setelah musik berhenti putaran pertama dansapun selesai ,bersamaan dengan itu keempat gadis itu menunduk dan lalu berjalan menjauh dari sana
setelah sampai di balkon Abigail langsung memberikan tata seakan ingin bertanya
" apa " tanya Mirota yang menyadari tatapan Abigail
" kenapa tidak di hajar saja tadi" tanya Abigail balik
" apa maksud mu" tanya Mawara
" kalian kira kami tidak bisa mendengar ucapan kedua pria itu , meskipun samar tapi aku yakin mereka pasti sudah mencaci kalian berdua kan" ucap Viona dengan nada sangat kesal
" ya ,sebenar nya ingin ,tapi kau Taukan mereka itu sangat di butuh kan dalam bisnis nantinya" sahut Mawara
" kau benar juga " timpal Abigail
mereka mulai diam sambil melihat aula pesta yang sangat ramai dengan berbagai bangsawan dari berbagai keluarga itu
" tempat ini bukan tempat ku" ujar Mirota sambil memutar mutar jus yang berada di gelas nya
" ya di sini terlalu sesak" timpal Abigail
" mau pergi tidak ,kudengar di danau bagian barat rumah Duke memiliki banyak kunang kunang yang indah" ujar Viona menyaran kan
" oh, benarkah ,lebih baik kita pergi kesana saja" sahut Mirota
" tapi bagai mana kita akan menyusup keluar kita kan menggunakan gaun bukan setelan yang mudah untuk berlari " ucap Mawara sambil memegang gaun nya
" santai lah" ucap Abigail dan. Mirota kompak
sambil sedikit melompat ,disaat yang bersamaan sebuah celana mulai muncul
" bagai mana bisa" tanya Viona dengan takjub
" tentu saja ,ini aku yang menjahit nya dengan bantuan ibu ,celana ini longgar sehingga ketika ikayanya lepas aku dengan mudah dapat menurun kan nya" ucap Abigail menjelaskan
Abigail dan Mirota memanggil hewan spirit mereka ,dengan Mirota dan Viona menaiki Naga ,Abigail dan Mawara menaiki rusa Abigail yang dapat terbang meski tanpa sayap
" sini nailah ke gendongan kami" printah Mirota dengan lembut
Abigail dan Mirota mulai naik ke pembatas balkon dan kemudian melompat kehewan spirit mereka
" berpegangan lah yang erat" ujar Abigail sambil tersenyum
Taklupa sebelum pergi Abigail menaruh sebuah sekuntum mawar untuk mengucap kan selamat tinggal
Setelah nya mereka pun pergi menjauh dari sana ,tanpa mereka sadari ada empat pria yang mengawasi mereka
"hah, apakah gadis itu tidak bisa diam saja ,dan kenapa dia menggendong gadis lain padahal di sendiri seorang wanita " ujar Adrian Rupert
" siapa suruh tadi kau berbicara kasar kepada gadis itu" ujar Richard meledek teman nya itu
" hah ,diam lah ,kau sendiri ,bahkan gadis mu di gendong oleh wanita juga" sahut Adrian kesal
" kalau aku ,mudah saja mengatasi nya ,nanti ketika kami sudah menikah aku akan mengurung nya di dalam kamar ,hanya aku lah yang boleh melihat kecantikan nya" ujar Richard dengan senyuman menyeringai
Tiba tiba saja sebuah tangan memukul tengkuk kepala Richard
" jangan aneh aneh dengan adik ,dasar laki laki sialan,hah, bagai mana mungkin ibu dan ayah ku bisa bisa nya menjodoh kan adikku dengan maniak sialan seperti mu" ujar Albara dengan kesal
" karna ibu dan ayah mu tau kalau tidak ada laki laki yang lebih pantas dari ku" ujar Richard dengan bangga
" kau ,dasar laki laki berengsek" ujar Albara dengan ancang ancang ingin memukul Richard
" hei ,sudah lah ,lebih baik kita susul saja ,dan lihat apa yang akan mereka lakukan" ujar Erland sambil melerai kedua teman nya itu
" seperti nya ada yang cemburu" ujar Albara meledek
" kau kan juga paman " sahut Erland
" hei aku tak setia itu " kesal Albara
setelah beberapa pembicaraan akhirnya mereka memutuskan untuk menyusul keempat gadis itu ,untuk melihat apa yang akan di lakukan para gadis itu
...****************...
" kau benar Viona di sini indah" ujar Mirota dengan tatapan kagum nya ,setelah melihat ke indahan danau itu
" siapa dulu, Viona" sahut Viona membanggakan diri
Setelah turun dari hewan spirit mereka, keempat dlgadis itubmulai berjalan mengelilingi danau
Danau itu benar benar indah ,sangking kan indah nya tampak seperti masuk ke wilayah peri
(tap tap tap)
Mendengar suara kaki yang tiba tiba datang membuat mereka mengambil posisi siaga dengan benda tajam yang di samarkan menjadi aksesoris rambut
" siapa di sana" tanya Mawara sambil terus memegang erat senjata itu
setelah mengatakan itu empat orang pria keluar dari balik semak semak itu " tenanglah Mawara ,ini kami" ujar Albara sambil merapihkan rambutnya
" eng,kakak ,apa yang kalian lakukan disini" tanya Mawara sambil menatap menelisik ke arah kakak laki laki nya itu
" seharus nya aku yang bertanya seperti itu, kalian ini seorang wanita ,kenapa berkeliaran di tempat gelap seperti ini" tanya Albara balik
" kami , hanya bosan berada di tempat itu" sahut Viona dengan menunduk
" ya kalau begitu ,sama saja kami juga bosan berada di sana" sahut Adrian Rupert
" bolehkah kami bergabung dengan kalian" tanya Erland dengan nada formal
" tentu saja tuan muda " sahut Abigail
" eem ,sebaik nya kita bicara informal saja jika diluar ,apa kah tidak apa apa Abigail" tanya Erland lagi
" Ah, tentukan ,tidak masalah ,Erland" sahut Abigail lagi
Mereka menghabiskan waktu di danau itu ,dengan duduk dan bercerita ,di ikuti dengan canda tawa ,yang di sebabkan oleh lelucon yang di lakukan oleh Richard
Tanpa di sadari waktu sudah sangat larut sampai salah seorang dari mereka tertidur
" eh ,Mawara tidur" ujar Abigail yang tiba tiba di sadari oleh Mawara
" berikan saja pada ku ,biar aku yang membawa nya pulang" ujar Richard
Tapi sebelum Richard dapat menarik Mawara tangan nya sudah keburu di pukul oleh Albara
" jangan coba coba " ujar Albara dengan tatapan menghunus
" sebaik nya kita kembali saja ,ini juga sudah larut ,dan pesta nya pasti sudah berakhir " ujar Erland menyaran kan
Mendengar itu mereka semua hanya mengangguki setuju atas saran dari Erland
Di sepanjang perjalanan pulang Abigail terus di ikuti oleh Erland yang berada di belakang nya,hal itu membuat Abigail merasa sedikit tak nyaman
" maaf, tuan Erland bukan nya saya tidak sopan tapi bisa kah anda berhenti mengikuti saya" ujar Abigail sambil tertunduk
" tidak ,karna aku takut kau akan terluka ,atau di serang oleh orang yang berbahaya ,meskipun kau bersama dengan spirit mu sekarang tetap saja itu tidak menutupi kemungkinan nya" ujar Erland dengan wajah datar nya
"tapi kenapa anda sangat peduli tentang itu?" tanya Abigail yang bingung dengan sifat Erland
" kau serius?, kau tidak bisa mengenali senyuman ini " ujar Erland dengan tersenyum manis
"apa maksud anda"tanya Abigail lagi
entah dari mana tiba tiba sebuah jubah terbang dan mendarat di tangan Erland ,dan lalu tiba tiba Erland menggunakan jubah itu dan hanya menyisakan bibir nya saja yang sedang tersenyum
hal itu pun membuat Abigail kaget bukan main ,sebabnya ternyata selama ini orang yang selalu muncul dengan jubah di sekitar nya adalah Erland ,seorang putra Duke ,yang bahkan dia hanya bicara dengan nya sesekali saja
" apa tujuan anda selalu muncul dengan jubah itu" tanya Abigail
" karna aku ingin selalu memperhatikan mu "
" tapi kenapa "
" itu karna.....,emm, kau akan mengetahui nya suatu hari nanti" sahut nya sambil menyeringai penuh misteri
Tanpa mereka sadari mereka sudah berada di balkon kamar milik Abigail
Setelah Abigail turun dari spirit nya dengan bantuan Erland barulah Erland pergi ,sebelum sepenuh nya pergi Erland membukukan badan,dan memberi salam selamat tinggal
" sampai bertemu lagi ,nona rusa kecil" ujarnya lalu setelah nya dengan secepat kilat dia menghilang di dalam gelap nya bayang bayang malam hari
Abigail hanya terbengong sambil melihat kepergian Erland " sepertinya aku harus segera istirahat" ujar Abigail ,dan lalu dengan sedikit kaku di berjalan masuk kekamar
★Bersambung★
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments