Untuk Kamu 3 ( Titip Rindu )

Untuk Kamu 3 ( Titip Rindu )

1. Saat kurindu

Malam begitu sunyi dalam rumah dinasnya. Sepeninggal Yara, Rival tinggal di rumahnya seorang diri karena Arben dan Abrian tinggal dalam pengasuhan Naya dan Randy. Rival tetap menengok dan bermain bersama anaknya setiap hari, namun.. karena tidak ingin Arben dan Abrian kekurangan kasih sayang, keluarga memutuskan untuk mengasuh kedua anak almarhumah Yara, istri Rival.

Rival meneteskan air mata merasakan kerinduan tak tertahankan. Sudah lima bulan sudah ia hidup tanpa Yara. Dinginnya hembusan angin malam menambah rasa rindu yang kian menyiksa.

Mas rindu kamu sayang.. apa kamu nggak pernah rindu sama mas? Lihatlah anakmu sudah besar, mereka mencarimu. Mas juga sangat membutuhkan mu dek. Sayang.. apa air mataku ini tidak pantas untuk menetes? Merindukan kamu yang begitu mas sayangi. Ingin rasanya mas menyusul mu, tapi anak kita butuh kehadiran ku. Tunggu mas disana ya sayang. Tetaplah cantik bidadari kesayangan ku.

Rival menghapus air matanya, meringkuk mengeratkan selimut menutupi tubuhnya. Rival menghadapkan tubuhnya pada dinding yang dingin hingga matanya terpejam dan tidur hingga pagi menjelang.

***

"Pagi ini kita akan latihan simulasi perang!!!" arahan Rival pada anggotanya.

Sejak Yara pergi, ia seperti kembali pada sosoknya yang kaku dan dingin. 'King Cobra' semakin tak tertandingi, tak ada hal yang tidak bisa di lakukan seorang King Cobra.

Latihan itu dipusatkan jauh dari pemukiman warga. Rival pun mengikuti latihan itu bersama anggotanya. Dalam pikiran Rival ia hanya ingin melampiaskan rasa rindunya pada sebuah kegiatan. Ia ingin merasa lelah untuk mengurangi rasa rindunya pada almarhumah Yara.

Senapan Rival mengarah pada satu titik hingga ia mendengar pekikan suara dari dalam sana.

"Siapa disana?????" Rival terkejut dan mendekati sumber suara.

eegghhh..

Rival membalik tubuh wanita itu, pengait jilbabnya terlepas. Gadis itu merintih kesakitan memegang dada kirinya. Satu tangan mencengkeram lengan seragam Rival. Tak hentinya Rival melihat gadis itu.

"Tolong selamatkan saya!! Saya sembunyi dari kejaran orang" Para anggota berlarian mendekati Rival. Rival segera menutup rambut gadis itu dengan jilbabnya.

"Kita bawa dulu dia. Latihan di hentikan" perintahnya.

"Siap!!!"

Rival mengangkat gadis itu menuju mobil dinas.

"Dia belum sadar bang?" tanya Lettu Oka.

"Dia pasti kaget, peluru karet juga terasa sakit. Apalagi yang tertembak seorang wanita. Lagipula dia dehidrasi karena terlalu banyak berlari" jelas Rival.

--------

Rival menunggui gadis itu. Ia sedang mendapatkan perawatan di UGD. Rival memasukan ponselnya dalam saku, seperti biasa Rival selalu memantau kondisi kedua putranya.

"Sebaiknya dia dirawat saja sampai besok, dadanya memar, seperti katamu dia juga dehidrasi. Butuh istirahat" jelas Mayor Muklas kepala rumah sakit tentara.

"Lakukan saja bang. Nanti saya yang tanggung semua" ucap Rival.

"Oohh.. kukira kalian pasangan yang sedang bertengkar. Cepatlah move on dari istri mu" saran Dokter Muklas yang berpangkat Mayor.

"Ijin Abang.. tidak ada niatan lagi" senyum Rival terkembang walau ia enggan melakukannya.

Mayor Muklas menepuk bahu Rival.

"Kita manusia hanya bisa pasrah pada ketentuan Nya" ucapnya sambil berlalu pergi.

--------

"Dok.. pasien di kamar mawar kabur" lapor seorang perawat.

Itu kamar gadis yang ku tembak tadi khan?

"Biar saya yang cari" Rival meletakkan air mineral besar di kamar mawar itu lalu pergi mencari gadis tadi.

_______

"Tidak mudah kabur dari hadapanku. Mau kemana kamu???" teguran Rival yang dingin sambil menggenggam erat tangan gadis itu.

"Aku nggak ada biaya. Biarkan aku pergi" menunduk memohon. Wajah gadis itu begitu takut menatap Rival.

"Kamu tanggung jawab saya. Saya yang menembak kamu dan saya akan mengambil alih kamu disini!" jawab Rival sambil menarik tangan gadis itu.

"Nggak Abang.. jangan!! eeghh "

"Kamu masih sakit. Menurut lebih baik dari pada melawan saya" tegas Rival.

-------

Gadis itu berteriak kuat saat perawat memasang infus di tangannya. Rival memegang pergelangan tangan gadis itu agar gadis itu diam.

"Cepat!!!" perintah Rival pada perawat agar mempercepat pemasangan infus itu.

aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh

Teriakan gadis itu memekakan telinga Rival.

"Nggak mau bang.. sakit.. sudah.. nggak mau lagi" Rival tersentak di buatnya. Tangannya yang tadi menggenggam pergelangan tangan gadis itu menjadi terlepas. Jantung nya berdesir hebat. Teriakan itu persis sama seperti saat pertama kali Rival menyentuh Yara. Ada rasa sakit yang tidak bisa ia jabarkan. Hanya ia dan Tuhan yang tau bagaimana sakit hatinya.

"Sudah nggak apa-apa.. ini demi kebaikanmu" bujuk Rival.

--------

"Siapa namamu?" tanya Rival.

"Arshila.. namaku Zalfa Arshila "

Rival mengangguk paham.

"Panggil saya Rival. Ngomong-ngomong ada apa kamu berlari ke arah area latihan. Itu sangat berbahaya"

"Shila kabur bang! Eehh... maksud Shila Pak"

Rival tersenyum sekilas menanggapi panggilan Shila untuknya.

"Senyamannya kamu saja, nggak perlu di anggap serius. Terus kenapa kamu kabur?"

"Paman Shila ingin menjual Shila pada mucikari di club malam 'Bintang'. Pacar Shila sudah tidak ada kabar lebih dari dua bulan, mungkin pacar Shila kehilangan sinyal dalam penugasan"

"Di jual???" Terus siapa nama pacarmu itu??" tanya Rival.

"Sertu Gandhi. Apa pangkatnya sama seperti Abang?" tanya Shila polos. Rival tersenyum mendengarnya.

"Abang hanya pasukan. Tidak perlu lah urus pangkat Abang" jawab Rival. Shila mengangguk pelan.

"Terus kamu mau pergi kemana kalau posisimu tidak aman?"

"Mau keluar kota bang. Mau cari kerja"

"Kamu nggak ada sanak saudara???" interogasi Rival.

"Keluarga Shila hanya tinggal Paman.. tapi...."

"Baiklah tidak usah di lanjutkan" cegah Rival melihat air mata Shila mau tumpah.

***

"Pa.. titip anak-anak ya. tadi....."

________

________

"Abang pulang saja. Istri Abang pasti menunggu. Terima kasih banyak bantuannya. Shila tidak bisa membalas apa-apa"

Wajah Rival menjadi sendu dan murung, tapi sikap dingin sangat terasa, tidak bisa Rival tutupi sedikit pun.

"Abang keluar dulu" pamit Rival tiba-tiba.

Tak lama ada tiga orang pria masuk ke dalam kamar. Membawakan camilan untuk Shila.

"Maaf bang.. pak" sapa Shila canggung.

"Saya anak buah Kapten Rival, di minta menjaga Bu Shila di depan kamar"

"Oohh..iya.. apa Abang pulang. Saya sungguh tidak enak dengan istrinya"

"Aduh..maaf Bu Shila.. Kapten Rival itu sudah duda, putranya ada dua"

Shila menutup mulutnya dengan kedua tangannya, bingung harus mengatakan apa.

"Maaf..." ucapnya.

----------

"Istri????? Mudah-mudahan Istri tercinta ku sudah sampai ke surga Nya" gumam Rival.

"Jangan larut dalam kesendirian bang. Hidup ini penuh warna" tegur Oka ikut duduk di bangku taman bersama Rival.

"Hanya tiga setengah tahun Abang menikmati hidup bersama Yara. Wanita yang tidak pernah bahagia hidup bersama Abang. Hanya derita dan lara yang Abang berikan untuknya. Pukulan berat buat Abang yang tidak bisa menyelamatkan Yara. Bagaimana Abang bisa lupa, Hanya sesingkat itu jodoh Abang bersama Yara. Yara sudah memenuhi seluruh rongga hati Abang" sesak dalam hatinya terasa memukul ulu hati.

"Shila tidak mengerti permasalahan Abang. Pantaskah Abang bersikap dingin padanya?" tegur Oka.

"Abang masih belum bisa menormalkan hati berbicara dengan wanita lain, sebab Yara sangat pencemburu dan dalam hal itu, Abang sudah berusaha terbiasa menjaga hati" jawab Rival.

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

aq tak tenang setelah mama Yara meninggal,, langsung lanjut kesini....

2024-01-11

0

Windarti08

Windarti08

aku mampir Thor di ceritamu.....🤗🤗

2023-05-24

0

Tha Ardiansyah

Tha Ardiansyah

Mau dong di jaga hatinya seperti Yara

2021-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Saat kurindu
2 2. Belum terasa
3 3. Butuh perhatian
4 4. Menolak Rasa
5 5. Keputusan
6 6. Janji
7 7. Berperang dengan hati
8 8. Kesalahan fatal
9 9. Tanggung jawab
10 10. Tempat tugas
11 11. Tentang sebuah rasa
12 12. Batalyon.
13 13. Buat Abang Seorang!
14 14. Jantung copot
15 15. Istri King Cobra
16 16. Bayangan masa lalu
17 17. Ingin bahagiamu
18 18. Dinas Luar.
19 19. Ingat kamu
20 20. Abang pulang dek!!
21 21. Seorang Rival.
22 22. Tanda cinta
23 23. Segalanya untukmu.
24 24. Cemburu dalam kecurigaan
25 25. Hadapi aku dulu!!
26 26. My Lady
27 27. Resiko
28 28. Nyaris
29 29. Sudah ku ikhlaskan
30 30. Karena sebatang lidi.
31 31. Kecemburuan Shila ( 1 )
32 32. Tak tergoda
33 33. Cemburunya Shila ( 2 )
34 34. Cemas juga.
35 35. Penyesalan terdalam ku.
36 36. Berat
37 37. Syok berat
38 38. Karena cinta
39 39. Abdi negara
40 40. Dinas
41 41. Rindu neng geulis.
42 42. Rela berkorban.
43 43. Kesakitan lagi.
44 44. Ijinkan Abang mengiringi langkahmu
45 45. Biar kurajut kembali.
46 46. Jangan tolak Abang.
47 47. Merangkai sayap-sayap patah.
48 48. Memperjuangkan cintamu
49 49. Menaklukan hatimu.
50 50. Lepas kendali
51 51. Meluapkan segala rasa.
52 52. Tahan banting.
53 53. Abang pun merasakannya.
54 54. Istri Abang tersayang.
55 55. Tak mudah menghadapi dunia.
56 56. Jangan bohong.
57 57. Kubawa kau kembali.
58 58. Menjaga hatimu
59 59. Quality time
60 60. Derita asrama
61 61. Batin seorang suami ( 1 )
62 62. Batin seorang suami ( 2 )
63 63. Batin seorang suami ( 3 )
64 64. Final
65 65. Tepar
66 66. Jangan marah sayang
67 67. Rasa terpendam.
68 68. Bidadarinya Abang.
69 69. Tentang cinta kita.
70 70. Janji
71 71. Kini kutahu rasanya.
72 72. Nggak beres.
73 73. Peringatan keras.
74 74. Syok berat
75 75. Menuruti inginmu
76 76. Kamu milik Abang.
77 77. Me and you
78 78. Sebuah pilihan.
79 79. Hati yang kujaga
80 80. Ingkar janji.
81 81. Rival curiga.
82 82. Gunting dalam lipatan.
83 83. Kapten Rivaldi.
84 84. Kapten Rivaldi ( 2 )
85 85. Kapten Rivaldi ( 3 ).
86 86. Kecemasan seorang suami
87 87. Sisi kelembutan sang Kapten.
88 88. Tahan nggak tahan
89 89. Perkara si jamblang
90 90. Siaga satu.
91 91. Perjuangan untuk si jagoan.
92 92. Demi suamiku.
93 93. Ibu dari anak-anakku.
94 94. Yara dan Shila
95 95. Liburan.
96 96. Kejutan liburan.
97 97. Tugas negara
98 98. Suasana tugas
99 99. Pulang.
100 100. Menjadi dewasa.
101 101. Impian
102 102. Kini aku mengerti
103 103. Mama
104 104. Abangku
105 105. Pelindung.
106 106. Mulai mencintai ( END )
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Saat kurindu
2
2. Belum terasa
3
3. Butuh perhatian
4
4. Menolak Rasa
5
5. Keputusan
6
6. Janji
7
7. Berperang dengan hati
8
8. Kesalahan fatal
9
9. Tanggung jawab
10
10. Tempat tugas
11
11. Tentang sebuah rasa
12
12. Batalyon.
13
13. Buat Abang Seorang!
14
14. Jantung copot
15
15. Istri King Cobra
16
16. Bayangan masa lalu
17
17. Ingin bahagiamu
18
18. Dinas Luar.
19
19. Ingat kamu
20
20. Abang pulang dek!!
21
21. Seorang Rival.
22
22. Tanda cinta
23
23. Segalanya untukmu.
24
24. Cemburu dalam kecurigaan
25
25. Hadapi aku dulu!!
26
26. My Lady
27
27. Resiko
28
28. Nyaris
29
29. Sudah ku ikhlaskan
30
30. Karena sebatang lidi.
31
31. Kecemburuan Shila ( 1 )
32
32. Tak tergoda
33
33. Cemburunya Shila ( 2 )
34
34. Cemas juga.
35
35. Penyesalan terdalam ku.
36
36. Berat
37
37. Syok berat
38
38. Karena cinta
39
39. Abdi negara
40
40. Dinas
41
41. Rindu neng geulis.
42
42. Rela berkorban.
43
43. Kesakitan lagi.
44
44. Ijinkan Abang mengiringi langkahmu
45
45. Biar kurajut kembali.
46
46. Jangan tolak Abang.
47
47. Merangkai sayap-sayap patah.
48
48. Memperjuangkan cintamu
49
49. Menaklukan hatimu.
50
50. Lepas kendali
51
51. Meluapkan segala rasa.
52
52. Tahan banting.
53
53. Abang pun merasakannya.
54
54. Istri Abang tersayang.
55
55. Tak mudah menghadapi dunia.
56
56. Jangan bohong.
57
57. Kubawa kau kembali.
58
58. Menjaga hatimu
59
59. Quality time
60
60. Derita asrama
61
61. Batin seorang suami ( 1 )
62
62. Batin seorang suami ( 2 )
63
63. Batin seorang suami ( 3 )
64
64. Final
65
65. Tepar
66
66. Jangan marah sayang
67
67. Rasa terpendam.
68
68. Bidadarinya Abang.
69
69. Tentang cinta kita.
70
70. Janji
71
71. Kini kutahu rasanya.
72
72. Nggak beres.
73
73. Peringatan keras.
74
74. Syok berat
75
75. Menuruti inginmu
76
76. Kamu milik Abang.
77
77. Me and you
78
78. Sebuah pilihan.
79
79. Hati yang kujaga
80
80. Ingkar janji.
81
81. Rival curiga.
82
82. Gunting dalam lipatan.
83
83. Kapten Rivaldi.
84
84. Kapten Rivaldi ( 2 )
85
85. Kapten Rivaldi ( 3 ).
86
86. Kecemasan seorang suami
87
87. Sisi kelembutan sang Kapten.
88
88. Tahan nggak tahan
89
89. Perkara si jamblang
90
90. Siaga satu.
91
91. Perjuangan untuk si jagoan.
92
92. Demi suamiku.
93
93. Ibu dari anak-anakku.
94
94. Yara dan Shila
95
95. Liburan.
96
96. Kejutan liburan.
97
97. Tugas negara
98
98. Suasana tugas
99
99. Pulang.
100
100. Menjadi dewasa.
101
101. Impian
102
102. Kini aku mengerti
103
103. Mama
104
104. Abangku
105
105. Pelindung.
106
106. Mulai mencintai ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!