Bridesmaid Menjadi Pengantin
Malam saat jam menunjuk angka Sembilan, seorang gadis tengah terbaring di kasur kamarnya. Badan dan pikirannya lelah karena seharian harus menemani sahabatnya untuk mengurus keperluan pernikahan.
Matanya terpejam pikiran menerawang. Berbagai kejadian yang telah berlalu membuat rasa was-was di hati semakin menjadi, apalagi untuk masa depan. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia karena kecelakaan pesawat. Dan sekarang dia tinggal satu rumah dengan keluarga sahabatnya.
“Apakah nanti saat menikah akan ada sahabat yang mendampingiku?” begitu batinnya.
Yola nama gadis itu, seminggu yang lalu dia menemani sang sahabat untuk fitting ulang baju. Namun ada yang mengusik pikirannya.
“Kok, secepat itu lingkar pinggang Lisa bertambah sampai tujuh centi. Aneh, dia makan apa. Tapi kayaknya bukan lingkar pinggang, deh. Kalau diperhatikan perut Lisa kayak makin gede. Sia-sia dong, dia diet selama ini. Ck…
Tapi mungkin saja itu faktor beban pikiran, bisa jadi. Resiko menikah dengan seorang actor atau memang semua calon pengantin seperti ini menjelang pernikahan. Nafsu makan berubah drastis. Ah, nggak tahu lah. Tidur aja!”
Lagipula pernikahan Lisa baru tercium netizen dua minggu yang lalu. Saat ini masih menjadi topik hangat dalam pemberitaan media manapun.
Antara terharu, bangga dan juga senang bisa melihat mereka akhirnya menikah. Perjuangan masa pacaran yang bisa dibilang backstreet dua tahun ini, berbuah manis.
Lisa Harmien Adiningrat. Dialah sahabat Yola yang sebentar lagi menjadi pengantin. Sejak jaman orok sudah bersama, seperti periksa kandungan secara rutin, saling bereaksi bersamaan jika ibu kami bertemu.
Gelar nama belakang cukup menjelaskan kelas ekonominya bukan.
Adiningrat…
Ningrat!
Ayahnya seorang pengusaha Batubara terbesar di Pulau ini. Menurut silsilah keluarga dari sang ibu, Lisa termasuk dalam keturunan bangsawan Jawa. Namun visual Lisa lebih banyak diambil dari gen Ayahnya yang orang Inggris.
Setelah Sekolah Dasar di Indonesia dia melanjutkan sekolah ke London ikut bersama kakek neneknya. Selama itu pula gaya dan penampilannya berubah drastis.
Penampilannya menjadi berani, makin cantik dan seksi. Nggak heran sih, jika dia didapuk menjadi salah satu model majalah ternama di London.
Namun demikian bukan berarti persahabatan Yola dan Lisa putus. Setidaknya mereka saling memberi kabar satu sama lain, walaupun tiga hari sekali, tergantung kesibukan masing-masing.
Untuk calon mempelai pria ternyata juga merupakan blasteran Indonesia-Jerman. Namanya Dietrick Alan Pancabima, dipanggil Alan. Menurut kabar yang beredar, orangtua Alan cerai dan dia ikut pulang Ibunya ke Indonesia sejak usia SMP.
Menjadi artis sejak usia 20 tahun, sebenarnya lebih berminat akting dalam drama atau film action. Namun sering kebagian menjadi pemeran pembantu.
Banyak juga tawaran menjadi pemeran utama, namun dia menolaknya. Sebab peran yang ditawarkan adalah drama romantis. Sebisa mungkin dia tidak akan mengambil job percintaan. Padahal kalau dia mau, bisa jadi ratingnya sebagai artis pendatang baru bisa berada di puncak.
Yola hanya tahu sebatas itu saja, walaupun calon sahabatnya, Yola bertemu dengan laki-laki itu hanya hanya dua kali. Itupun dalam acara ulang tahun Lisa.
Kesan pertama bagi Yola saat bertemu dengan laki-laki itu adalah sikapnya yang agak cuek, hanya mau tersenyum di depan kamera. Nilai plus laki-laki itu adalah jauh dari gosip jelek. Paling yang menjadi sorotan adalah sikapnya yang cuek itu sampai dijuluki Mr. Coolkaz oleh netizen.
Lalu Yola, nama lengkapnya adalah Yemita Yola Sri Asih Padmasari. Bukan blasteran Eropa- Indonesia, melainkan blasteran Jawa-Jepang. Tepatnya nenek Yola lah orang Jepang, sampai sekarang beliau masih sehat wal'afiat.
Setahun sekali Yola selalu mengunjungi tempat tinggal sang nenek. Sejak Yola ditinggal pergi kedua orang tuanya, sang nenek berulang kali meminta Yola untuk tinggal di Jepang. Namun Yola selalu menolak dengan halus.
Bagaimanapun sang nenek tetap menghormati keputusan cucunya itu.
Saat ini Yola sedang menempuh semester empat di Universitas X, mengambil prodi Sastra dan Bahasa Indonesia. Menjadi guru bahasa itulah tujuannya.
Untuk tempat tinggal, sebenarnya Yola punya. Hanya saja saat ini ditempati oleh Om Bekti dan keluarganya. Om Bekti adalah adik kandung Almarhumah Ibunya Yola.
Om Bekti terobsesi dengan harta peninggalan orang tua Yola. Atau mungkin hanya dugaan Yola saja. Tapi dari gelagat dan bukti-bukti, jelas segala sikapnya menunjukkan serakah dengan harta.
Seperti memalsukan dokumen hak waris juga kepemilikan tempat usaha orang tua Yola. Om Bekti bilang harta itu sebenarnya adalah miliknya. Dia memperkuat bukti surat waris dari almarhum kakek, Yola saja sangat meragukannya.
Kalau Om Bekti bisa mengurusi semua itu, Yola oke-oke saja. Tapi awas saja kalau nanti sampai menghancurkan tempat usaha peninggalan orang tua Yola. Akan Yola buat dia merasakan hal yang sama.
Saat ini berdiam dan tidak melakukan apapun yang menyulut api dengan Om Bekti adalah langkah Yola. Setelah lulus nanti, lihat saja. Akan direbut lagi apa yang jadi miliknya.
Demi mendapat kenyamanan dan jauh dari cekcok bersama keluarga Om Bekti, Yola memilih tinggal bersama Om Sam dan tante Yuni.
Mereka adalah orang tua Lisa, tante Yuni merupakan sahabat ibu Yola sejak kecil. Mungkin hubungan mereka menurun kepada anak-anaknya, Yola dan Lisa.
Hal yang membuat Yola betah di rumah keluarga itu adalah sikap mereka sama seperti orang tua ke anak-anaknya. Mencurahkan segala kasih sayang dan perhatian tanpa pilih kasih antara Yola maupun Lisa.
Sungguh suatu keberkahan dalam hidup bisa memiliki orang tua lagi. Bahagia semakin menjadi tatkala sahabat atau bisa dibilang saudara angkat akan menikah besok.
Kreeeeett!
Pintu kamar terbuka, Yola menoleh. Rupanya tante Yuni, "belum tidur, La? " tanya beliau.
Yola bangun untuk duduk. "Mm…belum Tan. Aku jadi ikut deg-deg an mikirin besok. Padahal aku yang jadi bridesmaid. Masa deg-deg an juga sih. Aneh tau nggak, Tan. Haha" Yola tertawa sambil menutup mulut. "masuk dong, Tan!"
Tante Yuni hanya tersenyum. Kemudian beliau mendekat dan duduk di samping Yola. Mengelus rambut gadis. Air matanya menitik di pipi.
Yola terkejut, refleks mengusap air mata itu. " Tante jangan sedih dong. Kan, masih ada aku yang bakal nemenin tante. Kalau Lisa kangen, nanti bisa pulang kesini.
Atau gini aja, waktu tante kangen Lisa. Nanti Aku telpon deh, biar dia cepat pulang. Kalau masih nggak mau, aku seret dia. Gimana? " Yola meringis, sengaja mengucapkan kata-kata itu untuk menghibur Tante Yuni.
Kasihan beliau sejak kepulangan Lisa dua tahun lalu, selalu terjadi cekcok kecil. Karena perubahan Lisa yang bisa dibilang berlebihan.
Tante sering menasihati agar Lisa lebih sopan baik dalam berpakaian dan bertutur kata. Ujung-ujungnya selalu berdebat. Dulu dia gadis kalem, sopan dan nggak neko-neko.
Mungkin Lisa juga butuh waktu untuk kembali seperti dulu. Saat ini yang ada di pikiran Yola adalah menjadi sahabat Lisa seperti biasanya. Cara menasihatinya pun berusaha tidak semencolok tante yang menunjukkan sikap emosi.
Yah, mungkin itu termasuk kekhawatiran orang tua terhadap anaknya yang sudah tumbuh dewasa. Jika ayah dan ibu masih hidup, tentunya Yola akan selalu diomeli, seperti Lisa saat ini.
Yola merindukan rindu masa-masa itu.
Masa dimana ibu selalu mengomel setiap pagi saat sarapan dan Ayah yang selalu membelanya. Yola rindu masa itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Aryani💞hambaliAziz
aku mampir kk, nyimak dulu...
2021-06-17
2
Nana
baru mampir. nyimak dulu deh
2021-01-29
1
Nova Arrasyid
nyimak
2021-01-21
3