Deus ex Machina
"Aku yakin mereka pasti mengalahkanmu, aku yakin kepada anak-anakku sampai kapan pun"
Aku kembali bermimpi dan mimpi itu memiliki latar yang sama, seorang sosok tergeletak di tanah Ia mengatakan dialog yang serupa, Ia terdengar begitu yakin, walaupun posisinya tidak menguntungkan ia masih tetap percaya dengan apa yang Ia katakan
"Itu semua hanyalah mimpi belaka", sosok yang seorang lagi berkata dengan suara yang ketus dan tak bersahabat
"Aku yakin, selalu yakin, sampai kapan pun juga", sosok yang tergeletak itu kini menoleh ke arahku dan ia pun seketika tersenyum
"Karena Harapanku ada di sini", aku seketika mengulurkan tanganku berusaha untuk menggapai pria itu tetapi semuanya tiba-tiba menjadi buyar seperti air setelah ditimpa batu, aku berusaha untuk mencari sosok itu tetapi ia tidak ada dimana, mengetahui bahwa aku telah kehilangannya aku pun meraung di kegelapan itu
Seketika aku terbangun, tanganku di atas seperti ingin menggapai sesuatu, hal yang pertama kali kulihat bukanlah lagi kegelapan melainkan cahaya pagi hari yang begitu terang terselip melalui tirai yang masih tertutup dengan kain putih lusuh dan mata Emerald seorang pria
"Hey, uh, kau tidak apa-apa sobat?", Suara bariton yang khas keluar dari sosok di depanku, Truman, Cyborg pria yang sekaligus merupakan wali dan penjagaku
"Iya, iya…mungkin", kepalaku seketika pening dan aku merasakan bahwa seluruh tubuhku kini dialiri perasaan yang dingin, Truman meletakkan tangannya di pundak-ku
"Hei, jangan paksakan dirimu jikalau kamu lelah, ok", aku melihat matanya yang ber-iris Emerald, menatapku dengan tatapan yang tajam, melihat ini aku hanya tersenyum
"Jangan khawatir begitu, dasar tua bangka.", Mendengar perkataan-ku Ia hanya menghela nafas dan menaikkan pundaknya, Ia menatap mataku dengan baik-baik, aku berusaha untuk meyakinkannya dengan tatapanku
"Baiklah kalau begitu, apakah kamu masih yakin dengan keputusanmu semalam?", Truman membuka tirai yang selama ini menutupi jendela, membiarkan cahaya yang begitu begitu silau sepenuhnya menyinari ruangan kayu ini, dengan lemari-lemari bukunya, sebuah meja, dan tumpukan besi berserakan dimana-mana, pintu kamar ini masih terbukan dan seorang sosok lain masuk ke ruangan ini
Sesosok robot bulat berwarna putih dengan garis oranye, wajahnya berupa layar kaca dan ekspresinya berupa sinar biru yang terpantul dari kaca hitam, A.V sahabat robot milikku, menggelinding dan melompat ke tempat tidurku hanya agar aku dapat memeluknya
"Tentu saja aku yakin dan selamat pagi kawan", aku memeluk sahabatku itu dan Ia pun bereaksi dengan bahagia yang cukup baik diutarakan melalui sebuah "piru"
"Aku masih tidak begitu yakin", Truman berjalan ke arah pintu kamarku, sejenak Ia membelai kepala A.V dan rambutku dengan tangannya, yang dimana aku hanya tertawa kecil
Aku melihat bayangannya yang kini telah pergi dan melihat pemandangan di luar jendela, dari atas ini dapat aku lihat manusia dengan kegiatan mereka, ada yang bersiap untuk hari pembersihan, ada beberapa anak kecil yang sedang asik bermain, ada beberapa orang berjubah putih yang akan segera pergi ke rumah ibadah, dan ada juga yang sedang berdagang, semuanya dengan kegiatan mereka masing-masing
"Hari yang indah, bukannya begitu A.V?, Membuatmu ingin berterima kasih kepada Dewi Machina bukan?", A.V menatapku dengan tatapan kesal dan seketika aku pun tertawa, aku mengangkat A.V dan meletakkannya di lantai
Sejenak aku terus mengambil nafas dan memikirkan mimpi yang sama yang terus menghantuiku tetapi mengingat kemungkinan Truman akan meninggalkanku jikalau aku lambat aku pun bersiap diri
Aku ambil kacamataku dan kemudian mengenakannya, menggosok gigi sebelum kemudian berkaca sejenak, menatap refleksi diriku di cermin, mata iris Hazel bulat milikku masih terlihat terang, tidak seperti Truman walaupun aku tidak tidur tidak akan tampak kantung mata di bawah mataku
Aku mengenakan pakaian yang memang telah aku label sebagai setelan scavenger yang terdiri atas sebuah baju kodok dan baju lengan panjang bergaris putih-cokelat
Dengan semua itu telah selesai aku pun turun ke bawah untuk menemui Truman
Di saat aku menuruni tangga yang berdecit Truman telah memakai sepatu roket berwarna hitamnya, yang sungguh terlihat cocok dengan kemeja dan rompi hitam yang Ia kenakan, rambutnya yang juga sama dengan pakaiannya bermodel Mid Fade berantakan
"Aku masih tidak ingin kamu ikut denganku", mendengar ini aku segera mengambil sarapan yang sudah ada di meja dan memakannya, tidak menghiraukan perkataannya, melihat perilaku ku Truman hanya menghela nafasnya
"Ya sudah! Kamu boleh ikut tetapi hanya Area A, ok?", Aku menoleh ke arahnya dan menganggukkan kepalaku, bahkan sebelum ia mengatakan itu aku sudah pasti hanya akan berada di Area A, melihat reaksiku Truman entah untuk ke berapa kalinya hanya menghela nafas, setelah ia selesai memasang sepatunya kami pun keluar dari rumah
Di depan Rumah kami sudah terdapat Hovercar milik Truman, Mobil tanpa roda yang melayang di atas tanah, warna putih oranye menghiasi tubuhnya, terdapat tiga saya kecil di tubuhnya, sisi kanan-kiri dan sisi atas, Hovercar tersebut cukup untuk menampung 6 orang dengan ukuran tubuh sedang, sebenarnya Truman dapat membawa Hovercar itu masuk ke dalam Monspes tetapi ia tidak ingin Mutan-Mutan Monspes itu baik dari area mana pun merusak mobil kesayangannya itu
Sebelum kami dapat masuk ke dalam Mobil terdapat suara menjengkelkan layaknya gemeretuk jeruji menyapa kami dan seketika dengan senyuman layaknya Iblis Truman pun menoleh ke arah suara itu
"Mr Huxley", Truman berseru keras antusiasme yang ditunjukkan dirinya sangatlah palsu
"Halo, Truman, Toivo, lama tidak berjumpa", Mr Huxley Walikota Defecto kota dimana kami tinggal berjalan sembari membusungkan dadanya senyum angkuh terlukis di wajahnya
"Ingin bersiap-siap untuk kalah di hari Pembersihan?", Mendengar perkataan Mr Huxley, terdapat kilat di sorot mata Truman tetapi ia berusaha untuk menyembunyikan itu dengan senyumannya
"Oh tentu saja tidak Mr Huxley kita tahu bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya", Truman kini mendekatkan wajahnya ke wajah pria pendek buntal itu, "Anda lah yang akan kalah"
Mr Huxley hanya tersenyum mendengar perkataan Truman, kini wajah mereka sangat dekat dan kilat terpancar di mata masing-masing pria itu
"Kita lihat saja itu nanti", Mr Huxley lebih dulu menutup matanya dan melangkah mundur tidak mampu terus adu menatap dengan Truman, "Dewi Machina pasti akan memberkatiku, nantikan saja Cyborg", dengan suara gemeretuk jeruji itu Ia pun pergi menuju keluarganya yang mengenakan pakaian putih, bersiap-siap untuk ibadah
"Ch, Dewi Machina", setelah mengatakan itu Truman pun masuk ke dalam Mobil dan aku pun duduk di kursi penumpang, menatap secara diam-diam wajah Truman yang semula cemberut kini kembali tersenyum seperti setan
Perjalanan ke Monspes tidaklah begitu lama setidaknya menuju area A, negara kami bernama Scientia Deus, menurut apa yang telah guruku ajarkan kepadaku, negara ini terletak di sebuah pulau baru yang muncul setelah ledakan besar Yellowstone Kardala, saat terjadi ledakan supervolkano ini dunia tenggelam di dalam masa yang disebut masa 1 millenium kegelapan, yang dimana karena gumpalan debu vulkanik yang begitu besar matahari tertutup untuk sekian lamanya dan dunia pun selamanya terjebak dalam musim dingin
Banyak manusia yang tewas selama masa ini tetapi setelah beberapa lama dan dunia mulai membaik manusia yang sebelumnya tercerai berai dapat bersatu kembali, tetapi layaknya masa-masa sebelumnya di antara 100 manusia pasti akan ada satu manusia egois dan itulah awal mula Scientia Deus terbentuk
Karena sudah ada dalam diri manusia kebutuhan akan pemimpin maka pemimpin dicari di antara manusia-manusia yang selamat itu dan disitulah terjadi pertengkaran dan ketidakcocokan, bahkan sampai ada yang berperang, para Ilmuwan yang masih selamat pada saat itu berpikir bahwa jikalau mereka tetap disitu maka manusia akan punah, maka dengan pemikiran ingin membuat dunia dimana tidak ada konflik dan egoisme manusia para Ilmuwan itu mencari sebuah negara baru dan membuat Utopia di negara itu
Utopia itu adalah Scientia Deus
Walaupun pulau itu bukanlah pulau yang subur dan terdapat sedikit sekali varietas makhluk hidup terdapat disana, para Ilmuwan ini terus berjuang dengan segala pengetahuan yang mereka miliki pun mereka dapat membuat sebuah Utopia dari pulau yang tandus itu
Pemimpin Scientia Deus dijuluki seorang Deus dan Deus yang sekarang memimpin adalah seorang Android bernama Omnis setelah kasus misterius hilangnya Deus yang sebelumnya yakni Prima Vistakovich yang tidaklah lain adalah pencipta dari Deus yang sekarang
Banyak orang masih kebingungan mengenai kasus hilangnya Profesor Prima dan banyak teori bersirkulasi di antara masyarakat mengenai penyebabnya, berita angin itu berderu semakin kencang mengikuti peristiwa "pengkhianatan ciptaan"
Yakni hari dimana Omnis secara paksa mengusir semua manusia dari Scientia Deus, tanpa alasan apa pun tanpa mengatakan apa pun
Walaupun begitu tradisi pemerintahan Teknokrasi tetap dilaksanakan, Omnis merupakan satu-satunya Deus yang tidak dipilih menggunakan sistem Teknokrasi karena ia dianggap sebagai ciptaan sempurna, sistem Teknokrasi sendiri adalah sistem pemilihan Deus berdasarkan tingkat kecerdasan yang dimana manusia yang paling cerdas dianggap berhak atas gelar Deus
Tradisi itu tetap dilaksanakan di kota-kota oleh para manusia atas perintah Omnis sendiri, karena mau tidak mau hidup kami bergantung di tangannya sehingga walaupun kami berada di luar kota Scientia Deus kami harus tetap menuruti perkataannya
Lagipula hadiah yang kami dapatkan jikalau kami berhasil memukau para penjaga juga sangatlah berharga yakni sebuah saxum solis
"Toivo!", Suara Truman yang sudah intonasi tinggi seketika membangunkanku dari lamunanku, ia menatapku dengan mata terbelalak, alisnya naik satu
"Apakah pasir dan langit biru lebih menarik daripada aku?", Mendengar perkataannya aku hanya menatapnya dengan tatapan bingung, melihat wajahku ia hanya mendengus kesal
"Perhatikan waktu aku berbicara", Truman menatap ke bawah sembari menghela nafas dan aku pun tertawa melihat ini, aku menoleh ke belakanh melihat ke arah A.V, ia masih memandang langit selagi mobil kami terus berjalan
"Jadi, ada masalah apa?", Truman terus terdiam dan menatap ke arah jalan di depan kami, di sisi kiri dan kanan kami terdapat beberapa kendaraan dengan senjata mereka pergi ke arah yang sama, terdapat beberapa bekas kerusakan di kendaraan mereka, memang lebih mudah menjelajahi Monspes dengan kendaraan tetapi tetap saja Truman tidak ingin begitu
"Aku masih tidak yakin, kau tahu? Apakah kamu bahkan bisa menembak dengan tepat? Seingatku nilai praktik mu saat disekolah hanya B+", mendengar perkataannya aku hanya memutar bola mataku
"Ya, sedangkan semuanya mendapat F, ayolah Truman, aku sudah dewasa", mendengar ini ia menatapku dengan tatapan tidak percaya sebelum kemudian tersenyum mengejek
"Kalau kamu sudah dewasa aku ini sudah mati", mendengar perkataannya dan dapat membayangkan bahwa bisa-bisa nanti ia akan mengunciku di dalam mobil karena takut aku akan pergi maka aku pun dengan cepat melompat ke pangkuannya dan memutar dengan sembarangan setir kemudi yang sedang ia pegang dengan satu tangan
"Toivo!", Truman mendorongku dengan pelan dengan tangan Bioprostetik senapan gatling miliknya yang cukup untuk membuatku kembali duduk di kursi penumpang, Truman berhenti sejenak untuk menatap tajam ke arahku
"Apakah kamu gila? Kita bisa saja menabrak orang lain dan diminta mengganti kerugian!", Perkataannya lucu tetapi mengingat bahwa Ia dan A.V bisa melindungi kami dengan medan energi pelindung maka maksud akal
"Aku ingin kamu percaya kepadaku!", Truman masih menatapku dengan tajam, mulutnya cemberut, tetapi aku tidak ingin kalah, aku pun terus menatapnya
Setelah saling menatap untuk sekian lama, Truman pun menghela nafasnya dan kembali duduk di kursi pengemudi, menolehkan pandangannya ke arah lain menolak untuk menatapku
"Terserah, tetapi hati-hati, mengerti?", Mendengar jawabannya aku tertawa kecil dan tersenyum dengan sebaik mungkin ke arahnya
"Terima kasih, Truman", Ia menatap ke arahku sejenak sebelum kemudian kembali menyalakan mesin dengan tangannya dan kembali berkendara tetapi setelah beberapa saat aku dapat mendengar 'Hm' singkat datang dari pria yang ada di sebelahku itu
Setelah beberapa saat perjalanan yang diselimuti oleh keheningan kami pun sampai di Monspes, tidak seperti orang-orang lain yang langsung masuk ke dalam sembari mengendarai kendaraan mereka, Truman berhenti tepat di depan Monspes yang tanahnya berupa semen yang kotor, untuk beberapa saat ia terdiam bukannya keluar dari dalam mobil aku terus menatapnya dengan tatapan bingung, A.V kini berada di pangkuanku sedang asik membenamkan tubuhnya di dadaku
Keheningan lama menyelimuti kami sebelum akhirnya Truman menghela nafas panjang, membuka dashboard mobil dengan telapak tangannya, di dalan Dashboard itu tersimpan berbagai macam senjata tetapi dari sekian banyak variasi senjata itu Truman memberiku sebuah pistol plasma biasa
Atas apa yang ia berikan kepadaku aku menatapnya dengan tatapan "benar saja", tetapi ia hanya menatapku dengan tatapan yang datar pada akhirnya aku hanya menghela nafas karena kalah, lagipula sudah merupakan suatu keajaiban ia mengizinkanku untuk menjelajah Area A
Tiba-tiba saja Truman meletakkan tangannya di atas kepalaku dan membelai rambutku
"Jaga…jaga dirimu baik-baik, ok?", Entah berapa kali ia telah mengatakan ini, tatapannya seperti tatapan seorang Ibu yang sering kulihat pada saat aku masih sekolah dulu dan ini seketika membuatku tersenyum
"Tentu saja, pak tua, lagipula A.V akan menjagaku.", aku berusaha untuk terdengar lebih meyakinkan mendengar perkataan-ku Truman hanya mendengus sebelum kemudian keluar dari mobil, aku dan A.V pun ikut keluar bersamaan dengannya
Di depan kami terdapat Monspes, sebuah tumpukan sampah mesin sejak bertahun-tahun yang lalu, menurut Truman sebenarnya tidak semua Area merupakan tumpukan mesin yang sudah tak dipakai ada beberapa area yang merupakan sebuah gua, labirin maupun sebuah kota, pada dasarnya Monspes adalah Area dimana di dalamnya terdapat banyak sekali barang berharga tetapi tanpa alasan yang jelas banyak sekali mutan menginfeksi area-area ini
Sebenarnya mutan memang berada di mana-mana diakibatkan karena mutasi genetik sejak bertahun-tahun yang lalu akibat letupan supervolkano tetapi apa yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mutan-mutan ini terkonsentrasi di satu tempat, banyak orang telah berusaha untuk meneliti permasalahan ini tetapi tidak ada yang menemukan jawaban yang tepat atau mereka mungkin mendapatkannya tetapi sayangnya mereka setelah itu menghilang
"Baiklah, akan aku beritahu rencana besar milikku kali ini", Truman berjalan mendekatiku dan berjongkok di depanku, karena perbedaan tinggi kami yang begitu besar ia sering mengejekku dengan itu, walaupun begitu kali ini wajahnya terlihat begitu serius dan aku pun ikut serius menatapnya
"Aku akan pergi ke area W dan mencari spare parts disana", aku menatapnya dengan mata terbelalak, walaupun melihat ekspresi kagetku wajah Truman tetap terlihat biasa saja
"Area W? Bukankah itu jauh DAN BERBAHAYA?", aku menekankan suaraku di bagian "Berbahaya", Truman mendengar ini hanya menyeringai dan aku merasa kesal melihat wajahnya, A.V juga kini terus fokus menatapnya sepertinya Ia juga kaget
"Benar dan Benar, tetapi aku Truman yang hebat selalu memiliki rencana jadi masalah jarak bukanlah masalah!", Aku masih menatapnya dengan tatapan yang berusaha menegaskan bahwa Ia sangatlah bodoh, Truman hanya tertawa kecil
"Kalau masalah berbahaya tidak perlu khawatir, aku lebih kuat daripada yang kamu tahu, kau tahu, kalau masih mutan Area W aku bisa menghabisi mereka", Truman terus tersenyum padaku dan aku mendapatkan diriku menunduk ke bawah, ia mengangkat wajahku dengan satu jarinya
"Oi Oi, aku berusaha percaya kepadamu jadi percaya kepadaku juga, ok?", Mendengar perkataannya aku pun terdiam sejenak, A.V terus menatapku dengan mata birunya setelah beberapa saat aku pun menganggukkan kepalaku dan tersenyum kepadanya
"Baiklah, tetapi berjanji kau akan pulang dengan selamat.", Aku mengulurkan jari kelingking ku kepada Truman, cara paling lama untuk saling berjanji, Truman tertawa sejenak sebelum kemudian mengikatkan tangannya di jari kelingkingku
"Janji"
Dengan itu aku dan Truman pun berpisah, Ia terbang dengan cepat menggunakan sepatu roketnya, masuk ke dalam area A dan terbang terus hingga aku tidak dapat melihat lagi bayangannya, aku coba merasakan aliran hawa yang ada di tubuhku dan untung saja semuanya terasa seperti biasa, berarti tidak akan ada hal yang buruk terjadi kepada Truman, aku selalu mempercayai intuisi-ku dalam hal meramal kemungkinan terjadinya sesuatu dan biasanya apa yang aku rasakan selalu tepat
Aku masuk ke dalam gerbang Area A bersama dengan A.V yang sedang bersenandung dengan ceria, ia memainkan musik dengan volume kecil, musik dari tahun-tahun yang telah silam, walaupun perkembangan teknologi begitu pesat terjadi disini hal yang tidak serupa terjadi dengan perkembangan seni, aku tidak tahu apakah ini karena manusia sudah menganggap tidak diperlukannya lagi keindahan di dunia karena pengetahuan adalah segalanya atau karena kami semua terlalu sibuk untuk fokus dan memaknai keindahan
Aku sentuh dengan pelan tombol yang ada di gagang kacamataku dan seketika saja pemandangan yang aku lihat semuanya berubah warna menjadi oranye, walaupun begitu tertera dengan jelas sebuah lingkaran bidik yang asik bergerak kemana-mana meninjau semua yang aku lihat dan mencocokkannya dengan sebuah gambar yang tidak lain adalah barang yang Truman perlukan, terdapat banyak sampah disini sehingga aku mengalami kesusahan disaat mencari barang yang aku inginkan
Selain sebagai tempat mesin bekas Area A hingga Area C juga merupakan tempat sampah bagi semua kota, pada saat pemerintahan sebelum Deus Omnis semua sampah manusia diolah dengan baik menggunakan teknologi yang ada di Scientia Deus, tetapi setelah manusia di usir dari Scientia Deus mereka terpaksa untuk membuang sampah layaknya manusia milenia terdahulu tetapi pada saat-saat tertentu kota-kota besar seperti DuskTown atau Lucador, akan mendaur ulang semua sampah ini agar tidak bertumpuk layaknya sampah manusia zaman dahulu
Tempat seperti area V,W, dan seterusnya merupakan area bekas riset para ilmuwan Scientia Deus terdahulu sehingga dapat dipastikan akan banyak barang berharga yang dapat dipakai di sana apalagi semenjak ditinggal setelah konflik Scientia Deus
Aku terus mengumpulkan barang yang diperlukan oleh Truman, setiap aku menemukan mesin yang diminta Truman aku akan meminta A.V untuk menyimpannya di dalam tubuhnya, selain mencari mesin aku juga memerhatikan dengan baik barang-barang yang ada di sana, biasanya karena ini merupakan sampah dari kota-kota besar akan ada beberapa satu atau dua barang yang berharga atau setidaknya bernilai banyak tetapi walaupun aku lama mencari barang seperti itu tidak dapat aku temukan
Banyak orang juga mencari mesin seperti layaknya aku, mereka semua adalah anak-anak berumur setidaknya delapan sampai empat belas tahun karena memang benar Area A hingga Area B adalah Area yang paling aman untuk di jelajah bagi anak-anak hingga remaja, perlahan-lahan waktu berlalu hingga mentari sudah ingin tidur banyak orang kembali dari Ekspedisi mereka menjemput anak-anak itu hingga tersisa aku seorang diri di tempat itu
Terdapat sofa merah bekas di tumpukan besi itu, walaupun aku tidak letih aku mendapati kakiku berjalan menuju sofa itu dan duduk di atasnya, A.V menggelinding mengikuti langkahku dan melompat tepat ke sofa itu, duduk di sebelahku sembari merebahkan tubuhnya di atas pahaku
Aku terus memikirkan wajah Truman, aku tahu bahwa Ia kuat banyak orang bercerita mengenai dirinya dan dari beberapa cerita tersebut ada yang terdengar begitu di luar akal, tetapi tetap saja aku merasa khawatir bagaimana pun juga sampai kapan pun juga aku akan terus khawatir
"Piru!", A.V tiba-tiba menabrakkan tubuhnya kepadaku, wajahnya ia fokuskan kepadaku, cahaya biru yang merupakan matanya menatap dalam ke arah mataku, kami terus menatap untuk beberapa saat sebelum kemudian aku tertawa sembari menatap ke arah bintang yang kini telah bermunculan
"Benar, benar A.V aku tidak perlu khawatir, kamu akan selalu ada di sisiku", aku mendapat jawaban "Piru" yang singkat dari A.V dan aku mendapati diriku tersenyum, melihat bahwa suasana hingga saat ini sangatlah damai aku pun mematikan sistem bidik kacamataku dan seketika pemandangan yang aku lihat pun kembali normal, bintang-bintang yang berkelap-kelip cantik dapat aku lihat dengan saksama
BRAK!
Tiba-tiba sofa dimana aku duduk bersama dengan A.V terdorong ke depan dan kami pun otomatis jatuh ke tanah dengan sofa tempat kami semula duduk jatuh tepat di bawah kaki ku, disaat aku berdiri dan mulai menilai situasi berusaha untuk mencari pelaku kejahatan keji itu aku di pandang kan dengan pemandangan yang membuatku terkejut
Ada seekor tikus
Tikus raksasa
Tetapi bukan itu masalahnya, mataku terfokus akan apa yang gigi tajam raksasa tikus itu gigit yakni tubuh A.V yang layar kaca wajahnya sepenuhnya hitam yang berarti bahwa Ia sedang tertidur, tiba-tiba cahaya biru kembali ke layar kaca wajahnya dan dapat kulihat bahwa ia terlihat bingung, pertama ia menatapku yang juga menatapnya dengan tatapan bingung setelah beberapa saat Ia pun menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh setelah menyadari gigi tikus yang kini terbenam di dalam besi tubuhnya seketika A.V pun teriak
"Piruuuuuuuu!!!", Seketika aku berusaha menenangkan A.V
"A.V! Tenang!", karena terkejut tikus itu pun segera bersiap-siap untuk berlari, aku segera mengambil pistol ku dan menembakkannya kepadanya tetapi sayangnya tikus itu telah lari terlebih dahulu
"Sialan!", Aku segera mengaktifkan sistem bidik kacamataku dan dengan segera lingkaran bidik kacamataku pun membidik tikus yang kini sedang berlari itu, tidak kalah dengannya aku pun segera berlari mengejarnya
Lama rasanya aku berlari mengejar tikus itu setiap kali aku menembaknya tikus itu berhasil menghindar, aku sedikit bimbang menyadari bahwa tikus itu berlari membawa A.V keluar dari Area A masuk ke dalam Area B karena jarak antara Area A dan B sangatlah dekat, aku untuk sejenak terdiam memikirkan daftar mutan apa saja yang kemungkinan berada di Area B tetapi setelah mendengar teriakan A.V pikiranku pun seketika buyar dan aku pun berlari masuk ke dalam Area B mengikuti Tikus itu
Aku terus berlari mengejar Tikus itu untung saja selama aku berlari aku tidak melihat tanda-tanda mutan, di pertengahan Area B gerakan mutan itu tiba-tiba melambat dan aku pun segera membidik makhluk itu dan menembaknya, tembakan ku untung saja tepat mengenai tikus itu dan tidak mengenai A.V
"Piruuuuuu!!", A.V terus berteriak, walaupun tikus itu kini mati giginya masih tertancap dalam di tubuh besi A.V, mendengar teriakan minta tolong A.V aku pun tertawa kecil
"Iya-iya kawan aku tahu", aku berjalan mendekatinya dan menarik gigi tikus itu keluar dari tubuh A.V, setelah aku melakukan itu A.V segera menggelinding dan menabrak tubuhku hingga aku terjatuh, cahaya biru di matanya kini mengeluarkan apa yang dapat aku tafsir sebagai air mata
"Haha, tenang kawan aku ada disini", aku memeluk A.V untuk beberapa lama setelah beberapa saat ia pun berhenti menangis dan aku berhenti memeluknya untuk menatap ke arah wajahnya, ia kembali menatapku
"Aku akan selalu berada di sisimu, itulah janjiku.", A.V terdiam beberapa saat setelah mendengar perkataan-ku sebelum kemudian tersenyum dan mengeluarkan dua kali "Piru" yang sangat antusias, aku pun ikut tersenyum melihat A.V yang kini bahagia
A.V turun dari tubuhku dan aku pun dapat kembali berdiri, aku mematikan sistem bidik kacamataku dan melihat keseluruhan pemandangan tempat aku kini berdiri bersama dengan A.V, untung saja aku masih dapat mengenali dari arah mana aku berlari
"Baiklah A.V, Truman pasti sedang gila mencari kita lebih baik kita kembali sekarang.", A.V menganggukkan tubuhnya mendengar perkataan-ku dan dengan itu kami pun berlari kembali ke arah Area A
Area B lebih besar daripada area A dan terdapat banyak persimpangan dimana-mana, persimpangan tersebut sebagian besar tidak menuju ke arah lain melainkan berakhir di sebuah jalan buntu, menurut apa yang diajarkan oleh Truman jalan buntu itu dibuat oleh para mutan untuk menjebak manusia sebelum kemudian menyerang mereka, aku masih selalu tidak mengerti mengapa mutan menyerang manusia, mungkin suatu saat aku akan menanyakan pertanyaan itu kepada Truman
Tiba-tiba di tengah perjalanan A.V berhenti di tengah jalan, ia menatap ke depan walaupun tidak ada apa-apa di sana, kami sebentar lagi akan sampai ke gerbang menuju Area A, aku menatapnya dengan saksama
"Ada apa kawan? Apakah ada masalah?", Aku terus melihat ke sekeliling kami, bahkan kacamataku pun aku aktifkan untuk meneliti dengan lebih saksama tetapi tetap saja tidak ada apa-apa, tiba-tiba saja layar kaca A.V berwarna biru cerah, karena aku tidak pernah melihat ini aku pun seketika terkejut
"Oi A.V apakah ada masalah?", Aku berjongkok dalam upaya untuk menginspeksinya dengan lebih dekat, tetapi sebelum aku bahkan dapat menyentuhnya A.V menggelindingkan tubuhnya menjauh dari tempat yang kami tuju
"A.V hei?!", Aku berteriak tetapi ia terus menggelinding dan aku pun memutuskan untuk berlari mengejarnya
A.V membawa kami ke jalan yang berbeda dari jalan yang aku lalui, ia terus menggelinding, walaupun aku dapat merasakan bahwa bahaya akan datang jikalau aku terus mengikuti dia, kakiku teruslah bergerak mengejarnya
Setelah beberapa saat berlari ke sana dan kemari kami, melewati beberapa simpangan yang untung saja berakhir di sebuah jalan A.V pun menggelinding ke sebuah simpangan yang di mana akhirnya bukanlah sebuah jalan melainkan sebuah jalan buntu tetapi ada yang tidak biasa di jalan buntu ini
Terdapat seorang gadis tergeletak di tengah tanah ini, sepertinya pingsan
A.V menggelinding mendekati gadis itu sedangkan aku terus menatapnya dari kejauhan, Setelah Ia berada dekat dengan gadis itu Ia tiba-tiba saja memeriksanya dengan cahaya pemindai setelah beberapa saat A.V pun selesai memindai dan Ia seketika menoleh ke arahku
Semula layar kacanya masih biru tetapi perlahan layar kaca yang merupakan wajahnya pun kembali normal dan dari matanya Ia terlihat sama kebingungannya denganku, A.V menoleh ke arah dimana gadis itu tergeletak, melainkan terkejut Ia malah berteriak khawatir
"Piru!", A.V berputar mengelilingi gadis itu dan sesekali Ia menabrakkan tubuhnya ke arah gadis itu dalam upaya untuk membangunkannya tetapi sayangnya usahanya tersebut tidak berhasil
"Kamu mengenalnya sobat?", Aku kini memberanikan diri untuk berjalan mendekati tubuh gadis itu
Gadis itu memiliki rambut panjang hingga bagian belakang tubuhnya, di bawah renungan kegelapan ini gadis itu tampak bercahaya hal ini diakibatkan oleh kulitnya yang begitu putih dan rambutnya yang berwarna Aqua, baju yang ia kenakan juga tampak aneh, karena baju itu seperti menyatu dengan bagian atas tubuhnya yang berwarna Aqua, kukunya berwarna Aqua, selain itu ia mengenakan shoulder pad yang juga berwarna Aqua dan sebuah helm Visor berwarna sama
Satu hal yang keluar di benakku adalah bagaimana gadis ini begitu menyukai warna Aqua, itu warna yang indah tetapi ini sungguh ketertarikan di level yang jauh lebih baru
Suara gerangan yang berat menganggu konsentrasi milikku dan seketika aku pun menoleh ke arah gerangan itu dan apa yang aku lihat membuat mulutku terbuka
Sebuah mutan berdiri di depan kami tetapi mutan itu sungguhlah aneh, makhluk itu terbuat sepenuhnya dari lendir berwarna hitam dan lendir itu bersifat korosif terhadap tanah, makhluk itu walaupun demikian dapat berdiri tegak sehingga dikatakan humanoid, Ia mengulurkan tangannya menunjuk ke arah kami
Aku segera mempersiapkan pistolku dan menembaki monster itu tetapi hasil tembakan tersebut bahkan tidak dapat menembus kulit lendir monster itu, A.V menggelinding ke depanku mengaktifkan perisai energinya selagi aku terus menembak
Setiap tembakan yang mengenai monster itu membuat lendir yang merupakan tubuhnya terhempas kemana-mana, dan memang benar lendir itu sangatlah korosif, tetapi karena ada A.V aku tidaklah perlu khawatir
Monster itu bergerak sangat lambat tetapi kini ia sudah sangat dekat dengan tempat dimana A.V berada
"Sialan!", Aku segera memikirkan cara lain yang dapat membantu kami melarikan diri dari monster itu sebelum tiba-tiba sebuah tangan di bahuku sontak membuatku terkejut
Gadis Android itu telah bangun, matanya yang berwarna Aqua bersinar sangat terang, menatapnya dengan saksama aku seperti melihat cahaya lain, cahaya yang mirip dengan gambaran ledakan angkasa yang sering Truman pertontonkan kepadaku melalui sebuah proyektor, begitu indah dan begitu tidak asing
Gadis itu tiba-tiba saja menatap ke arahku dan sinar matanya yang begitu menyilaukan refleks membuatku menutup mataku dengan lenganku tetapi sebelum aku dapat berbuat demikian gadis itu refleks memegang kedua lenganku dengan tangannya
"Saya akan melindungi Anda, Tuan.", Perkataan itu begitu singkat tetapi dapat membuat sekujur tubuhku terasa begitu hangat, A.V kini kembali ke sisiku karena makhluk itu telah begitu dekat dengan kami
Gadis itu memegang kerah bajuku dan kepala A.V sebelum melempar kami dengan keras ke belakang, tubuhku imun terhadap rasa sakit tetapi apa yang Ia lakukan sungguh membuatku terkejut dan dapat kulihat kini mata A.V berputar-putar
Gadis itu berdiri di hadapan Mutan itu seketika Mutan itu mengaum dan mengulurkan tangannya hingga memanjanh ke arah gadis itu
Gadis itu dengan elegan melompat dan menembak Mutan itu dengan menggunakan tangannya, tetapi tembakan itu tidak cukup kuat untuk menghancurkan Mutan itu dan Mutan itu pun kembali menyerang dengan cepat kini terdapat tangan lendir ekstra keluar dari tubuhnya
Tiba-tiba listrik berwarna biru cerah keluar dari tubuh itu dan gadis itu pun tersetrum, sesaat setelah itu Ia pun terjatuh ke tanah tidak dapat bergerak, Mutan itu segera mengulurkan empat tangan lendirnya dalam upaya untuk meremukkan gadis itu tetapi sebelum itu dapat terjadi sebuah sinar yang begitu terang menghantam Mutan itu dan akibat dari hantaman itu menyebar ke kami semua membuat kami diliputi oleh cahaya ledakan
Setelah cahaya ledakan itu usai, aku mendapati diriku dilindungi oleh A.V oleh Perisai energinya sedangkan gadis itu pun sedang melindungi dirinya sendiri dengan menggunakan perisai energi, terbentuk sebuah lubang besar dimana monster itu berada dan seorang sosok muncul di balik kekacauan itu
"Eh lumayan juga, walaupun hanya menggunakan sedikit saxum solis", Truman datang dari balik asap pasca ledakan, bajunya penuh dengan kotoran dan matanya terlihat lelah tetapi melihatku Ia seketika tersenyum dan aku pun tersenyum balik, lega melihatnya tetapi tidak lama pandangannya teralih kepada gadis yang kini tergeletak di tanah itu, tubuhnya kini jatuh karena tanah tempat ia berada juga ikut runtuh
"Lama tidak melihat wajahmu Fidei", pendengaran-ku cukup baik sehingga aku dapat mendengar apa yang Truman katakan sembari berjongkok menatap gadis itu
"Egali….", Mata Gadis itu tiba-tiba berubah menjadi putih dan Ia pun kembali pingsan, melihat ini Truman pun menggoncang tubuh gadis itu sebelum kemudian menghela nafasnya
"Baiklah, ayo kita pulang Toivo, dan jangan harap aku tidak akan memarahimu", Truman mengangkat tubuh gadis itu dan menggendongnya bak seorang pengantin, melihat ini aku hanya terdiam dan menatapnya dengan bingung
"Jangan iri, aku akan melakukan hal yang sama jikalau kamu mau", mendengar perkataannya ini aku pun seketika marah kepadanya dan memanggilnya bodoh, melihat ini ia hanya tersenyum menyeringai
"Iya-iya akan aku ceritakan semuanya nanti, Ok?", Aku menganggukkan kepalaku mendengar perkataan Truman tetapi entah mengapa setelah tersenyum kepadaku dan menatap ke arah jalan yang berada di depannya, ekspresi wajahnya seketika berubah, aku tidak tahu apa yang aku lihat tetapi dapat aku pastikan bahwa ekspresi itu merupakan ekspresi paling serius dan paling marah yang pernah Truman tunjukkan
Tetapi untuk sekarang aku lebih memilih untuk diam dan kami pun mencari jalan kami kembali menuju Area A
Pokoknya akan banyak yang harus Truman jelaskan kepadaku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
kiki
Aku singgah... untuk menetap 😂🤭
2020-03-25
3
Hareudang Panas
wah... aku jd bingung dengan setiap kata yang aku tak tau artinya...😐 Tapi ini keren sumpah!😂 Semangat terus thor!!
2020-02-26
0