Mode Diary
“Ada apa?” aku mengejar Mickey mouse yang tiba-tiba terbang ke arah Blanket Village.
“Sudah. Jangan banyak bicara!!” dia malah membentaku. “Blanket Village sedang di serang habis-habisan!!”
“Pake Key Of Teleport!!” teriakku.
Dia langsung berhenti, berputar perlahan kebelakang, menghadap ke arahku sambil melongo. “Aahh...” dia menepuk tangannya. “Benar juga.”
“Cih... Bikin ribet aja lu.” Aku mengeluarkan Key Of Teleport, dan langsung menuju ke Blanket Village.
Di sana, Ferzen sedang berusaha keras untuk menahan setiap serangan para iblis. Run dan Ren, juga Boo. Bertempur dengan gagah berani melawan gerombolan iblis.
Saat mereka melihatku, mereka langsung bernafas lega. “Heh, kurus. Kemana saja kau?” tanya Boo.
“Sedang latihan sedikit.” Jawabku.
“Jangan mengalihkan perhatian!!!” teriak salah satu iblis petinggi.
Lho, Keyz kok tau dia salah satu petinggi?
Tau lah... Kostumnya paling amajing sih. Dah lah, lanjut.
“Hell's hailstones !!!” petinggi iblis itu merapalkan mantra, dan seketika hujan batu api langsung menghujani Keyz dan yang lain.
“Jack The Catller!!” Keyz melakukan summon.
“Miauuww!!! Aku kan sudah ganti nama, miauw!!” Mimi keluar dari lingkaran sihir dan langsung memprotes Keyz.
“Uhuhu.. lupa.” Jawabku. “Sudah, jangan banyak bicara. Nih ambil.” Aku menyerahkan Key Of Teleport kepada Mimi. “Ungsikan para warga ke pulau pribadi milikku. Cepat, jangan banyak bicara lagi!!”
“Siap, Miauw!!” dan pergilah dia ke dalam desa.
Iblis petinggi itu masih saja melakukan sihir hujan batu neraka. Sedangkan Ren dan Run melancarkan serangan kombinasi yang silih berganti di lancar. Boo, dia merapalkan mantra penguat.
‘Bagus... Mereka sedang mengalihkan perhatian.’ Kataku dalam hati.
Aku melihat ke arah Ferzen. Aku memberi isyarat kepada dia untuk membuat perlindungan tambahan kepada kita berlima.
Setelah dia melakukan perlindungan absolut. Aku langsung berlari menuju petinggi iblis itu. Melompat setinggi-tingginya, salto beberapa kali. Dan.... “Hell Breaker!!!”
Bayangan meteor besar menghantam tubuh para iblis dan di susul ledakan super dahsyat layaknya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Dalam sekejap, mereka bergelimpangan di tanah. Sedangkan petinggi iblis itu masih bisa bertahan, lalu dia melihat ke arahku. “Tuan Lucifer...” gumamnya.
“Namaku Keyz. Ingat itu baik-baik.” Jawabku.
“Bagaimana mungkin tuan membela para manusia?” tanyanya sambil melihatku tidak percaya.
“Sudah ku bilang. Namaku Keyz!!” aku melakukan Devil Steb’s ke arahnya. Dan... “Damn devil's stab!!" Aku menusuknya dalam sekejap mata. Dan setelah aku melewati tubuhnya dan berada di belakangnya. Aku menjentikkan jari dan... “Inferno...”
‘Bwossshhhh!!!’ tubuh iblis yang tidak aku ketahui namanya itu langsung terbakar hebat, dan dalam hitungan detik dia menjadi abu.
Ren dan Run plus Boo juga Ferzen. Mereka menatapku dengan tatapan tidak percaya. Aku Cuma senyum manis kepada mereka.
Boo menghampiri diriku lalu menepuk pundaknya sekuat tenaga. “Bwahahahaha... Jairangkong ini hebat sekali!”
“Adududududuh... Sakti!!” aku mengerang kesakitan, dan berpura-pura terjatuh ke depan. Dan kami pun tertawa terbahak bahak.
“Kekuatan Iblis mu sangat bermanfaat, Keyz.” Kata Ren atau Run. Duh, sampai sekarang aku tidak bisa membedakan mereka berdua.
“Benar sekali!!” sahut Run atau Ren. Terserah deh.
“Tapi, kekuatan ku sangat menurun drastis.” Jawabku.
“Haa!!!? Ngaco kau? Lihat ledakan yang kamu timbulkan tadi.. dampaknya juga... Kek bom atom gitu.” Sahut Boo.
“Tapi, semenjak Lucifer dan Gabrielle tidak lagi berada di dalam tubuhku. Kekuatanku memang menurun drastis.”
Aku mendengar mereka menelan ludah dengan susah payah.
“Ahahaha... Tapi, jangan khawatir, aku masih cukup kuat untuk melindungi kalian kok.” Aku mengacungkan jempol kepada mereka.
“Keyz.” Mickey mouse muncul di belakangku. “Benarkah yang kamu katakan tadi?”
“Haa? Kamu ini, sudah ga membantu pertarungan. Saat muncul tiba-tiba bertanya yang aneh-aneh.” Protes ku.
“Maaf... Kekuatanku tidak bisa maksimal seperti di bumi. Tolong jawab, Keyz... Benarkah yang kamu katakan tadi?”
“Ya... Sudah hampir sepuluh tahun yang lalu... Tiba-tiba mereka tidak menjawab pertanyaan ku, dan ketika aku menemui mereka di bawah alam sadar ku... Tempat dimana mereka biasanya berada, kini kosong.”
“Gawat.” Kata Mickey. Kami semua langsung melihat ke arah Mickey. Dan dia menjadi salah tingkah. “Jangan melihatku seperti itu dong!!” Mickey membuang muka malu.
“Gawat gimana maksudmu?” tanyaku sambil meraih bahunya supaya dia kembali menatapku.
“Kalau benar Lucifer sudah tidak ada di dalam tubuhmu. Berarti dia sekarang sudah terlahir lagi....”
Kini, giliran ku yang menelan ludah dengan susah payah. “Tapi Mickey, kekuatan dia masih ada di dalam tubuhku. Lihat.” Aku menunjukkan Demon Glasial Sword dan Glasial Sword Of Origin. “Bahkan pedang milik Gabby masih ada padaku.”
“Berarti, mereka ber inkarnasi tapi tidak sempurna.” Kata Mickey. “Pokoknya, kita harus waspada. Dan juga, Keyz... Para malaikat di tempat yang lain, semuanya telah di kalahkan oleh para iblis. Kita harus segera pergi dari sini. Kita ke pulau pribadi milikmu!!! Cepat.”
Dan tanpa membuang banyak waktu lagi. Kami mencari Mimi dan ke dalam desa.
Setelah menemukan mereka, kami langsung menuju ke pulau pribadi milikku.
Ferzen tetap tinggal karena dia terlalu besar untuk memasuki portal yang tercipta oleh Key Of Teleport. Dia kembali mengubur tubuhnya ke dalam tanah.
Nex
“Jadi. Kami mengalami kekalahan di semua tempat, kecuali di sini, Keyz.” Mickey memulai pidatonya ketika semuanya sudah berkumpul di rumah yang kami bangun di pulau pribadi. “Kami tidak tahu kenapa kami bisa kalah. Tapi, menurut informasi yang terkumpul, semua malaikat yang mengalami kekalahan, mereka merasa kalau kekuatan mereka tidak bisa seratus persen di gunakan.”
Dia diam sejenak, memegang telinganya lagi yang ada benda anehnya itu. “Selain itu, para iblis itu ternyata melakukan koalisi antara iblis dari dunia lama, dan juga dari benua hitam.
Dan yang paling mengejutkan adalah. Satan, dia menjelma menjadi sosok yang jauh lebih berbahaya ketimbang terakhir kali aku melihatnya.
Keyz, kamu pernah bercerita kalau kamu juga sempat bertarung melawannya kan?”
“Ya. Dua kali.... Ah, bukan. Tiga kali... Pertama aku kalah. Dan yang kedua ketiga aku bisa mengalahkannya. Kenapa emangnya?” tanyaku.
“Sekarang. Dia, tidak sereceh itu, Keyz.” Jawabnya.
Dan keringat dingin mulai bercucuran di seluruh tubuhku. Yang kayak dulu aja sudah setengah mati melawannya. Apa lagi sekarang? Benarkah dia menjelma menjadi sehebat itu?
“Terus, Keyz.” Karena namaku disebut berkali-kali. Kini aku benar-benar menjadi pusat perhatian. Makin berkeringat dingin lah diriku. “Kamu bisa mengalahkan Ifrid. Terlebih dia adalah salah satu petinggi para iblis di dunia lama.
Aku, mewakili para malaikat dan Dewa Dewi di bumi ini ingin mengatakan. ‘Maukah kamu mengalahkan mereka?’” Dan semakin takjub lah yang lain melihat ke arahku. Dan semakin gemetar hebat lah kakiku.
“Aku tidak yakin bisa melakukannya. Terlebih, kekuatan Lucifer dan Gabrielle ini semakin lama semakin melemah.” Jawabku.
“Keyz... Kamu tahu api biru yang kamu keluarkan tadi?” tanya Mickey, aku mengangguk dengan khidmat. “Itu adalah kekuatan sejati dari pedagang Glasial yang kamu pegang.
Keduanya memiliki api es yang membekukan segalanya. Hanya Api es itulah yang bisa menghancurkan api para iblis itu.”
“Lho. Bukankah elemen dari Lucifer itu api sedangkan Gabrielle itu cahaya?”
“Bukan Keyz... Lucifer, api es yang membekukan segalanya. Sedangkan Gabrielle adalah api putih yang menyembuhkan segalanya. Kamu pernah bilang kalau kamu bisa mensucikan jiwa siapapun yang terkena sihir kan? Itulah kekuatan Gabrielle.” Jawab Mickey.
“Tapi, selama ini aku hanya bisa melakukan sihir api biasa dan Inferno...”
“Itu yang kamu dapat dari ingatan Lucifer saja Keyz. Temukan kekuatan sejati dari kedua pedang itu. Aku yakin, kalau kekuatan itu akan jauh lebih hebat daripada kekuatan Lucifer yang selama ini kamu kuasai.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments