Setelah sampai di kantin. Cinta dan Ivan memilih tempat paling pojok. Alasan memilih tempat itu karena mereka bisa lihat pemandangan dari luar jendela.
Cinta melambaikan tangan ke arah bik Imah, penjaga kantin. Bik Imah yang melihat lambaian tangan Cinta, segera menghampirinya. Tak lupa ia membawa catatan untuk mencatat makanan dan minuman yang nanti akan mereka pesan.
"Bi saya pesan Nasi Goreng dan Telur Mata Sapi." Ucap Cinta setelah bik Imah ada di dekatnya.
"Minumannnya non?" Tanya bik Imah.
"Air putih saja." Jawab Cinta sambil melihat Ivan yang sedari tadi melihat wajahnya
"Kamu mau pesan apa, Van?"
"Aku sama seperti kamu." Jawab Ivan sambil tersenyum.
"Baiklah. Bi Nasi gorengnya dua, telur mata sapinya juga tapi ingat jangan terlalu matang ya bi telurnya. Air mineralnya juga dua. Oke, itu aja. Makasih ya bi." Setelah selesai mencatat, bik Imah langsung pergi untuk menyiapkan pesanan mereka.
"Kamu kenapa van, kog liatin aku terus dari tadi?"
"Kamu Cantik, Cin."
"Jangan muji gitu, Van. Aku gak suka."
"Maaf, Cin."
"Gak papa, Van. Tapi jangan di ulangi lagi ya Van."
"Iya Cin, aku janji. Oh ya aku boleh nanya sesuatu."
"Boleh van, tanya aja."
"Kamu sudah punya pacar?"
"Belum, Van."
"Kenapa? Aku yakin di luaran sana banyak yang ingin menjadi pacar kamu."
"Aku belum siap, Van. Aku masih belum siap untuk pacaran karena aku gak mau merasakan yang namanya galau, patah hati, cemburu dan lain sebagainya. Aku bahagia dengan apa yang aku jalani saat ini. Aku bebas pergi dengan siapapun dan kemanapun aku mau. Aku juga bisa tetap fokus belajar. Tanpa harus memikirkan laki laki yang belum tentu jadi jodohku. Aku masih muda, aku masih haus akan ilmu. Jadi aku gak akan memikirkan hal hal yang nantinya akan menghambat aku untuk terus menuntut ilmu. Suatu saat aku pasti akan merasakan yang namanya pacaran. Tapi, aku ingin merasan pacaran setelah menikah bukan sebelum menikah. Untuk saat ini, biarlah aku seperti ini sambil memperbaiki diri. Aku ingin menjadi wanita yang pantas untuk calon suamiku. Bukankah jodoh adalah cerminan dari diri kita?"
"Kamu benar, Cin. Aku salut dengan pemikiranmu.Jarang ada wanita yang punya pemikiran seperti itu apalagi di zaman sekarang. Mungkin kamu termasuk wanita yang sangat langka. Sungguh beruntung kelak yang akan jadi suamimu."
"Sudahlah van, jangan bahas itu. Kita nikmati dulu apa yang ada. Jangan mikirin pacaran. SMA aja kita belum lulus. Kasihan orang tua kita yang susah payah mencari uang untuk biaya pendidikan kita. Kita harus hargai perjuangan mereka dengan giat belajar dan mengumpulkan banyak prestasi."
"Kamu bener, cin. Tapi bolehkah aku nanya sekali lagi. Aku janji, ini pertanyaanku yang terakhir."
"Silahlan, Van."
"Apa kamu pernah merasa jatuh cinta?"
"Sebelumnya tidak pernah, Van.Tapi saat aku ketemu kamu tadi, aku merasa ada yang beda. Aku gak tau, apakah ini cinta atau hanya sekedar rasa kagum karena kamu terlalu keren dan tampan. Tapi ya sudahlah aku gak mau memikirkan hal seperti ini."
"Tapi kamu percaya dengan Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama."
"Iya, aku percaya." Ucap Cinta. Ia memang selalu terbuka karena berbohong pun percuma.
Tak lama kemudian, bik Imah datang dengan membawa pesanan mereka.
"Terima Kasih bik Imah." Ucap Cinta setelah selesai menaruh makanan dan minuman di atas meja mereka.
"Sama sama non. Bibi permisi dulu." Bi Imah segera meninggalkan mereka karena memang ia masih banyak kerjaan di dapur kantin.
"Selamat makan, Ivan."
"Selamat makan, Cinta."
Selesai makan, mereka langsung menuju kelas. Di sana Cinta dan Ivan berdiri di depan teman temannya.
"Selamat pagi teman-teman." Ucap Cinta dengan suara yang agak keras agar semua temannya menatap mereka berdua. Itulah cara Cinta untuk menarik perhatian agar mereka semua diam dan melihat ke arah dirinya
"Selamat pagi, Cin." Jawab mereka semua dengan kompak. Cinta hanya tersenyum..
"Sekarang kalian punya teman baru. Namanya Ivan Setiawan. Dia putra Pak Kepsek. Saya harap kalian semua mau menerima Ivan untuk menjadi teman kalian. Oh ya dia pindahan dari Surabaya. Bagi kalian yang masih ingin bertanya, kalian bisa nanya saat jam istirahat tiba. Untuk Ivan, kamu bisa duduk di kursi paling belakang. Karena cuma kursi itu yang kosong."
Saat Ivan melangkahkan kaki menuju kursinya, semua cewek yang berada di kelas itu langsung menatap ke arah Ivan. Beda dengan para cowok, pandangan mereka masih tetap melihat ke arah Cinta.
Melihat Ivan sudah duduk, Cinta mengambil selembar kertas yang berisi catatan dari bu Indah. Cinta masih berdiri di depan teman temannya.
"Hari ini Pak Budi gak masuk." Ucap Cinta dengan suara agak lantang untuk mengambil perhatian teman temannya lagi.
Cinta melihat hampir seisi kelas merasa senang mendengar jika gurunya tidak masuk. Kadang Cinta merasa heran, kenapa mereka bisa seperti itu. Padahal mereka ke sekolah untuk menuntut ilmu. Jika ada guru tidak masuk, seharusnya mereka sedih karena itu berarti mereka gak akan dapat ilmu. Tapi ini malah sebaliknya. Cinta hanya menggeleng gelengkan kepala melihat teman temannya
"Pak Budi gak masuk bukan berarti gak ada tugas. Pak Budi sudah memberikan tugas kepada kalian. Untuk itu, sekarang buka buku LKS kalian masing masing. Lihat halaman 25. Kalian kerjakan dari BAB I sampai selesai. Ingat! Ketika jam istirahat tiba, semua tugas sudah ada di meja guru. Jika ada soal yang kalian tidak fahami, kalian bisa nanya kepada saya. Sekarang, kalian bisa langsung mengerjakannya." Ucap Cinta lalu duduk di kursinya. Semua teman temannya menggerutu hanya karena mereka mendapatkan tugas dari pak Budi. Tapi Cinta tak peduli, ia hanya berharap semua temannya sadar dan bisa menuntut ilmu seperti dirinya bukan malah datang ke sekolah hanya untuk bergosib, pacaran, nongkrong dan jika ulangan tiba atau di kasih tugas malah sibuk cari contekan ke temannya.
Ivan yang melihat ketegasan Cinta tadi, membuat ivan semakin ingin mengenal Cinta lebih jauh lagi. Ivan merasa pesona Cinta telah membuatnya Jatuh Cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 325 Episodes
Comments
Shellia
Aku aja seneng paa sekolah dulu kalo ada jam kosong
2021-03-09
1
Suswarina
visualnya donk
2020-10-12
1
Nununa07
aku ya thor gak kebayang nulisan smpe ratusan episod kaya karyamu👍👍👍👍👍
2020-06-19
2