03

Happy Reading
Masih di lorong parkiran yang sepi.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Menatapnya dari atas, dingin seperti batu) Bertanggung jawab? Untuk sesuatu yang bahkan belum tentu anakku? Kau pikir aku tolol?! Berapa pria yang sudah kau dekati sebelum aku, hah?
Jenna Kaula
Jenna Kaula
Hanya kau yang menyentuhku! (Sedikit berteriak)
Jenna Kaula
Jenna Kaula
(Dengan suara dingin tapi tajam) Jack. Kita perlu bicara.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Menghela napas, malas menanggapi) Apa lagi sekarang, Jenna? Aku sudah bilang sebelumnya—aku tidak akan bertanggung jawab atas anak itu.
Jenna Kaula
Jenna Kaula
(Menatap tajam, suaranya penuh tekanan) Baik. Kalau itu keputusanmu… maka kau harus siap dengan konsekuensinya.
Jenna Kaula
Jenna Kaula
*Batin Aku yakin dengan hal ini dia mau bertanggung jawab atas bayi ini.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Mengangkat alis, menantang) Konsekuensi? Apa maksudmu? Kau mau ancam aku sekarang?
Jenna Kaula
Jenna Kaula
(Mengangkat ponsel, membuka galeri berisi foto dan rekaman kebersamaan mereka) Bukan ancaman. Peringatan. Aku punya semua bukti. Foto, video, yang menunjukkan kau dan aku melakukannya. Dan aku yakin... publik akan sangat tertarik melihat sisi lain dari pria bermuka dua sepertimu.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Mendekat dengan geram, nyaris membentak) Berani-beraninya kau… Kau mau permalukan aku?!
Jenna Kaula
Jenna Kaula
(Tak mundur, menatap matanya dengan berani) Kalau kau tak mau mengakui anak ini, maka aku juga tak akan diam. Aku akan sebarkan semuanya. Ke media sosial, ke keluargamu, bahkan ke perusahaanmu. Semua orang akan tahu siapa Jack Jayeed sebenarnya.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Terdiam, wajahnya berubah panik dan marah bercampur jadi satu) Kau gila, Jenna.
.
Hujan turun perlahan. Mereka berdiri di bawah pohon besar, sepi, hanya suara rintik hujan yang terdengar. Jack menggenggam tangan Shelly, wajahnya penuh rasa sakit. Shelly menunduk, menahan air mata.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Dengan suara lirih, memohon) Ini hanya… perjodohan, Shelly. Kita masih bisa melanjutkan hubungan ini, seperti dulu… kita bisa cari jalan lain. Kita bisa lawan semuanya… asal kau tetap bersamaku.
Shelly Yenna
Shelly Yenna
(Menggeleng pelan, air mata jatuh satu per satu) Aku seorang wanita, Jack… Kau tahu seperti apa dunia memandangku jika aku meneruskan ini. Aku bukan pengecut, tapi aku juga bukan perusak rumah tangga orang.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Menggenggam kedua bahunya, hampir berteriak) Kau bukan perusak apa pun! Kau cinta sejatiku, Shelly! Semua ini tidak adil—kenapa kita harus berpisah karena keputusan yang bukan milik kita?!
Shelly Yenna
Shelly Yenna
(Menarik napas dalam, mencoba tegar tapi suaranya bergetar) Karena mungkin… memang takdir kita hanya sampai di sini saja, Jack. Mungkin cinta kita… ditakdirkan hanya untuk dikenang, bukan untuk dimiliki.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Terdiam, matanya merah, hatinya hancur) Tidak… jangan bicara seperti itu. Apa yang kau katakan, Shelly? Kau… adalah hidupku. Nafasku. Aku mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu… sampai kapanpun.
Shelly Yenna
Shelly Yenna
(Menangis perlahan, lalu melepaskan genggaman Jack) Dan aku pun mencintaimu… Tapi cinta saja tak cukup, Jack. Dunia kita terlalu kejam untuk cinta yang sejujur ini.
Shelly perlahan melangkah mundur, lalu membalikkan badan. Jack berdiri terpaku, menatap punggung wanita yang ia cintai berjalan menjauh. Hujan mengguyur, menyamarkan air mata di wajahnya.
Jack Jayeed
Jack Jayeed
(Berteriak di tengah hujan, suara serak dan patah) Shelly—jangan pergi… Jangan akhiri segalanya seperti ini!
Hujan deras mengguyur kota. Di tengah taman kosong, Shelly berlutut di atas tanah yang basah. Pakaiannya kuyup, rambutnya menempel di wajah. Tangannya gemetar, wajahnya penuh air mata. Ia menatap langit kelabu dengan mata kosong, lalu berteriak dengan suara pecah.
Shelly Yenna
Shelly Yenna
Maafkan aku Jack... Sebenarnya aku mengetahui tentang kau menghancurkan hidup seseorang, seperti yang ku alami sekarang. Aku merasa tidak pantas untukmu. Aku kotor...
Shelly Yenna
Shelly Yenna
(Menjerit, dari dada yang tercekat) Mengapa…?! MENGAPA INI HARUS TERJADI PADAKU?
Suara hujan seakan tak bisa menutupi jeritannya. Ia memukul dadanya sendiri, jatuh terduduk, tubuhnya bergetar.
.
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!