Episode 2 : Tamparan Ibu

Seharian penuh aku sendirian di kamar perawatan dan sesekali dokter dan suster datang untuk memeriksa keadaanku, bahkan sampai pagi hari ibu pemilik tubuh ini belum kembali sama sekali. Aku sendiri merasa kasihan dengan hidup Sali yang sendirian seperti kehidupanku dulu cuma aku dikelilingi orang - orang yang sayang kepadaku tapi rasa sayang itu aku sia - siakan begitu saja

Aku terduduk di sofa sambil melihat lalu lintas kota yang padat ditemani suasana sepi yang aku rasakan, aku sangat rindu orang - orang yang ada di sekitarku dulu dan aku juga rindu dengan Steven dan sangat rindu dengan Sony.

"Bagaimana kabar kalian berdua Steven dan Sony?" gumamku pelan

"Tapi kenapa hatiku terasa sangat sakit ya?" gumamku pelan

Toookkk ... Ttookkkk

Tiba - tiba pintu kamar perawatanku terketuk keras dan masuklah seorang laki - laki tampan yang wajahnya mirip dengan Xiao Min masuk ke dalam kamar perawatanku yang membuatku sedikit terkejut

"Xiao Min?" gumamku menatap wajah tampan itu

"Xiao Min? Xiao Min itu adik saya nona, kenapa nona tahu adik saya padahal nona tidak pernah bertemu adik saya" gumam laki - laki itu terkejut

"Mmm aku tadi memakai name tag tulisannya Xiao Min di luar tadi wajahnya mirip denganmu" gumamku berbohong

"Mungkin yang nona lihat adik saya, adik saya berkuliah di sekitar sini nona"

"Oh ya? Dia berkuliah dimana?"

"Kwanchi University"

"Kwanchi University ya?" desahku pelan, aku teringat kampusku dulu

"Ada apa nona terlihat sedih?"

"Ti.. Tidak ada, ngomong - ngomong siapa kamu?"

"Saya Wan Min, saya sopir pribadi Nyonya Lan"

"Sopir pribadi? Bukannya keluarga Min itu keluarga parlemen ya?" gumamku bingung

"Nona kok bisa tahu?"

"Ya aku membaca berita tadi" gumamku berbohong lagi

"Ya itu dulu nona, sekarang ayah sudah turun jabatan jadi ya kami semua harus memulai dari nol" gumam Wan Min menatapku dengan sedih

"Oh begitu ya? Mmm ngomong - ngomong kamu kenapa datang kesini?"

"Oh ya hampir lupa, nona hari ini diperbolehkan pulang oleh dokter jadi nona pulang hari ini"

"Ibu kemana?"

"Nyonya sedang sibuk beberapa hari, oh ya nyonya juga berpesan kalau nona besok mulai berkuliah"

"Kuliah? Kenapa ibu tidak memberitahukanku langsung?"

"Kan Nyonya sering menitipkan pesan nona, apalagi Nyonya orang yang sangat sibuk"

"Beritahu ibu kalau dia tidak ngomong langsung kepadaku aku tidak mau kuliah" gumamku kesal "Apa apaan ini coba masa ibu tidak perhatian banget sama anaknya, sama kayak ayahku dulu mempentingkan pekerjaan dari pada kebahagiaan anaknya" gumamku dalam hati dengan kesal

"Baik nona, nanti saya akan memberitahukan Nyonya. Mari nona kita pulang"

"Baguslah" desahku turun dari sofa dan mengikuti Wan Min keluar kamar

"Barang - barangku bagaimana?"

"Tenang saja nanti ada orang yang mengambilnya"

"Oh begitu ya" desahku mengikuti langkah kaki Wan Min keluar dari rumah sakit dan masuk ke dalam sebuah mobil mewah

"Silahkan nona" ucap Wan Min membukakan pintu untukku

"Terimakasih" gumamku dan mobil melaju meninggalkan rumah sakit

Selama perjalanan aku melihat daerah yang tidak asing bagiku, daerah yang sering aku lalui di masa laluku. Bahkan saat mobil melewati kampusku aku jadi teringat tentang Nana, Steven, Leo, Sony, Xiao Min, dan teman - temanku lainnya

"Ada apa nona?" gumam Wan Min menatapku dari spion mobil

"Tidak ada" desahku pelan

"Nona ingin kuliah disitu?"

"Tidak perlu, biarkan masa lalu terkubur dalam - dalam" desahku pelan

"Maksudnya nona?"

"Tidak ada, itu tidak penting" gumamku pelan

Emang aku kangen dengan mereka semua tapi aku tidak mungkin bisa merasakan hal yang sama seperti masa laluku itu, apapun usahaku menunjukkan kalau aku Sani akan sia - sial dan pasti mereka akan menganggap Sani itu sudah tidak ada di dunia ini

"Nona kita sampai" ucap Wan Min membuyarkan lamunanku

Aku menatap keluar jendela dan aku melihat sebuah apartemen mewah berdiri megah di depanku, aku sangat terkejut pemilik tubuh ini sangatlah kaya

"Ini apartemen?"

"Iya nona, apartemen milik nyonya. Mari silahkan masuk nona" gumam Wan Min membukakan pintu mobil dan berjalan mendahuluiku masuk ke dalam apartemen

Wan Min menekan tombol lift dan pintu lift pun terbuka, aku mengikuti Wan Min masuk ke dalam lift itu. Selama di dalam lift Wan Min tidak berkata apapun dan hanya terdiam sampai pintu lift terbuka kembali

"Nona ini kamar anda, silahkan" gumam Wan Min membuka pintu sebuah kamar yang ada di lantai paling atas dari apartemen ini

"Terimakasih" gumamku masuk ke dalam ruangan itu dan mengunci pintu itu

Di dalam ruangan aku melihat kamar yang sangat mewah dan terdapat tempat tidur, lemari pakaian, bahkan barang - barang ruangan yang menghiasi kamar ini. Aku membuka gorden jendela dan melihat pemandangan kota yang sangat menakjubkan

"Waaahhh gila ini keren banget" gumamku terkejut

"Hidupnya pemilik tubuh ini sangat mewah, sangat berbeda dengan hidupku dulu" gumamku tidak percaya

"Aku harus menikmatinya, apalagi diriku sekarang hanya manusia biasa. Kesempatan bagus? Kenapa tidak dinikmati saja!!" gumamku senang

Aku menuju ke dapur mengambil beberapa makanan dan menyalakan televisiku, aku ingin melihat berita terupdate saat ini apalagi aku sudah lama tidak menonton berita

"Berita selanjutnya,Kwanchi Univercity akan membuka pendaftaran kembali di tahun ini dengan syarat yang telah di tentukan, berikut penjelasan Steven Huan selaku kepala kampus Kwanchi University..." ucap pembawa acara tersenyum

"Hai, saya Steven Huan mengajak kalian untuk bisa bergabung bersama kami di Kwanchi University, kami tunggu kedatangan anda" ucap Steven tersenyum

"Steven tetap menjadi kepala kampus ya?" gumamku terkejut

"Aaauuu sangat tampan bukan, jadi daftarkan diri anda sekarang" ucap pembawa acara tersipu malu

"Adduuuh ini berita atau iklan sih" gerutuku kesal dan mengganti siaran televisi ke anime

"Hmmm nonton ini aja deh" gumamku membuka camilanku sambil menonton anime di televisiku

Aku menonton televisi seharian penuh dan ditemani camilan yang aku sukai, tanpa aku sadari aku menonton televisi sampai sore hari, tiba - tiba aku terkejut dengan suara pintu kamar terbuka padahal pintunya aku kunci sebelumnya

Cekrek

suara pintu kamar terbuka dan aku melihat ibu pulang dengan wajah marah menatapku dengan tatapan capek

"Nak kamu malah nonton televisi terus, kenapa kamu tidak belajar? besok waktunya sekolah tau!!" protes ibu mematikan televisiku dan mengambil seluruh sisa camilanku

"Ibu kenapa sih pulang - pulang marah - marah"

"Ya bagaimana tidak marah kalau kamu seperti ini!!"

"Ya aku sendirian di kamar tidak ada siapapun, kenapa aku menonton televisi malah dimarah!!"

"Ya bagaimana ibu tidak marah kalau kamu tidak belajar malah bermain - main seperti ini, besok kamu mulai kuliah"

"Kuliah? Buat apa aku kuliah"

"Buat apa? Kamu kuliah juga untuk masa depanmu juga, kamu harus kuliah"

"Emang aku kuliah dimana?"

"Kamu akan kuliah di Kwanchi Universitu"

"Apa? Kenapa harus disitu? Aku tidak mau!!" protesku, tapi tidak aku sangka wanita itu menamparku dengan kuat

Plaaaakkk

"Sifat beranimu kepada ibumu masih tetap sama saja ya, mending kamu mati saja dari pada menyusahkanku terus!!" teriak ibu dengan nada tinggi dan itu mengingatkanku dengan nada tinggi Sony di suatu tempat, aku ingat nada tinggi ini tapi aku tidak ingat di mana tempatnya

"Ya aku sangat marah tahu, sangat amat marah... Sudah aku bilang jangan kamu beri darahmu kepadaku tapi kamu malah keras kepala memberiku darahmu dan bahkan kamu memberikan darahmu ke raja kegelapan sialan itu!!!" teriakan Sony yang masih ingat di pikiranku membuat pikiranku terasa kacau

"Itu hukumanmu"

"Hukumanmu"

"Hukumanmu" Ucapan Sony yang masih terus terngiang - ngiang di kepalaku,

"Hukumanku? Apa hukumanku? Apa inkarnasi ini adalah hukumanku? Kenapa kau bisa mendapatkan hukuman? Aku salah apa? Apa yang terjadi sebenarnya?" teriakku seperti orang gila yang kehilangan arah tapi tamparan terus menerus menampar pipiku ini

Plaaak

Pllaaakkk

Plllaaaakkk

"Kenapa aku punya anak sepertimu? Kenapa coba? Kenapa?" teriak ibu menamparku terus menerus sampai pipiku terasa sangat panas tapi aku hanya diam saja, aku diam bukan berarti aku mengalah tapi aku diam karena pikiranku sangat amat kacau

"Seharusnya aku membunuhmu saat kamu tidak sadar tahu, lebih baik kamu mati saja!!! Kamu sama seperti ayahmu tidak berguna!!!" teriak ibu kesal

"Haaah membuang - buang waktuku saja, pokok aku tidak mau tahu kamu besok mulai berkuliah!!" teriak ibu membanting pintu kamarku

Hatiku terasa sangat sakit, aku tidak pernah mendapatkan tamparan yang keras seperti ini di kehidupanku yang lalu, apa ini memang kelakuan Sony dan Steven? Kalau memang mereka berdua, kenapa Sony dan Steven tega melakukan ini kepadaku? Apa yang aku lakukan dulu terasa salah dimata mereka berdua?

"Sony!!!... Steven!!!" Kalau ini adalah hukuman untukku setelah apa yang aku berikan kepada kalian di masa lalu, kalian sangat amat kejam kepadaku!!" teriakku kencang

"Tega - teganya kalian menyiksa batinku seperti ini kenapa tidak kalian buang saja aku ke neraka!!! Kenapa kalian menyiksaku seperti ini!! Kenapa!!!" teriakku kesal

"Seumur hidupku aku benci kalian!!! Tau tidak aku membenci kalian!!! Aku tidak akan sudi menjadi permaisuri kalian berdua sampai kapanpun" teriakku kesal

Gleeegaaarrrr

Tidak aku sangka teriakkanku menciptakan guntur yang sangat kencang dan hujan lebat turun membasahi tanah di muka bumi ini, yang aku ingat kalau aku kesal hujan petir akan berbunyi kencang pertanda Steven sedang marah namun aku masih tidak tahu artinya kenapa petir berbunyi bersamaan dengan hujan yang deras seperti ini

Yang aku tahu sekarang ... Kenapa aku mendapatkan takdir seperti ini? Bagaimana carakku untuk mengubah takdirku? Bagaimana nasibku yang akan datang? Aku tidak tahu, aku bingung, aku linglung, aku tidak siap bertemu dua orang raja itu lagi

Terpopuler

Comments

Mumut Sah

Mumut Sah

lanjut

2020-11-10

0

ribet aja terus:v

ribet aja terus:v

like dah mendarat
next kaaa😀🌻
semangat:)

2020-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Prolog
2 Episode 2 : Tamparan Ibu
3 Episode 3 : Meluapkan Emosi
4 Episode 4 : Kembalinya Kekuatanku
5 Episode 5 : Pengakuan Steven dan Nana
6 Episode 6 : Kebenaran Yang Sesungguhnya
7 Episode 7 : Ditinggal Mereka Lagi
8 Episode 8 : Bertemu Tubuh Asli
9 Episode 9 : Kembali Ke Kerajaan
10 Episode 10 : Mendapakan Yang Baru
11 Episode 11 : Menempati Tubuh Yang Baru
12 Episode 12 : Kembalinya Sony dan Steven
13 Episode 13 : Bertemu Dewa Kehancuran
14 Episode 14 : Kekuatan Kristal Merah
15 Episode 15 : Terluka
16 Episode 16 : Mulai Bertapa
17 Episode 17 : Pesta Dewa Agung
18 Episode 18 : Jatuh Cinta Kepada Han
19 Episode 19 : Sakit Hati Dengan Sony
20 Episode 20 : Terpaksa Kembali Ke Kampus
21 Episode 21 : Masih Syok
22 Episode 22 : Mengikat Janji Dengan Han
23 Episode 23 : Pengadilan Tinggi
24 Episode 24 : Bertemu Lyla
25 Episode 25 : Memulangkan Lyla
26 Episode 26 : Mengobrol Santai
27 Episode 27 : Hukuman Untuk Dewa Kesialan
28 Episode 28 : Hamil Anak Pertama
29 Episode 29 : Pesta Istri Kaisar Langit
30 Episode 30 : Di Pesta
31 Episode 31 : Kembali Ke Kerajaan Vampir
32 Episode 32 : Rapat Pencarian Kaum Hilang
33 Episode 33 : Proses Pencarian Petinggi Kaum Alam Lain
34 Episode 34 : Kerajaan Siluman Air
35 Episode 35 : Kembali Ke Dunia Manusia
36 Episode 36 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
37 Episode 37 : Berhasil Melawan Gio
38 Episode 38 : Mencoba Melerai Dua Dewa
39 Episode 39 : Ternyata Kenyataannya seperti Itu!
40 Episode 40 : Pesta Bi
41 Episode 41 : Bertemu Dewan Pengawas Dewa
42 Episode 42 : Sunny? Siapa dia?
43 Episode 43 : Pergi Ke Pertemuan
44 Episode 44 : Menangkap Dewa Iri Dengki
45 Episode 45 : Merencanakan
46 Episode 46 : Pesta Mantan Petinggi Kerajaan
47 Episode 47 : Survival Lembah Kematian
48 Episode 48 : Bertarung Dengan Tio
49 Episode 49 : Bertemu Raja Kaum Terkutuk Dan Menghukum Dewa Kebohongan
50 Episode 50 : Bertemu Han Lagi
51 Episode 51: Menyelesaikan Tugas Di Alam Lain
52 Episode 52 : Hidup Kedua Kalinya
53 Episode 53 : Tiga Alam Yang Sebenarnya
54 Episode 54 : Mengembalikan Bentuk Alam Semula Atau Tidak?
55 Episode 55 : Penjelasan Kedua Dewa Alam semesta
56 Episode 56 : Pemberian Kristal Untukku
57 Episode 57 : Han Berdiskusi Dengan Robert
58 Episode 58 : Mengobrol Serius
59 Episode 59 : Awal Mula Perang Besar
60 Episode 60 : Merubah Kehidupan
61 Episode 61 : Hidup Baru
62 Episode 62 : Bertemu Han Kembali
63 Episode 63 : Terikat Dengan Han
64 Episode 64 : Berupaya Menjaga Han
65 Episode 65 : Melihat Penderitaan Han
66 Episode 66 : Bertanya Sain
67 Episode 67 : Memanfaatkan
68 Episode 68 : Bermeraan
69 Episode 69 : Pertama Kali Kuliah
70 Epsode 70 : Penjelasan Moi
71 Episode 71 : Penjelasan Valda
72 Episode 72 : Bertemu Valda Lagi
73 Episode 73 : Terikat Dengan Valda
74 Episode 74 : Penjelasan Di Kehidupan Yang Lalu
75 Episode 75 : Menikah Dengan Valda
76 Episode 76 : Kekesalan
77 Episode 77 : Melahirkan Anak Valda
78 Episode 78 : Pertemuan.
79 Episode 79 : Terluka
80 Episode 80 : Cerita Dari Wan
81 Episode 81 : Teringat Kejadian Itu
82 Episode 82 : Berjuang Sendiri
83 Episode 83 : Bertemu Valda dan Kembaranku
84 Episode 84 : Penjelasan Valda
85 Epidose 85 : Penjelasan Satya
86 Episode 86 : Perjanjian Wiliam
87 Episode 87 : Bersama Wiliam
88 Episode 88 : Terluka
89 Episode 89 : Lelah
90 episode 90 : Sedikit Penjelasan Moi
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1 : Prolog
2
Episode 2 : Tamparan Ibu
3
Episode 3 : Meluapkan Emosi
4
Episode 4 : Kembalinya Kekuatanku
5
Episode 5 : Pengakuan Steven dan Nana
6
Episode 6 : Kebenaran Yang Sesungguhnya
7
Episode 7 : Ditinggal Mereka Lagi
8
Episode 8 : Bertemu Tubuh Asli
9
Episode 9 : Kembali Ke Kerajaan
10
Episode 10 : Mendapakan Yang Baru
11
Episode 11 : Menempati Tubuh Yang Baru
12
Episode 12 : Kembalinya Sony dan Steven
13
Episode 13 : Bertemu Dewa Kehancuran
14
Episode 14 : Kekuatan Kristal Merah
15
Episode 15 : Terluka
16
Episode 16 : Mulai Bertapa
17
Episode 17 : Pesta Dewa Agung
18
Episode 18 : Jatuh Cinta Kepada Han
19
Episode 19 : Sakit Hati Dengan Sony
20
Episode 20 : Terpaksa Kembali Ke Kampus
21
Episode 21 : Masih Syok
22
Episode 22 : Mengikat Janji Dengan Han
23
Episode 23 : Pengadilan Tinggi
24
Episode 24 : Bertemu Lyla
25
Episode 25 : Memulangkan Lyla
26
Episode 26 : Mengobrol Santai
27
Episode 27 : Hukuman Untuk Dewa Kesialan
28
Episode 28 : Hamil Anak Pertama
29
Episode 29 : Pesta Istri Kaisar Langit
30
Episode 30 : Di Pesta
31
Episode 31 : Kembali Ke Kerajaan Vampir
32
Episode 32 : Rapat Pencarian Kaum Hilang
33
Episode 33 : Proses Pencarian Petinggi Kaum Alam Lain
34
Episode 34 : Kerajaan Siluman Air
35
Episode 35 : Kembali Ke Dunia Manusia
36
Episode 36 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
37
Episode 37 : Berhasil Melawan Gio
38
Episode 38 : Mencoba Melerai Dua Dewa
39
Episode 39 : Ternyata Kenyataannya seperti Itu!
40
Episode 40 : Pesta Bi
41
Episode 41 : Bertemu Dewan Pengawas Dewa
42
Episode 42 : Sunny? Siapa dia?
43
Episode 43 : Pergi Ke Pertemuan
44
Episode 44 : Menangkap Dewa Iri Dengki
45
Episode 45 : Merencanakan
46
Episode 46 : Pesta Mantan Petinggi Kerajaan
47
Episode 47 : Survival Lembah Kematian
48
Episode 48 : Bertarung Dengan Tio
49
Episode 49 : Bertemu Raja Kaum Terkutuk Dan Menghukum Dewa Kebohongan
50
Episode 50 : Bertemu Han Lagi
51
Episode 51: Menyelesaikan Tugas Di Alam Lain
52
Episode 52 : Hidup Kedua Kalinya
53
Episode 53 : Tiga Alam Yang Sebenarnya
54
Episode 54 : Mengembalikan Bentuk Alam Semula Atau Tidak?
55
Episode 55 : Penjelasan Kedua Dewa Alam semesta
56
Episode 56 : Pemberian Kristal Untukku
57
Episode 57 : Han Berdiskusi Dengan Robert
58
Episode 58 : Mengobrol Serius
59
Episode 59 : Awal Mula Perang Besar
60
Episode 60 : Merubah Kehidupan
61
Episode 61 : Hidup Baru
62
Episode 62 : Bertemu Han Kembali
63
Episode 63 : Terikat Dengan Han
64
Episode 64 : Berupaya Menjaga Han
65
Episode 65 : Melihat Penderitaan Han
66
Episode 66 : Bertanya Sain
67
Episode 67 : Memanfaatkan
68
Episode 68 : Bermeraan
69
Episode 69 : Pertama Kali Kuliah
70
Epsode 70 : Penjelasan Moi
71
Episode 71 : Penjelasan Valda
72
Episode 72 : Bertemu Valda Lagi
73
Episode 73 : Terikat Dengan Valda
74
Episode 74 : Penjelasan Di Kehidupan Yang Lalu
75
Episode 75 : Menikah Dengan Valda
76
Episode 76 : Kekesalan
77
Episode 77 : Melahirkan Anak Valda
78
Episode 78 : Pertemuan.
79
Episode 79 : Terluka
80
Episode 80 : Cerita Dari Wan
81
Episode 81 : Teringat Kejadian Itu
82
Episode 82 : Berjuang Sendiri
83
Episode 83 : Bertemu Valda dan Kembaranku
84
Episode 84 : Penjelasan Valda
85
Epidose 85 : Penjelasan Satya
86
Episode 86 : Perjanjian Wiliam
87
Episode 87 : Bersama Wiliam
88
Episode 88 : Terluka
89
Episode 89 : Lelah
90
episode 90 : Sedikit Penjelasan Moi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!