New Era

Petualang Rin Mimi Diablo dan May

Mode Gelud

"Nyan, Nyan, nyannnn..." Fat Cat bernyanyi sepanjang perjalanan menuju Hiro town. Dia terlihat bahagia setelah sekian lama tidak makan ikan. "Ikan memang tiada lawan... Nyan, Nyan, nyaaaan.."

"Kekuatan kalian sudah pulih kan? Kenapa kalian masih bertahan dengan wujud konyol kalian?" Protes Diablo kepada Fat Cat dan Mimi.

"Ternyata, dengan wujud begini bisa menghemat tenaga. Miauw!!" Jawab Mimi.

"Betul betul betul. Nyaaann!!" Jawab Fat Cat menyetujui kata kata Mimi. "Kita berubah menjadi wujud sempurna saat genting genting saja... Apa lagi aku harus melindungi beban keluarga kita. Nyaann!! Nyan, Nyan, nyaann!!" Fat Cat kembali bernyanyi di akhir kata katanya.

"Apa maksudmu?" Jawab May sambil melotot ke arah Fat Cat. "Dasar kucing aneh!!"

"Nyan Nyan Nyan nyaan..." Fat Cat tertawa misterius. "Wujud begini. Banyak yang suka. Nyan Nyan Nyan nyaaann..."

"Miauw, miauw miaauuwww... Betul sekali!! Miauw miauw miaauuwww.." Mimi mengiyakan kata kata Fat Cat dan meniru cara tertawanya. "Daripada banyak protes. Mending lakukan sesuatu dengan pingsan mu, miauw!!"

"Uughgg... Uughg!!!" May menggigit gigit bajunya karena tidak bisa menjawab ejekan Mimi dan Fat Cat. "Kalian lucu.. tapi, mulut kalian.... Nylekit banget... Uughg!!"

"Lalu, kenapa kita mesti berpisah dengan Suki dan kedua anaknya? Miauw?" Tanya Mimi.

"Benar, padahal dia punya kantong ajaib mirip milik tuan Keyz. Nyan, dan di dalamnya banyak sekali ikannya. Nyaann." Sambung Fat Cat.

"Dia ngambek. Gara gara Mimi mengatakan kata kata yang tidak perlu di katakan." Jawab Diablo.

"Miauw... Aku lupa... Benar, itu kan salahku sendiri. Miauw..."

"Sudahlah. Kita lupakan saja dia. Kita fokus pada diri kita sendiri." Jawab Diablo. "Di depan, sepertinya ada reruntuhan desa. Disana mungkin ada sisa makanan yang masih layak di konsumsi."

"Benar, Nyan."

Nex

Desa itu tidak terlalu besar. Dan seperti halnya Sad Town, desa itu hancur dan telah di tinggalkan, atau bahkan semua penduduknya telah menjadi korban dari para iblis yang menyerang.

Ada sebuah gereja tua di tengah tengah desa. Dan bangunan itu masih tergolong baik baik saja. Tidak ada kerusakan yang signifikan.

"Kita jadikan Greja itu sebagai tempat istirahat kita." Kata May. "Sekalian aku mau berdoa sebentar."

"Kalian menyembah Dewi Pino kan?" Tanya Diablo. "Bukankah dia juga iblis sepertiku. Dan gara gara keegoisan dia dunia ini hancur?"

"Engg... Benar juga ya.. buat apa berdoa lagi kepada dia." May setuju.

"Tapi, seperti yang kamu katakan. Tempat itu layak untuk dijadikan tempat peristirahatan sementara. Ayo kita menyiapkan apa saja yang perlu di persiapkan."

"Aye.. Nyan.."

"Miauw!!"

"Ok.."

Dan singkat cerita, mereka telah membersihkan kursi kayu yang ada di dalam gereja tua itu. Dan menyiapkan api unggun di luar gereja.

Hari sudah semakin gelap. Dan suasana semakin mencekam. Dan mereka memasak sesuatu, Mimi di larang memasak lagi akibat kejadian sebelumnya. Di mana dia memasak jamur beracun yang menyebabkan mereka berempat berhalusinasi.

Fat Cat, dia memasak sesuatu dari Drop item dari monster yang mereka buru di tengah perjalanan mereka.

Singkat ceritanya lagi. Setelah selesai makan, mereka masuk ke gereja tua itu dan bersiap untuk istirahat. Tapi...

"Sial... Aku sama sekali tidak mengantuk." Kata Diablo. "Aku mau berkeliling sebentar dan berjaga. Kalian istirahatah dulu."

"Baik..." Jawab mereka bertiga bersamaan.

Diablo, mengelilingi tempat dulu gereja tua itu. Ukiran di sandaran kursinya sangat indah. Dan detail. Dia bertanya tanya di dalam hatinya. Siapa seniman yang telah mengukir karyanya di kursi ini?

Setelah puas dengan ukiran itu. Diablo menuju ke altar pemujaan. Ada patung Dewi Pino kecil di atas mimbar. Dan ada beberapa kitab yang tidak suci lagi, gara gara yang mereka sembah ternyata membawa kehancuran bagi penyembahnya sendiri.

Diablo membuka buka kitab itu. Tapi, tidak ada yang menarik bagi dirinya. Tulisannya hanya sajak dan puisi yang menurutnya itu sangat rancau.

Lalu, dia menuju rak buku di belakang altar. Dia takjub dengan rak itu. Bagaimana tidak, di desa terpencil dan yaah bangunannya sangat sedikit yang menunjukkan kalau penduduknya juga sangat sedikit. Gereja itu bisa memiliki ribuan kitab yang tersusun rapi di rak buku itu.

Dia melihat jejeran buku buku itu. Begitu sempurna urutannya, tata letaknya, dan....

"Hei... Kenapa buku ini menonjol sendiri?" Seru Diablo ketika melihat salah satu buku di rak itu susunannya paling tidak rapi sendiri. "Kurang mundur. Apakah buku ini baru ada yang membacanya?" Diablo mendorong buku itu supaya bisa sejajar dengan buku buku yang lainnya. Namun..

'Ceklik!'

"Ups... Aku sepertinya menekan tombol tersembunyi." Seru Diablo. Setelah itu, dia mendengar ada sesuatu yang terbuka.

Pintu... Tapi, di mana? Diablo tidak melihat ada pintu di dekat rak buku itu.

Setelah beberapa saat kemudian. Rak buku itu bergerak sedikit. Diablo menyadarinya.

"Ah... Bisa di geser." Dia menggeser rak buku itu dan dia mendapati ada sebuah lorong di belakang rak buku itu.

Dan secara ajaib. Obor obor di dinding lorong itu menyala satu demi satu.

"Nyaann.. kamu menemukan sesuatu yang hebat."

"Kyaaaa!!! Rin!!! Kamu muncul tiba tiba!!! Bikin kaget!!" Teriak Diablo.

"Nyann... Iblis juga bisa kaget ternyata. Nyan Nyan nyaaann..." Dia tertawa mengejek ke Diablo. Dan di sambut jitakan keras di kepalanya."nyaan!!! Sakit!!"

"Rasain." Kata Diablo sambil berjalan memasuki lorong rahasia itu. "Ah... Kelupaan. Mimi dan May? Mana mereka?"

"Mereka tidak bisa tidur juga Nyan. Tapi, mereka tidak mau keluar dari selimutnya. Nyan. Jadi, cuma aku saja yang menghampiri kamu. Nyan.."

"Ah, baguslah kalau begitu. Kamu mau ikut ke sana?"

*Tentu saja, Nyan... Aku suka sekali dengan yang berbau horor.. eh.. berbau misteri, Nyan..."

Nex

Ketika mereka berdua sampai di ujung lorong. Mereka menemukan sebuah pintu. Diablo berkeyakinan kalau suara pintu terbuka tadi, adalah pintu itu. Dia masuk tanpa ragu. Fat Cat menyusul langkah kaki Diablo dengan mantap.

Ketika mereka berdua sudah memasuki pintu itu. Secara ajaib lagi, seluruh obor yang ada di dinding ruangan itu langsung menyala sendiri.

"Ahh.. laboratorium."

"Nyaann??? Laboratoum? Apa itu Nyan?"

"Laboratorium!!! Tempat penelitian." Jawab Diablo dengan nada jengkel.

"Nyaann... Meneliti apaan? Nyan?"

"Yo ga tau. Kok tanya saya. Ya tanya anunya.."

Mereka menghentikan perdebatan mereka ketika mereka mendengar suara dari pintu lain yang ada di dalam laboratorium itu.

"Ada orang!!" Seru Diablo.

"Kita periksa, Nyan. Siapa tau dia sedang membutuhkan pertolongan. Nyan."

Diablo menuju pintu itu. Dan meraih engsel pintu itu, dan berusaha untuk membukanya.

"Terkunci." Kata Diablo. Lalu dia menempelkan telinganya di pintu itu. Lalu dia bergidik ngeri.. "Ada Geraman!!!!"

"Nyan?"

"Ada Geraman hewan!!! Dari balik pintu itu!!!"

"Nyan? Kenapa kamu sampai pucat seperti itu? Kamu kan iblis terkuat, Nyan."

"Aha... Benar juga. Aku sampai lupa. Ahahahaha..." Dia tertawa sambil bercak pinggang. "Ayo kita masuk ke sana!! Kita dobrak pintu itu!!! Ahahahahah.."

Dan...

'Brak!!!' Diablo menendang pintu itu dan masuk ke dalam sana. Dan di dapati ada sebuah ruangan sangat besar. Dan ada sosok terbelenggu di tengah tengah ruangan itu.

Sosok itu...

"Singa!!!"

"Apa Nyan? Ada keluarga ku? Nyan?"

"Bukan... Dia singa yang berbeda

dengan singa yang lainnya.. dia memiliki sayap dan ekornya.... Ekornya berupa kepala ular!!!"

"Nyaann!!! Itu... Chimera!!!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!