[Proses reinkarnasi berhasil]
Seekor kupu-kupu berwarna biru mengagetkan Azura hingga ia jatuh dari kasur. Pria itu lalu membeku saat kupu-kupu itu berubah menjadi seekor kucing hitam yang melayang di udara.
[Halo tuan. Aku Nana penanggung jawab Butterfly system salam kenal, meong]
"Huwaaaa, ada hantu! Pergi sana! Aku jelek tidak bisa di makan! Jangan mendekat padaku!" Ujar Azura melempar bantal pada kucing itu
[Sepertinya aku salah memilih tuan yang pengecut ini, meong]
...☄☄☄...
Setelah beberapa saat Azura akhirnya diam mendengar penjelasan seekor kucing yang sedang duduk seperti manusia di atas kursi itu. Pria itu masih belum percaya jika kucing hitam itu bisa bicara seperti layaknya manusia. Azura akhirnya paham bahwa dia sekarang beringkernasi kembali di tahun pertama di sekolah elitnya dulu.
[Aku Nana. Penanggung jawab kau sebagai host dari Butterfly system ini, meong]
[Kau bisa mengubah takdirmu, tapi tidak dengan takdir beberapa orang dalam list hitam! Kau harus ingin itu, jika melanggar maka kau akan mendapatkan hukum berat, meong]
"Hmm, apa aku benar-benar reinkarnasi?" Ujar Azura ragu.
[Itu benar, kau telah terikat kontrak dengan Butterfly system. Sekarang kau bisa mengulang dan mengubah takdirmu juga balas dendam pada semua pembulimu itu, meong]
Ingatan tentang paman dan bibi yang tidak ingin memberikan uang untuk pengobatan neneknya hingga para pembuli yang membulinya karena menolong seorang yang sedang di buli memicu amarah pria itu hingga tak sengaja menghancurkan kursi kayu yang sedang ia duduki. Azura menatap tak menyangka dengan kursi yang sudah hancur itu.
"Ada apa ini? Huwaaaa, aku merusak barang nenek," Ujar Azura.
[Dasar bodoh! Kau sekarang memiliki kekuatan yang lebih besar dari manusia pada umumnya, meong]
"Tunggu kenapa lemariku tiba pendek?" Ujar Azura sambil menatap lemari tuanya.
[Bukan lemarimu yang pendek tapi kau yang bertambah tinggi bodoh, sekarang kau berada di level 1. Mulai dari kecerdasan, fisik dan kekuatan yang kau miliki sudah lebih unggul dari manusia pada umumnya, meong]
"Waaah, aku sekarang pintar." Azura lalu mulai tertawa puas.
[Kau juga harus menyelesaikan sebuah misi agar bisa naik level dan mendapatkan banyak benda ajaib. Ah, aku juga lupa kau juga punya wajah tampan sekarang, meong]
Azura lalu berlari masuk kedalam kamarnya untuk melihat wajahnya. Azura terdiam menatap wajahnya sendiri. Rahang yang tegas, kulit yang kencang dan pipi yang mulus serta bersih sekarang dia sudah terlihat seperti para artis yang selalu di lihatnya dalam televisi bersama dengan neneknya. Pria itu tiba-tiba menangis melihat wajahnya sendiri dari pantulan cermin.
[Hei, kenapa kau menangis? Meong]
"Huwaaaa, aku terharu ternyata aku sangat tampan seperti artis dalam televisi itu. Hiks... aku ternyata tampan jika di poles sedikit saja. Mungkin aku bisa jadi artis dengan wajahku ini," Ujar Azura menarik kucing hitam itu dalam pelukannya.
[Sepertinya ini akan sulit mengajari orang bodoh ini, meong]
"Azura nenek pulang," Ujar seorang nenek yang baru saja masuk ke dalam rumah.
Azura lalu berlari memeluk neneknya yang sedang memegang kantong plastik belanjaan. Perlahan pria itu menangis, ia bersyukur bisa bertemu kembali dengan neneknya dan mengulang semuanya lagi. Pria itu berjanji akan membahagiakan neneknya dan memperbaiki semua kesalahannya dulu. Aroma dan perasaan hangat ini membuat pria itu sangat rindu seakan tidak ingin untuk melepaskan pelukan hangat ini.
"Eh, ada apa? Kenapa tiba-tiba sangat manja seperti ini?" Ujar Amora yang merupakan nenek dari Azura.
"Nggak papa kok nek. Cuma ingin peluk saja," Ujar Azura.
"Aduh kau membuat pinggang nenek sakit jika berdiri di sini terus," Ujar Amora dan Azura lalu melepaskan pelukannya.
"Mana yang sakit nek, ayo kita ke dokter." Azura mulai panik.
"Duh, anak ini. Nenek hanya sakit pinggang kerena faktor usia tidak perlu membuang uang untuk ini, itu sudah biasa untuk usia nenek. Lupakan hal itu, nenek harus masak dulu." Amora berjalan pergi ke dapur.
...☄☄☄...
Sekarang Azura sedang duduk di atas kasur bersama Nana, kucing hitam yang bisa bicara. Tiba-tiba sebuah layar monitor muncul menampilkan beberapa fitur-fitur seperti yang ada dalam game.
Level: 1 Keterampilan: 0/1000 Keberuntungan: 1/100 Kekuatan: 10/10.000 Kecerdasan: 9/10 Poin Saat ini: 100> "Kenapa keterampilanku masih nol?" Ujar Azura melihat layar monitor. [Itu karena kau masih belum menyelesaikan misi yang akan menambah nilai keterampilanmu, kau bisa membeli beberapa benda ajaib di sistem. Poin juga akan bertambah saat kau telah menyelesaikan sebuah misi dari pusat misi, meong] "Wah, benarkah? Misi seperti apa yang harus aku jalankan?" Ujar Azura dan lagi muncul layar monitor. < 1. Misi tingkat mudah: menangkap roh jahat. Misi tingkat sedang: Mengambil jantung moster Laba-laba. Misi tingkat tinggi: Berburu lebah penghisap darah manusia > [Selain misi ini masih ada misi lain di pusat misi kau tinggal memilih di sana, meong] "Tidak bisakah kau memberikan aku diskon untuk senjata arwah itu?" Ujar Azura mengigat sebuah senjata yang ia liat baru saja. Nana yang masih sibuk makan sup ikan itu hanya melirik sejenak Azura lalu mengusap layar monitor hingga menampilkan biodata sebuah pedang kuno. Level: Dasar Skill: Kecepatan\= 40% Pertahanan\= 10% Attack: 50%> [Hanya ini yang aku punya, harganya 50 poin. Kau mau atau tidak? meong] "Aku mau," Ujar Azura. Sebuah pedang kuno muncul di hadapan Azura. Pedang itu terlihat bersinar, pria itu berniat untuk memegangnya namun sebuah benda bulat muncul dan menghantam kepala Azura. Dahi pria itu sudah terlihat berasap akibat sesuatu yang menghantam kepalanya. "Apa itu tadi?" Ujar Azura sambil mengelus dahinya. [Itu hanya sebuah kontrak dengan pedang ini, meong] "Apa harus melakukan kontrak untuk memakai senjata ini?" Ujar Azura. [Untuk saat ini kau masih belum bisa menggunakan benda ini. Kau harus melatih fisikmu dulu setelah reinkarnasi, meong] "Ternyata seperti itu. Baiklah aku akan bangun pagi untuk latihan," Ujar Azura dengan penuh tekat. Amora tiba-tiba masuk membawa sebuah pakaian sekolah dan menyimpan semua pakaian itu dalam lemari. Azura mengambil alih pakaian itu dan membantu neneknya untuk menyimpannya di lemari. "Besok kau akan bersekolah bukan? Ayo cepat tidur agar kau tidak terlambat," Ujar Amora lalu keluar dari kamar Azura. [Ada denganmu. Kenapa tiba-tiba diam, meong] "Aku lupa besok aku harus ke sekolah, aku belum mempersiapkan apapun untuk besok!!!" Ujar Azura dengan wajah panik. [Besok cuma perlu ke sekolah saja, apa yang harus di persiapkan? Meong] "Aku belum mencuci sepatuku!!" Ujar Azura. Pria itu lalu berlari keluar dari kamar. Nana hanya bisa menggeleng-geleng menatap tuannya yang bodoh itu. [Dasar bodoh, meong] ...TBC... Halo para readez, ayo dukung author dengan Like, vote, rate dan coment😍😉 Disini boleh promosi kok. Salam manis, Tirfa_ledina ***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Mulai bagus....
2021-10-27
0
MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�
iyah cing lu salah milih orang.. naif banget dia, bagus lu ke gua aja gw banyak gunanya (¬_¬)
2021-08-24
0
FOURS
disitu ada novel tentang sistem di situ aku ada ▼・ᴥ・▼
2021-05-05
1