Butterfly System
Indonesia,
13 Mei 2020
"Sialan, aku bilang yang rasa coklat bukan stroberi!!" Ujarnya sambil menendang perut seseorang.
"Aku sedang kesal hari ini, jadi kau akan mendapatkan hadiah!!" Ujarnya.
Pria dengan pakaian sekolah lusuh itu hanya bisa menahan rasa sakit akibat pukulan dari para pembulinya. Pria itu kemudian meringkuk di lantai kotor yang penuh dengan banyak puntung rokok. Asap rokok selalu berhasil membuat perutnya ingin mengeluarkan semua isinya. Tubuhnya terasa remuk, pria itu menghela nafas panjang saat orang-orang yang memukulnya telah pergi.
"Kenapa langit sangat indah? Apa dia sedang menertawakan nasibku ini?" Ujar pria itu sambil tertawa kecil.
Pria itu akhirnya bagun, tubuhnya kini di penuhi banyak sekali lebam yang sudah berwarna biru. Pria itu lalu memungut satu kotak susu yang di buang oleh pembulinya itu, semua makan yang berharga itu tidak boleh di buang begitu saja menurutnya.
Pelajaran sudah selesai, pria itu sudah bolos kelas hanya untuk membeli sekotak susu. Seseorang lalu menepuk bahu pria itu, kini seorang gadis manis sekarang berdiri di depannya sambil tersenyum.
"Azura, kau tidak masuk kelas biologi tadi? Ada apa dengan pakaianmu?" Ujar gadis itu.
"Bukan apa-apa," Ujar Azura lalu menyambar tasnya dan berlari pergi.
Pria itu bisa menerima perlakuan buruk dan pukulan tapi tidak dengan rasa kasihan dari seseorang. Ia benci dengan tatapan kasihan yang selalu menghancurkan hatinya, sama saat ibunya meninggal.
Azura merupakan anak yatim-piatu yang tinggal di rumah milik mendiang neneknya. Harta warisan kedua orang tuanya di rampas oleh bibi dan pamannya tanpa memberikan sepeserpun untuk Azura. Kini ia hanya bisa bergantung dari uang hasil kerja paruh waktu dan tabungan milik neneknya.
Azura lalu masuk dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Pria itu lelah namun perutnya sangat lapar, kadang pria itu selalu memilih untuk tidak makan hingga malam hari untuk menghemat uangnya. Azura lalu bagun dan berjalan ke dapur yang sudah sangat tua itu, pria itu lalu mengambil mie dan satu telur untuk makan malamnya.
"Selamat makan!" Ujar Azura.
Meong
"Ah, Kiki kau juga lapar ya?" Ujar Azura saat seekor kucing mengelus kakinya.
"Kau makan ikan ini saja. Kucing tidak boleh makan mie, kau bisa sakit perut nanti." Azura memberikan jatah ikannya pada kucing peliharaannya.
Bagi Azura, Kiki bukan hanya sekedar kucing ia sudah seperti saudaranya sendiri. Berkat Kiki pria itu masih bisa merasakan perasaan hangat sejak neneknya meninggal dua tahun yang lalu. Ia masih ingat betul saat ia bertemu dengan Kiki yang telah menyelamatkan dia dari tabrakan mobil.
"Ki, sepertinya kita harus keluar untuk membeli bahan makanan," Ujar Azura setelah melihat Kiki menghabiskan makanannya.
Meong
"Baiklah, aku akan pergi. Kau mau ikut?" Ujar Azura.
Meong
Meong
Azura lalu mengambil jaket dan dompet, pria itu kemudian memasukkan Kiki kedalam tas miliknya. Ia harus menyembunyikan Kiki saat masuk ke dalam minimarket nanti, agar tak ada yang melarangnya untuk masuk.
Azura akhirnya keluar dari minimarket, pria itu lalu mengeluarkan Kiki dalam tas dan memberikan dia sebuah kalung kucing. Kiki lalu mengeong beberapa kali karena senang, sesekali kucing itu menjilat tangan Azura.
"Iya aku tau kau senang, ayo pulang sekarang," Ujar Azura lalu menggendong Kiki pergi.
Azura menghentikan langkahnya saat melihat segerombolan pria sedang menunggu di depan rumahnya. Azura lalu memutar balik arahnya saat mereka menyadari kehadirannya.
"Sialan, berani-beraninya sampah ini kabur!!" Ujar salah satu dari mereka.
Mereka lalu naik ke atas motornya untuk mengejar Azura yang larinya cukup cepat karena tubuhnya yang kecil. Azura tau mereka datang agar bisa menjadikan dia samsak tinju. Menjadi samsak tinju bukan masalah baginya tapi sekarang dia bersama Kiki, mereka bisa saja menyakiti Kiki seperti beberapa hari yang lalu.
Walupun lari Azura cukup cepat tapi ia masih manusia dan tidak bisa menandingi kecepatan mesin. Salah satu dari mereka memukul punggung Azura dengan tongkat baseball. Mereka lalu turun dari motor dan mulai memberikan pukul tanpa ampun pada Azura yang berusaha keras agar tasnya tidak terkena pukulan
"Brengsek ternyata sekarang sudah mulai melawan, ya." Ujar Kevin yang merupakan salah satu pembuli Azura di sekolah.
"Kudengar kau sudah melapor pada guru," Ujar Kevin menginjak kepala Azura.
Azura diam, ia masih memeluk tas miliknya agar Kiki tidak mendapatkan pukulan yang harusnya ia terima. Salah satu dari mereka tiba-tiba merampas tas itu.
"Ada apa dalam tas ini? Apa kau mencuri dan menyimpan hasil curianmu di sini? Ah, bagi dong aku sekarang butuh uang," Ujar Aron.
"Tidak jangan!" Ujar Azura.
"Diam brengsek! Aron berikan tas itu padaku," Perintah Kevin.
Kevin lalu membuka tas itu. Seekor kucing tiba-tiba melompat dan mencakar mata Kevin. Pria itu lalu meringis kesakitan dan melempar kucing itu ke dinding, Kevin lalu mengambil tongkat baseball dan memukul kucing itu hingga mati.
"Kucing sialan," Ujar Kevin melempar tongkat ke mayat Kiki.
Mereka akhirnya pergi meninggalkan Azura dan kucing yang telah mati itu. Sejak tadi Azura di tahan oleh teman Kevin, hatinya hancur melihat Kiki di pukul habis-habisan. Pria itu bahkan sudah mengutuk dirinya sendiri yang tidak bisa melawan. Ia lalu berlutut di depan mayat Kiki yang berlumuran darah, perlahan air mata keluar membasahi pipi penuh lebamnya itu.
"Hiks... Maaf Kiki, kenapa semuanya meninggalkan aku? Nenek apa aku harus hidup? Aku lelah dengan semua ini. Azura ingin pergi bersamamu nenek, hiks... Kiki juga sudah pergi, hiks." Azura menangis di depan mayat Kiki.
...☄☄☄...
Indonesia,
14 Mei 2020
Azura berjalan dengan tatapan kosong, pakaian sekolah berlumuran darah milik Kiki masih ia kenakan. Pria itu terus berjalan masuk sekolahnya tak peduli pada tatapan jijik dari para siswa, ia sampai di atap dan menemukan segerombolan makhluk yang tidak punya hati itu.
Azura berjalan mendekat pada Kevin dan temanya yang sedang merokok, Azura tiba-tiba mendarat satu pukulan pada pipi Kevin hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah. Kevin marah dan bangkit menghajar balik Azura, orang yang ada di sana hanya menonton Azura yang sudah meringkuk kesakitan di lantai.
"Brengsek, pecundang berani memukulku! Pergi rengkarnasi jika mau melawaku bodoh," Ujar Kevin sambil menginjak perut Azura kasar.
Azura tertawa.
"Siapa yang menyuruhmu tertawa, brengsek! Kau ingin di bunuh, hah!" Ujar Kevin menendang perut Azura.
"Kau ingat membunuhku? Bunuh saja, ayo bunuh aku!" Ujar Azura.
"Brengsek!" Ujar Kevin.
Kini tubuh Azura sudah di penuhi banyak sekali lebam. Pria itu lelah dengan hidup yang selalu mempermainkan dia, keajaiban mana ada? Pria itu sudah tidak percaya lagi dengan keajaiban. Ayah dan ibunya meninggal, bibi dan pamannya membuangnya, ia di bully di tahun pertama sekolah SMAnya, neneknya meninggal karena tak punya biaya untuk operasi.
Apa takdir tidak puas dengan penderitaan Azura? Sekarang malah mengambil satu-satunya cahaya untuk hidupnya. Cukup! Azura sudah tidak tahan, hidup ini tidak mengizinkan dia untuk bahagia bahkan hanya untuk sekali saja. Hari ini di tanggal ulang tahunnya ia akan mengakhiri semua ini.
"Hei, lihat ada yang akan melompat dari atap!!" Teriak seorang siswa dari bawah sana.
Sekarang di bawah sana sudah di penuhi banyak siswa. Azura membuang nafas panjang saat melihat seorang guru yang hanya diam melihatnya. Pria itu berbalik dan melihat Kevin dan temannya tertawa sambil mengambil video.
"Wah, dia akan bunuh diri. Liat kakinya aja gemetar kek gitu," Ujar Aron.
"Mana mungkin dia bisa melompat, diakan hanya pecundang," Ujar Rian.
"Pecundang tetap pecundang," Ujar Kevin.
Azura mengepalkan tangannya. Pria itu marah, ia sudah berada di pintu kematian tapi mereka masih tertawa. Azura kecewa, ternyata mereka telah kehilangan hatinya bahkan hanya untuk sekedar meminta maaf padanya. Azura tak sengaja terpeleset jatuh hingga tubuhnya membentur lantai yang keras.
Tulangnya remuk begitu pula dengan kepalanya yang pecah. Perlahan pria itu melihat ke atas sana dan ketiga pria tadi tertawa puas melihat ke adanya.
'Aku mati? Hanya gara-gara terpeleset? Aku benar-benar seorang pecundang? Mereka masih tertawa, Aku tidak terima dengan kematian ini! Aku harus balas dendam pada mereka! Orang-orang yang telah menghancurkan hidupku!'
[Selamat, anda terpilih untuk mengikat kontrak dengan sistem kupu-kupu]
[Apa anda ingin mengubah takdir anda? Kami akan membantu anda untuk balas dendam!]
'Kenapa ada layar monitor? Apa semua yang hampir mati melihatnya? Balas dendam? Aku akan melakukan itu bahkan jika aku harus melepaskan jiwaku!'
[Selamat anda berhasil terikat kontrak dengan Butterfly Sistem!]
Tiba-tiba tubuh Azura mulai di tutupi oleh banyak kupu-kupu berwarna biru. Cahaya perlahan muncul dan semuanya menjadi putih.
Indonesia,
14 Mei 2017
Azura lalu bagun dengan nafas tak beraturan di atas kasurnya. Pria itu mulai memeriksa tubuhnya, tidak ada luka sama sekali.
"Ada apa ini, kenapa aku belum mati?"
[Proses reinkarnasi berhasil!]
...TBC...
Halo para readez sekali, harus ingat ya.
Like, rate, vote dan coment 😘
Kalo mau promosi boleh aja tapi harus bayar pajak ya. Yaitu like, rate dan coment kalo vote juga boleh entar aku ke karya kalian juga bawa vote hehehe😁🥰
Salam manis,
Tirfa_ledina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Kaisar Iblis
MC nya cewek atau cowok ini? covernya sih cowok, Namanya agak sus
2023-05-02
0
Jimmy Avolution
Terus....
2021-10-27
0
MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�
bodohnya kalo mau balas dendam ya harus bawa tuh semua orang ke akhirat bersama... contoh lu bikin bom rakitan dari reaksi kimia gitu atau lu ajam mereka kerumah lu dan lu curi gas dari toko dan lu bocorin di rumah pas mereka lagi kumpul setalhnya lu bawa mereka yg lagi memukul lu ke dapur dan tinggal lu deketin api sama gas yg udah bocor dan setelah itu lu meledak bersamaan dengan mereka, oh iya lu siram dulu benain di setiap tempat/benda yg bisa merambatkan api, setelah lu mati terkena ledakan gas bersama beberapa orang dan pasti ada yg lolos tapi luka mereka parah jadi mereka yg lolos dari ledakan susah meninggalkan rumah lu yg udah lubakar dan jgn lupa kunci pintu dan jendela kalo biasa di tutup pake kayu biar api menjalar kesitu dan membuat mereka yg lolos tidak bisa keluar lewat jendela dan seperti itu juga buat di pintu.... jadi mereka yg lolos tidak bisa keluar dan sudah putus asa yah kalo orang putus asa lu tau lah, dan lu dan mereka mati bersama dirumah itu hahahahahahaha
2021-08-24
1