Seorang pria masih sibuk berkutat dengan beberapa bahan makanan dan juga penggorengan, pria itu sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga neneknya.
"Selesai," Ujar Azura dengan senyuman melihat hasil masakannya.
"Eh, kenapa kau yang memasak, nak?" Ujar Amora.
"Nggak papa kok nek, ayo duduk nek kita makan." Azura tersenyum lembut.
Keduanya makan dengan di temani tawa dan candaan. Suasana ini sungguh sangat Azura rindukan, ia berjanji akan mengumpulkan banyak poin untuk membeli obat dari Sistem kupu-kupu untuk neneknya agar bisa tetap sehat.
...☄☄☄...
"Jadi apa yang harus aku lakukan?" Ujar Azura melihat Nana yang sedang bermain dengan benang.
"Aku akan menyusup saja malam ini," Ujar Azura.
[Tidak bisa! Hantu itu hanya muncul saat cafe itu buka, meong]
"Kenapa bisa begitu? Bukannya hantu memang muncul saat malam hari saja?" Ujar Azura.
[Kau akan tau nanti, lebih baik kau menyamar saja jadi wanita. Sistem punya peralatannya dan ini gratis, meong]
"Tidak, tidak aku ini pria tulen mana mungkin memakai pakaian wanita. Aku bisa di cap mesum," Ujar Azura mengambil benang dari Nana.
[Hei kembali itu! Menyamar bukan hal yang sulit bukan? Kalau kau tidak ingin menyamar kau silakan masuk ke toilet wanita dengan harga diri priamu itu, meong]
Azura berpikir sejenak jika ia masuk kedalam toilet wanita dengan wujudnya sebagai pria bisa-bisa dia akan di tangkap dan di cap orang mesum. Ia tidak mau dia di cap anak mesum, dari kecil ia adalah pria sejati yang akan selalu menghormati wanita seperti ibunya sendiri.
'Aku pura-pura buta saja dan masuk kesana? Tidak, tidak. Mereka bisa tau nanti. Lagi pula bagaimana aku bisa melakukan tujuanku kesana. Apa aku lebih baik menyamar saja? Tidak boleh! Kau itu pria Azura. Lakukan saja Azura ini untuk nenek!' Batin Azura.
Itulah peperangan Azura dengan pikirannya. Pria itu lalu mengacak-acak rambut sendiri kemudian menghela nafas sangat panjang hingga ia mungkin bisa kehabisan nafas karena hal itu.
"Baiklah aku akan menyamar, oke."
...☄☄☄...
Azura masuk dalam cafe tersebut lengkap dengan pakaian wanita juga wig coklatnya. Pria itu bahkan di paksa oleh Nana untuk memakai liptint, pria itu hanya bisa pasrah dan menurut pada Nana. Suaranya kini telah di ubah menjadi lebih tinggi seperti suara wanita pada umumnya.
Azura lalu memesan satu minuman saja kemudian duduk di sudut cafe. Beberapa orang dalam cafe mulai memandangnya dengan kagum, tak lama kemudian pesanan Azura datang. Seorang pria lalu menghampirinya, Azura bigung dan memilih diam.
"Kau punya pacar nggak?" Ujarnya.
"Tidak," Ujar Azura singkat.
"Mau ikut dengan kami tidak? Kami akan membeli kau banyak barang yang kau inginkan. Kau berapa? Katakan saja berapa hargamu aku akan membayarnya," Ujarnya dan sukses menyulut kemarahan Azura.
Azura memukul keras meja lalu pergi ke toilet tak peduli dengan pria tadi yang memanggilnya. Azura sekarang sedang berdiri tiga meter dari toilet wanita, pria menelan ludahnya melihat pintu yang tiba-tiba terlihat horor di matanya.
"Apa aku masuk?" Gumam Azura.
"Tidak, lebih baik aku pulang saja." Azura berjalan pergi.
"Tidak! Aku sudah sampai di sini mana mungkin aku mundur lagi," Ujar Azura.
Azura lalu melangkah pelan masuk ke dalam toilet wanita dengan mata yang tertutup sangat rapat. Azura lalu tak sengaja menabrak pintu toilet yang membuat dia menjadi sorotan beberapa wanita di sana.
"Ada apa dengan gadis itu?"
"Apa dia buta? Kenapa menutup matanya?"
"Kenapa menabrak pintu? Gadis aneh."
Azura sedikit malu mendengar ucapan beberapa gadis. Mata pria itu tak sengaja menagkap sesuatu yang melayang, kulit pucat serta mata yang berwarna merah lengkap dengan darah yang menghiasi wajahnya. Wujudnya seorang pria yang sedang tersenyum mesum pada beberapa gadis itu. Ia lalu menempel dan menjilat salah satu gadis itu dengan rakus.
"Kenapa aku merasa ada yang menjilat pipiku?" Ujar gadis itu sambil meletakkan tas rias miliknya.
"Kau jangan menakuti. Aku benci dengan cerita hantu," Ujar gadis lain yang sedang memakai liptint.
Azura lalu menghadap dinding, pria itu kembali mematung di tempat. Cukup lama pria itu bergulat dengan pikirannya sendiri hingga ia mendapatkan sebuah ide yang dia anggap ide yang cukup cemerlang.
"Aaaaaaaa, ada tikus!" Teriak Azura dan sukses membuat keributan dalam toilet itu.
"Aaaaaaaa, aku benci tikus jelek dan kotor." Teriak seorang gadis.
Para gadis itu mulai berjinjit sambil keluar dari toilet. Azura mulai mengintip saat keadaan kini sunyi, pria itu membuang nafas lega saat tak ada lagi wanita yang ada dalam toilet. Sosok yang menyeramkan tadi melihat Azura dengan wajah lapar, seakan-akan Azura adalah makanan yang ia tunggu-tunggu.
Cakarnya menjadi lebih panjang dan tajam, ia mulai menyerah Azura dengan cakar itu. Azura berhasil menghindari hal itu dengan insting vampir yang ia beli kemarin di Butterfly system.
"Hei kenapa kau menyerangku tiba-tiba, biarkanlah aku bernafas dulu." Nafas Azura sudah hampir habis karena serangan yang bertubi-tubi dan tanpa jedah.
Menggunakan insting vampir ini cukup membuang banyak energinya. Hantu itu akhirnya berhasil melukai tangan Azura hingga cairan berwarna merah berhasil lolos dari sela-sela kulitnya yang tergores.
Azura kini sudah kehabisan energi, hantu ini lagi-lagi menyerang Azura tanpa kenal lelah. wig milik azura lepas saat hantu itu berhasil memukul kepala Azura. Belum sampai di situ, hantu itu kemudian menendang perut Azura hingga tubuhnya membentur dinding.
"Sial!" Gumam Azura saat merasakan sensasi tulang yang remuk.
Hantu itu mulai tertawa sangat keras dengan aura yang cukup mencekam. Kini toilet itu di penuhi oleh aura hitam keuangan milik hantu itu. Penglihatan Azura semakin kabur saat melihat hantu itu mendekat padanya dan mencekik lehernya dengan sangat kuat.
Azura mulai menjentikkan jari untuk memanggil pedang arwahnya namun tak ada reaksi, pria itu berusaha memberontak namun hantu itu semakin mencekik lehernya hingga berbekas.
"Hanya ini yang kau bisa? Menjentikkan jari tidak akan menolongmu manusia bodoh!" Ujar hantu itu.
Azura tak menjawab. Nafasnya hampir habis akibat cekikan hantu tersebut, Azura mulai kehilangan kesadarannya hingga sebuah kupu-kupu berwarna biru muncul dan mengelilinginya. Hantu itu melepaskan Azura saat setiap sentuhan dari kupu-kupu itu seakan menyenagatnya dengan jutaan volt listrik.
"Ada apa dengan kupu-kupu jelek ini?" Ujar Hantu itu.
Sebuah cahaya memenuhi ruangan itu dan perlahan redup dan menampilkan Azura dengan rambut yang perlahan berubah menjadi biru. Tiba-tiba sebuah pedang muncul dan terbang menuju Azura, perlahan pria itu membuka matanya yang sudah berwarna merah darah itu.
"Kau, apa aku orang itu? Orang yang akan-"
Belum sempat Hantu itu menyelesaikan ucapannya. Satu tebasan pedang berhasil membuatnya menjadi abu, Azura akhirnya sadar dan mulai melihat tumpukan abu di bawah kakinya. Rambut dan matanya sudah kembali normal, Nana tiba-tiba muncul.
[Kau kenapa membunuhnya? Kejaanku bisa bertambah karena hal ini, meong]
"Aku hampir saja mati tadi jika tidak menebasnya," Ujar Azura dengan nada kesal.
[Iya, sistem akan melindungi para hostnya.Tenang saja, meong]
"Hhmmm, Nana. Tadi kenapa tubuhku tidak bisa di gerakkan? Dan juga, kenapa rambutku bisa berubah warna?" Ujar Azura dengan penuh tanda tanya.
[Aku akan menjelaskannya nanti. Lebih baik kau atasi masalahmu saja, meong]
"Masalah?" Ujar Azura.
Seorang gadis tiba-tiba muncul dan melihat Azura dengan pakaian berantakan. Gadis itu tidak berteriak saat sadar jika Azura adalah seorang pria yang menyamarkan diri menjadi wanita, Nana tiba-tiba menghilang.
"Dulu main di selokan sekarang malah di toilet wanita? Apa kau benar-benar manusia?" Ujar gadis itu yang tak lain adalah Anindira Devina.
...TBC...
Mari hargai Author dengan tekan like dan coment ya 😘
Like dan coment gratis kok🤗😚
Salam manis,
Tirfa_ledina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo...
2021-10-27
0
Caramelatte
eyo kakak author! Ku mampir nih!🤭 Semangat yaa upnya! 🤗
2021-01-12
1
Daratullaila🍒
Hai author! Aku mampir nih😁 semangat terus nulisnya🤗 ditunggu feedbacknya🤗 5 like dan 5 rate sudah mendaraattt
Numpang promo ya, mampir juga ke novel pertamaku
Salam dari Calon Istri CEO
2020-12-27
1