Hari weekend hari yang sangat dinantikan Kayla sehingga dia bisa tiduran dan malasan dalam kamar dia tampa diganggu siapapun tentunya, saat hari libur biasanya Kayla hanya menghabiskan waktunya dalam kamar, menonton, main HP ataupun kegiatan lainnya Kayla lakukan dalam kamar, Kayla keluar jika sudah lapar dan butuh asupan buat tubuhnya tersebut.
Kayla memain kan game dalam yang telah lama di unduh, main game merupakan rutinitas kayla saat dia sudah dalam kamar, karena dia gak bisa keluar dalam kamar karena dia saat ini di rumah utama jika dia keluar pasti akan bertemu penghuni rumah yang buat kayla muak.
Lebih baik menghabiskan akhir pekan dalam kamar saja. Kayla bisa saja keluar rumah untuk menghabiskan weekend tapi berhubung dia berbohong pada temannya jika dia ke rumah oma dia, jadi Kayla tidak ambil resiko tiba-tiba dia bertemu dengan teman-temannya.
Jika dipikirkan Kayla merasa bosan berdiam diri dalam kamar seharian penuh, apalagi tidak ada yang bisa dia lakukan di kamar tentunya.
Kayla menatap jam yang sudah menunjukkan 11.00 WIB. "Pantas perut saya sudah demo" gumam Kayla mengusap perutnya yang mulai lapar.
Melihat semua cemilan dia sudah habis tak bersisa membuat Kayla harus keluar kamar mencari makan. "Sambil suruh bibi bersihkan kamar aku" pikir Kayla melihat kamarnya yang berantakan banyak sampah plastik dan botol minuman yang berserakan dilantai kamar Kayla.
Kayla keluar kamar, menuruni tangga mencari bibi yang menjadi pembantu di rumah ini. "Bi tolong bereskan kamar aku" perintah Kayla datar sambil melangkah menuju kulkas mencari minuman dingin. "Sekalian siapkan makanan bi, aku ke atas dulu" ujar Kayla membawa minumannya dalam kamar.
"Baik nona Kayla" jawab bibi langsung menuju kamar Kayla, dan pembantu lain segera menyiapkan makanan untuk Kayla.
Kayla melangkahkan kakinya menuju kamar, rencana mau mandi sebelum makan! Saat menaiki tangga kayla bertemu dengan Syifa mau turun tangga
"Pagi Kayla" sapa Syifa namun tidak ada tanggapan dari Kayla yang terus berjalan melewati Syifa.
Senyum yang dipasang Syifa luntur melihat sikap dingin Kayla terhadapnya, Syifa tahu jika Kayla yang sangat tidak suka pada dirinya?! Namun Syifa hanya mau berteman dan berhubungan baik dengan Kayla karena mereka satu atap dan saudara juga.
Tapi melihat sikap Kayla yang tidak kunjung berubah membuat Syifa hanya menelan kekecewaan tidak di rumah bahkan di sekolah mereka seperti orang asing yang tidak pernah bertemu.
Padahal Syifa dan Kayla satu sekolah bahkan satu kelas juga namun benteng yang dipasang Kayla membuat Syifa tidak mampu menembusnya. Kayla tetap bersikap dingin dan datar disetiap mereka bertemu maupun ada interaksi pada mereka.
Syifa hanya menghela nafas panjang tetap melanjutkan langkahnya menuju ruang makan, Syifa mau mengambil cemilan untuk dibawa ruang tamu.
"Siapa yang mau makan bi?" tanya Syifa bingung melihat para pembantu sibuk menata makanan di atas meja.
"Nona kayla mau makan nona Syifa" tutur bibi sambil menata gelas dan piring diatas meja.
Syifa mengangguk pelan duduk kursi didekatnya. "Bi, buatkan aku jus jeruk" ujar Kayla sambil mengambil roti bakar dan mengoleskan selai coklat diatasnya.
Syifa melahap rotinya pelan menatap bibi yang sudah selasai meletakkan makanan diatas meja. Syifa menatap makanan yang disajikan diatas meja, nasi goreng dengan omlet, susu coklat dan segelas minuman hangat. Syifa tahu ini makanan biasa yang disajikan dan dimakan oleh Kayla, Kayla tipe cewek yang tidak banyak pilih makan sehingga bibi disini sudah tahu jika kayla tiba-tiba menginap disini.
Tak lama Kayla turun dengan kaus oblong dan celana pendek, pakaian rumahan Kayla yang sangat sederhana, berbeda jika keluar Kayla berpakaian bad girl tak lupa topi dan penutup wajah memberi kesan misterius.
Walaupun Kayla berpakaian seperti ini, Syifa merasakan aura dingin dan tertekan melihat dari tatapan yang Syifa padanya.
"Ha Hai" sapa Syifa gugup ketahuan menatap Kayla lama.
Kayla memutar matanya malas menarik kursi bersiap makan, suasana makin hening dan canggung karena diantara mereka tidak ada yang mulai pembicaraan.
Syifa makin gelisah sesekali melirik Kayla yang fokus menghabiskan nasi goreng dia.
"Satu ruang sama Kayla buat aku gak bisa nafas, salah sedikit saja dapat lirikkan tajam kayla" lirih Syifa meminum jus jeruknya menghilangkan rasa gundah dia, walaupun tidak ada pengaruhnya.
"Ya! Tuhan suasana macam apa ini? " desah Syifa pelan tidak berkutik didepan kayla yang hanya diam.
"Tak Sipa, tak Layla" teriak cadel anak laki-laki dari luar rumah membuat Syifa menatap anak laki-laki yang berlarian menuju meja makan, di belakang terlihat papa dan mamanya saat baru pulang dari suatu tempat.
*H**ap*.....
Suasana makin tegang melihat aksi anak laki-laki ini pada Kayla yang asyik makan, semua tahan nafas melihat Kayla yang membeku.
"Apa yang kamu lakukan Alvin" batin papa speechless menunggu reaksi apa yang akan diberikan Kayla yang sangat tidak suka diganggu.
"Jangan seperti ini nak, mama gak mau hubungan mama dengan Kayla makin runyam" gumam mama Fani dalam hati, waspada jika ada hal yang tidak diinginkan.
"Aduh, makin aneh aja suasananya" lirih Syifa menatap Alvin yang tersenyum senangnya
Alvin anak usia 4 tahun yang sangat hiperaktif dan cerewet membuat keluarga ini makin berwarna. Walaupun sikap Alvin membuat mereka gemas tapi tidak untuk Kayla yang tidak suka diganggu apalagi dipeluk.
Kayla melepaskan pelukan Alvin dari pinggangnya membuat mama dan Syifa menahan nafas melihat Kayla yang mengeraskan rahangnya
*H**ap*....
Lagi-lagi Alvin memeluk Kayla dan naik diatas pangkuan Kayla yang lagi makan, Kayla menatap Alvin tajam namun Alvin hanya tersenyum polos dan menatap Kayla berbinar. Kayla mengangkat Alvin dari pangkuannya dan meletakkan dia di kursi disampingnya.
Kayla menatap Alvin datar dan tajam seolah olah mengatakan "Jangan ganggu aku". semua yang ada diruangan makin terdiam melihat aksi nekat Alvin yang turun dan lagi-lagi duduk dipangkuan Kayla yang hanya menatapnya jengah, alvin sangat bisa membuat Kayla pasrah apa yang Alvin lakukan dirinya. " Dasar bocah" gumam Kayla pelan namun dapat didengar yang lain.
"Tak Layla, Apin mau loti" ucap Alvin menunjuk roti tawar didepannya, karena jauh dari jangkauannya membuat Alvin meminta pertolongan sama Kayla.
Kayla yang lagi minum susu melirik alvin yang menatapnya memohon dan tatapan imut membuat Kayla mengendus geli lihat tingkah Alvin. Kayla mengambil roti dan memberikan pada Alvin namun ditolak oleh Alvin membuat Kayla memutar matanya.
"Mau selai apa" tanya Kayla datar, Alvin menunjuk mentega dan mises coklatnya yang ada didepannya. "Menyusahkan saja" gumam Kayla mengoleskan mentega dan menaburkan mises diatasnya lalu memberikan pada Alvin yang mengambilnya dengan semangat.
"Macih tak layla" kata Alvin mengucapkan terimakasih dengan bahasa cadel nya yang membuat Kayla harus menterjemahkan kata yang dilontarkannya.
"Bikin bingung saja" desah Kayla menatap Alvin yang nyaman duduk dipangkuan.
Mereka menghela nafas lega melihat sikap kayla yang menerima Alvin yang mau duduk dipangkuan, mereka sudah antisipasi jika Kayla memarahi Alvin.
Namun mereka melihat kayla yang hanya cuek melihat tingkah Alvin yang nyaman di dekat kayla, "Kayla suasana moodnya lagi baik hari ini" kata Syifa dalam hati hanya tersenyum tipis melihat interaksi Kayla dan adiknya, yang sangat jarang terjadi.
Kayla hanya merasa heran melihat sikap sok akrab dan berani Alvin mendekati dan mencari perhatian Kayla karena sikap Kayla yang super dingin dan dingin, sehingga yang lain menjauh bahkan anak kecil aja takut jika berinteraksi dengan kayla. Tapi tidak dengan Alvin dengan sikap polos dan hiperaktifnya mampu mendekati Kayla.
Kayla bukan cewek yang mudah akrab dan menerima seseorang disekitarnya karena itu Kayla harus beradaptasi dan harus merasa nyaman dengan orang tersebut agar Kayla mampu bertemannya.
Alvin pernah menangis kencang karena tidak ada tanggapan dari Kayla saat Alvin berceloteh ria tapi Kayla hanya menatapnya datar dan acuh kembali melanjutkan main HPnya. Alvin pernah tidak mau makan karena kayla tidak datang saat hari ulang tahun Alvin, sehingga terpaksa Kayla datang kerumah malam yang sudah menunjukkan 24.00 malam hanya melihatkan wajah saja.
Setelah datang Kayla hanya berdiri didepan pintu dan melihat mamanya membujuk Alvin yang tidak berhenti menangis. Alvin berhenti menangis saat mamanya mengatakan bahwa Kayla sudah ada disini, Alvin langsung berlari ke arah kayla memeluk kaki Kayla yang hanya menatapnya malas dan bergumam merepotkan.
"Tidak berperasaan?" maki Syifa saat itu melihat sikap ogah Kayla yang hanya diam saja dan menyuruh Alvin berhenti menangis dengan suara datar. Ajaibnya Alvin langsung berhenti menangis dan tersenyum senang walaupun ada isak kan kecil dari mulut mungil dia itu.
"Endong" pinta Alvin sambil merentangkan tangannya meminta Kayla mengendongnya. "Kamu berat bocah" maki Kayla datar buat Alvin cemberut seakan sudah biasa mendengar maki Kayla jika dia dibilang berat.
"Tidurlah, jam berapa sekarang bocah" perintah Kayla tidak mengabulkan keinginan Alvin, namun mengenggam tangan Alvin dan membawa tempat tidur.
Itulah Alvin yang suka menghampiri dan mencari perhatian Kayla yang super cuek dan dingin itu, walaupun sikap Kayla yang dingin dan tak acuh padanya namun alvin tidak pernah merasa sedih dan kecewa malah makin menempel pada kayla.
.
.
.
*B**ersambung*....
-----------------------------------------------------------------
Jangan lupa tambahkan favorite, vote dan komentarnya agar saya bisa menjadi pedoman untuk menulis lebih baik lagi
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
👑☘ɴᴏʀɪᴛᴀ sᴇɴ͠ ⍣ᶜᶦᶠ💣
kata-katanya jangan terlalu bnyak diulang2 kaka🤧 belibet bacanya 😶😥
2020-07-22
3
Akira khamila Hidayat
kan cian ddek alvin nya
2020-05-06
9
Murni Syarifah
kailaaaaaa
2020-04-19
5