“Apa? Kamu sudah menemukan wanita yang kamu cintai sayang?” tanya ibu terkejut
“iya bu. Aku sudah menemukannya. Hanya saja aku khawatir klo ayah dan ibu tidak merestuinya.” Ucapku lirih
“Kenapa kamu sampai berfikir seperti itu nak?” tanya Ayah
“Masalahnya yah, dia itu pasienku sendiri. Dan dia hidup sendiri dengan kedua adiknya. Ibu dan Bapaknya sudah lama berpisah dan meninggalkan mereka dari mereka kecil.” Jelasku
“Sungguh kasihan gadis ini yah.” Ucap ibu bicara pada ayah
“Iya bu.” Jawab ayah
“Oh nak, apa kamu yakin ga menyalah artikan perasaan cinta dengan perasaan kasihan?” tanya ibu memastikan
“Ga bu. Aku yakin seyakin yakinnya dengan perasaanku sendiri.” Ucapku mantab
Lalu ayah dan ibu diam tak bersuara
“Hallo ayah.. Ibu.. Apa kalian masih disana?” tanyaku
“Iya nak. Kami masih disini. Trus rencana kamu apa?” tanya ibu
“Jika ayah dan ibu merestui kami, rencananya aku ingin menikahinya besok.” Jawabku
“Apa nak? Besok? Apa ga terlalu kecepatan?” ucap ibu dan ayah terkejut
“Ga ayah. Aku ingin segera meresmikannya dan membawa kehadapan kalian sebagai anak mantu kalian.” Ucapku
“Ya udah kami akan setuju jika itu sudah menjadi keputusan kamu.” Ucap ayah
“Terimakasih ayah.. Ibu..” ucapku sungguh-sungguh
“iya sayang.” Ucap mereka
Setelah mengatakan itu, telpon pun terputus
“Syukurlah ayah dan ibu merestui kami.” Gumamku lega
******************************
Ke esokan harinya aku pun datang ke rumah aisyah
‘tok.. tok.. tok..’ aku mengetuk pintu rumahnya
“Oh Dokter. Silahkan masuk Dok.” Ucap Aisyah
“Gimana pusingmu? Masih sakit?” tanyaku
“Ga kok. Udah ga.” Jawab Aisyah
“Oh syukurlah.” Ucapku lega
“Oh ya, mana adik-adikmu? Ada yang mau aku sampaikan.” Ucapku
“oh tunggu sebentar Dok.” Ucap Aisyah
“Nuri.. Adit.. Bisa kesini sebentar?” panggil Aisyah
Tak selang berapa lama, adik-adiknya pun datang.
“Ada apa mba?” tanya Adit
“ini.. Dokter katanya mau ada yang disampein.” Ucap Aisyah.
“Ada apa Dok? Apa ada masalah sama kesehatannya mba?” tanya Nuri polos
Mendengar ucapan Nuri, akupun tersenyum
“Mba kalian ga kenapa-kenapa hanya saja..” ucapanku terpotong
“Hanya aja apa dok?” tanya Adit penasaran
“Hanya saja, saya kesini mau mengajak kalian ke kantor KUA untuk menjadi saksi pernikahan saya dan mba kalian.” Jelasku
“Apa? Menikah? Sekarang?” tanya Aisyah terkejut di ikuti anggukan kedua adiknya.
“Iya.” Jawabku singkat
“Apa ga terlalu terburu-buru dok?” ucap Aisyah
“Ga kok. Justru semakin cepat, semakin baik” ucapku
Mereka pun terdiam saat mendengar omonganku tadi.
“Kenapa kalian diam?” tanyaku
“Dok, dokter benar-benar yakin dengan keputusan dokter ini?” tanya Adit
“Yakin dit. Saya benar-benar yakin 100%.” Ucapku
“Klo Dokter yakin, kami sih ga bisa bicara apa-apa lagi. Hanya saja semua keputusan ada di tangan mba Aisyah.” Ucap Adit sambil melihat ke arah Aisyah
“Gimana Aisyah? Apa kamu mau?” tanyaku harap-harap cemas
Tak selang berapa lama, Aisyahpun mengangguk
“Syukurlah..” ucapku lega dan Aisyahpun tersenyum
“Baiklah, klo begitu kami akan siap-siap dulu.” Ucap ke dua adiknya.
“Aku juga akan mengumpulkan semua berkas-berkas yang diperlukan.” Ucap Aisyah dan akupun mengangguk tersenyum
******************************
“Hallo Ran.” Ucapku saat menelpon sahabatku itu
“Ada apa suf?” tanya randy
“Lo hari ini sibuk ga?” tanyaku
“Ga. Emang ada apa?” tanya randy
“Lo bisa datang ga?” tanya ku
“Datang kemana suf?” tanya Randy bingung
“Ntar juga lo tau sendiri.” Ucapku
“Ya udah. Ntar lo sharelok aja ya.” Pinta Randy
“Beres. Tapi lo harus datang. Masalahnya ini menyangkut hidup dan matinya gue.” Ancamku
“Buju buset.. Serem amat ya?! Ya udah.. Ya udah.. Ntar gue usahain datang.” Ucap Randy
“Makasih ya Ran.” Ucapku
Setelah mengatakan itu, telponpun terputus
Dan disaat yang bersamaan Aisyah dan ke dua adiknya sudah siap.
“Bagaimana, kita sudah bisa berangkat sekarang?” tanyaku
“Siap Dok. Kami sudah siap. Iya kan mba?” tanya Adit dan Aisyahpun mengangguk
“Aisyah, sebelum kita berangkat, kamu ga lupakan bawa obatmu dan juga berkas-berkas yang nanti diperlukan kan?!” tanyaku memastikan
“Sudah semua kok Dok.” Jawabnya lembut
******************************
Setelah sampai di kantor KUA, akupun langsung sharelok ke Randy dan menunggunya
Tak selang berapa lama, Randypun tiba
“Suf, lo ngapain nyuruh gue kesini?” tanya Randy
“Gue minta tolong buat lo jadi saksi pernikahan Gue.” Ucapku
“Nikah? Gue ga salah dengerkan suf?” Tanyanya bingung
“Ga Ran. Sini gue kenalin ke calon istri gue.” Ajakku
“Aisyah, ini sahabatku, Randy.” Ucapku ke Aisyah
“Ran, ini istri gue, Aisyah.” Ucapku Randy
“Aisyah...” ucap Aisyah memperkenalkan diri
“Randy..” ucap Randy juga memperkenalkan diri
Setelah mereka memperkenalkan diri, Randy langsung menariku
“Gila lo suf. Gue pikir lo Cuma bercanda.” Ucap Randy
“Ya ga lah. Gue ga pernah bercanda sama urusan kaya begini.” Ucapku serius
Setelah mengatakan itu, namaku dipanggil untuk masuk ke dalam
“Diantara kalian, siapa yang akan menikah?” tanya penghulu.
“Kami berdua pak.” Ucapku
“Apakah dari pihak perempuan ada wali nikahnya?” tanya penghulu tersebut
“Pak, lebih baik menggunakan wali hakim saja.” Ucapku
“Ya sudah klo begitu.” Ucap penghulu itu.
Setelah mengatakan itu, akupun mengucap ikrar ijab qabul.
Dan akhirnya ijab qabulpun berjalan lancar.
******************************
“Akhirnya selesai sudah ritualnya.” Ucap Randy
“Iya.” Ucapku lega sambil melihat Aisyah yang sedang berjalan bersama adik-adiknya
“Ya udah klo gitu gue balik dulu. Gue barusan dapet tugas negara.” Ucap randy
“Oh ya udah klo begitu.” Ucapku
“Mba Aisyah, aku pamit balik duluan ya. Masalahnya ada tugas dadakan.” Pamit Randy
“Iya silahkan. Makasih banyak Ran.” Ucap Aisyah dan Randypun tersenyum
Baru kali ini gue lihat Randy sopan kaya gitu.
******************************
“Aisyah, Nuri, Adit,.. besok kalian pindah kerumah saya ya. Dan rumah ini lebih baik dikontrakkan saja.” Ucapku
“Tapi Dok.” Ucap Aisyah
“Eit... Jangan panggil saya Dok lagi ya. Panggil saya mas. Ok.” Pintaku
“Ok Dok, eh mas.” Ucap Nuri
Mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulut Nuri, membuat aku ingin tertawa. Maklum dia sangatlah polos.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa comen dan likenya ya..🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Maulina Kasih
mendadak banget...gak ada proses lamarannya..
2020-08-01
1
Maya Mawardi
lanjut
2020-07-29
1
Yosiana Irma
mampir di novel islami ku yukkk
#ternyata kamulah takdirku
2020-04-14
1