Bagas biadab

Alena yang masih dikota yang sama dengan Bagas,membuat Ia mendaftarkan berkas perceraiannya lewat sistem online,karena jika harus menunggu sampai Alena kembali,Alena takut Bagas akan berbuat macam-macam nantinya.

Saat Alena yang sedang jam istirahat sibuk sama laptopnya,membuat Bara yang ingin mengajak makan siang melihat apa yang sedang Alena lakukan.

"Alena...,aku bisa membantumu lewat pengacaraku yang dulu juga membantu perceraianku dengan mantan istriku,kamu tak perlu datang atau apapun,karena jika bukti-bukti cukup,kamu hanya duduk manis dan akta cerai nanti berada ditanganmu".

Alena menoleh dan menatap Bara dengan seksama."Tapi Pak...,biayanya pasti sangat mahal ya?karena kalau mahal saya belum sanggup membayarnya",jawab Alena apa adanya.

Bara duduk didepan meja Alena dengan laptopnya."Aku kasih gratis untuk kamu,karena kamu telah bekerja keras selama disini,bahkan rasanya aku nggak bisa mengimbangi cara kerjamu yang begitu cekatan dan teliti".

Alena menimbang-nimbang tawaran dari Bara,tapi karena Ia juga tidak ada waktu untuk mengurusnya sendiri,akhirnya Alena menyetujui tawaran dari Bara.

"Yaudah Pak Bara,saya mau,terimakasih banyak ya Pak,Bapak sudah mau membantu saya",ucap Alena tulus.

Setelah itu mereka pergi makan siang sama-sama,tapi ditengah perjalanan,Alena mendapati Bi Siti menelponnya.

"Halo...,Ada apa Bi?kenapa Bibi suaranya seperti itu?",tanya Alena panik.

"Halo Bu Alena..,kondisi Ibu parah,nafasnya tersengal-sengal dan badannya panas,saya sedang meminta bantuan tetangga untuk membawa keRumah Sakit,tapi saya bingung sama biayanya Bu,karena saya hanya megang uang yang Ibu kasih,itu juga sisa sedikit",jawab Bi siti dengan suara sedihnya.

"Bi Siti tenang dulu ya,nanti Alena yang akan menghubungi Pak Bagas untuk mengurus kesana,karena Alena saat ini bukan lagi menantu Ibu",jawab Alena apa adanya.

Bi Siti disebrang sana justru menangis."Ya Tuhan....,apa yang terjadi sama Ibu dan Pak Bagas?terus Bibi sekarang harus gimana Bu?kalau nunggu Pak Bagas kesini pasti lama",tangis Bi Siti pecah.

"Tenang Bi....,Pak Bagas telah mempunyai istri baru lagi",jawab Alena dengan lembut.Akhirnya Bi siti merasa lebih tenang saat mobil ambulance yang membawa majikannya datang.

Alena segera menghubungi Bagas saat itu juga."Halo...,aku mendapat telpon dari pengasuh Ibumu kalau Ibumu masuk Rumah Sakit,kamu cepetan pulang kesana atau kalau nggak kirim istrimu kesana,karena Bi siti kebingungan sama biaya Rumah Sakitnya,siapa yang nantinya tanggungjawab untuk membayarnya",ucap Alena cuek.

Bagas yang mendengar perubahan Alena dalam bersikap merasa kesal,terlebih secara hukum mereka belum resmi bercerai.

"Kamu ajalah Alena yang pulang,kerjaanku masih banyak banget,lagian aku juga nggak punya uang untuk pulang kesana,jadi kamu urus aja sendiri,kan biasanya kamu yang mengurus semuanya",jawab Bagas dengan entengnya.

Alena yang mendengarnya geram,Ia berusaha menetralkan emosinya yang rasanya ingin meledak mendengar seorang anak laki-laki yang begitu mengabaikan ibu kandungnya.

"Bagas!kamu lupa ya?aku bukan lagi istrimu,jadi kamu tak berhak menyuruhku apapun,padahal kamu bisa menyuruh istri sirimu itu untuk mengurus Ibumu disana,sudah ya aku tutup telponnya,karena aku nggak bisa mengurusnya kesana".

Bagas yang mendapat penolakan dari Alena semakin kesal.Ia meluapkan emosinya yang sudah tidak bisa ditahan.

"Kamu jangan sombong Alena,kita belum sah cerai secara hukum,jadi kamu harus patuh sama perintahku".

Alena yang kesal memilih memutuskan sambungan telponnya.

"Aaaaarrrghhhhhh....,Astaghfirullah,terbuat dari apa hatimu Bagas,sampai Ibumu yang sedang berjuang sembuh aja kamu abaikan",ucap Alena mengungkapkan kekesalannya.

Ponsel Alena terus berdering,tapi Ia abaikan dan tidak ingin Bagas menyuruh-nyuruh seenak hatinya.Namun Bara yang turut terganggu dengan deringan ponsel Alena,membuat Bara menepikan mobilnya dan mengangkat telpon dari Bagas.

"Alena!!!Ibuku kritis sekarang,cepat kamu kesana,karena kalau Ibuku sampai kenapa-kenapa,kamu yang harus bertanggungjawab".teriak Bagas saat tau sambungan telponnya terhubung.

"Eh brengsek!!itu Ibumu yang sedang kritis bukan lagi tanggungjawab Alena,jadi sebaiknya kamu urus sendiri Ibumu kesana,atau kalau enggak istri sirimu yang suruh kesana,masa buat bayar wanita malam bisa tapi buat Ibu sendiri nggak bisa,malu lah sama burungmu itu".jawab Bara yang membuat Bagas kaget.

Disebrang sana Bagas meluapkan kekesalannya mendengar Bara yang menjawab telponnya.

Akhirnya Bagas menghubungi Clara dan ternyata Clara ponselnya tidak bisa dihubungi."Sial!dia kemana sih!",maki Bagas saat nomer istri sirinya tetap tak bisa dihubungi.

Akhirnya Bagas memberanikan diri untuk menghubungi Bi siti untuk membicarakan semuanya,uang Administrasi yang harus dibutuhkan cukup banyak membuat Bagas kebingungan mencari uang dimana untuk membayarnya.

Jam makan siang yang masih cukup lama,membuat Bagas akhirnya bertekad untuk pulang dan akan mengambil Perhiasan Clara untuk dijual.

Sampai akhirnya semuanya beres,Bagas menghubungi Bi siti dan mentransfer uang yang dibutuhkan.

"Bibi urus semuanya ya,Maaf Bagas nggak bisa pulang Bi,Bibi kabari terus ya"ucap Bagas cuek.

Bi siti kembali menangis,Ia menyayangkan sikap Bagas selaku anak kandung satu-satunya,

Bagas yang awalnya hanya ingin mengambil perhiasan milik Clara menatap kaget saat melihat laci sebelahnya yang terdapat uang yang cukup banyak.

"Wah...,uang sebanyak ini pasti uang yang selama ini aku kasih kan?aku ambil ah sedikit,enak aja dia punya uang banyak dari aku,mending buat aku senang-senang diluaran sana dengan cewek-cewek",ucap Bagas yang mengambil 2 gepokan uang 100 ribuan.

Bagas kembali ketempat kerjanya tanpa rasa bersalah,bahkan Ia telah merekayasa perbuatannya seperti telah terjadi kerampokan dirumahnya,sampai-sampai Bagas mengeluarkan semua pakaian yang ada dilemarinya dan membuat seisi rumah terlihat berantakan.

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Bagas dan Clara sama2 bejat masa suami istri ga ada yg waras dua2nya gila selingkuh semua pernikahan macam apa yg Bagas dan Clara lakukan.

2025-04-10

1

Uthie

Uthie

dasar pernikahan yg awalnya memang salah, akhirnya pun adalah kesalahan juga 😏

2025-04-10

1

Mundri Astuti

Mundri Astuti

kena penyakit kelamin aja berdua enak tuh

2025-04-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!