Keyafa

Keyafa

Bagian 1

Melelahkan!

"Perkenalkan saya Ibu Uun, saya di sini akan menjelaskan bagaimana strategi masuk PTN favorit"

Suara nyaring itu terdengar begitu jelas di sudut kelas ku. Memperkenalkan dirinya hingga menjelaskan secara ditailnya tujuan dia datang ke sekolah ku.

"Saya merupakan alumni dari universitas gajah mada" ucap Bu Uun  melanjutkan.

"Bu uun" salah seorang temanku tiba-tiba mengangkat tangannya dan memanggil Bu Uun, memotong pembicaraan Bu Uun secara tiba-tiba.

"Iya, ada apa de?" tannya Bu Uun

"Jurusan apa ya bu di UGM?"

"Sastra inggris" jawab nya

"Susah bu?"

"Sangat gampang" kata Bu Uun sambil tersenyum memperlihatkan gigi - giginya.

"Ibu lanjut dulu yah bicaranya? Nanti ada sesi tanya jawab. Tenang" Sambung Bu Uun.

"Iya bu ... " suara kompak dari kelas

"Jadi perjalanan menjadi mahasiswa UGM, dulu itu ibu sangat tidak gampang. Apalagi ibu lahir di keluarga yang kurang berada" kata Bu Uun.

***

"Huuuhhaam ..."

Suara orang menguap itu terdengar jelas di bangku sebelah kanan ku, ya siapa lagi kalo bukan berandalan kelas itu.

Untuk menyimak pelajaran yang di berikan oleh guru saja terkadang dia malas dan meninggalkan kelas. Apalagi mendengarkan sosialisasi dari pihak luar sekolah seperti ini.

Rasanya dia ingin cepat - cepat mengemasi tasnya dan pergi ke tempat dimana dia biasa nongkrong.

"Mimpiku banyak meski aku jarang tidur!" kata berandaan kelas itu setiap kali ditanya cita - cita.

Saatnya istirahat kedua ...

Suara bel untuk pemberitahuan istirahat telah berbunyi. Pukul 12.10 WIB tepatnya, membuat suasana kelas yang tadinya tenang menjadi ricuh seperti keadaan pasar di pagi hari.

"Baiklah karena sudah waktunya istirahat. Bu Uun izin pamit, kurang lebihnya mohon maaf. Selamat istirahat" kata Bu Uun

"Terima kasih Bu Uun" serempak aku dan teman - teman ku memberi ucapan terimakasih kepada Bu Uun.

***

Sebenarnya Bu Uun bukan guru dari sekolah ku. Bukan juga guru dari sekolah lain. Bu Uun adalah pengajar di lembaga bimbel yang cukup terkenl di Kota Jogja.

Tempat bimbel yang sudah memiliki lumayan banyak cabang di setiap daerah di Indonesia. Termasuk di kota ku.

Fasilitas yang setara dengan harga tentunya. Hahaaa

***

Kelas pun sepi secara sekejap. Semua penghuni pergi ke luar kelas guna menjernihkan otak mereka masing - masing.

Tentunya sebelum bel masuk berbunyi lagi.

Selain takut akan bel masuk, para siswa juga takut akan tidak kebagian tempat duduk di kantin. Sehingga harus menunggu untuk bergantian dengan siswa yang datang lebih awal.

Tempat yang sangat ramai.

Bukan pasar, melainkan lingkungan belajar. Tempat dimana kaka - kaka angkatan bilang, kalian akan merindukan nya kelak.

Dan aku belum tau rasanya rindu tempat ini. Hanya selalu menikmati keadaannya dan juga sedikit keluh kesal saat cepe menerjang.

***

"Mau ke kantin gak?" tannya Caca di depan tempat ibadah di sekolah.

"Kantin yuk aku laper" ucap salah satu temanku yang sudah selesai memakai sepatunya.

Dia yang selalu memakai sepatu pantofel setiap hari. Sehingga kemudahan dan kecepatan selalu berpihak pada nya.

"Tunggu sebentar aku belum selesai!" sambung Fit yang terlihat terburu - buru

"Iya aku tunggu" kata anak yang memakai sepatu pantofel itu

"Kalo kelamaan aku tinggal" Caca yang telah selesai memakai sepatu dari tadi mulai merasa kesal dengan Fada yang menurut nya sangat lama.

"Sebentar" saut Fada

"Kamu lama"

"Iya bentar" Sambung Fada

"Yaudah pake, jangan ngomong terus" ketus Fit

"Galak anda. Yuk!" saut Fada yang selesai mengikat sepatu paling akhir.

***

Jalan menuju kantin sangat ramai. Lebih ramai dari konser penyanyi Raisa.

"Aku sudah lapar. Tapi ini sangat ramai" kata Fada di depan kantin.

"Sabar" ketus Caca yang berjalan paling depan

"Yuk duduk" ajak Fit

Mereka duduk di pojok sebelah kiri di ujung kantin sekolah.

"IBU PESANNNN ... " teriakan Caca

"Iya. Pesan apa?"

Ibu kantin yang ramah datang dengan sabarnya. Mencatat pesanan siswa dalam 1 meja yang sedang kelaparan itu.

"Ditunggu ... "

***

"Lama ih. Bisa - bisa keburu masuk ini" kata Caca

"Sabar atuh"

"Sebenarnya kamu itu gak sabar karena takut masuk apa karena sudah lapar sih?" tannya ku.

"Dua - duanya deh" jawab Caca meringis

"Hadeh. Dasar"

3 menit berlalu ...

Ibu kantin itu datang membawakan pesanannya, sambil tersenyum lebar. Ia meletakan makanan dan minuman di atas meja yang sudah di kelilingi 4 anak yang tengah kelaparan itu.

"Silahkan ... " kata Ibu kantin sangat ramah.

"Makasih bu" ucap 4 anak itu serempak.

"Iya sama - sama. Ibu tinggal dulu yah?"

"Iya bu" lanjut kita masih kompak dan segara menyantap makanan nya.

***

Brekkk

"Huuahhhh..."

Sekolah yang melelahkan. Andai manusia bisa cerdas tanpa harus belajar. Hahaa, rasanya halu sekali.

"Mandi, terus makan"

Suara itu menggema. Hampir saja aku menuju alam mimpi. Segara ku buka mataku, menatap langit - langit kamar.

Sambil memutar fikiran "Rasanya aku ingin bimbel untuk persiapan Ujian sekolah nanti, dan untuk persiapan masuk PTN juga"

"Tapi bagaimana aku ngmong sama ibu?" gumam ku lirih.

Ibu ku sangat ingin anak - anaknya sekolah sampai kuliah. Meski aku tau penghasilan bapa tidak banyak. Lumayan lah, terkadang Bapa bisa di rumah hingga 2 bulan.

Tapi ambisi Ibu yang begitu besar, selalu siap untuk memberikan pendidikan yang layak untuk ke 2 anaknya.

Tapi bagaimana pun juga Bapa yang mencari uang. Semua keputusan akan selesai di tangan Bapa. Ya! walau ujung nya Bapa menyerahkan sepenuh nya pada Ibu.

Dan ku tau Bapa akan setuju jika aku mengikuti bimbel tahun ini. Tapi aku tidak ada persiapan, dan tekat yang kuat. Aku tidak mau membuang banyak uang untuk hal yang tidak aku siap.

Rasanya enak sekali mungkin jika memiliki orang tua yang serba ada. Tapi hatiku selalu tidak enak untuk mengatakan keinginan ku kepada mereka.

***

Tadinya aku lapar. Tapi aku teringat akan tugas yang harus dikumpulkan besok.

Aku memang bukan orang pandai, Buakn orang cerdas juga. Apa lagi jenius. Tapi aku selalu takut akan tugas yang belum aku selesaikan.

Tok .. tok ... tokk ...

Suara ketokan itu terdengar dari balik pintu kamar ku.

"Siapa?" teriak ku lemah

"Abang"

"Masuk aja gak di kunci. Ada apa bang?" tannya ku dari dalam kamar sebelum Abang masuk.

"Disuruh makan sama ibu" jawab Abang mengantarkan pesan ibu.

"Nanti" lirih ku

"Sekarang key" ketus Abang

"Abang ih sukannya maksa" kata ku dengan bibir sudah monyong.

"Cepet bangun" tak ada toleransi lagi dari Abang.

"10 menit lagi ... " kata ku mengelak

"Gak ada penawaran. Cepet!" ketus Abang dengan wajah yang mulai serius.

"Abang ih!"

"Keya ih" Abang mengikuti ku.

"Jangan ikutin keya!!" ketus ku lirih

"Ayo ikutin abang"

"Kemana?" tannya ku

"Makan keya!" jawab Abang sudah ketus.

"Nanti abang" lesuku males bangun.

"Ganurut sama abang gak abang beliin novel lagi" ancaman Abang lalu keluar

"Gaboleh ngancem - ngancem abang!" kata ku lalu berjalan menhikuti Abang.

***

Selesai makan aku kembali ke dalam kamar untuk menyelesaikan tugas sekolah ku.

"Akhirnya selesai juga!"

Pukul 10.15 WIB

Sudah malam rupanya, selesai membereskan tas aku terlelap di atas kasur ku.

Hari yang melelahkan.

***

Ting.. tring.. Tringg..

Suara alaram sudah terdengar. Pertanda hari baru akan di mulai.

Aku bangun dan melemaskan badan ku di atas kasur. Rasanya tulangku kehabisan pelumas nya.

Kretek .. Kretekk ...

Tulang yang sangat cape. Kasian para tulang, menanggung semua perbuatan seharian kemarin.

"Sudah seperti kos saja. Mau mandi harus ngantri" ketus ku di depan pintu kamar mandi.

Perbuatan Abang yang selalu lama berada di kamar mandi membuat aku cekcok sendiri di depan kamar mandi.

"Abang cepetan kasihan keya" kata Ibu.

"Aku duluan loh bu bangunnya" sahut Abanh tak mau ngalah.

"Kamu kan gak kemana-mana. Nanti adik mu terlambat sekolah" jelas Ibu sambil menyiapkan makanan.

"Iya iya sebentar"

"Abang mandinya cepetan" lanjut Ibu mengomel lagi

Kebiasaan para Ibu. Membuat suasana rumah ramai setiap hari nya.

"Iya bu ini udah" Sahut Abang dari dalam kamar mandi.

"Tuh siapa dulu" Lanjut Abang menawari.

"Keya masuk" kata Ibu.

"Siap" ucap ku semangat

"Cepetan sana" ketus Abang dengan suara kesalnya.

"Iya abang ku yang paling ganteng"  kata ku menjaili abang.

***

25 menit kemudian ...

"Bu aku berangkat ... "

"Gak sarapan dulu key?" tannya Ibu dari ruang makan

"Udah siang. Nanti terlambat" kata ku terburu - buru.

"SARAPANNYA DI BAWA AJA YA ... " sambung Ibu berteriak.

"Iya"

Keya lari terburu - buru keluar dari rumah. Mengambil sepeda motornya dan berangkat kesekolah setelah mencium tangan Ibu.

"Hati - hati, jangan ngebut" kata Ibu dari depan rumah.

"Iya bu"

35 menit perjalanan menuju sekolah di mulai. Cukup lama, karna sekolah nya lumayan jauh dari rumah.

***

"Hay key" suara itu terdengar nyaring dari belakang ku.

"Ih ngagetin ajah" ketus ku.

"Iya maap, hehe" sambung nya.

"Yuk langsung ke kelas" ajak Caca yang baru saja membut ku kaget.

"Eh bukannya di suruh pa uria ke labolaturium kimia?"

"Emang tasnya mau di bawa?"

"Yang lain?" tannya ku.

"Pada taru di kelas dulu lah. Nanti dikirannya terlambat"

"Okh lh. Hayuuh" ajak ku lalu berjalan ke kelas

"Yuk"

Aku dan Caca jalan menuju kelas. Menyusuri lorong sekolah yang panjang itu. Berpapasan dengan siswa lain semestinya. Suasana pagi di sekolah ini tak akan pernah di temukan setelah lulus kata nya.

Kelasku sudah terlihat. Aku melihat lurus dengan tajam. Mengintai siapa yang sudah masuk di dalamnya.

Ada 3 anak. Semua cowo, ku lihat hingga tubuh ku semakin mendekat. Hingga aku lupa berkedip saat sampai di depan pintunya.

"Ehhh cepet kalian"

Kaget tidak. Heran tidak. Syok juga tidak. 3 cowo itu berandalan kelas. Yah sudah biasa.

Mitos di sekolah dan sinetron FTV selalu memperlihatkan berandalan kelas terlambat. Berangkat lompat pagar. Dan hal mengecewakan lainnya.

Tapi tidak dengan teman - teman brandalan di kelasku ini. Sebenarnya mereka baik, juga rajin. Buktinya mereka berangkat sangat pagi dan selalu menyapu kelas setiap baru sampai.

Sungguh mulia hati berandalan kelas ini.

Mungkin mereka memang baik. Sebenarnya juga hati mereka baik. Tapi guru telah mengecap namannya sebagai berandalan karena mereka tidak mematuhi peraturan di sekolah.

Menurut ku mereka sangat apes. Bagaimana tidak, dicap sebagai berandalan kelas bahkan berandalan sekolah. Membuat nama mereka menjadi turun.

Para guru akan semena - mena memberikan nilai akhir tentunya. Dan mereka akan menemukan kesulitan setelah sekolah ini berakhir.

Iya kalo mereka memiliki nasib baik.

Yang terkadang pintar dikelas saja susah cari kerja setelah lulus.

Tapi itu semua ulah mereka sendiri. Menyulitkan diri sendiri. Bertindak sendiri dan merugikan diri sendiri.

***

Seharian di sekolah membuat otak menjadi panas. Gerah rasannya.

Waktu pulang yang di tunggu - tungu kini tinggal menghitung detik. Membuat para siswa mulai bersiap - siap untuk pulang.

Guru jam terakhir pun telah memberi intruksi untuk berkemas - kemas semenit yang lalu. Guru yang sangat peka, kebiyasaan guru seperti ini selau di sukai siswa - siswi nya.

........ ..... ..... sampai jumpa besok pagi dengan semangat belahar baru...

"Akhirnya ... "

***

Bisikan teman sebangku ku terdengar pelan di samping tubuh yang terasa lelah ini.

"Oh ya key besok mau kemana? kan libur tuh" tannya Fit sambil menggendong tasnya.

"Belum tau fit. Kayanya di rumah aja"

"Gak main gitu?" sambung Fit.

"Main kemana?" aku balik tannya karena gak tau mau ke mana besok pagi.

"Kemana - mana hatiku senang" lanjut nya mengecom.

"Ih kau ini fit. Nggak kayanya, belum tau juga mau kemana"

"Okh lh key selamat libur"

"Siip. Kamu juga, jangan kangen aku" kata ku pada Fit

"Eh tau aja luh" jawab nya terlihat tak trima.

"Tau lh. Kebiasaan cuma libur akhir pekan ajah udah rindu"

"Iya maap kan jomblo" kata Fit lantang.

"Yaampun gausah bawa - bawa status juga kali fit" kata ku sambil tertawa lirih.

"Biarin dah. Udah ah mau pulang, cape aku di kelas ini mulu"

"Yaudah yuk"

Sambil jalan ke palkiran yang masih ramai. Banyaknya siswa yang terburu - buru untuk meninggalkan sekolah ini karena bosan mungkin.

Hahaa bagaimana tidak bosan. 5 hari bersekolah dengan sistem FDS. Masuk pukul 06.40 WIB dan pulang 16.30 WIB cukup melelahkan.

***

Aku terburu - buru untuk pulang. Rasannya ingun sekali merebahkan tubuh ini keatas kasur. Aku menyalakan mesin motor dan segera pergi menyusuri jalan - jalan yang panjang menuju rumah ku.

Hingga rumah sudah mulai terlihat. 45 menit terlewat.

"Eh udah pulang" sambutan Ibu

"Udah bu" jawab ku lemas

"Yaudah ayo masuk ... "

Brukkkk ... !!!

________________________________

Untuk kalian yang masih sekolah,

Aku tau kalian lelah dengan semua kegiataannya. Tapi percaya saja kalian akan bingung setelah kegiatan yang kalian anggap melelahkan itu berakhir.

Semangat untuk target kalian.

Target hidup itu perlu.

Menjadi yang terdepan itu tidak terlalu penting.

Tapi berani bangkit itu penting!

Semangat❕❕❕

 

Jangan lupa like, vote, rate 5. Dan beri komentar yang membangun untuk karya ini😊

Trima kasih telah memuaskan hati Author dengan cara di atas❤

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

aku datang ya karin like dan favorite

2021-06-10

1

*-*-Sincerely💕 of APRIL

*-*-Sincerely💕 of APRIL

aku mampir tapi nyicil yaw...

ini aja aku sempatin

masih kerja 😂😂😂

2021-06-10

1

Sevaleen☃️

Sevaleen☃️

keren thor lanjutkan👏

2021-04-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!