Keenam Belas

System. “Ding! Tidak, Tuan. Penyerapan Muncang Jagad hanyalah menambah Poin Teknik Pemulihan, yang sebelumnya terakumulasi ketika Tuan berendam di dalam Air Kehidupan.”

“Oh, jadi seperti itu,” mengurungkan niat untuk meyerap elixir tambahan, Arsa berjalan menuju reruntuhan mulut gua, lalu memindahkannya sedikit demi sedikit secara perlahan.

Menyebarkan indra spiritualnya, dalam radius lima ratusan meter dari tempatnya berada, Arsa tidak mendeteksi keberadaan ular piton maupun monster lain di sekitarnya.

Mengintip dari celah reruntuhan dengan sangat hati-hati, betapa terkejutnya Arsa kemudian. Dia melihat ular piton raksasa itu sudah mati, tergeletak dua ratusan meter dari mulut gua.

‘Sepertinya ular itu kalah dalam pertarungan,’ pikir Arsa di dalam hatinya.

Memperlebar celah reruntuhan, Arsa langsung mengaktifkan sayap angin, meluncur dengan kecepatan tercepatnya ke udara agar tidak lagi di hadang oleh monster.

Tindakan ini sebagai salah satu pencengahan, kalau-kalau ia bertemu dengan monster, yang tidak menutup kemungkinan akan jauh lebih kuat dari hari sebelumnya.

Beberapa saat terbang di udara, Arsa tiba di dasar jurang. Sambil mengedarkan indera spiritualnya ke sekeliling, ia berjalan menyusuri alur jurang sampai ke ujung.

Tidak terduga. Arsa bertemu dengan sekawanan serigala api. Dan kali ini, jumlah kawanan itu lebih banyak dari sebelumnya.

Setidaknya terdapat sekitar lima puluhan ekor Serigala Api, menoleh ke arah Arsa, mengabaikan bangkai monster besar yang mereka makan secara berjamaah.

Melihat ada manusia yang muncul dari jarak dekat, kawanan Serigala api itu tidak menunda. Gerombolan hewan buas itu segera berlari kearah Arsa, daging manusia lebih lezat dari daging manapun.

‘Telapak Dewa!’

Mengaktifkan teknik telapak dewa, Arsa mengalirkan energi tubuh, terkonsentrasi pada telapak tangan kanannya, lalu menggerakan sedikit kedepan dengan lambaian yang cepat.

“Bam! Bam!” dua ledakan terdengar, tepat mengenai dua ekor serigala api yang berlari paling depan menutup jarak untuk menerkam.

Arsa sedikit linglung, terkejut melihat serangannya sendiri. Serangan itu mampu menghasilkan dua ledakan sekaligus, juga dengan sasaran yang jelas berbeda.

System. “Ding! Selamat Tuan. Teknik Telapak Dewa telah naik tingkat. Level saat ini adalah 2/10.”

Mendengar notifikasi system, membuat Arsa sangat bersemangat. Dengan memadukan Teknik Langkah Angin dan Teknik Telapak Dewa, ia bergerak cepat kearah kawanan Serigala Api lainnya.

“Bam! Bam!” dua ekor Serigala Api langsung mati seiring dengan terdengarnya dua suara ledakan.

“Bam! Bam! dua ekor lagi terbunuh dengan sangat mudah.

Teknik Langkah Angin membuat gerakan langkah Arsa semakin cepat. Setiap kali ia berpindah tempat, akan ada dua ekor Serigala Api yang tergeletak bersimbah darah.

Kurang dari lima menit, semua kawanan Serigala Api itu tewas dibantai oleh Arsa tanpa meninggalkan sedikit pun harapan, bahkan tanpa bisa meninggalkan sebuah wasiat.

Tidak menunda waktu, Arsa bergegas mengambil bagian tubuh Serigala Api yang dapat dijual. Sedangkan dagingnya, ia simpan untuk keluarganya dan mungkin akan dibagikan pada tetangga.

**

Naik dari dasar jurang, Arsa tidak mengaktifkan sayap anginya kembali. Ia tidak ingin dilihat oleh beberapa orang secara tidak sengaja, karena setelah berada di atas dasar jurang ini, itu adalah area pinggirian dari Hutan Kegelapan.

Melompat dari satu pohon ke pohon yang lain, Arsa pun akhirnya kembali pulang, bergerak cepat menuju bukit yang berada di belakang rumahnya.

“System, buka profile!” pinta Arsa dengan suara lirih.

Nama : Arsa Nugraha

Ras : Manusia

Kultivasi : Tahap Transformasi Tingkat Ketujuh

Poin Pengalaman : 3.610/65.000(+)

Kekuatan Tubuh : Naga Kuno 10/30.000 (+)

Energi Mental : 12/10.000

Keterampilan Aktif : -

Tinju Bumi (9/10),

Pedang Surgawi (2/10)

Telapak Dewa (2/10)

Keterampilan pasif :

Tehnik Pernapasan (3/10)

Tehnik Mata Dewa (2/10)

Tehnik Langkah Angin (5/10)

Tehnik Pemulihan (5/10)

Keahlian : Array Master (1/10)

Elemen : Api Neraka, Angin

Kupon Undian : 0

Ruang Penyimpanan : 100 meter kubik (+)

-Lima pedang tingkat Bumi kualitas tinggi, satu pasang belati tingkat Bumi kualitas tinggi, tiga baju pelindung tingkat Bumi kualitas tinggi, satu Topeng Siluman tingkat Surgawi, satu Pedang Surgawi tingkat Legendari, sembilan puluh lima Rumput Awan Merah, sepuluh Daun Tumpang Lawang, lima puluh satu ribu batu roh tingkat rendah…..

Poin System : 1.730 pts

Versi System : 1.0

“Benar saja, jika mengikuti proses kultivasi, entah kapan aku bisa meningkatkan kekuatan.” desah Arsa setelah melihat poin pengalaman di layar panel system.

System. “Ding! Selamat Tuan. Penukaran berhasil. Poin System bertambah seribu. Poin System saat ini adalah dua ribu tujuh ratus tiga puluh.”

Mendengar ini, Arsa dengan mantap menekan (*) di belakang icon tubuh Naga Kuno sebanyak tiga kali, tanpa ada keraguan sama sekali terlintas dari wajahnya saat ini.

System. “Ding! Selamat Tuan. Tubuh Naga Kuno naik tingkat Kelevel Kelima Belas. Poin system berkurang seribu delapan ratus.”

“Seribu delapan ratus? System, kenapa mahal sekali? Bukankah tiap level bertambah lima puluh poin system?” protes Arsa seketika, terkejut melihat Poin System miliknya terkuras habis.

System. “Ding! Level pertama sampai Kesepuluh, selisih tiap level adalah lima puluh Poin system, dan itu sudah termasuk PPN.”

System. “Ding! Level Kesebelas dan Kedua puluh, selisih setiap Poin adalah seratus poin system, itu sudah menjadi ketentuan mutlak.

System. “Ding! Level kedua puluh satu sampai Ketiga Puluh, selisih tiap level adalah dua ratus poin system.”

System. “Ding! Untuk keterangan selisih selanjutnya, kemampuan Tuan untuk memiliki poin system sangat menentukan.”

“Huh!” keluh Arsa kesal, hanya bisa pasrah dengan tingginya nilai poin system yang berlaku.

Ingin tahu lebih jauh, Arsa menekan icon Level Kelima belas pada Tubuh Naga Kuno, untuk membaca deskripsi keterangannya.

‘Level Kelima belas Tubuh Naga Kuno, dapat menahan pukulan dari kultivator yang memiliki kultivasi lebih tinggi ( tiga tingkat ). Kebal terhadap senajata Fana terlepas dari kualitasnya.

Dapat membunuh lawan dengan tangan kosong, hanya dengan satu pukulan pada kultivasi yang lebih tinggi (sembilan puluh persen kekuatan fisik dengan lawan dua tingkat lebih tinggi)’ Arsa tersenyum puas setelah membaca deskripsi Level kelima belas Tubuh Naga Kuno.

“Harganya sebanding dengan apa yang didapat,” gumam Arsa sembari sedikit mengangguk.

“Kakak, ternyata kakak ada disini.” dari kejauhan, Lita Nugraha tampak bersemangat menghampiri Arsa yang sedang terdiam.

“Tadi aku masuk ke kamar kakak, tapi kakak tidak ada di dalam,” lanjut Lita.

Arsa tersenyum, dan dia tahu dengan pasti, bahwa sepertinya ada yang diinginkan oleh adik perempuannya ini, “Ada apa?”

“Eem…,” wajah Kita Nugraha menunjukkan sedih, duduk di samping Arsa seraya menghela napas panjang sebelum memulai untuk berbicara.

“Ayo, katakan!” desak Arsa, pura-pura tidak memperhatikan tingkah konyol adiknya.

“Aku bosan dirumah trus, kak. aku ingin pergi jalan-jalan, tapi ibu dan Ayah masih berkultivasi, jadi….,” ujar Lita tanpa melanjutkan perkataannya, tapi malah memutar-mutar kedua tangan kecilnya yang menyatu.

“Jalan-jalan ke toko pakaian, terus makan di restoran, pasti menyenangkan, bukan.” Arsa melanjutkan perkataan adiknya, seolah tahu apa yang dipikirkan gadis kecil itu.

“Bagaiamana kakak bisa tahu? Apakah kakak akan mengajakku sekarang?” seru Lita Nugraha seketika, matanya yang besar berkedip penuh semangat empat lima.

“Huaaaaaaahrem, maunya sih….. tapi kakak sangat mengantuk,” sahut Arsa sambil pura-pura menguap, bangkit dan kembali ke rumahnya, meninggalkan adiknya seorang diri.

“Kakak!” Lita langsung menggembungkan kedua pipi cabinya, menghentakkan kakinya di tanah beberapa kali dengan kesal bercampur jengkel.

“Hahahaha…. ayo! kita jalan-jalan!”goda Arsa, sambil membalikkan badan dan menjulurkan tangan kanannya.

“Asyikkkk, kakak memang yang terbaik, dan yang paling tampan sedunia,” puji Lita, langsung berlari dan menggandeng lengan kakaknya.

***

Toko Pakaian

Setelah berjalan dua puluh menit, Arsa dan Lita Nugraha sampai di pusat kota Dreams. keduanya lalu masuk kedalam toko pakaian yang terkemuka dan terbesar di Kota Dreams yang kecil itu.

“Jika ada yang kamu inginkan, sebut saja! Kali ini Kakak akan mentraktirmu,” Arsa berkata sambil mengusap kepala adiknya.

Lita Nugraha menoleh, bertanya untuk memastikan, “Benarkah? Apa kakak punya uang!”

Arsa tersenyum dengan manis, lalu mengangguk sebagai jawaban.

“Kakak cantik, setelan baju ini berapa harganya?” tanya Lita kepada salah seorang pelayan toko yang berdiri di dekat meja kasir.

“Ini harganya dua ribu tujuh ratus koin emas. Apakah Adik kecil menyukainya?” Jawab si pelayan toko itu dengan sangat ramah.

“Waaahh, mahal sekali!” kaget Lita Nugraha, menoleh ke arah Arsa, ingin tahu bagaimana respon kakaknya setelah mendengar harga yang disebutkan oleh pelayan tersebut.

Tepat ketika Lita Nugraha akan mengucapkan sesuatu, seorang gadis berusia muda dan seorang wanita dewasa sekitar dua puluh lima tahunan, berkata dengan suara keras, “Pelayan! Aku akan membeli setelan baju itu!”

“Maaf, nona. Setelan baju ini sudah dibeli oleh Adik kecil ini,” sahut pelayan dengan tatapan yang sangat ramah.

“Dia? Apakah dia mampu membelinya?” balas gadis muda itu dengan suara ketus. Memperhatikan sosok Lita Nugraha dari ujung rambut sampai ujung sepatu.

Dengan melihat pakaian Lita Nugraha yang biasa saja, gadis muda itu sangat yakin, tidak mungkin orang miskin seperti gadis kecil yang ada di hadapannya ini akan mampu membeli pakaian berkelas.

“Pakaian yang aku beli ini, harganya sudah dua ratus koin emas. Jika ditambah dengan setelan baju itu, berapa koin emas yang harus aku keluarkan?” lanjut si gadis muda dengan dagu terangkat, berlaga seperti orang kaya.

Sebelum pelayan toko menanggapi, Arsa berkata kepada adiknya, “Adik, mana lagi yang kamu suka? Mumpung kita disini, pilih saja yang kamu inginkan, bila perlu kita beli semua yang ada disini!”

Mendengar perkataan Kakaknya, kekesalan Lita Nugraha langsung sirna. Dengan gerak cepat, dia melangkah, mengarah ke tempat pakaian yang di gantung di dinding etalase toko.

“Yang ini bagus!” tunjuk Lita Nugraha, kemudian menunjuk yang lain, “Yang itu juga menarik. Tapi yang itu tidak kalah bagusnya.”

Tiga jenis pakaian ditunjuk oleh Lita sekaligus, adalah pakaian termahal yang ada di toko tersebut. Membuat pelayan toko agak tercengang untuk sesaat.

Sedangkan Arsa, melihat adiknya yang cekatan dalam menghabiskan uang, ia hanya tersenyum sembari menggelengkan kepala. Membatin, ‘Insting alamiah kaum wanita pada umumnya,’

“Hei! Berapa koin emas yang harus aku keluarkan?” bentak si gadis muda kepada pelayan toko, merasa pertanyaannya telah diabaikan begitu saja.

Pelayan toko itu memandang ke arah Arsa yang tersenyum. Pun terlihat Arsa mengangguk, tanda merelakan setelan baju pertama yang dipilih oleh Lita sebelumnya.

Menoleh kearah gadis muda, pelayan toko merinci, “jika dengan setelan baju ini, maka semuanya adalah dua ribu sembilan ratus koin emas, Nona.”

“Apa! Dua ribu sembilan ratus? Kenapa begitu mahal! Apakah setelah baju ini berharga dua ribu tujuh ratus koin emas?” pekik si wanita dewasa, orang yang menemani gadis muda.

Mendengar dan melihat ketidakwajaran, pelayan toko mengerutkan kening. Bertanya memastikan, “Apakah Nyonya dan Nona jadi membeli setelan baju ini, atau tidak?”

“Kamu pelayan baru, ya? Kami adalah pelanggan special di toko ini, dan setiap bulan kami selalu menghabiskan seribu koin emas hanya untuk berbelanja di toko ini," bentak wanita dewasa itu dengan marah, dadanya membusung bangga.

Masih tetap dengan keramahannya, pelayan toko menanggapi, “Maaf, Nyonya. Harga yang kami tawarkan sudah sesuai dengan kualitas produk dan di jamin keasliannya.”

“Panggil Manager toko kesini! Katakan bahwa Keluarga Nylon sedang berbelanja!” perintah wanita dewasa itu dengan ketus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!