan gorden berwarna merah menyala itu membuat dada Audrey seketika bergejolak hebat. Pasalnya ia teringat di film kesukaannya, ketika malam pertama hanya ada lilin sebagai cahayanya. Dan sekarang, tempat yang ia tempati juga sama. Hanya ada banyaknya lilin yang berjajar rapi di meja bahkan dilantai. "Ya Tuhan, ada bungan juga disini!" timpal Audrey melihat ranjang yang dipenuhi bunga mawar merah, sama dengan gorden yang menggantung disana. "Apa iya aku akan mengadakan malam pertama?" tanya dengan suara yang lirih. Seketika tubuhnya meremang, bulu kuduknya pun juga ikut berdiri membayangkan kegilaan penghias kamar ini pikir Audrey.
"Akhh..." Audrey seketika terpekik ketika sesuatu menjalar lembut di pinggangnya. Audrey menunduk ketika sebuah tangan kekar membelit di pinggangnya. Tanpa menoleh pun, Audrey tau siapa pelakunya yang seenak jidat seperti itu. "Bisa tidak kamu itu jangan deket-deket terus!" sentak Audrey ketika tubuhnya sudah menghadap ke arah Jason. Yah, siapa lagi kalau bukan Jason, pria yang beberapa jam lau menjadi suaminya.
"Tidak." hanya satu ucapan itu di tambah dengan tarikan pada pinggangnya, mata Audrey seketika melotot tanpa bisa di cegah. Kesal tentu saja, seharian ini ia harus menghadapi pria asing yang memaksanya untuk menjadi istrinya.
"Kamu itu..."
"Bersikaplah yang manis padaku, Rey, agar mereka tidak bisa menginjak-injakmu lagi. Potong Jason berbisik.
Bak disengat aliran listrik, tubuh Audrey seketika membeku di tempat. Hembusan nafas di tambah aroma mint yang keluar dari bibirnya membuat tubuh Audrey meremang seketika. Bahkan ia masih tak sadar jika dirinya hanya mengenakan handuk yang bisa di tarik begitu saja. "Rey!" batin Audrey berusaha mendongak. Ia memberanikan untuk melihat sorot mata yang tajam bak elang tersebut.
"Siapa kamu sebenernya?" tanya Audrey menatap lamat ke arah Jason. Mata yang biasanya terlihat ada binar kebahagiaan, sekarang terlihat adanya binar keseriusan.
"Masih bertanya! Aku suamimu," jelas Jason mendekatkan wajahnya ke depan. Namun, pelakunya itu membuat Audrey malah menjauhkan wajahnya. Ia pikir jika Jason akan menciumnya lagi seperti di depan Jay dan juga Aura tadi.
Audrey memalingkan wajahnya sembari menghembuskan nafasnya dengan kasar. Bahkan, ia berusaha melepas cekalan yang tersampir di pinggangnya meskipun semuanya itu akan sulit.
Sudah cukup tadi dia diam saja ketika Jason memeluknya di acara pernikahannya. Ia juga ingin memberontak bahkan membatalkan pernikahannya. Namun, melihat kemesraan yang ditujukan Jay dan Aura saja membuat hatinya semakin sakit. Ia berusaha tenang sembari meredamkan amarahnya.
"Aku akan menganggap mu suamiku asal kamu bisa buat mereka menderita," pinta Audrey yang sekarang sudah melihat ke arah Jason. Sorot matanya kembali menunjukkan ketegasan. Bahkan, Jason bisa melihat dengan jelas jika di mata itu ada api yang berkobar dengan begitu besar disana.
"Oke."
Audrey terdiam sejenak sebelum mengucapkannya lagi. "Apa ucapanmu bisa di pegang?" sahut Audrey memicingkan matanya. Ia merasa ragu dengan jawaban singkat yang di tujukan pria itu di depannya.
"Bisa asal..." ucapan Jason terhenti ketika matanya melirik ke arah bawah. Jakunnya naik turun melihat keindahan nyata yang sekarang sudah berada didepannya.
"Sialan."
Brakk...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Nar Sih
mau mlm pertama bersama ku mungkin kta suami mu audery,...toh kalian udh sah ,jalani aja peran mu sbagai istri ya audry
2025-05-05
1