Sella membuka mata perlahan.
Udara kamar masih dingin, sisa malam belum sepenuhnya pergi. Ia menggeliat pelan, lalu menoleh.
Armand berdiri di depan lemari, sudah rapi, parfum kerjanya menyebar tipis di ruangan. Ia bahkan belum sempat melirik ke arah ranjang.
Sella menarik selimut hingga ke dada, lalu memanggil pelan.
Sella
Sayang…
Armand hanya menoleh sebentar.
Armand
Aku harus berangkat lebih awal, ada briefing pagi.
Sella duduk separuh, nada suaranya agak lebih tegas.
Sella
Masih pagi banget. Kamu gak bisa sebentar aja?
Armand menghela napas, mendekat hanya untuk mencium pipinya sekilas.
Armand
Maaf. Aku gak bisa terlambat, serius ini urgent.
Kata sella pelan.
Sella
Nanti malam aku masuk shift, kalau bukan sekarang, kapan?
Armand sudah membuka pintu kamar.
Armand
Nanti kita omongin lagi ya.
Dan seperti itu saja, ia pergi.
Sella menatap pintu yang tertutup. Diam. Kesal. Dingin yang merayap dari kulit sampai ke dalam hati.
Di sampingnya, ponsel menyala. Notifikasi dari Dion.
Satu pesan belum dibuka.
Malam nanti ia kerja. Tapi siangnya masih panjang.
Dan ia benci rasanya ketika butuh tapi diabaikan.
Selasa, 05.12 – Kamar Tidur
Ia menatap layar ponsel. Notifikasi dari Dion masih menyala. Jemarinya ragu, tapi rasa kesal belum reda dan rasa butuh itu belum juga pergi.
Ia buka.
Sella menggigit bibir bawah. Masih belum membalas.
Lalu notifikasi lain muncul.
Dion
[05.10] Voice note – 00:22
Sella pakai earphone. Pelan. Suaminya sudah pergi, rumah sunyi.
Dion
~ Kalau kamu duduk di pangkuanku sekarang, mungkin aku gak bakal ngelepas kamu. Aku bakal tahan kamu di situ sampai kamu lupa kalau harus berangkat kerja nanti malam ~
Sella menutup mata. Sebaris senyum muncul, tipis.
Tangannya akhirnya membalas.
Sella
[05.13]
Kamu gak tidur? Aku bangun dalam keadaan bingung mau marah, sedih, atau pengen.
Dion
[05.14]
Gak usah pilih salah satu. Pake aja semua. Aku bisa bantu, kalau kamu mau.
Sella menatap layar itu lama.
Lalu meletakkan ponsel ke samping, menghela napas pelan.
Hari masih pagi. Tapi pikirannya sudah jauh dari tempat tidur.
Dan malam nanti, belum tentu jadi pelarian.
Mungkin justru perpanjangan dari rasa yang sejak subuh belum selesai.
Comments
Coralfanartkpopoaf
Mantap jiwa banget, bikin nagih baca terus!
2025-04-16
0