Cinta ingat kalau Ivan masih belum punya buku LKS. Ia pun segera mengambil di kantor dan memberikannya kepada Ivan.
"Van, ini LKS kamu. Jika ada yang tidak kamu ngerti, kamu bisa tanya langsung ke aku. Aku siap bantu kamu untuk menjelaskan soal soal itu."
"InsyaAllah, aku bisa Cin."
"Syukurlah, kalau gitu. Aku ke sana dulu ya " Cinta menunjuk kursinya sendiri.
"Iya, Cin. Selama belajar."
"Selamat Belajar juga, Ivan."
Cinta kembali ke kursinya. Baru saja duduk, Elsa sudah langsung menyemprot dia dengan berbagai macam pertanyaan..
"Kamu suka sama dia, Cin? Aku lihat ini pertama kalinya kamu bersikap seperti itu. Tapi wajar sih kalau kamu jatuh hati sama dia. Secara dia tampan dan keren banget. Aku yakin, banyak cewek yang nantinya ingin menjadi pacar dia termasuk aku." Elsa tertawa tapi Cinta tak menghiraukannya.
"Kog diem sih, Cin? Aku salah ngomong ya." Tanya Elsa dengan nada sedih yang di buat buat.
"Ini bukan waktunya ngobrol, El. Ini masih jam pelajaran. Kita juga harus mengerjakan tugas. Ngobrol juga ada waktunya sendiri. Kita harus belajar di siplin, El."
"Baik baik. Aku akan kerjakan tugas itu." mau gak mau akhirnya Elsa pun mengalah. Ia tau betul sifat dan wataknya Cinta. Ia paling benci jika di ajak ngobrol saat jam pelajaran kecuali jika yang di bahas atau di obrolkan tentang pelajaran. Selain pelajaran, ia gak akan mau dan malah memilih untuk diam atau mengerjakan tugas.
Setelah jam istirahat tiba, Cinta langsung nyamperin Ivan.
"Yuk aku tunjukkan seluk beluk sekolah tercinta kita ini." Ajak Cinta, Ivan hanya mengangguk.
"Cin, aku boleh ikut kan?" tanya Elsa dengan penuh semangat.
"Boleh El. Ayo."
Mereka bertiga berhenti di Lap Ipa, Cinta menjelaskan ruangan itu dan fungsinya untuk apa aja. Bukan hanya ruangan itu saja, ia juga menunjukkan Lap Komputer, Ruangan khusus olah raga yang isinya adalah peralatan yang berkaitan dengan olah raga. Ia juga menunjukkan kamar mandi cowok n cewek, tempat untuk ganti baju, UKS, kelas kelas yang ada, tempat istirahat, taman belakang, lapangan basket, volly, sepak bola, karate, ia juga menunjukkan ruangan untuk tata busana, tata boga, ruang musik, dan lain sebagainya.
Cinta lihat jam sudah menunjukkan pukul 09.45. 15 menit lagi istirahat akan berakhir.
"El, kamu bawa Ivan untuk lihat lihat tempat lainnya ya. Jangan lupa ajak ke kantin, siapa tau dia mau beli makanan. Aku mau sholat dhuha dulu."
"Oke." Jawab Elsa, ia malah senang karena bisa berduaan dengan Ivan. Itu artinya ia bisa caper di depan Ivan.
"Van, kamu sama Elsa dulu ya. Aku mau ke sana sebentar." Pamit Cinta, tanpa nunggu jawaban Ivan. Cinta langsung pergi gitu aja.
"Cinta mau kemana El?" tanya Ivan penasaran.
"Seperti biasa. Setiap jam istirahat pertama, ia pasti akan ke musholla untuk sholat dhuha lalu ngaji sebentar. Habis itu baru deh dia ke taman belakang untuk menjernihkan otaknya dan biasanya setiap pergi ke taman, ia gak suka di ganggu. Kamu sulit bisa ngobrol bareng dia. Aku aja sahabatnya kadang susah mau ngobrol lama bareng dia. Habisnya, kalau di kelas. Dia gak mau di ajak ngobrol alasannya karena itu jam pelajaran bukan jam ngobrol. Tapi pas jam istirahat tiba, ia langsung ke mushollah, ngaji lalu ke taman. Log sudah kayak gitu, gak bisa di ganggu. Di saat jam istirahat ke dua, lagi lagi ke musholla untuk sholat dhuhur berjamaah, berdzikir sebentar, ngaji. Lalu ke kantin, makan siang. Di saat itulah aku bisa ngobrol bareng dia. Kalau ingin ngobrol lama. Kita bisa langsung ke rumahnya sekita jam 3 sampai jam 5 sore. Itu jam dia lagi nyantai. Atau di hari minggu. Ia seharian di rumah. By the way, kenapa kamu nanya dia? kamu naksir ya?." tebak Elsa setelah menjelaskan panjang lebar.
"Iya aku suka sama dia, El." jawab Ivan santai tapi itu membuat Elsa jadi patah hati karena ia merasa semua cowok yang ia suka, selalu jatuh hati terhadap Cinta.
Berbeda dengan Elsa, Cinta yang udah sampai di musholla segera ambil wudhu dan sholat dhuha. Ia juga menyempatkan waktu untuk ngaji surat Al Waqiah. Itulah rutinitas Cinta.
Tanpa Cinta sadari, ada laki laki yang beberapa bulan terakhir ini sering memperhatikan Cinta. Yah, dia adalah Alvin. Sebenarnya dia adalah anak nakal. Tapi itu dulu, sebelum kenal Cinta. Tapi sejak ia kenal Cinta, kehidupannya sedikit demi sedikit mulai berubah karena Cinta selalu memberikan nasihat kepadanya. Ia mulai menghilangkan kebiasaan buruknya dan belajar untuk hijrah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 325 Episodes
Comments
fahra dina
wih tuh elsa sakit gk ya hatinya
2021-11-20
0
Fitri Irwan
perempuan panutan. pengen punya anak yg sifatnya kaya cinta
2020-08-15
3
Nununa07
smpe sini dulu ya thor
2020-06-19
1