GO Public

"Ngga mudah sama sekali Davina... "

Tangan besar itu masih terus mengelus pipi mulus Davina. Mereka saling berdebat lewat tatapan.

"Maaf waktu itu aku ngga bela kamu. Aku bodoh, aku terbiasa bareng mama, kukira semua yang mama bilang itu benar, ternyata ada banyak hal yang ngga perlu mama campuri di hidupku, maaf Vina..."

Lama mereka terdiam, hingga Davina mengurai genggaman tangan Hansel yang masih membungkus tangannya sejak tadi.

"Diam-diam selama ini aku nyari tahu tentang kamu, sampai kurang lebih setahun terakhir orang yang aku sewa buat mantau kamu kehilangan jejak, hal terakhir yang aku dengar kamu jadi relawan, tapi aku ngga dapet informasi valid kamu pergi kemana. Sampai akhirnya aku cari daerah bencana mulai dari yang terdekat sampai yang paling jauh dari Seleste Ville, dan aku nemuin Pandora, aku nekat sampai kemari. Beruntungnya aku nemuin kamu disini, waktu kamu teriak karena dokter itu pingsan, pa-pacar kamu... ".Nada lirih mengiringi akhir kalimat Hansel.

Davina hanya diam dan menatapnya, ia juga bingung apa yang sedang ia rasakan kepada pria dihadapannya ini. Ia malah mengingat Kai. Kekasihnya.

Apa yang akan di pikirkan kekasihnya itu jika melihat mereka berdua seperti ini? Benar saja, pria yang ia kuatir kan itu sudah terdiam dibalik pintu.

"Dan sekarang aku kuatir sama pacarku itu, apa yang bakal dia pikirin kalau nemuin aku didalam sini sama kamu cuma berduaan." Seru Davina dengan pelan menyingkirkan tangan Hansel dari pipinya.

Tok tok tok...

Orang yang dibicarakan mengetuk pintu dan masuk dengan senyum lebar.

"Udah mendingan sayang?", tanyanya sumringah sambil duduk di sisi kiri Davina, lebih tepatnya di hadapan Hansel.

"Sayang? ", batin Hansel yang tidak terima.

"Mas, masih ada urusan sama pacar saya?", tanya Kai dengan tenang.

"Hmm, lain kali aku samperin kamu di kantin ya pinpin. ".

Davina hanya menanggapi seruan Hansel dengan senyum yang dipaksakan karena kata pinpin itu adalah bentuk protesnya pada Kai, bahwa ia tetap orang lama yang lebih paham bagaimana Davina, hingga pria jangkung itu benar-benar keluar dari ruangannya.

Tinggallah sepasang kekasih itu. Kai mengeluarkan tisu basah saku yang selalu ia bawa di saku jas dokternya, dengan wajahnya yang sedikit prengat-prengut itu ia mengelap wajah Davina, membuat kesayangannya itu melebarkan matanya ke arah Kai seolah minta penjelasan.

"Kamu kan punyaku, lancang amat dia elus-elus, kamu juga ngapain diem aja sayang, teriak kek... ", keluhhya.

"Astaga... Kirain apa." Davina terkikik geli.

"Kamu kalo cape jangan dipaksain, ngga semua hal harus kamu yang pegang, bagi tugas kamu sama yang lain."Seru Kai dan Davina hanya mengangguk dan tersenyum.

"Vina... Kalau aku tanya laki-laki itu siapa, kamu keberatan ngga?", tanya Kai.

"Kenapa harus keberatan? Entah ini penting atau ngga, dia itu mantan aku, kami jalan cukup lama waktu aku masih di senior high sampai aku hampir lulus pendidikan dokter. Terus putus, lost contact dan ketemunya malah disini."

Kai memperhatikan wajah santai Davina menjelaskan siapa orang itu, ada rasa tenang di hatinya sepertinya Davina memang tidak menganggap kejadian barusan terlalu penting untuk diingat, jadi dia juga harus begitu kan?

"Sayang, satu save zone udah tahu soal kita?".

"HAH??! KOK BISA?".

"Tadi kamu pingsannya di gendong sama teknisi itu, aku rebut kamu sambil teriak-teriak panggilan aku biasa ke kamu, dan aku baru sadar." Seru pria itu dengan bibirnya yang sedikit mengerucut, sungguh Davina gemas dan tiba-tiba saja terduduk dan menadah wajah Kai.

"Kamu modelan kayak gini gemesin banget sih, beda banget sama dulu... ", cup cup cup cup

Davina malah membombardir wajah Kai dengan banyak k3cup4n, membuat pria itu malah kegirangan dan pasrah saja sekalian, jarang-jarang ia melihat pacarnya ini mode clingy seperti ini. "Oh.. Davinaku.. Cintaku... ", batinnya, masih memejamkan mata membiarkan Davina m3ngecupi wajahnya.

Hingga keduanya kini terlelap di ranjang pasien itu, hanya Davina yang tertidur lelap dipelukan kesayangannya, Kai, Kai Joseph.

.

.

🍁🍁

.

.

.

Dokter bedah kompeten yang terkenal akan wajah tampan dan keahliannya yang luar biasa, menggemparkan seluruh rumah sakit Timio Medical Centre hingga Pandora Town Hospital, berikut juga Emery Hospital. Kai yang dikenal dingin dan tertutup sekali kehidupan pribadinya, tapi kali ini sepertinya berbeda. Lalu b*tchtagramnya langsung dibanjiri komentar-komentar lucu baik dari penghuni rumah sakit, Emery, Timio, Pandora atau warga random.

@clareeeen nda bahaya ta wkwkwk

@wortel_ungu dokter kulkas bucin era, aduh dok...

@kelinci_kekar cewenya cakep bener anjay, dokter juga kah?

@lobaksayur Iya @kelinci_kekar bantu jawab

@re_vano ini bukannya @D_vinad anaknya dokter Bryan?

@sungkyung dokter Bryan? Woaaaauuu...

@hyosopucup Ga percaya gua ah, akun iseng kali tuh, mbanya aja ga posting apa-apa

Kai yang awalnya senyum-senyum membaca komentar kini kembali mengeluarkan alis angry bird nya, karena komenan yang terakhir itu. Ia segera memeriksa b*tchtagram Davina dan benar, tidak ada postingan apa-apa tentangnya disana.

Tanpa ia ketahui bahwa gadis itu sedang kebingungan di suatu tempat karena orang-orang mulai memperhatikan dirinya disana. Ia tidak menyalahkan Kai, ia hanya menyalahkan dirinya sendiri kenapa sensitif sekali ketika menjadi perhatian, aneh sekali ketika rasa tidak nyamannya sampai mengganggu rutinitasnya, ia bahkan merasa tidak leluasa lagi memasuki kantin bahkan ketika ia tahu Hansel tidak disana. Sepertinya Hansel bukan lagi ancaman menurutnya.

🍁🍁

.

.

Gadis itu yang sejak tadi duduk di bukit di belakang Safe Zone menatap jauh entah kemana, lembah kecil yang biasa ia pandang - pandang kalau harinya berat malah jarang sekali ia kunjungi akhir-akhir ini, karena belakangan harinya tidak pernah berat, cenderung manis.

"Kamu disini rupanya... "

.

.

.

TBC... 🍁

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!