Episode 4

Pagi ini Laisa sudah sampai di kelas dan langsung duduk ditempatnya. Altar belum ada dikelas dan Laisa mengerti bahwa memang biasanya Altar selalu telat. Tapi Zidny juga belum ada padahal bel masuk sekitar 10 menit lagi.

"Pagi Laisa" sapa Kelvin dari meja belakang yang sudah duduk disamping Mario dan Laisa hanya membalasnya dengan anggukan kemudian tersenyum.

Laisa mengambil hp yang ada di tasnya dan melihat ada pesan masuk.

08572030xxxx

Selamat pagi. Sial, eh Lais saya cuma mau ngasih tau hari ini fiks saya udah jatuh cinta sama kamu.

Laisa tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya lalu kemudian tangannya mengetik sesuatu sebagai balasan.

LaisaAyu

Kamu gak sekolah?

08572030xxxx

Nyariin yah? Saya sekolah ko nanti jam 9. gak usah di tungguin. Oh iya kamu jangan duduk sama si Kelvin yah sendiri aja kecuali kalo sama Zidny boleh. Sama si Mia juga jangan.

LaisaAyu

Ko?

08572030xxxx

Ko apa?

LaisaAyu

Gak jadi.

08572030xxxx

Kalo mau nanya-nanya aja.

LaisaAyu

Nanti aja kalo kamu ke sekolah

08572030xxxx

Jadi pengen cepet ke sekolah haha.

Laisa hanya tersenyum sedikit diujung bibirnya kemudian memberi nama pada numb Altar dengan nama AltarNikolas, lalu menyimpan hpnya.

"Pagi Lais" sapa Zidny dan Sinta yang baru saja datang.

"Pagi Zid, Sin" jawab Laisa

"Eh Lais, semalem Si Altar beneran ke rumah Lo?" Tanya Zidny.

"Iya. Ko Lo tau."

"Sorry, sebenarnya gue yang ngasih tau alamat Lo dan numb hp Lo juga. Sore-sore dia dateng ujan-ujanan ke rumah gue buat nanya alamat rumah Lo sama numb hp Lo, sorry yah" jelas Zidny.

"Oh pantesan dia tau rumah aku. Iya Gakpp ko Zid"

"Iya itu dari gue. Tapi btw si Altar ngapain ke rumah Lo?"

"Aku si gak ketemu sama dia langsung. Luna yang bukain pintu, Altar ngasih paper bag kecil gitu, katanya buat aku."

"Terus isinya apa?"

"Belum di buka." Jawab Laisa

"Lah kenapa?"

"enggak apa-apa, belum aja"

"Emmh gitu."

"Dan Altar aneh" lanjut Lais dengan wajah bingung.

"Aneh? aneh gimana?"

"Kata Luna dia dateng pake topeng gorila"

"Haha" Zidny tertawa sendiri sedangkan Sinta yang ikut mendengarkan sambil mengunyah sarapannya berhenti mengunyah.

"ya ampun si Cunguk" komentar Sinta.

"Emang gila si Altar"

"Emang dia kenapa si?"

"Kan semalem dia dateng ke rumah gue buat nanyain alamat rumah Lo sama numb hp Lo, terus gue bilang gak boleh kan yah, tapi dia tetep ngotot sambil mohon-mohon katanya dia mau ngasih sesuatu sama Lo, sampe akhirnya gue kasih tapi gue ngasih syarat ke dia"

"Syarat apa"

"Gue ngasih syarat ke dia kalah gue bakalan ngasih apa yang dia minta asal dia datengnya jangan nampakin mukanya soalnya gue takut kalo Lo marah sama gue gara-gara gue kasih alamat rumah Lo dan oh my god dia nurut"Zidny kembali tertawa.

"Jahat amat si Zid" kata Laisa sambil tersenyum.

"hahaha cunguk cunguk" kata Sinta yang ikut tertawa.

🍃🍃🍃

Pukul sembilan guru pelajaran pertama baru saja keluar. kursi di samping Laisa masih kosong. Sebenarnya dari tadi Kelvin meminta untuk duduk di samping Laisa tapi Laisa seperti terhipnotis oleh kata-kata Altar bahwa dia tidak boleh duduk dengan Kelvin.

"Lais ke kantin gak?" Tanya Zidny.

"Emmh nggk ah lagian belum istirahat kali Zid" kata Laisa.

"Gak bakalan ada guru. Nih tugasnya" Laisa menyodorkan hpnya yang menampilkan pesan dari guru sejarah yang isinya pesan untuk mencatat dan nyatain kalo gurunya tidak akan hadir.

"Oh gitu"

"Iya. Yuk ke kantin"

"Enggak deh aku belum laper"

"Yaudah gue ke kantin sama Sinta deh yah kalo mau ngerjain tugas ambil aja bukunya ke perpus, cek di grup, halaman berapa aja yang mesti di tulis gue udah kirim ke grup kelas ko."

"Oke" jawab Laisa dan Zidny pergi bersama Sinta.

Dikelas hanya tinggal menyisakan Kelvin Mario Mia juga Laisa.

Anak IPA gini amat yak. Tetep aja gak ada guru pada kabur dari kelas. Batin Laisa

kemudian mengambil earphone dan  menyumpalkannya ke telinganya. Lagu Ed Sheeran berjudul One mengalun pelan ditelinganya. Suara tawa Kelvin memang terdengar jelas, tapi Laisa tidak mempedulikannya. Dia hanya fokus pada layar hpnya yang menampilkan halaman YouTube dengan kunci pencarian cover lagu. Laisa memang suka musik bergenre pop, jazz dan R and B.

Suara tawa Kelvin sudah hilang, Mia yang duduk di meja depan, di samping meja Laisa juga sudah tidak ada, entah kemana.

"Laisa" tiba-tiba saja suara itu terdengar ditelinga Laisa bahkan sampai membuat Laisa merinding di bagian leher karena hembusan nafas seseorang yang menyebut namanya.

"Eh" gumam Laisa setengah kaget kemudian membuka earphone nya dan melihat Kelvin yang ada sampingnya dengan wajah yang dekat dengan pipi Laisa.

"Sorry kalo kaget, dengerin lagu apa si?" Tanya Kelvin

"Oh biasalah, lagu biasa" jawab Laisa sembari sedikit menggeser duduknya.

"Oh gitu. Lo suka musik?" Tanya Kelvin dengan posisi yang sama seperti semula dan Laisa hanya mengangguk. Jujur saja Laisa memang risih dan takut karena hanya ada mereka berdua dikelas itu. Mario dan Mia sudah menghilang sejak tadi tanpa Laisa sadari.

Untuk beberapa saat Kelvin hanya memperhatikan wajah Laisa dari dekat, dan Laisa menyadari itu dan tentu membuatnya semakin risih. "Laisa?" Panggil Kelvin lagi dengan nada halus tapi nafas yang cepat dan hembusan nafasnya membuat leher Laisa panas. Hal itu membuat Laisa merasa ketakutan. Tangannya meremas rok dengan kuat tanpa ada niat untuk menjawab sepatah kata pun panggilan dari Kelvin. Laisa memejamkan matanya sekarang dengan tangan yang berada dilayar hp dan tangan lainnya meremas roknya sendiri, keringat dingin mulai ada disekitar dahi.

"Awas Lo awas" kata seseorang dan duduk di samping Laisa.

"Ganggu aja Lo" cibir Kelvin yang mau tidak mau harus pergi dari samping Laisa.

"Ganggu-ganggu, ini tempat gue" jawab Altar.

"Gua ke kantin, buruan nyusul" kata Kelvin sembari pergi meninggalkan keduanya.

"Iya udah sana ah" kata Altar dan Kelvin sudah pergi, hanya ada Altar yang menyandarkan tubuhnya di kursi dengan kedua tangannya yang di jadikan bantalan seperti biasa. Sedangkan Laisa kini mulai perlahan mengatur nafasnya perlahan.

"Laisa hari ini saya udah jatuh cinta sama kamu. Saya gak butuh balasan. Saya butuh izin aja buat cinta sama kamu" kata Altar.

Tidak ada jawaban dari Laisa nafasnya masih tersengal-sengal seperti orang yang habis lari ratusan kilo meter. Air matanya perlahan mulai turun, dan Laisa juga merasa mual. karena fikirannya sekarang hanya terbayang apa yang terjadi padanya di masa lalu.

Altar tersadar dengan semua yang terjadi pada Laisa sekarang.

"Lais, kamu kenapa?" Tanya Altar tapi Laisa tidak menjawab dia masih bernafas pendek dan sekarang mulai seperti orang yang mual dan Laisa segera pergi ke untuk ke toilet dengan mengeluarkan suara seperti orang akan muntah karena kenangan buruknya terus memenuhi fikirannya.

"Ini kenapa si." Altar bingung sendiri dan kemudian berlari mengikuti Laisa. Mau tidak mau Altar ikut masuk kedalam toilet wanita dan sudah ada Laisa yang seperti orang yang sedang dicekik dihadapan cermin.

"Laisa kamu kenapa? Kamu sa..." Kata-kata Altar hanya sampai di situ dia sekarang kaget karena Laisa yang tiba-tiba memeluknya erat dengan nafas tersengal-sengal dan menangis seperti orang ketakutan. Altar sedikit bingung tapi dengan ragu akhirnya dia balas memeluk Laisa yang memeluknya sangat erat.

Untuk beberapa saat Laisa hanya memeluk Altar dan Altar hanya menepuk-nepuk pelan punggung Laisa berusaha menenangkan Laisa.

🍃🍃🍃

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!