Mengubah Takdir Part II
Tubuhku terasa sangat berat dan kepalaku terasa sangat sakit setelah memberikan seluruh darah dan kekuatanku kepada Sony, yang aku bingungkan apakah sekarang aku benar - benar sudah mati dan berada di surga? AKu tidak ingat apa yang sudah terjadi pada setelah itu. Tapi kenapa aku berada di sebuah tempat yang berwarna hitam pekat dan aku hanya melihat seorang perempuan yang memiliki wajah sepertiku berdiri di depanku dengan tersenyum kepadaku
"Kamu siapa?" tanyaku bingung
"Aku itu kamu dan kamu itu aku, sekarang aku telah ke surga jadi aku telah memberikanmu tubuhku yang lemah itu. Jaga tubuhku baik - baik ya" gumam anak perempuan itu menghilang di depanku
"Tunggu? Apa maksudmu?" teriakku bingung
"Nak... Nak kamu sudah sadar??" teriak seorang wanita yang membuatku terkejut, aku membuka mataku dan aku berada di sebuah rumah sakit dan ada dua orang wanita yang berdiri di kiri dan kananku
"I... Ini dimana?" tanyaku penasaran
"Ini di rumah sakit, komplikasi jantungmu kambuh jadi kamu dirawat disini" gumam wanita berpakaian putih tersenyum kepadaku
"Komplikasi jantung?" Aku sangat bingung apa yang terjadi "Apa aku bertukar posisi dengan anak perempuan yang aku temui tadi? Apa dia sudah meninggal karena penyakit komplikasi jantungnya?" gumamku dalam hati
"Iya benar, tidak aku sangka penyakit bawaanmu itu bisa sembuh dengan cepat padahal penyakit itu susah sembuhnya" jelas wanita berbaju putih itu
"Oh nak aku sangat bersyukur kamu kembali sehat seperti ini" gumam wanita paruh baya itu memelukku
"Kamu siapa?" tanyaku terkejut
"Kamu tidak ingat aku siapa?" tanya wanita itu terkejut dan aku menggelengkan kepalaku
"Aku ibumu nak, masa kamu lupa denganku?"
"Ibuku?" gumamku bingung
"Iya aku ibumu, mmm dokter kenapa anakku bisa lupa?" tanya wanita itu khawatir
"Mungkin karena dia sudah koma selama hampir setahun jadi otaknya menjadi lupa dengan apapun, tapi saya yakin dia baik - baik saja" ucap wanita berbaju putih meyakinkannya
"Oh mungkin saja, tidak apalah yang penting kamu sehat Sali anakku"
"Sali?"
"Ya namamu Sali Lan" gumam wanita itu tersenyum
"Sali Lan?" gumamku sedikit kaget, kenapa nama yang diberikan hampir sama dengan namaku dan marganya sama - sama marga Lan?
"Dokter apa anakku bisa keluar rumah sakit?"
"Bisa, kemungkinan besok karena hari ini rekam medisnya keluar"
"Oh begitu ya..." desah wanita itu mengelus lembut rambutku
"Baiklah saya permisi" gumam wanita berbaju putih itu meninggalkan ruanganku
Aku tidak percaya kalau wanita paruh baya yang ada di depanku adalah ibu dari pemilik tubuh ini, dan juga kenapa nama serta wajahku dengan pemilik tubuh ini sama. Apa yang terjadi sebenarnya?. Kepalaku sangat kacau sekarang, aku masih bingung kenapa semuanya terlihat seperti kebetulan tapi ini sangat - sangat nyata
"Nak kamu kenapa?" gumam ibu mengkhawatirkanku
"Mmm ti.. Tidak ada apa - apa ibu, cuma kepalaku sedikit sakit" gumamku memegang kepalaku dengan tanganku
"Nak kamu makan dulu ya habis itu istirahat" gumam ibu membawakan makanan untukku
"Iya ibu" ucapku tersenyum dan ibu menyuapiku dengan penuh kasih sayang
"Mmm ibu kemana ayah?"
"Kenapa kamu tiba - tiba bertanya ini?"
"Ya aku ingin tahu saja ibu, apalagi saat aku sadar aku hanya melihat ibu saja"
"Hmmm ayahmu tidak ada disini"
"Kemana ayah?"
"Ayahmu sedang sibuk pekerjaan nak"
"Pekerjaan? Emang ayah kerja apa?"
"Ayahmu itu bos perusahaan"
"Oh ya jadi jarang pulang dong?"
"Iya anakku sayang, jadi kamu jangan sedih ya"
"Tidak, aku tidak bersedih ibu"
"Hmmm syukurlah kamu sekarang berubah, dulu kalau kamu kenginget ayahmu kamu selalu menangis"
"Menangis?"
"Iya karena ayahmu jarang pulang ke rumah" gumam ibu meletakkan piring kotor itu dan mengambil tas yang ada di atas meja
"Oh begitu ya" desahku pelan
"Nak ibu bekerja dulu ya, kamu harus istirahat biar kamu cepat sembuh" gumam ibu mencium keningku dan pergi meninggalkanku sendirian di kamar
Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju ke sebuah kaca yang ada di depanku dan menatap wajahku yang sekarang
"Padahal kan aku sudah memberikan seluruh darah dan kekuatanku kepada Sony tapi kenapa wajah ini sangan dengan wajahku yang dulu bahkan mataku tetap berwarna merah?" gumamku bingung
"Apa jangan - jangan kekuatanku masih ada di tubuh ini?" gumamku memfokuskan pengliatanku ke gorden kamar perawatan dan membaca mantra yang masih aku ingat
Aku berusaha fokus ke gorden jendela itu dan tidak aku duga ternyata gorgen itu bisa membuka sendiri
"Ternyata bisa? Kenapa aku masih punya kekuatan ini?" gumamku bingung
"Kalau kekuatanku masih ada apa aku bisa berteleportasi lagi?" gumamku mencoba memikirkan suatu tempat dan melangkahkan kakiku. Aku membuka mataku dan terkejut ternyata aku masih berada di ruang perawatanku
"Tidak bisa ya?" desahku terduduk di sofa
"Sepertinya aku hanya memiliki kekuatan kecil seperti ini dan aku benar - benar menjadi manusia biasa" desahku pelan
"Sony... Steven apa aku berhasil melakukannya? Semoga kalian baik - baik saja" gumamku menatap keluar jendela yang menyajikan pemandangan indah dan dihiasi sinar matahari pagi yang menyilaukan mata
Kalau tubuhku sudah menjadi tubuh manusia sesungguhnya aku sudah tidak bisa melkaukan papun yang pernah aku lakukan di masa lampau, tapi mungkin ini takdirku sekarang yang bukan menjadi darah tiga campuran yang diperebutkan oleh seluruh raja - raja alam lain
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Mumut Sah
next
2020-11-10
0
ribet aja terus:v
next kaa
2020-09-04
0