Panic Attack

Dega menatap beberapa buku dihadapannya dengan kesal, beberapa hari tak kuliah membuatnya ketinggalan beberapa mata pelajaran. Tapi bukan hal itu yang membuatnya sebal, melainkan ia harus tetap mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan, meskipun ia tak hadir. Alasan Dega tak masuk memang sakit, tapi para dosen itu tak terima Dega sakit karna duel. Dega kesal, tapi ya namanya juga kuliah.

Dan disinilah ia, berhadapan dengan berbagai jenis buku untuk mengerjakan tugasnya. Josh dan yang lain gak bisa bantu karna mereka berbeda jurusan, juga ada banyak hal yang harus mereka urus, terutama Josh yang notabene adalah ketua mereka.

Dega membuka salah satu buku tebal yang terlihat membosankan, tapi ya mau gimana, tugas memang harus ia kerjakan tepat waktu. Dega menguap kala ia baru membaca beberapa halaman buku itu, ia hampir saja jatuh tertidur, kala ponselnya bergetar.

Dega yang masih linglung mengambil ponselnya dan menemukan no yang tak dikenalnya muncul dilayar ponselnya. "Siapa sih? Ganggu!!" Gerutunya, tapi ia menggeser tanda hijau diponselnya. "Halo!!"

"..."

"Yun!!"

***

Rima dan Luni baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhir mereka sore itu, mereka berjalan beriringan menuju pintu keluar universitas. Mereka memang mengambil jurusan berbeda, tapi ada beberapa mata kuliah yang sama. Rima dan Luni adalah sahabat sejak kecil, mereka selalu bersama-sama sejak SD. Tapi hobilah yang membuat keduanya memutuskan untuk mengambil jurusan berbeda, Rima dengan musik dan Luni dengan akting. Keduanya berada di fakultas yang sama, hal itulah yang membuat mereka tak terpisahkan.

"Eh, ingat mantan Yun tadi?" Tanya Rima, membuat Luni mengangguk. "Doi ganteng banget, gak sih?" Ujarnya, gemas.

"Iya, gak seharusnya kita ledekin Yun karna gak bisa move on." Ujar Luni, membuat Rima terkekeh.

"Iya juga sih, gw serius sih bilang gw mau sama doi, meskipun doi selingkuh." Ujar Rima yang disambut tawa Luni, Rima menatapnya kesal. "Kenapa?"

"Masalahnya dia mau gak sama bocil kayak loe gini, huh?" Tanya Luni sambil menaruh tangannya di atas kepala Rima, membuat Rima memekik kesal.

"Mau gak mau, yang namanya jodoh pasti gak bakal kemana. Lagian orang pendek itu biasanya pasangannya sama yang tinggi-tinggi, kayak Kak Sean gitu."

"Kak Sean? Sokap amat nih anak, ya?"

"Ya! Dimana-mana kan emang kita harus manggil Kak sama yang lebih tua, atau gw panggil Om deh, biar makin greget!!"

"Rima!! Dia itu bukan Om loe, ngapain loe panggil Om segala?" Ujar Luni, tak terima.

"Dia kayak udah mateng, kayaknya juga udah gak kuliah." Ujar Rima, membuat Luni menatapnya curiga.

"Tau dari mana loe, doi udah gak kuliah?"

"Pliss deh, Luni. Diliat dari mukanya, perawakannya, gaya bicaranya aja, gw udah tau. Doi itu umurnya udah beda jauh dari kita, mungkin 4-5thn." Ujar Rima, sok detektif.

"Kok loe bisa tau? Jangan-jangan loe pernah berhubungan sama Om-om juga, ya?"

"Sembarangan kalo ngomong!!" Teriak Rima, tak terima. "Kan diantara kita bertiga itu, gw yang paling sering berhubungan sama cowok, gw yang sering jadi mak comblang kalian juga."

"Tapi yang sering ditanyain cuman Yun, sedih amat hidup loe!!" Ledek Luni sambil mengusap puncak kepala Rima, gadis itu mendelik tak terima.

"Gw juga..."

"Yun!!" Ujar Luni, Rima kaget, ia segera menoleh. Seingatnya Yun udah pulang bersama Sean, masa dia masih disini.

"Apa sih, Lun?" Ujar Rima, kesal.

Luni segera berlari meninggalkan Rima, membuat Rima refleks mengikutinya. "Ini punya Yun, kan? Kenapa ada disini?" Ujarnya sambil mengambil buku dan tas Yun yang tergeletak di sana, Rima menerimanya.

"Iya, gw inget banget, Yun bawa buku ini tadi." Ujar Rima, Luni mengambil tasnya. "Dan tas ini, cuman Yun yang punya."

Luni menatap sekelilingnya, mencoba mencari tahu, tapi nihil. "Gak mungkin Yun ninggalin tasnya gitu aja, ponselnya juga."

"Terus dia dimana?" Tanya Rima, panik.

"Loe inget gak, tadi Yun bilang dia pernah dikejar sama berandalan..."

"Ya, yang waktu diselametin Kak Sean."

"Jangan-jangan ini berandalan yang sama, kita harus hubungi Kak Dega."

"Gimana nih? Kan gw gak punya no Kak Dega." Ujar Rima, membuat Luni segera mengambil ponsel Yun. Tapi dikunci, Luni tak tau sandinya. "Gimana?"

"Dikunci, gimana dong nih?" Ujar Luni, panik. "Kak Sean juga susah, gw gak minta no-nya tadi."

"Kita cari Kak Dega aja yuk!! Loe tau jurusannya, kita tanya-tanya siapa tau Kak Dega belum pulang."

"Bener juga, ayo cepat!!"

***

"Lama banget sih?" Ujar Sean, kesal. Dari siang dipanggil, baru muncul sore ini. Sean hampir saja masuk sendirian kesana, saking gak sabarnya.

"Ya, maklumin, manggilnya ngedadak juga. Orang kita udah mau pulang, loe manggil waktu gw mau matiin hape gw." Ujar Kai, kesal. "Untung belum pada naik, kalo udah, mati loe sendirian disini."

"Kalo Kak Stuart aja yang manggil langsung cepet, gimana sih loe?" Ujar Sean, sebal. "Kita harus serang mereka, kayaknya mereka banyakan."

"Loe yakin langsung serang, gak pake strategi dulu nih." Ujar Kai, gak heran sih liat Sean gak sabaran, Yun itu cinta pertama yang bikin Sean gak bisa move on sampe saat ini.

"Gak papa, mereka cuman anak jalanan kurang kerjaan kok." Ujar Sean, membuat Kai menatapnya curiga. "Gw pernah ngadepin mereka, terus emang ada beberapa orang yang ngincer Yun, gw pernah cerita, kan?"

"Gara-gara Dega? Beneran?"

"Ya, siapa lagi. Si culun itu lari kesini buat rusuh doang, bukannya belajar dari masa lalu." Gerutu Sean, sebal.

"Gak ngaca dirinya gimana." Ujar Kai, saat Sean malah pergi meninggalkannya untuk bertemu yang lain.

"Ayo cepat, gak ada waktu lagi nih!!" ujar Sean, kesal.

"Iya, sebentar!!"

***

Josh menatap keluar jendela malas, ia menghela nafas berkali-kali. Ia pusing dengan keadaan yang semakin tak terkendali ini, karna niat awalnya hanya ingin melindungi Yun. Tapi semuanya tampak salah paham, Yun dan Dega juga semakin dekat. Itu karnanya juga sih, takutnya Yun memang sangat mempengaruhi Dega. Dan benar, Dega yang biasanya tak peduli sama sekeliling malah menunjukkan kepedulian yang aneh pada Yun. Mau tak mau Josh harus menjaga keselamatan Yun, karna Yun sepertinya akan jadi boomerang untuk Dega.

Dan lagi-lagi dugaannya tak meleset, Yun hampir diculik oleh pihak musuh yang belum ia kenali. Tak ada pilihan lain, Josh terpaksa mengharuskan Yun untuk lebih dekat dengan Dega agar ia tak lepas dari pengawasan dirinya. Pilihannya memang sangat membahayakan Yun, tapi tak ada pilihan lain untuknya.

Pada awal Josh membentuk DS, ia memang sudah tau berbagai resiko yang akan timbul. Selain karna DS berbeda dari yang lain, DS tak boleh berbuat keonaran, DS harus mematuhi peraturan, DS harus membantu orang lain, DS ia bangun dengan harapan agar kota ini damai. Tentu saja hal itu tak mudah, karna kota ini juga memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi. Josh tentu saja memiliki musuh dimana-mana, membuatnya sangat berhati-hati jika harus memiliki hubungan dengan orang lain. Josh sangat pemilih, bahkan diusianya sekarang, Josh hanya pernah memiliki hubungan dengan seorang gadis saja, mereka putus karna gadis itu tak lagi tahan bersamanya. Itu bukan sepenuhnya egois sih, karna Josh tau resiko memiliki hubungan dengannya cukup besar.

Dan kini Dega yang tak sengaja ia jebak dalam hubungan itu, hubungan yang menurut Josh sendiri sangat serius. Josh tak pernah menyangka pria seperti Dega, yang biasanya tak pernah terbawa perasaan, kini malah mengorbankan dirinya hanya untuk seorang gadis yang baru ditemuinya. Josh tak menyangka, Dega bisa jatuh pada pesona Cold Princess itu. Selain itu, Josh juga tak menyangka, Yun akan bergantung pada Dega. Semuanya terjadi diluar dugaannya, Josh semakin pusing dibuatnya.

"Josh... Josh..."

Josh menatap Yuta yang tak mengetuk pintu, kalau sudah masuk ke ruangannya. Ia akan marah, kalau saja Yuta tak terlihat panik.

"Ada apa?"

"Yun, Yun diculik. Penculiknya baru saja menghubungi Dega, kini dia sedang kesana sendirian!!" Ujar Yuta, membuat Josh langsung berdiri.

"Apa? Kita harus kejar dia, cepat!!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!