Bagian 4

Jalan!

Malam minggu yang beda dari malam minggu sebelumnya. 17 tahun aku hidup di dunia, belum pernah aku rasakan malam minggu kelur dari rumah. Bahkan keluar kamar saja hampir jarang.

Di tengah perjalanan, aku diam 1000 bahasa. Tentunya karena aku bingung harus bicara apa.

Kebahagiaan datang menyelimuti hati ku malam itu. Rasanya tak boleh ada yang mengusik walau hanya seekor semut kecil.

"Mau kemana?" ku tannya pada Hafis di tengah perjalanan.

"Maunya kemana?" bukannya menjawab, Hafis malah mengajukan pertannyaan kembali.

"Terserah" jawab ku judes.

"Iya iya, ke alun - alun aja biar gak bingung. Mau?" tawar nya.

"Iya" jawab ku singkat.

15 menit menuju alun - alun kota ku. Lumayan dekat dengan tempat tinggal ku, tapi lumayan jauh dari tempat tinggal Hafis.

"Ayo turun" pinta Hafis saat sudah sampai di tempat.

"Iya" aku turun dari boncengan sepeda motor Hafis.

Dan berdiri di samping motor Hafis, kusapa pacar Izal itu yang sedang menunggu Izal memalkirkan motornya.

"Hay"

"Iya hay juga" jawab nya.

"Namanya siapa?" ku tanya nama karena aku belum mengenalinnya.

"Elya. Kamu keya kan?" jawab nya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan ku.

"Oh iya. Udah tau yh?" lanjut ku basa basi.

"Kata izal namanya keya" sambung dia dengan polosnya.

"Salam kenal elya"

"Iya salam kenal juga"

Setelah dirasa sudah kenal. Belum sempat ngobrol - ngobrol, Hafis dan Izal mendatangi aku dan Elya.

"Yuk" ajak Hafis tiba - tiba.

"Yu"

"Fis duluan. Nanti ketemu di sini" teriak Izal yang sudah berjalan ke arah kanan dengan Elya.

"Okh" jawab Hafis enteng.

"Misah?" ku tanya dengan muka yang agak bingung.

"Iya. Kamu sama aku" kata Hafis.

"Mampus" kata ku lirih

"Tenang key. Aman" jawab Hafis mengetahui ucapan ku.

"Heheee" aku meringis kepadanya. Lalu melanjutkan berjalan ke arah kiri.

Langkah ku bersama Hafis berhenti di depan tempat jajan di pinggir alun - alun. Tertuju pada sebuah gerobag bertuliskan,

Batagor.

"Disini ya key?"

"Boleh" jawab ku.

"Duduk"

"Iyalah masa jongkok"

"Hih" gumam Hafis agak kesal.

"Bang batagor 2 porsi. Minumnya es teh manis" teriak Hafis memesan.

"Gausah teriak fis" komen ku

"Takut gak denger, kali aja sodaraan sama kamu." kata Hafis.

"Ih ko aku sh" omel ku lalu cemberut.

"Suka gak dengeran" kata Hafis.

"Hih!"

"Iya iya gak keya sayang"

"Gak tau keya malu" sambung ku sambil menutupi mulut dan hidung sambil tertawa malu.

"Ih lucu"

"Ih hafis mah" ketus ku

"Ih keya sayang" ejek Hafis mengikuti perkataan ku

"Fis"

"Iya" jawab nya

"Tempat umum"

"Oh iya lupa" jawab Hafis sambil berbisik - bisik.

Batagor yang di pesan Hafis sudah jadi. Penjual itu mengantarkannya ke meja yang di duduki aku dengan Hafis.

"Makasih bang" ucap aku dan Hafis serempak kepada Abang batagor itu.

"Ih kompak, cocok" kata Abang baragor ke aku dan Hafis sambil mengacungkan kedua jempolnya.

Aku dan Hafis hanya tertawa kecil sambil melihat Abang batagor itu. Lalu mulai mengambil sendok di piring berisi batagor anget yang di lumuri bumbu kacang dengan rata nya di atas batagor.

"Makan. Nanti baru ngobrol" kata Hafis

"Siap" jawab ku.

"Seneng gak di ajak jalan?" tanya Hafis.

"Seneng banget. Tapi kalo dadakan sangat membuat ku gugup sekali" jawab ku.

"Iya maaf. Berapa lama kita LDR?"

"3 bulan kayanya. Terakhir ketemu, kamu main kerumah saat liburan sekolah" penjelasan ku.

"Lama juga yah"

"Ih gak lah. Sebelum itu setengah tahun baru ketemu lagi" gerutu ku.

"Oh iya. Lama yah"

"Hooh"

"Kangen sama aku gak?" tanya Hafis tiba - tiba sambil memajukan kepalanya dan melipat kedua tangannya di atas meja.

"Banget!!!" jawab ku dengan pasang muka sedih.

"Jangan sedih dong, kan udah ketemu"

"Aku sayang kamu" bisi ku dengan pelan.

"Aku juga sayang keya" kata Hafis juga pelan.

"Uhhhhh"

"Tadi ngapain seharian?" tanya Hafis.

"Gabut"

"Kenapa?"

"Gak ada kamu" ku jawab lirih

"Aku kan belajar kalo sabtu"

"Aku juga. Tapi sebentar" kata ku

"Aku sehari" sambung nya

"Iya tau"

"Kenapa fokus banget gitu belajarnya"

"Iya karena sudah kelas 12. Sebentar lagi ujian. Kalo terus - terusan santai nanti di omelin ibu"

"Ohhh"

"Kemu juga key, harus semangat belajar. Harus rajin belajar biar nanti nilainya bagus. Biar bisa lanjut perguruan tinggi negeri."

"Iya" kata ku

"Kamu cantik key" ketus Hafis tiba - tiba.

"Aku cubit nih" timpal ku sambil mengulurkan tangan untuk siap mencubit lengan Hafis.

"Ih jangan nakal key, saikt"

"Belum kali. Udah saikit aja"

"Antisipasi dulu."

"Pinjem hp nya?" pinta ku tiba - tiba.

"Buat apa?" tannya nya

"Biasa"

Tak menjawab perkataan ku. Hafis langsung merogoh saku kanannya untuk mengeluarkan ponsel itu.

"Nih" ucap Hafis sambil memberikan ponsel nya.

"Bentar"

"Aku melongo? Menunggu mu bermain hp ku?" katanya sambil pasang tampang agak bingung.

"Nih" kukasih ponsel milik ku kepadanya, sebenarnya itu kode Hafis untuk bisa meminjam ponsel ku. Hahaaaa

15 menit bermain ponsel Hafis. Mata ini mulai pegal.

"Lagi apa fis? Serius amat" tanya ku ke Hafis.

"Ini siapa key?" tanya Hafis sambil menunjukan DM di twiter milik ku.

"Gak kenal itu, satu perguruan tulis. Buat belajar nulis aja" jawab ku menjelaskan.

"Ohhhh, kirain. Udah kenal?"

"Udah."

"Orang mana katanya?"

"Orang Surabaya, kuliah di Univresitsa Negri Surabaya, jurusan sastra jawa katanya" jelas ku pada Hafis.

"Ohhh, yaudah"

"Gak apa - apa kan temenan?" tanya ku was was.

"Gak apa - apa. Jaga diri jangan lupa"

"Iya tenang, udah jam berapa ini?"

"Jam 8 malam. Yuk pulang?" jawab Hafis tiba - tiba. Lalu sedikit panik.

"Chat izal dulu dimana. Biar pas di palkiran gak nunggu"

"Oh iya. Bentar" jawab Hafis, lalu mengambil hpnya dari tangan ku.

"Ih hafis"

"Maaf key. Panik"

Aku diam menunggu Hafis, sambil merapikan tas ku. Memasukan hp ke dalamnya lalu memakainya di pundak kiri ku.

"Yuk, izal udah mau ke palkiran" ajak Hafis

"Yuk" jawab ku menimpali.

"Bentar bayar dulu"

"Nih punya ku" sambung ku sambil mengambil uang di dalam tas kecil milik ku.

"Gausah, aku aja" kata Hafis

"Ada?" tanya ku memastikan.

"Tenang"

***

"Gak mampir dulu?" tanya ku setelah sampai rumah.

"Gak, udah malam. Kasian izal"

"Oh yaudah. Hati - hati"

"Iya, ngmong ibu aku langsung pamit"

"Iya"

Hafis menyalahkan mesin motornya, lalu segera pergi dari hadapan ku. Hingga punggungnya tidak terlihat lagi, karena sudah lumayan jauh di jalan yang gelap itu.

Aku masuk kedalam rumah. Kaki ku berhenti secara otomatis di ruang tengah, dimana ada Ibu yang sedang bersantai sambil menonton sinetron malam.

"Udah pulang key?" Tannya Ibu sebelum aku berbicara.

"Udah"

"Buatkan minum teman mu"

"Langsung pulang bu, katanya udah malam"

"Ohh kirain lagi duduk, yaudah sana bersih - bersih"

"Iya bu"

Kulanjut melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar. Meletakan tas ku di atas meja belajar. Setelah selesai bersih - bersih, ku buka tas yang kubawa tadi.

Mengambil hp dari dalam nya. Ku buka menu WA. Lalu mulai mengetik di nomer kontak paling atas.

_________________

Untuk ; Hafus

Dari ; Keya

"Sudah sampai belum?"

__________________

Tak ada jawaban langsung yang muncul. Ku kira Hafis belum sampai rumah. Mungkin masih di jalan.

Ku langkahkan kaki ku menuju kasur, ku naikan kaki ini satu per satu. Lalu kuraih bantal di ujung kasur itu, meletakannya di atas kedua kaki yang sudah aku silangkan.

Mataku mencari sebuh novel yang sedang ku baca, ku temukan novel itu di pucuk kasur. Lalu ku buka halaman yang terdapat pembatasnya, dan mulai membaca lembar baru.

Kluntung..

Suara itu muncul dari spiker hp ku. Dengan cepet, aku segera mengambil hp dan langsung membukannya.

_________________

Dari ; Hafis

Untuk ; Keya

"Udah sampe nihh"

____________________

Dengan cepet ku pencet tombol ketik untuk segera membalasnya.

___________________

Dari ; Keya

Untuk ; Hafis

"Syukur deh"

"Seneng gak tadi?" tannya Hafis lewat chat tiba - tiba.

"Seneng :)"

"Masih kangen gak?"

"Masih"

"Gak ada usainya kamu mah kangennya."

"Heheee" jawab ki

"Tidur udah malem"

"Nanti." kata ku

"Nunggu apa?" tannya Hafis

"Nunggu hafis kesini lagi"

"Itu mau kamu key"

"Heheee" tawa ku

"Yaudah aku tidur dulu yah?" sambung nya

"Iya"

"Dah"

__________________

Setelah Hafis izin untuk tidur. Aku melanjutkan kegiatan membaca novel, sekaligus menunggu mata mengantuk.

***

"Key bangun udah jam 8" suara menggema Ibu sudah mulai terdengar dari balik pintu kamar ku.

"Iya bu" ku jawab dengat suara pelan khas bangun tidur.

Ku bangun dari tempat tidur ku setelah nyawa terkumpul penuh. Merapikan setiap sudut kamar yang aku tiduri itu. Setelah kasur kurasa sudah rapih, aku berjalan keluar dari kamar ku.

"Mandi" suara itu tepat di depan muka ku, di balik pintu kamar yang barusan ku buka dengan mata yang masih terpejam.

"Ehhh ayam eh ayam" kaget ku teriak sambil menutupi muka.

Ibu lari kedepan sambil tertawa terbahak - bahak.

"Ibuuuuuuuu" kupanggil Ibu ku untuk menanggung malu di pagi hari ini.

Tak ada sautan dari Ibu dari depan, aku berjalan kebelakang rumah. Memasuki kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan memakai pakean, aku berjalan menuju meja makan. Membuka tutup saji di atas meja makan itu.

Kutemui lauk kemarin yang belum Ibu kemasi. Mungkin Ibu sedang cape kemarin, jadi tak sempat membereskan semuannya.

Kubuka pintu kulkas di rumah ku. Mengambil roti dan selai rasa coklat. Kulanjut duduk di kursi makan, lalu mulai mengoleskan selai ke roti satu per satu.

Sarapan pagi di hari minggu ini roti 3 tumpuk. Hahaaa

"Udah makan key?" tanya Ibu yang sedang berjalan kebelakang.

"Roti" jawab ku sambil mengunyah gigitan roti yang ku pegang di tangan.

"Gak nasi?" tanya Ibu

"Emang ibu udah masak?" ku balik bertannya pada Ibu.

"Udah di dapur, belum di beresin. Sana makan nasi"

"Nanti ah, udah kenyang makan roti" jawab ku sambil memasukan sesuap roti terakhir kedalam mulut.

"Yaudah"

"Iya"

Aku berdiri setelah roti yang ku buat telah  habis. Lalu ku langkahkan kaki ku memasuki kamar. Memulai membuka buku pelajaran dan berlatih soal SBMPTN.

4 jam berlalu ...

Semua tugas sekolah telah di kerjakan. Sisa beberapa soal yang belum ku selesaikan karena aku belum memahami materinya.

Biarkan saja ditinggal. Aku sudah cape untuk mengarang jawaban juga.

Aku keluar kamar mencari Ibu di dapur. Tapi badannya tak terlihat di dapur, aku cek setiap ruangan yang ada di rumah. Tidak ada juga.

Aku keluar rumah untuk mengecek motor Ibu. Dan tidak ku temukan juga, mungkin Ibu pergi keluar.

Aku masuk ke dalam kamar lagi, mengambil hp dan keluar menuju ruang tengah. Duduk di depan tv lalu membuka hp.

5 pesan tertera. Kubuka pesan itu dengan cepat.

__________________

Dari ; Hafis

Untuk ; Keya

"Key"

"Dimana kau?"

"Pasti ilang kalo minggu pagi"

"Kangen"

"Key"

_______________

Aku tersenyum kecil melihatnya. Lalu mulai mengetikan balasan dengan cepat.

________________

Dari ; Keya

Untuk ; Hafis

"Iya fis. Maaf habis buka buku"

"Eh keya. Iya tau"

"Maaf yah?"

"Iya gak apa - apa" kata nya

"Kangen kamu?" tannya ku

"Kangen siapa?" jawab Hafis balik bertannya.

"Aku?"

"Kamu siapa?"

"Aku siapa yah?" kubalik pertannyaan itu.

"Kamu sayangnya hafis"

"Eyaaaaaaaa" balas ku terbahak - bahak.

"Lagi apa?" tannya Hafis.

"Nonton tv, tapi nglihatin hp"

"Jadinya nonton hp?"

"Tv nya nyala juga" jelas ku

"Tapi lihatnya hp?"

"Iya" jawab ku

"Berari nonton hp bukan nonton tv" katanya.

"Iya dah, terserah hafis saja" aku mengalah karena sudah bingung.

"Yah kalah" ejek nya

"Mengalah fis" kata ku.

"Emang kalah"

"Ih hafis mah" ketus ku

"Apa keya sayang"

"Tau ah hafis"

"Keya cantik" kata nya

"Hafis jelek" sambung ku

"Dasarr, udah dulu yah mau keluar"

"Iya"

_______________

Ku akhiri pembicaraan siang itu dengan Hafis, lalu ku taru ponsel ku di atas meja yang menempel dengan tembok itu.

Mata ku mencari - cari remot tv setelah mengetahui acara yang di tonton bukanlah kesukaan ku.

"Disini rupannya" ku temukan remot tv itu di kolong meja.

Siapa yang menaruh remot di kolong meja coba, persembunyian yang sangat tidak hebat tentunya. Hahaaa

Aku mengganti acara tv itu ke acara kartun upin dan ipin. Sebenarnya aku tidak menonton acara kartun itu, melainkan mendengarkan suarannya.

"Ibu mana?" suara Kaka tiba - tiba dari pintu depan.

"Gak tau" jawab ku tanpa menampakaan raut wajah.

"Kan kamu yang di rumah"

"Ibu kan punya kaki"

"Pergi?"

"Iya"

"Kemana?" tannya Kaka

"Entah. Kaka dari mana?"

"Main"

"Main terus udah gede" kata ku

"Emang kamu aja yang yang boleh main"

"Iya lh" kata ku

"Nih. Mau gak?" tanya Kaka sambil mengulurkan tangannya, memberikan kantong  plastik khas minimarket kepada ku.

"Sini" kuambil alih plastik itu dari tangan Kaka.

Kaka Kesya masuk ke dalam kamarnya setelah memberikan makanan satu kantong plastik pada ku, tanpa berkata - kata lagi.

Tidak ku tannya kepergiannya dari hadapan ku. Biarkan saja hingga Kaka menghilang di balik pintu kamarnya.

Ku buka kanton plastik yang di beri Kaka, mengambil es krim yang ku temukan di dalamnya. Lalu kubuka bungkus es krim itu dan mulai menjilat bagian ujung es krim dengan lidah ku.

Aku menghabiskan sore ini di rumah, menonton tv sambil makan banyak jajan yang ku dapat dari meja makan dan dari Kaka Kesya.

Sudah pukul 5 sore ...

Itu artinya, sudah wajib mematikan data seluler hp, dan menyimpannya di dalam kamar untuk tidak di mainkan lagi.

***

Malam senin ku gunakan untuk merapikan seragam yang akan di pakai besok pagi.

Sedang asik merapikan seragam di kamar, seseorang memencet bel di balik pagar rumah ku berulang - ulang kali.

Sepertinya tidak ada orang rumah yang keluar untuk menemuinya. Dengan cepat, kaki ku bergegas membukakan gerbang rumah untuk tamu itu.

Dengan tergesa - gesa aku keluar kamar tanpa melihat di balik pintu kamar ku.

Brukkkkkkkk

"Aduhh"

________________

Ketika rumah sepi, jangan gunakan kesempatan itu untuk bermalas - malasan saja.

Gunakan kondisi rumah sedang sepi itu untuk belajar.

Keadaan sepi lebih baik untuk memahami sebuah materi.

Jangan menyesal kurang fokus belajar saat kegagalan berpihak kepada mu!

Manfaat kan kondisi di sela keadaan mu untuk terus belajar yah.

SEMANGAT❕❕❕

___________________

Jangan lupa like, vote, rate 5, dan beri komentar yang membangun untuk cerita ini😊

Trimakasih untuk setiap dukungan yang kalian berikan pada cerita ini😊

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat kka

2021-01-25

1

BELVA

BELVA

absen pgi like untukmu thoor

2021-01-22

1

V

V

semangat 💪

2020-12-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!