4. Menolak Rasa

"Dari tadi belum mandi?" tanya Rival.

"Belum bang. Abrian main, terus Shila lanjut masak" jawab Shila.

"Ya sudah sana"

Shila menyambar handuk dan segera mandi. Rival menidurkan Arben di dalam kamar.

Aaahhh

Pekik Shila kaget.

"Ada apa?" tanya Rival ke arah suara.

"Lampunya putus bang" jawab Shila pelan.

"Sudah mandi saja. Abang disini" perintah Rival.

Aaawwww

Pekik Shila lagi.

"Apalagi dek???" tanya Rival tak sadar.

"Airnya mati bang, mata Shila perih"

"Cckk.. ada-ada saja. Pakai air di bak!" Rival melihat jam sudah pukul delapan malam, pompa air pasti sudah di matikan.

"Bak nya Shila kuras bang, lupa Shila isi lagi"

"Aduh.. kamu ini. Tunggu sebentar, tahan!!" Rival melihat ada dua galon air minum yang masih penuh, Rival menuangnya dalam ember.

tok..tok..tok..

"Buka dek!!" Shila membuka pintu kamar mandinya perlahan. Rival memalingkan wajah dan mendorong ember itu dengan kaki.

"Sudah khan? Abang keluar dulu, ponsel Abang ketinggalan di pos" pamit Rival.

Shila mengira Rival sudah pergi segera memakai handuknya yang pendek lalu mengeringkan rambut panjangnya, baru membetulkan letak handuk, menutup sebagian tubuhnya Rival kembali lagi.

"Abaaanngg" pekik Shila berjongkok menutup tubuhnya.

"Ya Allah dek.." Rival berbalik badan mengusap wajah dan rambutnya, sebelah tangan memegang dadanya yang tidak karuan.

Yara sayang... maaf mas mengkhianati mu.

"Abang!! Ini ponsel Abang" panggil Oka nyelonong masuk ke dalam rumah Rival lewat pintu samping.

"Astagfirullah... cepat masuk dek.. ada Oka. Jangan sampai Oka melihatmu seperti ini" perintah Rival.

"Bang!!!!!" sapa Oka lagi.

"Tahan disana" perintah Rival, ia membuka kaosnya dan menyerahkannya pada Shila dengan cepat. Shila memakainya padahal kaos Rival itu penuh keringat tapi wangi tubuh Rival benar-benar membuatnya nyaman.

"Cepat masuk!!!! " perintah Rival untuk Shila.

Rival menemui Oka dengan bertelanjang dada. Sekilas Oka melihat Shila melintas.

"Tumben menahanku disini. Ada apa?"

"Shila di dalam" jawab Rival.

"Tau lah bang"

"Eehh.. jangan-jangan Abang dan Shila?????"

"Tidak ada!! Buang pikiran kotormu itu!!" kata Rival.

***

"Besok ikut Abang ke kolam renang yang baru di buat itu" ajak Rival.

"Shila ikut bang?" tanya Shila

"Iya, Abang minta tolong jaga anak-anak. Semua bawa keluarga, Abang ingin menyenangkan anak-anak" Shila nampak enggan menyanggupi permintaan Rival.

"Mau atau tidak?" tanya Rival lagi.

"Ya sudah bang! Kasihan anak-anak"

----------

"Aku makan sama mamaku, Sana.. kamu nggak punya mama" ejek seorang anak pada Arben. Bu Dwi langsung membungkam mulut putranya.

"Mamaku ada.. ada di surga. Mamamu masih di bumi" jawab Arben.

"Arben.. tidak boleh" tegur Danki.

"Mohon maaf pak Danki" ucap Bu Dwi.

"Sudahlah Bu, namanya anak-anak"

Kamu benar Noval, mama Arben memang sudah di surga.

"Itu mama Arben khan pa?" tunjuk Arben pada Shila dengan penuh harap. Hati Rival ingin berkata tidak, tapi mulut berucap lain.

"Mama Shila, mama Aben khan pa?" Shila menoleh saat sedang menyiapkan bekal makan siang untuk Arben, Abrian dan papanya. Seketika mata Rival dan Shila beradu pandang.

"Iya.. itu mama Arben" suara Rival bagai tertelan perasaan nya sendiri.

"Mamaa..." Arben berlari memeluk Shila kuat. Rival mengerjapkan mata agar bulir bening tidak jatuh membasahi pipinya.

"Sabar Danki.. Jodoh..maut..rejeki sudah Allah atur ketetapannya. Jalani saja!" Pak Willy menyemangati.

"Terima kasih ya pak Willy"

--------

"Abang harap kamu tidak salah paham dengan ucapan Abang tadi"

"Nggak bang! Shila tau kok" jawab Shila, namun ada sedikit rasa nyeri dalam hatinya.

"Terima kasih atas pengertian mu"

"Abang mau makan?" tanya Shila menetralkan suasana.

"Iya..kamu masak apa?"

"Udang goreng tepung, capcay, sama kroket bang. Abang mau?" tanya Shila.

"Iya dek, Abang mau" jawab dingin Rival, tapi suara itu kian melunak, tidak segarang hari biasanya.

Para anggota dan istrinya bisa melihat Danki mereka makan dengan lahap, Shila juga sangat lembut dan perhatian sama seperti Ibu Danki yang lalu. Sejak kehilangan ibu Danki, sama sekali tidak terlihat tawa dari wajah sang Danki.

Rival sudah selesai makan dan mulai berkumpul bersama para anggotanya, Shila juga santai bergabung dengan ibu yang lain walau statusnya bukanlah istri Danki. Shila menidurkan Abrian pada kereta dorong setelah memberinya susu.

Mata Shila melihat Arben berancang-ancang mau meliompat ke arah kolam renang. Shila kaget dan berlari bermaksud menangkap Arben.

"Kakak.." pekik Shila ingin menghadang Arben.

"Dek.." Rival tak kalah kaget melihat situasi tidak pas itu.

byuuurrr....

Arben masuk ke dalam kolam.

byuuurrr....

Shila ikut masuk ke dalam kolam. Tangan Shila tak sanggup menggapai manapun.

"Ya Allah..dek!!!!!!!!"

byuuurrr...

Rival menyusul masuk ke dalam kolam menangkap pinggang Shila lalu membawanya ke pinggir kolam. Sedangkan Arben asyik berenang hilir mudik kesana kemari dengan santainya tanpa tau apa yang baru saja ia perbuat.

Rival sudah bingung dan panik melihat Shila setengah sadar. Rival menepuk punggung Shila dan memiringkannya.

"Muntahkan dek!!"

Tak lama Shila bisa mengeluarkan air dari dalam perutnya.

"Arben bang!!" ucap Shila pertama kali.

"Cemaskan dirimu sendiri. Arben tidak apa-apa. Dia bisa berenang" jawab Rival yang tidak menyadari tangannya menggenggam tangan Shila. Shila bernapas lega. Rival menatap lekat wajah Shila, tatapan mata itu tak lepas dari mata Oka. Ia merasa Danki memiliki rasa terhadap Shila, tapi enggan merasakan nya.

Rival memberikan bajunya yang basah menutup pakaian Shila.

"Papa.. Aben mau maem" kata Arben dengan santai.

"Mama mandi?" tanya Arben polos. Rival membuang napas kasar.

"Mama mau tenggelam karena mengejar mu Ben" jawab Rival

"Sudah ahh bang! Ayo Arben makan!" ajak Shila.

"Sepertinya sebentar lagi ada yang mau menaikan status ibu Danki nih" ejek Oka.

"Apa kamu ini??" kesal Rival berdiri menghampiri Shila.

"Nanti cepat masuk ruangan Abang di sana" tunjuk Rival.

"Iya bang"

---------

"Kamu pakai pakaian ini!" Rival menyerahkan baju olahraga ke tangan Shila. Rival sudah berganti dengan pakaian olahraga dalam lemari nya.

"Shila pulang saja bang! Lagipula tidak jauh" Shila membuka baju Rival yang tersampir di tubuhnya.

"Bukan masalah jauh atau dekatnya. Ehm.. Abang jadi bisa melihat isi pakaianmu. Apa kamu mau om-om yang jelalatan itu melihatmu juga?" ucap santai Rival.

"Aahh.. Abang!!! Shila sangat malu hingga ia menutup bajunya lebih rapat.

"Sudah.. cepat ganti di balik lemari itu! Abang tunggu disini!!" Rival menutup gorden di ruangannya. Shila berjalan di balik lemari, membuka kerudung nya, lalu satu persatu membuka kancing bajunya.

Degub jantung Rival tak terkendali tak sengaja melihat tubuh Shila dari pantulan cermin. Ia melupakan ada cermin besar di ruangannya. Bagian tubuh nya menegang, keringat bercucuran, apalagi ketika melihat pakaian Shila jatuh ke lantai. Hampir delapan bulan Rival merasakan kesepian hatinya. Rival berbalik badan tangannya bertumpu pada meja kerjanya.

Sayang.. berat sekali hidup tanpamu. Bagaimana mas ungkapan rasa rindu ini? Mas tidak mau hasrat sesaat ini membuat mu terluka sayang.

"Bang!!!"

"Iya dek" Rival tersentak kaget.

"Ada kantong nggak??" tanya Shila. Rival mengobrak abrik lacinya hingga menemukan kantong.

"Baju Abang Shila bawa sekalian"

"Nggak usah dek, Abang cuci setelah ini"

"Nggak apa-apa bang. Sekalian kok"

"Oya bang.. Shila bawa anak-anak pulang ya?"

"Iya dek. Nanti Abang menyusul"

.

.

Terpopuler

Comments

Erna Wati

Erna Wati

iya ben

2022-11-16

0

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

Ben arben 🤭🤭🤭

2022-08-23

0

Nonengsupartika

Nonengsupartika

kisah rival sedih bgt ternyata, mewek trs

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Saat kurindu
2 2. Belum terasa
3 3. Butuh perhatian
4 4. Menolak Rasa
5 5. Keputusan
6 6. Janji
7 7. Berperang dengan hati
8 8. Kesalahan fatal
9 9. Tanggung jawab
10 10. Tempat tugas
11 11. Tentang sebuah rasa
12 12. Batalyon.
13 13. Buat Abang Seorang!
14 14. Jantung copot
15 15. Istri King Cobra
16 16. Bayangan masa lalu
17 17. Ingin bahagiamu
18 18. Dinas Luar.
19 19. Ingat kamu
20 20. Abang pulang dek!!
21 21. Seorang Rival.
22 22. Tanda cinta
23 23. Segalanya untukmu.
24 24. Cemburu dalam kecurigaan
25 25. Hadapi aku dulu!!
26 26. My Lady
27 27. Resiko
28 28. Nyaris
29 29. Sudah ku ikhlaskan
30 30. Karena sebatang lidi.
31 31. Kecemburuan Shila ( 1 )
32 32. Tak tergoda
33 33. Cemburunya Shila ( 2 )
34 34. Cemas juga.
35 35. Penyesalan terdalam ku.
36 36. Berat
37 37. Syok berat
38 38. Karena cinta
39 39. Abdi negara
40 40. Dinas
41 41. Rindu neng geulis.
42 42. Rela berkorban.
43 43. Kesakitan lagi.
44 44. Ijinkan Abang mengiringi langkahmu
45 45. Biar kurajut kembali.
46 46. Jangan tolak Abang.
47 47. Merangkai sayap-sayap patah.
48 48. Memperjuangkan cintamu
49 49. Menaklukan hatimu.
50 50. Lepas kendali
51 51. Meluapkan segala rasa.
52 52. Tahan banting.
53 53. Abang pun merasakannya.
54 54. Istri Abang tersayang.
55 55. Tak mudah menghadapi dunia.
56 56. Jangan bohong.
57 57. Kubawa kau kembali.
58 58. Menjaga hatimu
59 59. Quality time
60 60. Derita asrama
61 61. Batin seorang suami ( 1 )
62 62. Batin seorang suami ( 2 )
63 63. Batin seorang suami ( 3 )
64 64. Final
65 65. Tepar
66 66. Jangan marah sayang
67 67. Rasa terpendam.
68 68. Bidadarinya Abang.
69 69. Tentang cinta kita.
70 70. Janji
71 71. Kini kutahu rasanya.
72 72. Nggak beres.
73 73. Peringatan keras.
74 74. Syok berat
75 75. Menuruti inginmu
76 76. Kamu milik Abang.
77 77. Me and you
78 78. Sebuah pilihan.
79 79. Hati yang kujaga
80 80. Ingkar janji.
81 81. Rival curiga.
82 82. Gunting dalam lipatan.
83 83. Kapten Rivaldi.
84 84. Kapten Rivaldi ( 2 )
85 85. Kapten Rivaldi ( 3 ).
86 86. Kecemasan seorang suami
87 87. Sisi kelembutan sang Kapten.
88 88. Tahan nggak tahan
89 89. Perkara si jamblang
90 90. Siaga satu.
91 91. Perjuangan untuk si jagoan.
92 92. Demi suamiku.
93 93. Ibu dari anak-anakku.
94 94. Yara dan Shila
95 95. Liburan.
96 96. Kejutan liburan.
97 97. Tugas negara
98 98. Suasana tugas
99 99. Pulang.
100 100. Menjadi dewasa.
101 101. Impian
102 102. Kini aku mengerti
103 103. Mama
104 104. Abangku
105 105. Pelindung.
106 106. Mulai mencintai ( END )
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Saat kurindu
2
2. Belum terasa
3
3. Butuh perhatian
4
4. Menolak Rasa
5
5. Keputusan
6
6. Janji
7
7. Berperang dengan hati
8
8. Kesalahan fatal
9
9. Tanggung jawab
10
10. Tempat tugas
11
11. Tentang sebuah rasa
12
12. Batalyon.
13
13. Buat Abang Seorang!
14
14. Jantung copot
15
15. Istri King Cobra
16
16. Bayangan masa lalu
17
17. Ingin bahagiamu
18
18. Dinas Luar.
19
19. Ingat kamu
20
20. Abang pulang dek!!
21
21. Seorang Rival.
22
22. Tanda cinta
23
23. Segalanya untukmu.
24
24. Cemburu dalam kecurigaan
25
25. Hadapi aku dulu!!
26
26. My Lady
27
27. Resiko
28
28. Nyaris
29
29. Sudah ku ikhlaskan
30
30. Karena sebatang lidi.
31
31. Kecemburuan Shila ( 1 )
32
32. Tak tergoda
33
33. Cemburunya Shila ( 2 )
34
34. Cemas juga.
35
35. Penyesalan terdalam ku.
36
36. Berat
37
37. Syok berat
38
38. Karena cinta
39
39. Abdi negara
40
40. Dinas
41
41. Rindu neng geulis.
42
42. Rela berkorban.
43
43. Kesakitan lagi.
44
44. Ijinkan Abang mengiringi langkahmu
45
45. Biar kurajut kembali.
46
46. Jangan tolak Abang.
47
47. Merangkai sayap-sayap patah.
48
48. Memperjuangkan cintamu
49
49. Menaklukan hatimu.
50
50. Lepas kendali
51
51. Meluapkan segala rasa.
52
52. Tahan banting.
53
53. Abang pun merasakannya.
54
54. Istri Abang tersayang.
55
55. Tak mudah menghadapi dunia.
56
56. Jangan bohong.
57
57. Kubawa kau kembali.
58
58. Menjaga hatimu
59
59. Quality time
60
60. Derita asrama
61
61. Batin seorang suami ( 1 )
62
62. Batin seorang suami ( 2 )
63
63. Batin seorang suami ( 3 )
64
64. Final
65
65. Tepar
66
66. Jangan marah sayang
67
67. Rasa terpendam.
68
68. Bidadarinya Abang.
69
69. Tentang cinta kita.
70
70. Janji
71
71. Kini kutahu rasanya.
72
72. Nggak beres.
73
73. Peringatan keras.
74
74. Syok berat
75
75. Menuruti inginmu
76
76. Kamu milik Abang.
77
77. Me and you
78
78. Sebuah pilihan.
79
79. Hati yang kujaga
80
80. Ingkar janji.
81
81. Rival curiga.
82
82. Gunting dalam lipatan.
83
83. Kapten Rivaldi.
84
84. Kapten Rivaldi ( 2 )
85
85. Kapten Rivaldi ( 3 ).
86
86. Kecemasan seorang suami
87
87. Sisi kelembutan sang Kapten.
88
88. Tahan nggak tahan
89
89. Perkara si jamblang
90
90. Siaga satu.
91
91. Perjuangan untuk si jagoan.
92
92. Demi suamiku.
93
93. Ibu dari anak-anakku.
94
94. Yara dan Shila
95
95. Liburan.
96
96. Kejutan liburan.
97
97. Tugas negara
98
98. Suasana tugas
99
99. Pulang.
100
100. Menjadi dewasa.
101
101. Impian
102
102. Kini aku mengerti
103
103. Mama
104
104. Abangku
105
105. Pelindung.
106
106. Mulai mencintai ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!