New Era

Mode Gelud

"Sial!! Kiri!!! Ke kiri!!!!" Teriak kepala Diablo. "Dasar badan buodoh!! Itu ke kanan!!! Ngerti kiri tidak sih?"

Badan Diablo berjalan tanpa arah semenjak Diablo di penggal oleh Keyz.

Karena keributan tadi, semua orang yang ada di pulau pribadi milik Keyz telah berkumpul untuk melihat ada apa yang sedang terjadi.

Keyz menghampiri kepala Diablo. Mengambilnya, dan mengangkatnya sampai mereka bertatap muka. "Kamu lucu juga ya? Diablog.." ledek Keyz sambil tersenyum sedikit menyeringai.

"Aarrgg!!! Tidaaakkkk, turunkan aku!!! Turunkan aku!!!!" Teriak kepala Diablo, sedangkan tubuhnya, lompat-lompat di tempat yang berbeda.

"Ok, sabar..." Kata Keyz, sambil berjalan menuju air terjun yang cukup jauh dari mereka sekarang. "Kamu akan aku turunkan di sana."

Keyz menghadapkan kepala Diablo itu ke arah air terjun yang mereka tuju. "Ha-ha-ha.. ga lagi bercanda kan?"

"Oh, kamu cepat tanggap juga, Diablo sayang. Kepalamu, akan ku turunkan di dasar air terjun itu.

Yah, sesuai permintaanmu yang ingin di turunkan... Ya kan?"

"Tiiiddaaaakkkk!!!! Jangan!!!! Aammpuuunn!!!!" Teriak kepala Diablo, sedangkan tubuhnya bergetar gerak karena panik di tempat yang lain.

"Ini hukuman karena telah menggigit leher adikku." Kata Keyz sambil memalingkan wajahnya Diablo ke wajahnya. "Dan juga karena kamu telah membunuh Dewi Pino. Aku rasa, ini hukuman yang sangat ringan kan? Karena kamu mau di bunuh kayak gimana pun juga percuma. Ya kan? Ya kan?"

"Tuan... Aammpuuunn tuaan..." Kini kepal Diablo menangis sesenggukan di tangan Keyz. "Lagi pula, adikmu seharusnya bergembira, karena dia menjadi abadi sepertiku. Tuan Keyz, yah walaupun dia harus minum darah setiap saat sih... Tapi, dia tidak kehilangan kesadarannya kan? Dia tetap menjadi adikmu kan? Ya kan? Ya kan?" Keyz menatap adiknya yang mengikuti langkah kaki nya yang menuju air terjun. Tassa tersenyum setuju. Sedangkan tubuh Diablo sedangkan di mainkan oleh para Pixy. "Wahahaha... Wahahaha..." Tiba-tiba Diablo tertawa terbahak.. "Aduhh!! Ada yang menggelitik ketiak ku!!! Wahahaha... Wahahaha... Ampun!!! Ampun!!! Aku bisa mati kegelian!!! Wahahaha!!!" Keyz melihat lagi ke arah tubuh Diablo yang di keroyok oleh para Pixy.

"Apa alasanmu menyerang Sad Town?" Tanya Keyz. "Dan kenapa kamu begitu kejam sehingga kamu menggantung tubuh Dewi Pino secara terbalik?"

"Waahahah... Suruh mereka berhenti menggelitiki aku!!! Ga bisa nafas!!! Wahahaha... Ampun!!!" Keyz menuruti permintaan Diablo, dan menyuruh para Pixy berhenti melakukan aksinya.

Nex

"Aku menyerang Sad Town itu atas keinginan Pino sendiri." Kata Diablo ketika dia sudah bisa mengendalikan tertawa nya.

"Ha?" Keyz kebingungan. "Apa maksudmu?"

"Dengerin kata-kata orang sampai selesai dulu, baru komen donk." Protes Diablo karena kata-katanya di potong oleh Keyz. "Jadi, dia sebenarnya bukan Dewi yang sebaik kalian kira. Dia penyembah Lucifer, atau Luciferian.

Kenapa dia membangun patung dan monumen Gabrielle?

Itu karena Gabrielle dan Lucifer dulunya saling memiliki. Itu sebatas yang aku ketahui. Lalu, ketika dia tahu Lucifer dan Gabrielle mati, dia berpura-pura menjadi Dewi. Padahal dia itu ingin sekali membangkitkan Lucifer.

Alasannya?

Aku tidak tahu. Cuma yang aku tahu, dia itu ngebet sekali Lucifer segera bangkit.

Dia meminta tolong kepadaku untuk melakukan skenario penyerangan besar-besaran para iblis, dan dia terbunuh.

Menurut cerita Pino, Pino mengenal wadah Lucifer. Dan dia menghormati dia, dan mencintai para penduduk Sad Town. Bilamana Sad Town dan para warga terbunuh, dia berharap wadah Lucifer marah dan akhirnya hilang kendali, dan saat itulah Lucifer bangkit." Diablo diam dalam waktu yang cukup lama.

Keyz tertegun mendengar cerita yang baru saja dia dengar. "Baik.. cukup bercandanya. Waktunya memandikan dirimu, Diablog..."

"Tu... tunggu!!! Aku serius!!!" Si kepala Diablo langsung panik ketika Keyz sudah ancang-ancang untuk melempar dia. "Pino masih hidup!!"

Keyz mengurungkan niatnya untuk melempar kepala Diablo.

"Haduh... Bikin jantungan saja." Kata Diablo.

"Jadi... Ceritakan selengkapnya. Nanti, aku putuskan untuk percaya atau tidak." Keyz menaruh kepala Diablo di ujung pedangnya yang dia tancapkan di tanah. "Kalau macam-macam, kepalamu akan menancap di ujung pedangku."

"Jangan begitu dong!! Sakit nih... Biarkan aku kembali menyatu dengan tubuhku."

"Tidak!! Nanti kamu pasti bakal menyerang dan ngamuk lagi."

"Paling tidak, jangan di taruh pada ujung pedang." Dia menatap memohon kepada Keyz. Matanya berkaca-kaca. "Pelisssss..."

Nex

Diablo telah di taruh di atas batu di sebelah air terjun oleh Keyz. Keyz bilang, "Kalau macam macam, dan ceritamu ga masuk akal. Sumpah! Kau akan langsung ku lempar ke bawah sana."

"Jahatnya... " :') Diablo benar-benar di ujung tanduk. "Baiklah, akan aku ceritakan apa yang sebenarnya sedang terjadi di Sad Town sebelum aku menyerang kota tua itu.

Jadi, sepuluh tahun yang lalu.. ah, bukan... Lima belas tahun yang lalu, saat Sad Town di serang oleh para iblis dari bumi. Dia melihat kalau ada seseorang yang mirip dengan Lucifer yang dia sembah, tapi, dia bukan Lucifer, dia hanya pemuda canggung biasa. Tapi, yang membuat dia murka, ternyata bukan hanya wajahnya saja yang mirip, tapi, dia juga memiliki kekuatan Lucifer.

Kenapa dia begitu terobsesi dengan Lucifer?

Aku tidak tahu, Keyz. Sumpah, aku tidak tahu... Aku hanya membantu dia saja.

Alasanku melakukannya?

Yah, karena aku merasa bosan saja. Di benua hitam, sudah tidak ada yang bisa dilakukan. Makanya, ketika dia meminta tolong, aku langsung meng iyakan.

Sekarang Pino ada di mana?

Dia sedang berada di kuil bawah tanah Sad Town. Dan tubuh yang kalian ambil itu bukan tubuh Pino. Itu hanya mayat biasa dari orang biasa yang di serupakan dengan Pino.

Lainnya aku tidak tahu Keyz. Sumpah. Mending kamu temui dia sendiri saja. Dan tanyakan kepada dia sendiri, tujuan dan maksudnya apa."

"Jadi." Kata Keyz. "Kamu tahu siapa pemuda canggung yang dia maksud?"

"Engga." Jawab Diablo.

"Dia adalah aku."

Diablo melongo mendengar jawaban Keyz. "Hahahaha!!! Kamu tidak sedang bercanda kan? Mana mungkin bocah sepertimu adalah Lucifer.!!"

"Yah, terserah kamu. Mau percaya atau tidak." Keyz berdiri. "Jadi, aku akan pastikan sendiri semua omongan mu. Dan kita lihat nanti, kamu berbohong atau tidak. Dan, hukuman apa yang pantas untuk mu nanti."

"Ehhh!!! Tunggu.. perjanjiannya tidak begini!! Kamu harus menyatukan kepalaku dan tubuhku!! Aku kan sudah menceritakan semuanya!!"

"Perjanjian? Perjanjian apa? Kita sama sekali tidak melakukan perjanjian apapun. Aku hanya menuruti permintaan mu untuk mendengarkan ceritamu."

"SIALAN!!! KAMU JAHAT!!! KENAPA KAMU JAHAT SEKALI DENGAN WANITA LEMAH SEPERTI AKU?" Dan menangis lah Diablo keras-keras.

"Lemah? Kamu bisa menyerang dan melukai adikku, kamu bilang kamu lemah?" Keyz membuang muka. "Ok, hukuman karena menyerang kediamanku. Kamu harus jadi budak ku."

"Hah!! Mana mau aku jadi budak mu!! Tidak Sudi." Diablo berhenti menangis dan mulai menyeringai kecil.

Keyz mengangkat kepala Diablo tinggi-tinggi... Melakukan ancang-ancang untuk melempar kepala Diablo.

"Waaahhhh!!! Iyaaa... Saya bersedia untuk menjadi budak mu tuan Keyz!!! Ampun!!! Jangan buang kepalaku!!!"

Nex

Keyz melakukan sihir kutukan kepada Diablo. Dan merapalkan sumpah setia. "Jadi, kalau kamu berkhianat. Tubuhmu akan langsung terpotong-potong. Dan saat itu juga, aku akan membuang kepalamu jauh-jauh." Kata Keyz.

"Hiks... Saya bersumpah setia kepada kamu. Tuan Keyz. Saya akan selalu menemani kamu sampai ke ujung neraka sekalipun. Hiks... Hiks..."

Keyz mengangkat kepala Diablo, dan meletakkannya di tubuhnya. Dalam sekejap, kepala dan tubuh Diablo menyatu dengan sempurna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!