Ketiga

System, Pil apa ini?” tanya Arsa penasaran, tertuju pada sebuah botol giok yang lain.

System.”Ding! Pil Darah Bintang Sembilan. Pil ini dapat meningkatkan tingkat kultivasi seorang kultivator menjadi satu hingga dua tingkat dibawah Tahap Transformasi. Apakah Tuan akan menyerapnya? Ya/Tidak.”

“Ya!” Jawab Arsa spontan, dan seketika, Pil Darah hancur menjadi partikel energi, diserap oleh tubuh Arsa disaat berikutnya.

System.”Ding! Penyerapan Pil Darah dimulai, 1%…25%…50%…75%…100%

System.”Ding! Selamat, Tuan. Poin Pengalaman bertambah lima koma nol enam. Poin Pengalaman saat ini adalah lima koma nol tujuh.”

Arsa langsung membuka profile systemnya untuk melihat perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

Nama : Arsa

Ras : Manusia

Kultivasi : Tahap Kelahiran Tingkat Kedelapan

Poin Pengalaman : 5,07/3,52 (+)

Keterampilan Aktif : - Tinju Bumi (2/10), Pedang Surgawi (0/10)

Keterampilan Aktif : Tidak ada

Kupon Undian : 3

Ruang Penyimpanan : 1 meter kubik (+)

Poin System : 0 pts

Versi System : 1.0

Arsa melihat tanda (+) di belakang poin pengalaman telah berubah menjadi warna hijau, dia pun langsung menekan (+) tersebut satu kali.

System.”Ding! Selamat, Tuan. Kultivasi naik satu Tingkat menjadi Tahap Kelahiran Tingkat Kesembilan. Poin Pengalaman saat ini adalah lima koma lima lima.”

Dengan memandangi kedua lengannya sendiri, Arsa merasakan jika tubuhnya mengalami perubahan. Darahnya seakan mendidih, ototnya semakin kuat dengan daya tahan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

**

Keluarga Nugraha

Keluarga Nugraha merupakan keluarga Arsa Nama Nugraha sendiri adalah marga, nama keluarga yang tersemat secara patrilineal.

Ayunda, ibu Arsa sedang cemas saat ini. Putra pertamanya yang mencari tumbuhan obat di pinggiran hutan kegelapan, belum juga kembali. Tumbuhan obat itu sedianya digunakan untuk luka dalam ayahnya, yang sudah tiga hari ini terbaring di atas tempat tidur.

Kultivasi Wahyu Nugraha, ayah Arsa berada pada Tahap Penyempurnaan Qi tingkat keenam. Sedangkan istrinya, Ayunda, Ibu Arsa. berada pasa Tahap Penyempurnaan Qi Ketiga.

“Ibu, jangan khawatir! Kakak pasti akan segera kembali.” ujar Lita Nugraha sambil memegang tangan Ayunda, berusaha menenangkan kecemasan ibunya. Lita Nugraha adalah adik perempuan Arsa, seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun.

“Bagaimana ibu tidak khawatir, Kakakmu belum kembali dan hari sudah mulai gelap.” sahut Ayunda, matanya sudah berkaca-kaca dengan napas yang tidak teratur.

Ayunda kemudian melangkah kearah kamar, tempat dimana Wahyu Nugraha terbaring lemah, mengutarakan kekhawatirannya. “Ayah, Arsa belum kembali. Tidakkah Ayah menyuruh Romo untuk memeriksanya?”

“Tenanglah bu! Arsa sudah besar. Dia tidak mungkin bertindak gegabah di Hutan Kegelapan” jawab Wahyu Nugraha kepada Istrinya.

“Saya akan memeriksanya, Tuan.” sahut Romo menanggapi, yang kebetulan posisinya berada dibelakang Ayunda.

“Ya, cobalah periksa! Mungkin Arsa sedang dalam perjalanan pulang.” kata Wahyu Nugraha dengan suara lemah.

Tidak menunda, segera Romo berangkat menuju Hutan Kegelapan.

***

Hutan Kegelapan terbagi menjadi tiga kawasan. Yakni Kawasan Inti, Kawasan Dalam dan Kawasan Pinggiran. Setiap Kawasan terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yang kesemuanya disesuaikan dengan tingkat bahayanya.

Kawasan Pinggiran Hutan Kegelapan terbagi menjadi tiga, yaitu Pinggiran Luar, Pinggiran Dalam dan Pinggiran Perbatasan.

Pinggiran Luar dan Pinggiran Dalam merupakan kawasan yang biasa dijadikan tempat untuk berlatih bagi para kultivator Kota Dreams. Bahkan tidak jarang, kultivator luar pun sering terlihat menuju Pinggiran Hutan Kegelapan.

Romo adalah seorang pelayan yang telah bekerja lama di keluarga Nugraha. Romo bukan hanya sekedar seorang pelayan bagi Wahyu Nugraha, pria paruh baya ini juga adalah seorang teman sejak kecil.

Wahyu Nugraha sekeluarga selalu memperlakukan Romo seperti saudara mereka sendiri, termasuk sering membantu keluarga kecil Romo saat mengalami kesulitan.

Dengan Kultivasi Romo saat ini, yang berada pada Tahap Penyempurnaan Qi Tingkat Keempat, hanya sekitar satu jam perjalanan menuju Pinggiran Luar Hutan Kegelapan.

Hendak melangkah lebih jauh, Romo melihat segerombolan orang berkuda, yang tampaknya baru keluar dari Pinggiran Hutan Kegelapan. Rombongan itu adalah dari Keluarga Bohim, pihak yang sebelumnya menganiaya dan melemparkan Arsa ke kedalaman jurang Hutan Kegelapan.

“Hei! Kamu pelayan Arsa! Sedang apa kamu disini? Apa kamu mencari Arsa?” tanya Ndasmu Bohim kepada Romo dengan tatapan sinis dan meremehkan.

“Iya, Apakah Tuan Muda Ndasmu Bohim melihat Tuan Muda Arsa?” balas Romo dengan sopan.

“Tidak perlu dicari! Mungkin dia sudah mati dimakan binatang buas, lagi pula, untuk apa kamu mencari sampah.” kata Ndasmu sembari memalingkan muka, dan langsung memacu kudanya tanpa menunggu Romo melanjutkan atau menjawab perkataannya.

Romo mengerutkan kening, menatap ke arah rombongan Tuan Muda Bohim yang berlalu pergi dengan berbagai tanya dikepala.

Mengabaikan pikirannya sendiri, Romo tetap menuju Pinggiran Luar Hutan Kegelapan. Tiga jam mencari keberadaan, tetap saja dia belum menemukan keberadaan Arsa.

Kawasan Pinggiran Luar cukup luas, mencakup tiga kilo meter kearah dalam hutan. Pada area ini, umumnya dihuni oleh binatang buas yang tidak terlalu berbahaya. Sehingga sering dijadikan tempat berlatih bagi kultivator Tahap Kelahiran maupun Tahap pembentukan Tubuh.

Setelah ragu-ragu sejenak, Romo melanjutkan pencariannya menuju Pinggiran Dalam Hutan Kegelapan. Area ini mencakup lima sampai enam kilo meter dari batas area Pinggiran luar. Kultivator Tahap Transformasi, Tahap Penyempurnaan Qi, maupun Penyempurnaan Roh, adalah kekuatan yang menjadikan area ini sebagai tempat berlatih.

Lima jam sudah Romo berada diarea Pinggiran Dalam Hutan Kegelapan, namun belum juga menemukan keberadaan Arsa. Membuatnya semakin khawatir dan berpikir yang tidak-tidak.

‘Tidak mungkin Tuan Muda akan masuk kearea Pinggiran Perbatasan. Mengingat kecerdasannya, Tuan Muda pasti berada di area Pinggiran Luar sisi lainya,’ gumam Romo didalam hatinya, bergegas kembali pulang ke keluarga Nugraha untuk melaporkan situasi.

***

Hutan Kegelapan.

Arsa sedang berlatih Teknik Pedang Surgawi dan Teknik Telapak Dewa didalam ruang celah batu. Kondisi fisiknya pun mulai meningkat detik demi detik secara pasti.

“System, gunakan Kupon Undian!”pinta Arsa penuh semangat.

System. “Ding! Menggunakan satu Kupon Undian berhadiah.”

Seketika, muncul hologram dalam bentuk piringan bundar didepan pandangan mata Arsa. Di bagian tengah piringan bundar tersebut, terdapat jarum penunjuk sebagai penanda yang akan menentukan jenis hadiah apa yang akan diterima setelah piringan bundar itu berhenti berputar.

Ada delapan kolom pada piringan bundar itu. Di antaranya, lima butir Pil Darah, Teknik pernapasan, lima butir mutiara kesialan, dan terkahir adalah lima puluh poin system. Sedangkan empat kolom lainnya terlihat kosong.

Dengan pikiranya, Arsa memutar Piringan Bundar itu. Wajahnya sangat bersemangat, hatinya berdoa agar mendapatkan keberuntungan yang besar dan bermanfaat untuknya.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Silahkan coba lagi.”

Mendengar ini, wajah Arsa yang semula penuh ekspetasi langsung membeku. suara notifikasi system sangat bertolak belakang, disatu sisi menyatakan selamat, tapi justru malah menyuruhnya mencoba lagi.

Segera Arsa menggunakan dua kupon undian yang tersisa. dirinya sangat penasaran apakah kali ini akan beruntung atau malah coba lagi sesuai dengan undian yang pertama.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Tuan mendapatkan Teknik Pernapasan.”

System. “Ding! Teknik Pernapasan adalah teknik yang dapat menyembunyikan keberadaan napas dari orang lain, dapat menyembunyikan tahap Kultivasi, serta dapat memiliki persepsi keberadaan orang lain pada jarak tertentu. apakah Tuan akan memperlajarinya? Ya / Tidak.”

Arsa sangat gembira dengan teknik yang dijelaskan oleh system. Dengan teknik ini, setidaknya dia dapat terhindar dari masalah, terutama ketika bertemu dengan musuh yang lebih kuat. Dengan cepat dia menjawab. “Ya!”

System. “Ding! Selamat. Tuan, Tuan telah mempelajari teknik pernapasan. Level saat ini adalah: 0/10.”

Sama seperti sebelumya, Arsa merasakan berbagai pengetahuan membanjiri pikirannya yang mencakup tentang tehnik pernapasan.

Dengan segera Arsa mulai mempratekkan tehnik tersebut. Setelah tiga kali berlatih, terdengar notifikasi system dibenaknya.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Teknik Pernapasan telah naik level. Level saat ini adalah 1/10.”

Arsa bangkit dan berdiri, semangatnya berkobar nan berapi-api. Ia mengambil pedang dan menuju celah batu dimana ketika ia masuk.

Dengan menggunakan teknik pernapasan, Arsa menyembunyikan keberadaanya. Ia melihat seekor serigala masih berdiri diluar celah, serigala yang siang tadi sempat mengejar dan membuatnya ketakutan.

‘Sialan, Serigala! System, analisi serigala ini!’ geruru dan pinta Arsa didalam hatinya.

System. “Ding!

Nama : Serigala Api

Ras : Binatang

Level : 3 ( Setara kultivator Tahap Pembentukan Tubuh ).”

“Wah, Serigala ini kuat sekali! Bagaimana aku bisa keluar dari sini?” Arsa menekuk wajahnya dengan menyesal, Serigala itu jaub lebih kuat darinya.

‘Hmm…. Kekuatan tidak menghasilkan kecerdasan, tapi kecerdasan menghasilkan kekuatan.’batin Arya pada dirinya sendiri, menguatkan hari dengan penuh tekad.

Mengangkat pedangnya, Arsa meneriakan kalimat jurusnya didalam hati. ‘Tebasan Pedang Pertama Surgawi.’

Meraungkan kata-kata itu, Arsa menebaskan pedangnya secara Vertikal, langsung kearah serigala yang berada diluar celah batu. Dan saat itu juga, cahaya merah vertikal tunggal menuju kearah tubuh serigala Api.

Terkejut melihat cahaya merah yang melesat ke arahnya, Serigala Api itu hendak menghindar namun sudah terlambat.

“Bam!” Terdengar suara hantaman tebasan pedang di tubuh serigala api.

Namun sayang sungguh sayang, tidak ada yang terjadi setelahnya. Hanya menimbulkan bekas goresan pedang yang tampak, membuat mulut Arsa mengangga lebar, melihat apa yang terjadi di depannya, jauh dari yang dia harapkan.

Mendapati tatapan Serigala Api penuh permusuhan terhadapnya, Arsa tersadar dari pikirannya yang linglung. Ia langsung kembali kedalam celah batu sambil menggerutu. “Buset, Sangat Kuat! Sebaiknya aku kembali.”

“Huh!” desah Arsa tak berdaya begitu tiba di ruang kecil. Membuka lagi panel system, ia menemukan kupon undian yang terakhir.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Tuan mendapatkan lima butir Pil Darah Bintang Sembilan.”

Sebuah botol giok berisi lima butir Pil Darah muncul di telapak tangan kanan, Arsa langsung menumpahkan seluruh isi botol itu ke telapak tangan kirinya, “System, serap semua Pil Darah ini!”

System. “Ding! Penyerapan Pil Darah segera dimulai. 1%….25%….75%…..100%…

System. “Ding! Selamat, Tuan. Tuan mendapatkan poin pengalaman sepuluh koma lima nol. Poin pengalaman saat ini adalah dua belas koma lima.

“System, langsung tingkatkan Kultivasi sesuai Poin Pengalaman.” pinta Arsa melanjutkan.

System. “Ding! Selamat, Tuan. Kultivasi Tuan telah naik level. Saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh Tingkat Pertama….

System. “Ding! Selamat, Tuan. Kultivasi Tuan telah naik level. Saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh Tingkat Kedua…

System. “Ding! Selamat, Tuan. Kultivasi tekah naik level. Saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Ketiga…

Seiring berakhirnya notifikasi System, Arsa merasakan tubuhnya penuh dengan kekuatan. kulitnya mengeras sekeras batu, otot-ototnya kencang sekuat baja, mirip dengan cerita tokoh Gatot Kaca!

Jika ada orang yang tahu bahwa Arsa bisa meningkatkan lima Tahap sekaligus dalam satu tarikan napas, dari Tahap Kelahiran tingkat Kesembilan ke Tahap Pembentukan Tubuh Tingkat ketiga, mungkin mereka akan membenturkan kepalanya ke tembok.

Betapa tidak, meskipun Tahap Kelahiran dan Tahap Pembentukan tubuh dapat dilakukan oleh siapa pun, namun kecepatan yang di capai oleh Arsa benar-benar diluar imajinasi dan akal sehat.

Selain kekayaan sumber daya dan pelatihan yang terus menerus, setidaknya butuh waktu selama lima tahun untuk seorang Jenius. Tetapi Arsa,, dalam waktu kedipan mata, dia langsung menuju lima tingkat sekaligus.

Ingin melihat perubahan yang terjadi, Arsa langsung membuka Profile pada panel

system.

Nama : Arsa

Ras : Manusia

Kultivasi : Tahap Pembentukan Tubuh Tingkat Ketiga

Poin Pengalaman : 3,3/10,5 (+)

Keterampilan Aktif : - Tinju Bumi (2/10)

Pedang Surgawi (0/10)

Telapak Dewa (1/10)

Keterampilan Aktif : Tehnik Pernapasan (1/10)

Kupon Undian : 0

Ruang Penyimpanan : 1 meter kubik (+)

Poin System : 0 pts

Versi System : 1.0

Arsa Cukup puas dengan Panel yang ditampilkan System di hadapanya. Ia kemudian melanjutkan berlatih Tehnik Pedang Surgawi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!