Mode Gelud
"Waahhh... Makan enak, nyaman!!!" Fat Cat kegirangan ketika melihat masakan Suki. Ada ikan goreng dan ada sashimi. "Ikan, nyaann... Ikan, nyaannn!!!"
"Kamu berisik cebol. Biasa saja kali." Kata Diablo sambil geleng geleng ketika melihat tingkah laku konyol kucing gemuk berwarna biru itu.
"Suka suka aku donk, Nyan." Jawab Fat Cat sambil mengambil beberapa potong ikan ke piring saji miliknya. "Ikan, nyaan. Nyan Nyan nyaaaan..." Dia nyanyi nyanyi kegirangan.
"Aku juga suka ikan, miauw." Sahut Mimi sambil mengambil beberapa potong ikan ke piring saji miliknya tidak mau kalah dengan Fat Cat.
"Hei!!! Jangan di habiskan sendiri!!" Teriak Diablo. "Sisakan untuk yang lain juga!!"
"Is, is, is.... Diablo suka marah marah ya?" Kata Suki sambil geleng geleng kepala. "Mirip sekali dengan Keyz."
"Aa.. apa??? Aku mirip dengan Tuan Keyz?" Kata Diablo sambil memegang kedua pipinya. "Kyaaaa!!!"
"Cih... Dia suamiku!" Jawab Suki.
"Aah... Dia kan sudah meninggalkan kamu.. jadi, dia bukan milik siapa siapa kan?" Kata Diablo sambil memasang muka mengejek. "Dan, hubungan kami, sangat spesial. Dia dan aku...."
"Aku juga spesial bagi tuan Keyz, miauw." Sahut Mimi sambil memasukkan ikan goreng kedalam mulutnya. "Kami, pernah beberapa tahun berpetualang bersama... Berduaan, miauw."
"Aa.. aaa.. aaaappaaaaa???" Teriak Suki. "Kakakakakalian... Kakakakakalian melakukan apaapapapaapaa sasasasaaajjaaaa?"
"Miauw... Emmm... Rahasia. Miauw." Kini Mimi memasukkan ikan yang lainnya kedalam mulutnya. "Pokoknya...."
Belum sempat selesai berbicara. Dari arah barat, di atas sebuah bukit. Tiba tiba sebuah cahaya yang sangat menyilaukan mata.
Mereka semua yang sedang asyik bersantap ria, langsung menoleh ke arah itu.
Disana, ada matahari... Lagi...
"Lho? Matahari, kok nambah?" Kata Diablo.
"Hahaha... Ga lagi sedang terjadi kiamat kan?" Sambung Suki. "Yang seperti ini, baru pertama kali terjadi."
"Mustahil, miauw. Lagi pula, dunia ini sudah kiamat berkali kali kan, miauw. Beberapa kali iblis menyerang....." Mimi tidak melanjutkan perkataannya karena Diablo melotot ke arahnya.
Belum ada yang berbicara lagi. Matahari yang terbit dari barat itu tiba tiba melesat ke arah mereka. Dan....
"Phoenix!!!!" Teriak mereka semua.
Phoenix itu jauh lebih besar daripada yang ada di halusinasi Diablo. Ukurannya mencapai tiga kali lipat.
"Mustahil!!!" Teriak Suki. "Dia... Dia salah satu mahluk mitologi seperti Leviathan!!"
Mendengar nama Leviathan di sebutkan. Phoenix itu seolah mengerti apa yang di katakan oleh Suki. Dia bereaksi dengan cara....
"Fire feather bullets!!" Teriak Phoenix itu.
"Kyaaaa!!!! Dia bisa berbicara?!!!" Teriak May.
"Aegis!!" Fat Cat yang sudah makan, kini tenaganya telah pulih. Dan dia membuat kubah perlindungan absolut.....
'crang!!' kubah itu pecah ketika terkena rentetan tembakan bulu api milik Phoenix.
"Nyaaann!!!!! Aegis ku, hancur!!!! Nyaann!!!" Fat Cat berlari kesana kemari untuk menghindari rentetan tembakan bulu api itu. Yang lainnya juga sih.
Tapi, Diablo tidak. Dia malah terbang, dan menerjang ke arah Phoenix itu. "Damned vampire bite!!"
Phoenix menghindar Serangan gigitan vampir Diablo. Dan mengibaskan sayapnya. "Fire tornado!!"
'bwossshhh' tornado api itu menggulung tubuh Diablo. Dan Diablo langsung terhisap ke dalamnya. Setelah tornado api itu padam. Diablo terpental dan tersungkur di Tanah.
"Nyaan... Petarung terkuat kita... Kalah. Nyaann." Fat Cat bergidik ngeri melihat kondisi Diablo yang hangus terbakar.
"Benari beraninya kalian memasuki daerah kekuasaan ku." Kata Phoenix itu.
"Kami, kami..." Suki berusaha untuk menjawab pertanyaan Phoenix itu. Tapi, sang binatang mitologi itu tidak mau mendengarkannya. Dia langsung menyerang Suki dengan peluru bulu api.
Oi, Natha!!! Dimana Lucxy dan Gabby?
Oh... Mereka ngumpet di balik batu. Ayolah, mereka masih newbie. Belum bisa berkelahi. Jadi, biarkan mereka mencari perlindungan untuk sementara waktu.
Balik ke leptop... Ehh...
Balik ke cerita.
"Tunggu... Setidaknya, dengarkan penjelasan kami dulu." Kata Suki.
"Benar, Nyan!! Kami hanya numpang istirahat kok! Nyan." Sambung Fat Cat.
"Miauw... Kami kecapean, jadi terpaksa kami..."
"Berisik!!! Setidaknya, kalian kasih persembahan untuk ku lah di altar pemujaan di atas bukit sana!!" Jawab sang Phoenix. "Aku kan juga mau makan."
Lha? Ga gitu gaes... Tadi salah dialog.. yang bener gini.
"Tempatku jadi ternoda oleh manusia hina seperti kalian!!" Teriak Phoenix. "Kalian harus mati untuk membayar semuanya!!! Fire tornado!!"
"May!!! Kita buat perlindungan bersamaan.... Nyan?"
May sudah pingsan duluan sedari tadi.
"Nyaaann!!! Dasar beban!!!"
Nex
Beberapa waktu kemudian. Semuanya telah di kalahkan oleh Phoenix itu. Dan Phoenix itu menyadari keberadaan Lucxy dan Gabby. Dia pun terbang menuju tempat itu. "Keluarlah, manusia hina. Agar aku bisa membunuh kalian juga."
Gabby keluar dari tempat persembunyiannya dengan kaki gemetaran.
"Heii... Bodoh!!!" Bisik Lucxy.
"Gadis pintar. Kesini nak. Agar aku bisa membunuh...."
"Dragon slayer!!" Suki muncul di belakang Phoenix itu dan langsung menyerang dia dengan jurus andalannya.
Phoenix itu tidak sempat menghindar. Punggungnya terkena tebasan pedang katana milik Suki. Tapi....
"Hahahahaha!!!!" Phoenix itu tertawa terbahak bahak. "Usahamu boleh juga, nak. Tapi, itu tidak cukup untuk melukaiku!!!" Setelah mengatakan kata kata itu, Phoenix itu langsung mencengkram tubuh Suki. Membawanya terbang setinggi yang bisa di capai oleh Phoenix itu. Lalu, Phoenix itu meluncur ke bawah dengan kecepatan tertinggi yang bisa dia lakukan. "Earth destroyer!!" Ketika sudah hampir mencapai tanah. Phoenix itu menghempaskan tubuh Suki ke tanah.
Dan ketika Suki membentur tanah. Ledakan besar terjadi. Dan Suki pun tewas seketika.
"Ma... Mama.." kata Gabby dengan suara bergetar. Lalu dia bersimpuh di tanah, lalu mengatakan... "Papa... Tolong kami."
Seolah mendengar panggilan dari putrinya, Keyz muncul dari arah barat dengan kecepatan kilat. Dan di saat dia datang itu, dia langsung menyerang Phoenix tanpa peringatan.
"Phantom Slash!!!"
Tubuh Phoenix tersayat sayat. Dan berdarah darah seketika. "Sial!!! Siapa itu?" Sang Phoenix berpaling ke arah Keyz. "Iblis!!!"
Keyz tidak suka di panggil iblis. Karena itulah, ketika Phoenix itu memanggilnya iblis. Keyz langsung hilang dari pandangan. Dan muncul lagi di belakang Phoenix. Lalu, dia menjentikkan jarinya, lalu berkata. "Inferno."
"Aarrgg!!!! Sialan!!! Kenala kalian...." Belum sempat Phoenix itu selesai berbicara. Keyz sudah menebaskan pedangnya lagi ke arah leher dia. Dan kepala Phoenix itu langsung terpenggal.
Keyz mengambil kepala itu, dan melahapnya dengan rakus.
Gabby yang melihat itu semua. Dia menjadi galau. Apakah dia harus merasa lega, atau merasa ketakutan. Papanya, sangat berbeda sekali dengan yang di ceritakan oleh mamanya.
"Papa?" Kata Gabby pelan. "Kamu papa aku?"
Keyz menatap ke arah Gabby. Matanya merah menyala. Wajahnya.... Datar. Dingin. Dan kejam.
"Gabby, menjauhlah dari dia!!" Teriak Lucxy. "Dia bukan papa kita!! Dia iblis!!"
Mendengar kata iblis, mata Keyz berdenyut, dan memancarkan laser ke arah dekat Lucxy. Kurang satu inci saja, serangan itu benar benar mengenai dirinya...
Lalu, setelah itu, Keyz berbalik. Dan melesat ke arah barat dengan kecepatan kilat. Dan menghilang dari pandangan Gabby dan Lucxy.
Tapi, tanpa sepengetahuan Lucxy. Keyz menyerahkan bola kristal berwarna merah ke Gabby. Bola kristal itu kita kenal sebagai. Core.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments