Episode 4 : Kembalinya Kekuatanku

Penderitaanku tidak berhenti sampai disitu, tapi penderitaanku bertahan sampai sebulan lebih aku berkuliah di kampus ini. Mereka yang membenciku entah di dalam kelas entah saat di asrama selalu menyiksaku dengan perbuatan yang menyakitkan, entah di lemari kotoran, entah dilembari sampah, entah di lempari batu, bahkan aku di dorong ke dalam danau yang ada di kampus sampai aku basah kuyup seperti ini

"Hahaha rasakan kau anak haram" tawa teman - temanku meninggalkanku kedinginan di dalam air

"Kenapa kalian jahat kepadaku sih" desahku meneteskan air mataku

Sebelum - sebelumnya aku tidak pernah menangis tapi aku menahan penderitaan ini terlalu lama yang membuat tubuh lemah ini  sudah tidak kuat menghadapi penderitaan selanjutnya, aku berjemur ditanah untuk mengeringkan pakaianku ini dengan bantuan matahari yang bersinar terik di atasku ini

"Hahaha kasihan banget sih" tawa Steven di atas sebuah pohon di kananku

"Kenapa kamu ada disini?" gerutuku kesal

"Kenapa? Tidak ada, aku dan kaisar langit hanya ingin melihat wajahmu yang menderita itu. Benar kan kaisar langit" gumam Steven melirik Sony yang duduk santai di atas pohon disebelah kiriku

"Oh ya? Sudah puas membuatku menderita sekarang" gerutuku kesal

"Tidak sampai kapanpun tidak akan puas"

"Kenapa kalian tidak membunuhku saja? Kenapa kalian menyiksaku terus seperti ini?"

"Oooh sudah menyerah sekarang?" gumam Sony dingin

"Menyerah ya? Tidak ada kata menyerah bagiku" gumamku dingin

"Oh begitukah? Nikmatilah kalau begitu" gumam Sony dan Steven menghilang dari atas pohon

"Apa kalian hanya ingin membuatku menyerah lalu kalian menjadikanku boneka yang bisa disakiti ya? Hmm jangan harap" gumamku kesal

Aku sangat berusaha untuk meningkatkan kembali kekuatanku tapi ya aku tidak bisa mendapatkan kekuatanku seperti dulu lagi

"Bagaimana cara aku meningkatkan kekuatanku ya?" geurutuku kesal

"Masa aku hanya bisa melakukan kekuatanku seperti ini saja!!! Masa walaupun tubuhku manusia aku tidak bisa membangkitkan kekuatanku sih" gumamku membakar bunga matahari yang ada di tanganku

"Aku sepertinya harus mengambil alih tubuh ini agar tubuh lemah ini bisa menerima kekuatanku, tapi bagaimana caranya" desahku bingung

"Sali Lan kamu kenapa disini?" tanya wali kelasku menatapku

"Emm tidak apa - apa kok pak" gumamku pelan

"Apa teman - temanmu mengerjai kamu lagi?"

"Iya pak"

"Hmmm sabar ya Sali, bapak juga tidak bisa berbuat apapun. Mmm oh ya ibumu ada di ruang kepala kampus, kamu disuruh datang ke ruang kepala kampus"

"Oh ya? Kenapa ibu datang kemari?"

"Tidak tahu, kamu kesana saja"

"Tapi pakaianku basah pak"

"Tidak apa- apa, mungkin kamu bisa mengadu ke ibumu. Baiklah ayo Sali"

"Mmm mungkin benar" desahku tersenyum

Aku berjalan mengikuti wali kelasku menuju ke ruang kepala kampus, di sepanjang perjalanan banyak anak - anak mahasiswa kelas lain yang menatapku dan menjelek - jelekkanku tapi aku sekarang tidak peduli, aku harus segera pergi dari kampus ini

Toookkk ... Toookkk

"Permisi tuan" gumam wali kelasku membuka pintu

"Masuklah" gumam Steven dingin

"Saya membawa Sali kemari"

"Bagus, kamu bisa pergi sekarang" gumam Steven menatapku dingin

"Ibu" teriakku senang tapi kebahagiaanku hilang saat ibu menamparku dengan keras

Plaaaakkk

"Kenapa pakaianmu basah seperti itu!!" bentak ibu kesal

"A... Aku tadi di kerjai teman - temanku ibu"

"Halah kamu alasan, pasti kamu yang nakal!!"

"Tidak ibu aku tidak nakal"

Plaaaakkk

Tamparan keras yang kuterima lagi dari ibu, padahal aku sudah berkata yang sesungguhnya tapi ibu tidak mendengarkan perkataanku sama sekali

"Mmm Nyonya Lan" gumam Steven dingin

"Eehh maafkan anak nakal ini yang sudah mengotori ruangan anda tuan tampan" gumam ibu manja

"Ya tidak apa"

"Kamu ini selalu malu - maluin ibumu!!" protes ibu dengan kesal

"Tidak apa Nyonya Lan tidak perlu dimarahin anak itu, namanya juga anak - anak" gumam Steven tersenyum, "Iisshh dasar muka dua!!!" gerutuku kesal

"Aaahh tuan tampan selalu merendah seperti itu" gumam ibu berjalan mendekati Steven

"Ya kan merendah untukmu tidak apalah ya" gumam Steven

"Aaah tuan tampan selalu gitu deh, aku jadi gemes" gumam ibu menggoda Steven yang membuatku sangat amat jijik

Ternyata apa yang dikatakan teman - temanku benar kalau nenek sihir ini suka menjual dirinya kepada laki - laki tampan dan kaya pantas saja dia punya apartemen yang besar dan mewah

"Jangan lupa nanti malam loh ya"

"Iya siap tuan tampan, nanti aku kasih full service" gumam ibu menggoda Steven bahkan dia mencium Steven di depanku

"IIhhh menjijikkan" gerutu kesal

"Apa kamu bilang!!!!" teriak ibu kesal dan berjalan dengan marah kearahku

"Kamu hanya bocah sialan berani - beraninya kamu bilang ibumu menjijikkan!!" teriak ibu kesal

"Kenapa? Memang perilaku menjijikan tahu!!!" protesku kesal

"Dasar kamu anak tidak tahu diri!!" protes ibu menamparku dan aku berhasil menepis tamparannya dan mendorong ibu dengan kekuatanku

"Ya memang aku anak tidak tahu diri, aku lebih bersyukur kalau aku hidup sendiri" gumamku dingin

"Apa kau tahu, aku sudah muak dengan hukuman yang menyebalkan ini" gerutuku kesal

Aku sudah sangat kesal pikiranku sudah sangat kacau, hati dan pikiranku sudah terpenuhi rasa dendam perlakuan teman - temanku yang sudah sangat keterlaluan bahkan ibu angkatku sendiri melakukan hal memalukan dengan Steven dan itu membuatku sangat marah

Tidak tahu kenapa emosiku kali ini tidak bisa kau tahan, aku ingin menunjukkan kalau aku benar - benar Sani bukan Sali anak haram yang di bicarakan orang - orang kepadaku. Mataku kembali bercahaya seperti mata vampirku dulu walaupun aku tidak mungkin bisa kembali ke wujud asalku tapi dengan sedikit kekuatanku aku bisa melakukan apapun yang aku suka, sepertinya kekuatanku bisa mengambil alih tubuh lemah ini walaupun tidak sepenuhnya

Aku mendekati wanita paruh baya yang merupakan ibu pemilik tubuh ini dan mencekik lehernya sampai wanita itu kesulitan bernafas

"Kamu manusia rendahan seharusnya lenyap di bumi ini" gerutuku kesal dan mencekik wanita itu

"Ka... Kamu!!" gumam ibu mencoba bernafas

"Aku sudah sangat sabar menghadapi hukuman yang menyedihkan ini bahkan aku juga sangat sabar menghadapi kelakuan rendahanmu itu. Apapun siksaan kalian aku terima sebagai hukumanku tapi ...Aku paling benci melihat perilaku rendahanmu yang menggoda laki - laki seperti itu!!" teriakku kesal

"Lepaskan tanganmu itu nanti dia mati!! Dia ibumu!!" teriak Steven terkejut dengan perilakumu

"Ibuku? Ibuku dan ayahku sudah tenang di surga, aku tidak sudi punya ibu angkat seperti dia" gerutuku kesal

"Hei lepaskan wanita itu!!" gumam Steven menyerangku dengan kekuatannya tapi berhasil aku tangkis

"Haah kekuatanmu tetap saja segini ya raja kegelapan" gumamku menatap Steven dengan kesal

"Sali lepaskan, maafkan ibumu ini" desah wanita itu memohon kepadaku

"Aku tidak akan memaafkanmu, aku sangat jijik punya ibu sepertimu. Mulai sekarang jangan pernah menemuiku lagi" gerutuku kesal dan mendorong wanita itu sampai dia terjatuh keluar ruangan

Di luar ruangan banyak mahasiswa lain yang mengerubungi ruang kepala kampus dengan bingung dan penasaran tapi aku tidak peduli sama sekali

"Bukannya dia Nyonya Lan ya?"

"Ya benar dia kan Nyonya Lan"

"Kenapa dia bisa terjatuh seperti itu?"

"Tidak tahu..." gumam mahasiswa yang ada di sekitar ruang kepala kampus dengan penasaran

"Sani kamu sungguh keterlaluan!!" protes Steven menatapku dengan dingin

"Ooohhh kamu akhirnya memanggilku nama itu" gumamku dingin

"Dia tidak bersalah, kenapa kamu mempermalukan ibumu sendiri di depan umum!!"

"Hahaha ibuku? Aku sudah mengatakan kepadamu dia bukan ibuku, kalau kau peduli dengan dia nikahilah dia dan jadikan dia permaisurimu sana" gumamku meninggalkan ruangan Steven dengan perasaan marah

"Sani... !!!" teriak Steven berusaha mengejarku dan langsung memegang tanganku dengan kuat

"AAAAPPAAAA!!!" teriakku kencang dan semua mahasiswa yang melihat kejadian itu kaget dengan perilakuku yang  membentak kepala kampus

"Kita harus bicara!!"

"Tidak ada yang perlu di bicarakan" gerutuku kesal

"Sani? Sani Lan?" gumam salah satu temanku yang melihatku dengan terkejut dan belari meniggalkan tempat itu

"Sani ini penting!!"

"Aku Sali bukan Sani" gumamku kesal dan menepis tangan Steven

"Sani dengarkan aku dulu!!"

"Tidak perlu" gumamku berjalan meninggalkan Steven, perasaan marah dan dendamku masih ada bahkan anak - anak mahasiswa yang ada di kiri dan kananku terlalu takut menatapku

Ya walaupun sedikit aneh karena terlalu mencolok tapi aku sangat suka di takuti oleh orang - orang, ya meskipun kekuatanku bisa mengambil alih tubuh lemah ini tapi ternyata aku masih ada kesadaran berbeda dengan tubuh vampirku di masa lalu. Yang terpenting sekarang adalah  aku tidak ditindas lagi oleh orang lain

Terpopuler

Comments

Mumut Sah

Mumut Sah

lanjut

2020-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Prolog
2 Episode 2 : Tamparan Ibu
3 Episode 3 : Meluapkan Emosi
4 Episode 4 : Kembalinya Kekuatanku
5 Episode 5 : Pengakuan Steven dan Nana
6 Episode 6 : Kebenaran Yang Sesungguhnya
7 Episode 7 : Ditinggal Mereka Lagi
8 Episode 8 : Bertemu Tubuh Asli
9 Episode 9 : Kembali Ke Kerajaan
10 Episode 10 : Mendapakan Yang Baru
11 Episode 11 : Menempati Tubuh Yang Baru
12 Episode 12 : Kembalinya Sony dan Steven
13 Episode 13 : Bertemu Dewa Kehancuran
14 Episode 14 : Kekuatan Kristal Merah
15 Episode 15 : Terluka
16 Episode 16 : Mulai Bertapa
17 Episode 17 : Pesta Dewa Agung
18 Episode 18 : Jatuh Cinta Kepada Han
19 Episode 19 : Sakit Hati Dengan Sony
20 Episode 20 : Terpaksa Kembali Ke Kampus
21 Episode 21 : Masih Syok
22 Episode 22 : Mengikat Janji Dengan Han
23 Episode 23 : Pengadilan Tinggi
24 Episode 24 : Bertemu Lyla
25 Episode 25 : Memulangkan Lyla
26 Episode 26 : Mengobrol Santai
27 Episode 27 : Hukuman Untuk Dewa Kesialan
28 Episode 28 : Hamil Anak Pertama
29 Episode 29 : Pesta Istri Kaisar Langit
30 Episode 30 : Di Pesta
31 Episode 31 : Kembali Ke Kerajaan Vampir
32 Episode 32 : Rapat Pencarian Kaum Hilang
33 Episode 33 : Proses Pencarian Petinggi Kaum Alam Lain
34 Episode 34 : Kerajaan Siluman Air
35 Episode 35 : Kembali Ke Dunia Manusia
36 Episode 36 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
37 Episode 37 : Berhasil Melawan Gio
38 Episode 38 : Mencoba Melerai Dua Dewa
39 Episode 39 : Ternyata Kenyataannya seperti Itu!
40 Episode 40 : Pesta Bi
41 Episode 41 : Bertemu Dewan Pengawas Dewa
42 Episode 42 : Sunny? Siapa dia?
43 Episode 43 : Pergi Ke Pertemuan
44 Episode 44 : Menangkap Dewa Iri Dengki
45 Episode 45 : Merencanakan
46 Episode 46 : Pesta Mantan Petinggi Kerajaan
47 Episode 47 : Survival Lembah Kematian
48 Episode 48 : Bertarung Dengan Tio
49 Episode 49 : Bertemu Raja Kaum Terkutuk Dan Menghukum Dewa Kebohongan
50 Episode 50 : Bertemu Han Lagi
51 Episode 51: Menyelesaikan Tugas Di Alam Lain
52 Episode 52 : Hidup Kedua Kalinya
53 Episode 53 : Tiga Alam Yang Sebenarnya
54 Episode 54 : Mengembalikan Bentuk Alam Semula Atau Tidak?
55 Episode 55 : Penjelasan Kedua Dewa Alam semesta
56 Episode 56 : Pemberian Kristal Untukku
57 Episode 57 : Han Berdiskusi Dengan Robert
58 Episode 58 : Mengobrol Serius
59 Episode 59 : Awal Mula Perang Besar
60 Episode 60 : Merubah Kehidupan
61 Episode 61 : Hidup Baru
62 Episode 62 : Bertemu Han Kembali
63 Episode 63 : Terikat Dengan Han
64 Episode 64 : Berupaya Menjaga Han
65 Episode 65 : Melihat Penderitaan Han
66 Episode 66 : Bertanya Sain
67 Episode 67 : Memanfaatkan
68 Episode 68 : Bermeraan
69 Episode 69 : Pertama Kali Kuliah
70 Epsode 70 : Penjelasan Moi
71 Episode 71 : Penjelasan Valda
72 Episode 72 : Bertemu Valda Lagi
73 Episode 73 : Terikat Dengan Valda
74 Episode 74 : Penjelasan Di Kehidupan Yang Lalu
75 Episode 75 : Menikah Dengan Valda
76 Episode 76 : Kekesalan
77 Episode 77 : Melahirkan Anak Valda
78 Episode 78 : Pertemuan.
79 Episode 79 : Terluka
80 Episode 80 : Cerita Dari Wan
81 Episode 81 : Teringat Kejadian Itu
82 Episode 82 : Berjuang Sendiri
83 Episode 83 : Bertemu Valda dan Kembaranku
84 Episode 84 : Penjelasan Valda
85 Epidose 85 : Penjelasan Satya
86 Episode 86 : Perjanjian Wiliam
87 Episode 87 : Bersama Wiliam
88 Episode 88 : Terluka
89 Episode 89 : Lelah
90 episode 90 : Sedikit Penjelasan Moi
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1 : Prolog
2
Episode 2 : Tamparan Ibu
3
Episode 3 : Meluapkan Emosi
4
Episode 4 : Kembalinya Kekuatanku
5
Episode 5 : Pengakuan Steven dan Nana
6
Episode 6 : Kebenaran Yang Sesungguhnya
7
Episode 7 : Ditinggal Mereka Lagi
8
Episode 8 : Bertemu Tubuh Asli
9
Episode 9 : Kembali Ke Kerajaan
10
Episode 10 : Mendapakan Yang Baru
11
Episode 11 : Menempati Tubuh Yang Baru
12
Episode 12 : Kembalinya Sony dan Steven
13
Episode 13 : Bertemu Dewa Kehancuran
14
Episode 14 : Kekuatan Kristal Merah
15
Episode 15 : Terluka
16
Episode 16 : Mulai Bertapa
17
Episode 17 : Pesta Dewa Agung
18
Episode 18 : Jatuh Cinta Kepada Han
19
Episode 19 : Sakit Hati Dengan Sony
20
Episode 20 : Terpaksa Kembali Ke Kampus
21
Episode 21 : Masih Syok
22
Episode 22 : Mengikat Janji Dengan Han
23
Episode 23 : Pengadilan Tinggi
24
Episode 24 : Bertemu Lyla
25
Episode 25 : Memulangkan Lyla
26
Episode 26 : Mengobrol Santai
27
Episode 27 : Hukuman Untuk Dewa Kesialan
28
Episode 28 : Hamil Anak Pertama
29
Episode 29 : Pesta Istri Kaisar Langit
30
Episode 30 : Di Pesta
31
Episode 31 : Kembali Ke Kerajaan Vampir
32
Episode 32 : Rapat Pencarian Kaum Hilang
33
Episode 33 : Proses Pencarian Petinggi Kaum Alam Lain
34
Episode 34 : Kerajaan Siluman Air
35
Episode 35 : Kembali Ke Dunia Manusia
36
Episode 36 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
37
Episode 37 : Berhasil Melawan Gio
38
Episode 38 : Mencoba Melerai Dua Dewa
39
Episode 39 : Ternyata Kenyataannya seperti Itu!
40
Episode 40 : Pesta Bi
41
Episode 41 : Bertemu Dewan Pengawas Dewa
42
Episode 42 : Sunny? Siapa dia?
43
Episode 43 : Pergi Ke Pertemuan
44
Episode 44 : Menangkap Dewa Iri Dengki
45
Episode 45 : Merencanakan
46
Episode 46 : Pesta Mantan Petinggi Kerajaan
47
Episode 47 : Survival Lembah Kematian
48
Episode 48 : Bertarung Dengan Tio
49
Episode 49 : Bertemu Raja Kaum Terkutuk Dan Menghukum Dewa Kebohongan
50
Episode 50 : Bertemu Han Lagi
51
Episode 51: Menyelesaikan Tugas Di Alam Lain
52
Episode 52 : Hidup Kedua Kalinya
53
Episode 53 : Tiga Alam Yang Sebenarnya
54
Episode 54 : Mengembalikan Bentuk Alam Semula Atau Tidak?
55
Episode 55 : Penjelasan Kedua Dewa Alam semesta
56
Episode 56 : Pemberian Kristal Untukku
57
Episode 57 : Han Berdiskusi Dengan Robert
58
Episode 58 : Mengobrol Serius
59
Episode 59 : Awal Mula Perang Besar
60
Episode 60 : Merubah Kehidupan
61
Episode 61 : Hidup Baru
62
Episode 62 : Bertemu Han Kembali
63
Episode 63 : Terikat Dengan Han
64
Episode 64 : Berupaya Menjaga Han
65
Episode 65 : Melihat Penderitaan Han
66
Episode 66 : Bertanya Sain
67
Episode 67 : Memanfaatkan
68
Episode 68 : Bermeraan
69
Episode 69 : Pertama Kali Kuliah
70
Epsode 70 : Penjelasan Moi
71
Episode 71 : Penjelasan Valda
72
Episode 72 : Bertemu Valda Lagi
73
Episode 73 : Terikat Dengan Valda
74
Episode 74 : Penjelasan Di Kehidupan Yang Lalu
75
Episode 75 : Menikah Dengan Valda
76
Episode 76 : Kekesalan
77
Episode 77 : Melahirkan Anak Valda
78
Episode 78 : Pertemuan.
79
Episode 79 : Terluka
80
Episode 80 : Cerita Dari Wan
81
Episode 81 : Teringat Kejadian Itu
82
Episode 82 : Berjuang Sendiri
83
Episode 83 : Bertemu Valda dan Kembaranku
84
Episode 84 : Penjelasan Valda
85
Epidose 85 : Penjelasan Satya
86
Episode 86 : Perjanjian Wiliam
87
Episode 87 : Bersama Wiliam
88
Episode 88 : Terluka
89
Episode 89 : Lelah
90
episode 90 : Sedikit Penjelasan Moi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!