Jeda yang Menggoda

Selasa, 20.16 – Ruang Rias Kamar
Cermin memantulkan bayangan Sella yang sedang mengenakan seragam putihnya. Rambutnya sudah diikat rapi, tapi ada sesuatu di balik raut wajahnya yang tak biasa mata yang lebih gelap, bibir yang sedikit lebih merah dari biasanya.
Sella tahu Dion akan jaga malam juga. Tangannya merapikan kancing terakhir seragam, lalu mengambil ponsel. Ada notifikasi baru.
Dion
Dion
[20.17] Kamu udah siap berangkat? Aku bawa kopi favorit kamu. Tapi harus ambilnya langsung dari tangan aku.
Sella tersenyum kecil.
Sella
Sella
[20.18] Kamu selalu tahu cara bikin aku kepikiran kerja atau hal lain?
Dion
Dion
[20.19] Kalau kamu pakai lipstik merah itu malam ini, aku mungkin bakal kehilangan fokus. Tapi silakan dicoba.
Sella meletakkan ponsel, lalu memandangi dirinya sekali lagi di cermin. Seragam itu memang menutupi tubuhnya, tapi tidak bisa menyembunyikan gejolak yang sudah menunggu sejak pagi. Sella mengambil jaket, mematikan lampu kamar, dan melangkah keluar.
Selasa, 21.04 – Lorong Belakang Rumah Sakit
Lorong sunyi, lampu temaram. Sella baru tiba, udara malam menyentuh kulitnya yang dingin.
Di ujung lorong, Dion menunggu dengan dua gelas kopi. Saat mata mereka bertemu, Dion tersenyum tajam, tahu arah suasana.
Dion ulurkan gelas.
Dion
Dion
Coklat latte, biar kamu tetap manis buat aku.
Sella mengambilnya, tangan mereka bersentuhan sekilas.
Sella
Sella
Kamu bikin sendiri?
Dion
Dion
Sambil bayangin kamu pakai seragam ini.
Sella berjalan melewati Dion, bahunya hampir menyentuh dada pria itu. Langkahnya melambat sejenak.
Sella
Sella
Jangan ganggu aku malam ini.
Dion
Dion
Jangan bilang jangan.
Sella melangkah pergi, tapi senyum di bibirnya tak bisa ditahan. Malam baru dimulai. Dan batas, seperti biasa, hanya tinggal niat.
Selasa, 23.18 – Ruang Istirahat Perawat
Rumah sakit sunyi. Pasien tertidur, lorong lengang. Di ruang istirahat, hanya ada Sella dan Dion.
Sella duduk di sofa kecil, menyusun laporan. Dion berdiri di dekat lemari, pura-pura mencari sesuatu.
Dion
Dion
Sepi, ya.
Dion
Dion
Kamu sadar gak sih, seragam kamu malam ini agak nempel banget.
Sella
Sella
Fokus kerja, Dion.
Dion
Dion
Gimana mau fokus kalau yang duduk di sana kayak gitu?
Langkah Dion perlahan mendekat. Ia berhenti di samping sofa, menatap leher Sella yang terbuka sedikit.
Dion
Dion
Kamu pakai parfum beda, ya?
Sella
Sella
Gak usah dekat-dekat.
Dion duduk di sandaran sofa, membiarkan kakinya nyaris menyentuh lutut Sella.
Dion
Dion
Kalau gak ada pasien, kita boleh istirahat kan?
Sella
Sella
Istirahat, bukan ngelamun nakal.
Mereka tertawa pelan. Tapi ada getar lain di udara. Mata saling curi pandang. Jarak semakin pendek. Dan malam terasa makin berani.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!