Sella menyandarkan punggung ke dinding ruang ganti. Udara di ruangan sempit itu terasa hangat, bukan karena suhu, tapi karena Dion berdiri terlalu dekat.
Sella baru saja selesai ganti baju, seragam masih separuh terpakai, rambutnya basah, napasnya belum teratur.
Sella tak bergerak. Tapi juga tak menjauh.
Dion
Kamu sering banget pulang telat ya sekarang.
Sella
Emang kenapa?
Dion
Gak papa. Aku suka aja ngelihat kamu sebelum kamu pulang.
Sella menahan senyum. Jantungnya berdebar, tapi wajahnya tetap datar. Ia menyambar tas, berjalan ke pintu.
Tapi sebelum keluar, ia menoleh.
Sebentar. Dan matanya bicara lebih banyak dari bibirnya.
Sella
Kamu nyari alasan atau nyari aku?
Pintu tertutup perlahan. Tapi udara panas itu tinggal di sana. Bersama Dion. Dan niat yang makin tak bisa ditepis.
Malam Hari, 22.13
Di rumah, suaminya sudah tertidur.
Sella berbaring di ranjang, layar ponselnya menyala redup.
Ia membuka pesan dari Dion chat yang dikirim tanpa suara, tapi membuat tubuhnya terasa bising.
Dion
Kamu ngelihatin aku tadi pas aku buka seragam ya?
Sella
Kamu ge-er.
Dion
Tapi kamu gak langsung pergi. Dan kamu sempat gigit bibir.
Sella menatap layar. Jemarinya menggantung di atas keyboard. Lalu ia balas.
Sella
Kamu suka?
Dion
Suka kamu. Suka kalau kamu diem-diem ngelihatin aku. Aku bisa ngerasain dari jauh.
Sella menggigit bibir, lalu membaringkan diri pelan.
Sella mengetik.Menghapus. Mengetik lagi.
Lalu Tangan kirinya menyibak sedikit selimut, memperlihatkan leher dan bahu yang setengah tersibak cahaya kamar.
Cekrek.
Suara kamera ponsel memecah sunyi. Ia menatap layar. Tak ada kata. Hanya satu foto yang ia kirim.
Sella
Dion
{voice note}
Sella melirik suaminya.
Perlahan, Sella menurunkan volume ponsel ke titik paling rendah cukup untuk dirinya sendiri.
Lalu ia tekan play.
Suara Dion terdengar, rendah dan nyaris berbisik:
Dion
"Gila kamu tahu gak, sejak tadi aku nahan. Bayangin kamu. Di ruang ganti. Tutup pintu. Sendiri."
Sella menutup mata, satu tangan menggenggam selimut, tubuhnya terasa hangat dari dalam.
Ia belum membalas. Tapi pikirannya sudah pergi ke tempat yang tak bisa ia ceritakan pada siapa pun.
Comments
Rừng cây
Thooor...kamu merindukan narasi ku kan? Cepet update yukkk~
2025-04-16
0